MAKALAH MELAYANI PASIEN SAKIT RINGAN TENTANG HEPATITIS/PENYAKIT HATI
PENDAHULUAN
Dewasa ini
perkembangan komputer sudah begitu pesat. Sehingga dalam berbagai proses
kegiatan selalu kita jumpai keberadaanya. Selama ini komputer dipakai untuk
membantu orang – orang dalam memecahkan masalah yang sering dihadapi. Beberapa
tugas tertentu memerlukan pengetahuan yang sangat khusus sehingga diperlukan
para pakar. Sistem pakar dapat diartikan sebagai suatu perangkat lunak komputer
yang mempunyai basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan
penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah.
Dimana
sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan seorang dokter dalam mendiagnosa
penyakit secara dini, maka diciptakan suatu system yang dapat mengetahui dan
menganalisa gejala – gejala penyakit pasien yang kemudian akan memberikan
solusi terhadap pasien tersebut. Gejala – gejala yang dimaksudkan khusus
penyakit Hepatitis (liver).
Dimana
didalamnya terdiri dari berbagai macam dan variasi gejala yang ditemui dari
pasien yang mengalami penyakit liver. Hepatitis merupakan penyakit yang serius.
Banyak sekali masyarakat Indonesia mempunyai kemungkinan mengidap hepatitis
(semua tipe), dan hepatitis B menduduki urutan pertama dalam hal jumlah
penderita.
BACA JUGA: MAKALAH KARDIOVASKULAR DAN SISTEM PERNAPASAN
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak
sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan,
diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis
umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C.
namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan
C.
A. Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan
dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis
A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui
makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau
melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air
yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6
minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa
tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
1. Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami
sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah,
pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam
yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah,
tbc, thypus, dll.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis
A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu
pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas,
diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas
pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul
seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang
mengurangi rasa mual dan muntah.
Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha
pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi
dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
B. Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang
tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B
(VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun.
Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya
menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran
cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain
penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah,
jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk)
secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi
umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit
ini.
1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang
akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang
putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak
tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih
beresiko.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis
B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa
yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa
ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B,
yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a.
Pengobatan oral yang terkenal adalah
;
-
Pemberian obat Lamivudine
dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini
digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung
meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor
bersinambungan dari dokter.
-
Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera).
Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang
tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
-
Pemberian obat Baraclude (Entecavir).
Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari
pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi
peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini
belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan
adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung
partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati
tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon
(dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan
dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih.
Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang
memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada
otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat
dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit
Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko
tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik
(ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan
mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan
oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah
{transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita
lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak
menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik
menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker
(cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan
secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita
Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi
bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ;
Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata
menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada
beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine,
namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati
fluktuasi bahkan normal.
2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis
C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian
obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin.
Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh
anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir
penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang
cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk
itu perlu penanganan pada stadium awalnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh
beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak
sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan,
diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit
Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan
hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit
Hepatitis A,B dan C.
B. Saran
Perlu pencegahan penyakit hepatitis lebih dini sebelum
terlanjut parah. Jadi, perlu adanya pengetahuan dasar tentang penyakit hepatitis
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-hepatitis.html
0 Response to "MAKALAH MELAYANI PASIEN SAKIT RINGAN TENTANG HEPATITIS/PENYAKIT HATI"
Posting Komentar