MAKALAH MORFOLOGI KELAPA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelapa (Cocos nucifera) adalah
satu jenis tumbuhan dari suku
aren-arenan atau Arecaceae dan
adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir
semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna,
khususnya bagi masyarakat pesisir.
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Pohon dengan batang tunggal
atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol,
adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua
tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak
konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun
tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai
daun pendek, duduk pada batang, warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun
majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan
betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan
bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter
10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah
tersusun dari mesokarp berupa serat
yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang
keras (disebut batok) dan kedap air;
endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada
sisi dalam endokarp.
B. Tujuan
Untuk mengetahui morfologi kelapa, yaitu mengetahui akar,
tabang, daun, buah serta manfaat kelapa.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Akar
Kelapa merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar
tunggang. Radikula (bakar akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah
bawah selama enam bulan terus-menerus dan panjang akarnya mencapai 15 cm. Akar
primer kelapa terus berkembang.
Susunan akar kelapa terdiri dari serabut primer yang tumbuh
vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping. Serabut primer ini
akan bercabang manjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Akhirnya,
cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu
seterusnya. Kedalaman perakaran tanaman kelapa bisa mencapai 8 meter dan 16
meter secara horizontal.
B. Batang
Tanaman kelapa umumnya memiliki batang yang tidak bercabang.
Pada
pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan.
pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan.
Di batang tanaman kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah
daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan
mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang
akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna hitam beruas.
C. Daun
Tanaman kelapa memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu
burung atau ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri
yang sangat tajam dan keras di kedua sisisnya. Anak-anak daun (foliage leaflet)
tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun
terbentuk lidi sebagai tulang daun.
D. Bunga dan Buah
Tanaman kelapa yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa
dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk
lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa mengadakan
penyerbukan silang (cross pollination).
Buah kelapa tersusun dari kulit buah yang licin dan keras
(epicrap), daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan
mengandung minyak, kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang
berwarna hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan
mengandung minyak, serta lembaga (embryo). Lembaga (embryo) yang keluar
dari kulit biji akan berkembang ke dua arah.
1. Arah tegak lurus ke atas
(fototropy), disebut dengan plumula yang selanjutnya akan menjadi batang
dan daun
2. Arah tegak lurus ke bawah (geotrophy)
disebut dengan radicula yang selanjutnya akan menjadi akar.
Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua
warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning muda,
dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna oranye,
buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles).
E. Biji
Setiap jenis kelapa memiliki ukuran dan bobot biji yang
berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai
4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13
gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per
biji.
Biji kelapa umumnya memiliki periode dorman (masa
non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan
keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan
tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan
pre-treatment.
F. Manfaat
Kelapa adalah pohon serba guna bagi
masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan orang. Akar
kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo.
Batangnya, yang disebut glugu dipakai
orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk
rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah
setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai
sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau
berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai
upacara, dan menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai
anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun menjadi
satu menjadi sapu.
Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya
nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakai orang untuk hiasan dalam upacara
perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebut bluluk (bahasa Jawa),
dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air)
nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai
penyegar atau difermentasi menjadi tuak.
Buah kelapa adalah
bagian paling bernilai ekonomi. Sabut,
bagian mesokarp
yang berupa serat-serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta media tanam bagi anggrek.
Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai
bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan
bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah
kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok
("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah
muda berwarna putih dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa
muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzim
dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa
bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan
tercampur dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor.
Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinya diperas dan
cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan
dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan
turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman
penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan
lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang
disebut nata de coco dan merupakan bahan
campuran minuman penyegar. Daging kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai
penambah aroma pada daging serta dapat dimanfaatkan sebagai obat rambut yang
rontok dan mudah patah.
BACA JUGA: MAKALAH ASKEP ANAK DENGAN MORBILI
BACA JUGA: MAKALAH ASKEP ANAK DENGAN MORBILI
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kelapa merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak nabati yang sangat penting.
2. Bentuk morfologi tanaman kelapa
terdiri atas akar, batang daun, bunga, buah, dan buah.
B. Saran
Siswa/siswa Perlu adanya pemahaman lebih mendalam dan lebih
mendetail tentang morfologi kelapa untuk menunjang pengetahuan IPA.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa. Diakses tanggal 1 Oktober 2012
http://putrabengkalis.wordpress.com/2011/10/04/morfologi-kelapa-sawit/.
Diakses tanggal 1 Oktober 2012.
0 Response to "MAKALAH MORFOLOGI KELAPA"
Posting Komentar