MAKALAH ANAK SEHAT DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area
terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di
sekitarnya. (Smeltzer & Suzanne C, 2002 : 572)
Dari sini kami menyusun makalah yang berjudul “Konsep Proses
Keperawatan Kasus Bronchopneumonia” karena peran perawat sangat diperlukan pada
saat melakukan asuhan keperawatan mengenai kasus bronchopneumonia. Selain itu perawat
juga diperlukan dalam pelayanan kebutuhan dasar yang berkaitan dengan
bronchopneumonia.
Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri,
jamur,protozoa, mikobakteri, mikoplasma, dan riketsia antara lain:
1.
Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus,
H. Influenzae, Klebsiella.
2.
Virus : Legionella pneumoniae
3.
Jamur : Aspergillus spesies, Candida
albicans
4.
Aspirasi makanan, sekresi
orofaringeal atau isi lambung ke dalam paru-paru, pada bayi aspirasi mekonium,
aspirasi mekonium
5.
Terjadi karena kongesti paru yang
lama.
B. Tujuan
- Dapat melakukan pengkajian secara langsung pada anak sehat dengan bronchopneumonia.
- Dapat merumuskan masalah dan membuat diagnosa kebidanan pada anak sehat bronchopneumonia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pneumonia adalah : proses infeksi
akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Berdasarkan letak
anatomis dibagi menjadi 3 yaitu pneumonia lobaris, pneumonia lobularis
(bronchopneumonia) dan pneumonia interstitialis (bronkiolitis).
Bronchopneumonia adalah proses
infeksi akut yang menyerang bronkus paru.
B. Etiologi
1. Bakteri : Pneumokokus merupakan penyebab utama
pneumonia, dimana pada anak-anak serotipe 14, 1, 6, dan 9, Streptokokus dimana
pada anak-anak dan bersifat progresif, Stafilokokus, H. Influenza, Klebsiela,
M. Tuberkulosis, Mikoplasma pneumonia.
2. Virus :
Virus adeno, Virus parainfluenza, Virus influenza, Virus respiratori sinsisial.
3. Jamur :
Kandida, Histoplasma, Koksidioides.
4. Protozoa :
Pneumokistis karinii.
5. Bahan kimia
:
a. Aspirasi
makanan/susu/isi lambung
b. Keracunan
hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan sebagainya).
C. Patofisiologi
Terjadinya pneumonia tergantung
kepada virulensi MO, tingkat kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena
serta penurunan daya tahan tubuh. Pneumonia dapat terjadi pada orang normal
tanpa kelainan imunitas yang jelas. Factor predisposisi antara lain berupa
kebiasaan merokok, pasca infeksi virus, penyakit jantung kronik, diabetes
mellitus, keadaan imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada
dan penurunan kesadaran. Juga adanya tindakan invasife: infuse, intubasi,
trakeostomi, pemasangan ventilator. Lingkungan tempat tinggal, misalnya dip anti
jompo, penggunaan antibiotic, dan obat suntik IV serta keadaan alkoholik
meningkatkan kemungkinan terinfeksi kuman gram negative.
Pneumonia diharapkan akan sembuh
setelah terapi 2-3 minggu. Bila lebih lama perlu dicurigai adanya infeksi
kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti oleh jamur, mikrobakterium
atau parasit.
D. Tanda dan
Gejala
Gejala
|
Bakterial/
Tipikal
|
Non
bacterial/Atipikal
|
Pola
campuran
|
v Usia
v Awitan
v Gejala domai
v Batuk
v Sputum
v Nyeri dada
v Konsolidasi
v Leukositosis
Foto dada
v Penyebab
|
Lebih tua
Cepat
Konstitusional
dan respirasi
Produktif
Purulen/berdarah
Sering
Sering
Segmen/lobar
Bakteri
|
Muda
Lebih
lambat
Konstitusional
Tidak
Negatif/mukoid
Jarang
Jarang
Tidak ada
Interstitial, difus
Mikoplasma/virus/
jamur
|
Lebih tua
Cepat
Konstitusional
Tidak
menonjol
Dapat
purulen
Sering
Jarang
Ringan,
Var: Patchy infiltrate.
Bakteri-presentasi
atipikal, tuberculosis, legionella, klamida
|
E. Pemeriksaan
Diagnostik
1. Anamnesis
Setiap anak dengan batuk, sesak
nafas yang timbulnya tidak mendadak, demam, harus dicurigai pneumonia.
2.
Pemeriksaan
fisik
Dapat ditemukan sesak nafas
(dispnue), nafas cepat (takipnue), nafas cuping hidung, sianosis. Pada paru
terdapat retraksi dinding dada, perkusi sonor sampai redup relatif, suara nafas
vesikuler atau subbronkhial sampai bronchial, ronki basah halus nyaring atau
krepitasi.
3.
Laboratorium
Darah pada pneumonia bakteri
menunjukkan jumlah lekosit meningkat, dengan hitung jenis bergeser ke kiri.
Analisis gas darah, pO2 turun (ada hipoksia), dapat asidosis
(respiratorik).
F. Terapi Medis
Pada penyakit yang ringan, mungkin
virus tidak perlu antibiotic. Pada penderita yang rawat inap (penyakit berat)
harus segera diberi antibiotic. Pemilihan jenis antibiotic didasarkan atas
umur, keadaan umum penderita dan dugaan kuman penyebab.
Umur 3 bulan-5 tahun, bila toksis
mungkin disebabkan oleh Streptokokus pneumonia, Hemofilus influenza atau
Stafilokokus. Pada umumnya tidak dapat diketahui kuman penyebabnya, maka secara
praktis dipakai :
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pneumonia pada anak merupakan
pembunuh yang terlupakan. Pneumonia pada anak menelan korban lebih banyak
dibandingkan jenis penyakit lainnya seperti AIDS, malaria ataupun campak. Lebih
dari 2 juta anak meninggal karena pneumonia setiap tahunnya. Mengingat bahaya
pneumonia, maka perlu perhatian lebih untuk mengantisipasi serangan penyakit
tersebut terhadap anak-anak kita.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru
yang disebabkan oleh mikroorganisme, meliputi virus, bakteri, jamur dan
parasit. Sebagian besar kasus pneumonia disebabkan oleh virus, seperti
adenoviruses, rhinovirus, influenza virus, respiratory syncytial virus (RSV)
dan para influenza virus. Biasanya, pneumonia pada anak diawali dengan infeksi
saluran pernafasan bagian atas. Gejala pneumonia baru mulai tampak setelah 2-3
hari demam atau sakit tenggorokan.
B. Saran
Untuk mencegah terjadinya, anak-anak
diharapkan diimunisasi dengan memberikan tembakan pneumokokus. Anak-anak yang
memiliki riwayat asma atau jenis lain dari infeksi paru-paru bisa memiliki
suntikan flu biasa. Periksa tangan dan kaki secara teratur dapat mencegah
terjadinya infeksi. Di atas semua, cukup istirahat dan tidur membuat sistem
kekebalan tubuh lebih kuat.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/investigative-medicine/2255386-pengertian-gejala-pneumonia-bayi-pengobatan/.
Diakses tanggal 21 Januari 2013
http://putririzkadewi.blogspot.com/2011/11/bronchopneumonia-pada-anak.html.
diakses tanggal 21 Januari 2013
0 Response to "MAKALAH ANAK SEHAT DENGAN BRONCHOPNEUMONIA"
Posting Komentar