MAKALAH VULVAVAGINITIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vaginitas adalah peradangan yang
terjadi karena perubahan keseimbangan normal bakteri yang hidup disana. Tanda
atau gejala paling umum adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh
keabuan dan berbusa serta menimbulkan bau kurang sedap. Vulvitis adalah suatu
peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita). Sedang vulvovaginitis adalah
peradangan pada vulva dan vagina. Vagina dikatakan tidak normal apabila jumlah
cairan yang keluar sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal
dan nyeri. Cairan yang keluar secara tidak normal memiliki tekstur lebih kental
dibandingkan cairan yang normal dan cairan vagina atau keputihan yang tidak
normal cenderung berwarna kuning seperti warna keju, kuning kehijauan bahkan
kemerahan.
Sebenarnya di dalam vagina terdapat
95 % bakteri baik dan 5 % bakteri jahat atau bakteri pathogen. Agar ekosisterm
di dalam vagina tetap seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman ( pH balance ) pada
kisaran 3,8 – 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur
dan bakteri pathogen mati.
Infeksi vagina karena bakteri
cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh kekuningan dan
berbau anyir/amis. Setelah melakukan aktivitas seksual dan kemudian mencuci
vagina dengan sabun biasa, bau cairannya semakin menyengat karena terjadi
penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin banyak yang tumbuh.
Vulva (organ kelamin luar wanita)
terasa agak gatal dan mengalami iritasi. Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal
sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada vulva dan vagina. Kulit tampak merah
dan terasa kasar. Infeksi ini cenderung berulang pada wanita yang memiliki
penyakit diabetes dan wanita yang mengkonsumsi antibiotik. Infeksi karena
trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau
keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap.
Infeksi atau gejala dari tanda-tanda
keputihan yang tidak normal haruslah menjadi perhatian anda dalam menjaga
kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dari segala bentuk penyebaran
penyakit. Karena infeksi pada vagina tidak disebabkan oleh virus atau jamur
saja, infeksi pada vagina juga disebabkan dari pola hidup manusia yang tidak
sehat, riwayat penyakit, sedang menjalani proses penyembuhan dengan obat-obat medis.
Jika sampai terdapat luka terbuka tanpa rasa nyeri disebabkan oleh kanker atau
sifilis. Jangan lupa kutu kemaluan atau kuman-kuman yang berada disekitar
kemaluan anda juga dapat menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan vaginitis
dan vulvitis ?
2.
Apa penyebab vaginitis dan vulvitis
?
3.
Bagaimana gejala vaginitis dan
vulvitis ?
4.
Bagaimana cara mendiagnosa vaginitis
dan vulvitis ?
5.
Apakah pengobatan vulvitis dan
vaginitis ?
C.
TUJUAN
1.
Mengatahui apa yang dimaksud dengan
vaginitis dan vulvitis
2.
Mengetahui penyebab vaginitis dan
vulvitis
3.
Mengetahui gejala vaginitis
dan vulvitis
4.
Mengetahui cara mendiagnosa
vaginitis dan vulvitis
5.
Mengetahui cara pengobatan vulvitis
dan vaginitis ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
-
Vulvitis adalah radang selaput
lendir labia dan sekitarnya (Universitas Padjadjaran 1981)
-
Vulvitis adalah inflamasi vulva akut
(sinklair,Webb.1992)
-
Vulvitis adalah infeksi pada vulva
sebagian besar dengan gejala keputihan atau leukora dan tanpa infeksi lokal
(Manuaba.2001)
-
Vaginitis (colpitis) adalah infeksi
pada vagina yang disebabkan oleh berbagai bakteri, parasit atau jamur
(Manuaba,2001)
-
Vaginitis adalah infeksi yang
terjadi pada vagina terjadi secara langsung pada vagina atau melalui perineum
(Wikniosastro 1999)
-
Vulvovaginitis adalah peradangan
pada vulva dan vagina (taber 1994)
B. ETIOLOGI
Vaginitis & Vulvitis disebabkan oleh:
1. Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur
candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna
cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang
khas.
2. Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri
gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri
cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis. Keputihan akibat
bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat
kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
3. Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh
virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain
yang bisa memicu munculnya kanker rahim. Keputihan virus herpes menular dari
hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina
dengan cairan gatal dan rasanya panas. Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala
ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil
4. Parasit
Keputihan akibat parasit diakibatkan
oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan
seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan
berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa
menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam,
menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya. Penyebab lainnya
adalah :
(Menurut Univ Padjajaran 1981 )
Penyebab vulvitis adalah :
a.
Hygiene yang kurang seperti pada
wanita gemuk tuaoccus
b.
Candida Albicans
c.
Trichomonas
d.
Oxyuris
e.
Pediculi pubis
f.
Diabetes
(Menurut Univ Padjajaran 1981 )
Penyebab vaginitis adalah :
a.
Vulvovaginitis pada anak : Sering
disebabkan oleh gonorhea atau corpus allineum
b. Kolpitis Senilis :Disebabkan karena
ovaria berhenti berfungsi
c.
Kolpitis pada masa reprodiktif
-
Masturbasi
-
Corpus allienum : Pessarium, obat
atau alat kontrasepsi kapas
-
Rangsang themis seperti berenang
dalam air dingin
Menurut Sinklair, Webb(1992)
penyebab vulvitis adalah :
-
Infeksi jamur terutama ada orangtua,
Penderita DM, dan setelah terapi antibiotik.
-
Trichomonas vaginalis
-
Penyakit kelamin
-
Warts (kulit)
-
Herpes genitalis
-
Pedikularis pubis
-
Cacing kremi
-
Trauma
-
Hygiene buruk
-
Alergi terhadap parfum, sabunj,
bedak dsb.
-
Karsinoma
-
Kelainan kulit, seperti : dermatitis
kontak, psoriasis dsb
Penyebab lainnya :
a.
pembilas vagina
b. spermisida, pelumas, kondom,
diaragma, penutup serviks dan spons.
c.
sabun cuci dan pembalut
d. deodoran
e.
zat di dalam air
f.
pakaian dalam yang ketat,
tidak berpori dan tidak menyerap keringat
g. Tinja
h. Tumor ataupun jaringan abnormal
lainya
i.
Obat-obatan
j.
Terapi penyinaran
k. Perubahan hormonal
C. KLASIFIKASI
1. Vaginitis Candida disebabkan oleh
Candida albicans
Penyebab
- Hygiene yang kurang
- Pertumbuhan Candida yang berlebihan,
karena kadar glukosa darah yang tinggi, dan pemberian antibiotik berspektrum
luas.
Tanda
dan Gejala :
- Pruritus vulvae
- Nyeri vagina yang hebat
- Disuria eksterna dan interna
- Rash pada vulva
- Eritematosa
- Sekret khas seperti keju
lembut.
2. Vaginitis Trichomonas disebabkan
oleh trichomonas vaginalis
Penyebab : Hubungan seksual
Tanda dan gejala :
- Secret banyak dan bau busuk
- Disuria eksterna dan interna
- Pruitus vulva
- Edema vulva
3. Vaginitis non spesifik disebabkan
oleh Gardrenella Vaginalis
Penyebab :
- Hygiene yang kurang
- Hubungan seksual
Tanda dan gejala :
- Vagina berbau busuk dan amis
- Sekret encer, kuning sampai abu –
abu
4. Vaginitis atrofican disebabkan oleh
infeksi epitel vagina yang defisiensi estrogen
Penyebab : Pasca menopause rentan
terhaadap infeksi
Tanda dan gejala :
-
Perdarahan pervaginam
-
Disura eksterna
-
Pruitus
-
Dispareunia
-
Permukaan vagina merah muda, pucat,
halus tanpan rugae.
Menurut manuaba (2001).
1. Vulvitis
a. Infeksi kulit berambutnya
- Terjadi perubahan warna
- Membengkak
- Terasa nyeri
- Kadang – kadang tampak bernanah
- Menimbulkan kesukaran bergerak
b. Infeksi Kelenjar bartolini
- Terletak dibagian bawah kulit
- Warna kuliat berubah
- Membengkak
- Terjadi timbunan nanah didalam
kelenjar
- Penderita sukar berjalan / duduk
karena sakit
2. Vaginitis
a. Vaginitis trichomonas vaginalis
Disebabkan oleh trichomonas
vaginalis yang mempunyai bentuk kecil, berambut getar dan lincah bergerak.
Gejala utamanya :
1) Terdapat keputihan encer sampai kental
2) Kekuning – kuningan
3) Gatal dan terasa membakar
4) Berbau
5) Terdapat dispareunia
6) Pada pemeriksaan bidan akan
menjumpai : terdapat keputihan, encer sampai kental dan terdapat bintik pada
dinding vagina
b. Vaginitis kandidiasis
Infeksi ini disebabkan oleh jamur
kandida albicans . vaginitis kandidiasis sering dijumpai pada wanita hamil,
karena terdapat perubahan asam basa. Gejala vaginitis kandidiasis adalah
terdapat keputihan kental bergumpal, terasa sangat gatal dan mengganggu, dan
pada dinding vagina sering dijumpai membran putih yang bila dihapuskan dapat
menimbulkan perdarahan.
D. PATOFISIOLOGI
Bila keseimbangan mikroorganisme
berubah maka organisme yang berpotensi patogen, yang merupakan bagian flora
normal, misalnya C. Albicans pada kasus infeksi monolia serta G. Vaginalis dan
bakteri anaerob pada kasus vaginitis non spesifik berproliferasi sampai suatu
konsentrasi yang berhubungan dengan gejala. Pada mekanisme lainyya, organisme
ditularkan melalui hubungan seksual dan bukan merupakan bagian flora normal
seperti trichomonas vaginalis dan nisseria gonorrhoea dapat menimbulkan gejala.
Gejala yang timbul bila proses meningkatkan respon peradangan terhadap
organisme yang menginfeksi dengan menarik leukosit serta melepaskan
prostaglandin dan komponen respon peradangan lainnyya.
Gejala ketidaknyamanan dan pruritus
vagina berasal dari respon peradangan vagina lokal terhadap infeksi T.
Vaginalis atau C. Albicans,Organisme tertentu yang menarik leukosit , termasuk
T.Vaginalis , menghasilkan secret purulen. Diantara wanita dengan
vaginitis non spesifik. Baunya disebabkan oleh terdapatnya amina dibentuk
sebagai hasil metabolisme bakteri anaerob. Histamin dapat menimbulkan
ketidaknyamanan oleh efek vasodilatasi local. Produk lainyya dapat merusak sel
– sel epitel dengan cara sama dengan infeksi lainyya.
E. PATHWAY
F. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Universitas Padjajaran
(1981) :
1. Vulvitis
a.
Perasaan panas dan nyeri terutama
waktu kencing
b.
Leukorea yang sering disertai
perasaan gatal hingga terjadi iritasi oleh gerakan
c.
Gangguan koitus
d.
Introitus dan labia menjadi merah
dan bengkak, sering tertutup oleh secret
2. Vaginitis
a.
Leukorea yang kadang – kadang berbau
(anyir).
b.
Perasaan panas / pedih pada vagina
c.
Perasaan gatal pada vagina
Menurut Sinklair dan webb (1992), tanda dan gejala vulvitis
dan vaginitis :
1. Akut
a.
Pruritus
b.
Panas
c.
Eritema
d.
Edema
e.
Perdarahan
f.
Nyeri (mungkin sangat, menyebabkan
tidak mampu berjalan, duduk dan retensi urine urine akut)
g.
Ulserasi dan vesikel
2. Kronik
a.
Inflamasi hebat dengan edema minimal
b. Pruitus hebat, ekskoriasi, Infeksi
sekunder
c.
Daerah yang terserang : monspubis,
Perineum< paha yang berdekatan, anus, sekitar paha.
d. Lesi ulseratif disebabkan :
granuloma, karsinoma, melanoma
e.
hasil akhir mungkin berupa ekstruksi
vulva
G. FAKTOR PREDISPOSISI
1.
Coitus, Terutama pada smegma
preputium mengandung kuman – kuman
2.
Tampon – tampon didalam vagina,
misalnya untuk menampon darah haid
3.
Higiene yang kotor, pakaian kotor
4.
Atrofi epitel vagina pada mosa
senile dimana epitel vagina kurang mengandung glikogen dan menjadi tipis
5.
Korpus allineum : terutama pada anak
– anak tetapi juga alat – alat perangsang seks pada orang dewasa.
6.
Masturbasi kronis
7.
Benda asing dalam vagina
H. KOMPLIKASI
1.
Endometrititis
Peningkatan konsentrasi flora
anaerob, yang sebagian mungkin karena perubahan PH, bisa menyebabkan
peningkatan angka endometritis
2.
Salpingitis
Radang pada saluran telur dapat
terjadi bila infeksi serviks menyebar ke tuba uterine
3.
Servisitis
Peradangan ini dapat terjadi bila
infeksi menyebar ke serviks
I.
PENATALAKSANAAN
1.
Infeksi bacterial
Diberikan antibiotika Candidiasis
seperti :
Nistatin
: 100.000 2 kali per hari selama 7-10hari
Ikonazol
: 7gram 1-2kali per hari selama 3,5-7hari
Klotrimazol
: 100 gram tablet atau 7 gram krim 1-2 kali perhari selama 3,5 – 7 hari
Asam borat : 600mg 2 kali perhari
selama 7hari
2.
Infeksi dengan trichomonas
Metronidazole : 2 gram dalam dosis tunggal, juga terapi
pasangan seksual laki – lakinya (tahap I)
Metronidazole : 500 mg 2 kali perhari selama 7 hari terapi
seksual pasangan laki9 – lakinya (tahap rekurens)
3.
Vaginitis non spesifik
Metronidazole : 500 mg 2 kali
perhari selama 7 hari
Ampicillin : 500 mg 4 kali perkali
selama 7 hari
4.
Vaginitis atroficans
Cream estrogen : 1kali per hari
selama dua minggu kemudian selang sehari selama dua minggu
5.
Infeksi dengan jamur
Diberi nystatin biasanya diberi
dalam bentuk ovula
6.
Kolpitis senilis
Selain dari antibiotika atau
antibiotika diberi salep yang mengandup estrogen selama 20 hari.
Selain obat – obatan sebaiknya juga
penderita memakai pakaian dalam yang tidak terlalu ketat dan menyerap keringan
sehingga sirkulasi udara tetap terjaga, misalnya teruat dari katun serta
menjaga kebersihan vulva sebaiknya gunakan sabun gliserin.
Untuk mengurangi nyeri dan gatal –
gatal bisa dibanti dengan kompres dingin pada vulva atau berendam dalam air
dingin.
Untuk mengurangi gatal – gatal yang
bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim atau salep kortikosteroid dan
antihistamin per oral (tablet)
Krim atau tablet acyclovir
diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya infeksi herpes
Untuk mengurangi nyeri bisa
diberikan obat pereda nyeri.
J.
DIAGNOSA
1. Wawancara meliputi
a.
Aktivitas seksual tanpa pengaman (
oral, rectal,genital) , jumlah pasangan seksual saat ini, riwayat pms yang
pernah diderita, Frekuensi hubungan sex selama satu minggu.
b. Kaji tentang gaya hidup (merokok,
alcohol, gizi buruk, stress, keletihan), penggunaan obat – obatan ,
kateterisasi yang sering dan adanya cedera lahir pada vagina
c.
Kaji tanda dan gejala subyektif,
lamanya gejala, serta pengobatan yang telah dilakukan.
d. Pemeriksaan fisik
1) Penampilan vulva
a) Eritema
b) Edema
2) Penampilan secret vagina
a) secret abu – abu
b) Encer seperti air / kental
3) Penampilan serviks
a) secret purulen
4) Rabas vagina, vesikel / luka , demam
dan nyeri
e.
Pemeriksaan penunjang
1) Mikrobiologi
Sampel sekret vagina dapat diperoleh
untuk asupan pewarnaan gram, biakan dan sediaan basah untuk mengidentifikasi
candida atu trichomonas
2) Tes sitology vagina/biopsy
Diindikasikan apabila dicurigai
adanya neoplasia
3) Pemeriksaan dengan selaput selulosa
Area penanda terhadap teluer cacing
kremi dapat membantu , pemeriksaan ini harus dilakukan pada pagi hari dan bila
perlu diulangi pada hari berikutnya.
4) Foto pelviks
Dapat membantu mengidentifikasi
suatu benda yang radiopak, pada kasus cedera(rudapaksa)
5) Pielogram intravena
Kelainan congenital saluran
reproduksi sering disertai dengan kelainan congenital/ traaktus urinarus,
pielogram intravena dapat menyingkapkan keadaan patologik traktus urinarius.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Vaginitas adalah peradangan yang terjadi karena perubahan
keseimbangan normal bakteri yang hidup disana. Tanda atau gejala paling umum
adalah munculnya cairan yang berwarna putih keruh keabuan dan berbusa serta
menimbulkan bau kurang sedap. Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva (
organ kelamin luar wanita ). Sedang vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva
dan vagina. Vagina dikatakan tidak normal apabila jumlah cairan yang keluar
sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-gatal dan nyeri. Cairan
yang keluar secara tidak normal memiliki tekstur lebih kental dibandingkan
cairan yang normal dan cairan vagina atau keputihan yang tidak normal cenderung
berwarna kuning seperti warna keju, kuning kehijauan bahkan kemerahan.
Sebenarnya di dalam vagina terdapat 95 % bakteri baik dan 5
% bakteri jahat atau bakteri pathogen. Agar ekosisterm di dalam vagina tetap
seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman ( pH balance ) pada kisaran 3,8 – 4,2.
Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen
mati.
B.
SARAN
Lebih
meningkatan kebesihan diri, vulva hygiene, jaga kebersihan pakain dalam.
DAFTAR
PUSTAKA
Bobak.(2004).Buku ajar keperawatan
maternitas.Edisi 4.Jakarta :ECG
Edge,V.(1993) women’s health
care.VSA:von hoffman press
Manuaba, Ida Bagus.(2001).Ilmu
kebidanan, Penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan,
Jakarta:ECG
Padjajaran, Universitas.(1981).
Ginekologi. Bandung:Elstar Offset
Sinklair,C.C.R.,Webb,J.B.(1992)>Segi
praktis ilmu kebidanan dan kandungan untuk pemula.Jakarta:Binarupa Aksara.
0 Response to "MAKALAH VULVAVAGINITIS"
Posting Komentar