MAKALAH KELAINAN SISTEM REPRODUKSI KANKER OVARIUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur terkecil dari jaringan tubuh
ialah sel yang berfungsi membentuk tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak. Dalam perkembangannya, sel yang normal akan membelah diri secara teratur
dan terkendali. Tetapi tidak demikian pada pembelahan sel kanker ia tidak bisa
dikendalikan dan tumbuh berlipat ganda secara cepat dan terus menerus yang
dapat menjadi suatu bentuk yang mendesak, serta merusak jaringan tubuh yang
normal, sehingga mengganggu fungsi organ yang jaringannya dirusak oleh sel
kanker tadi. Akibatnya tentu saja bisa merusak organ tubuh disekitarnya.
Kanker adalah penyakit yang dapat
menyerang siapapun baik wanita maupun pria serta dapat menyerang pada semua
golongan umur. Menurut catatan data di Indonesia, kaum wanita paling banyak
menderita kanker yaitu kanker alat reproduksi meliputi rahim,leher rahim, dan
ovarium ( indung telur ) yang umumnya selalu berakhir dengan kematian.Pada
tahun 1983,menurut catatan The American Cancer Institute memperkirakan ada sekitar
18.000 kasus baru penyakit kanker, 12.000 diantaranya meninggal karena kanker
ovarium.
Apabila sel kanker telah menyebar ke
saluran telur serta rahim, maka pengobatannya akan jauh lebih sulit dan tidak
efektif lagi. Sebanyak 70-80% penderita yang sudah stadium lanjut, paling lama
dapat bertahan hidup sampai 5 tahun saja. Meskipun jenis kanker ini kurang
dikenal, karena hanya menyerang 1 diantara 70 wanita penderita kanker, atau
kira-kira hanya 1% dari penyakit kanker jenis lain yang menyerang wanita namun
daya mautnya juga mengerikan.
Oleh karena itu, untuk mengetahui
lebih banyak tentang kanker ovarium maka dalam kesempatan ini penulis akan
membahasnya dalam makalah ini.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah
- Memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi.
- Mengetahui tentang kanker ovarium beserta gejalanya.
- Mengetahui siapa saja serta faktor yang berperan besar terkena kanker ovarium.
- Mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit ini.
C. Perumusan Masalah
- Pengertian kanker ovarium dan gejalanya.
- Siapa saja serta faktor yang berperan besar memiliki kemungkinan terkena kanker ovarium.
- Pengobatan yang dapat dilakukan terhadap penyakit ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenali Kanker Ovarium
Kanker ovarium atau indung telur
mendapat julukan “ The Silent Lady Killer “ atau pembunuh wanita diam- diam,
karena julukan ini menyiratkan sifat kanker ovarium yang sulit dideteksi pada
stadium dini. Karena biasanya tanpa gejala sama sekali. Pertumbuhannya sangat
lambat dan biasanya kalau keluhan timbul sudah terdapat benjolan.
Wanita yang beresiko terkena kanker
indung telur atau ovarium biasanya berhubungan dengan kanker payudara. Ada
hubungan keluarga sehingga disebut sindroma kanker payudara. Meski faktor
keturunan berperan dalam terjadinya kanker ovarium, wanita yang tidak memiliki
keluarga penderita kanker ovarium dapat pula terkena penyakit kanker ini.
Selain faktor keturunan, penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui sampai saat
ini.
Siapa yang beresiko, beberapa
literature menyebutkan kanker ovarium dapat menyerang wanita usia muda hingga
tua. Kasus penderita kanker ovarium termuda yang ditemui berusia 8 tahun. Jadi,
kanker ovarium ini tidak pandang usia. Wanita yang beresiko menderita kanker
ovarium biasanya wanita yang mengalami kesulitan memiliki anak, wanita yang
tidak memiliki anak dan wanita yang mendapat pemicu ovulasi ( terapi hormone ).
Jika ditemukan suatu kantung tidak
biasa di ovarium bukan berarti langsumg divonis menderita kanker ovarium. Ada
jenis kista di ovarium yang berkaitan dengan siklus haid yang dikenal dengan
nama kista fungsional yang dapat menyusut dengan sendirinya dalam waktu 1-3
bulan karena hanya berisi cairan. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya
bersekat-sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista
fungsional yang hanya terisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campuran
cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.
Adanya kanker pada daerah indung
telur akan menggangu kesuburan. Kanker yang sudah memasuki stadium lanjut,
dapat menyerang organ- organ tubuh lainnya seperti usus ( yang paling sering )
dan paru- paru. Resiko kematian akan semakin besar. Keterlambatan mendiagnosis
kanker ovarium sering terjadi karena letak ovarium berada di dalam rongga
panggul sehingga tidak terlihat dari luar.
B. Gejala Kanker Ovarium
Adapun gejala- gejala yang dirasakan
jika terkena kanker ovarium biasanya adalah :
1. Adanya pembesaran perut karena
terdapat penggumpalan cairan di dalam perut.
2. Gangguan menstruasi terjadi ketika
tumor menyerang hormone.
3. Rasa sakit di perut dan terjadi
pendarahan cukup banyak ketika menstruasi.
4. Kadang perut terasa begah, kembung ,
dan tidak nyaman.
Bila stadium lanjut , maka gejalanya
:
- Terasa ada benjolan di perut ketika diraba.
- Nyeri panggul.
- Gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing.
- Penderita dapat mengalami penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada.
- Perut tempat semakin membuncit dan bisa juga sampai terjadi sesak nafas.
C. Siapa Saja yang Beresiko Terkena
Kanker Ovarium
Faktor- faktor yang berperan besar
dalam menentukannya apakah seseorang memiliki kemungkinan terkena kanker
ovarium atau tidak :
1. Usia : Resiko anda naik seiring
dengan bertambahnya usia.
2. Kehamilan : Jika anda tidak pernah
hamil, maka anda beresiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
3. Kontrasepsi oral : Wanita yang
menggunakan pil KB memilikin resiko lebih kecil. Dengan meminum
pil KB lebih dari 5 tahun juga
mengurangi resiko terkena kanker ovarium sampai 50%.
4. Riwayat Keluarga : Resiko terkena kanker ovarium akan
bertambah besar apabila ibu atau saudara
perempuan sedang atau pernah
menderita penyakit ini.
5.
Penyakit Lain : Setiap penyakit yang
mempengaruhi lapisan-lapisan sel di permukaan usus, akan meningkatkan resiko
terhadap serangan kanker ovarium. Suatu kerusakan genetic yang disebut sindroma
Peutz-Jegher dimana banyak polip tumbuh dalam usus kecil, meningkatkan resiko
terkena kanker indung telur sebanyak 5 sampai 10x lipat.
D. Fakta-fakta yang Terjadi Berhubungan
dengan Kanker Ovarium
- Satu dari 70 wanita terkena kanker ovarium.
- Kanker ovarium paling sering muncul pada wanita berusia 50-60 tahun.
- Semakin banyak wanita yang mati karena kanker ovarium,dibandingkan penyebab ginekologis lain.
- Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ke-4 pada wanita setelah kanker paru-paru,payudara, dan leher rahim.
- Hanya sekitar 25% kanker ovarium yang terdiagnosa sejak dini.
E. Faktor-faktor yang dapat Mengurangi
Resiko Kanker
1. Gaya Hidup Sehat.
Istirahat yang cukup, rekreasi, olahraga yang teratur, jauhi
perilaku seksual yang menyimpang dan tidak normal serta berganti pasangan seks
karena kebiasaan ini bisa memicu virus kanker genitalia serta penyakit seksual
menular lainnya.
2. Menjaga kebersihan lingkungan.
3. Hanya mengkonsumsi makanan sehat.
Jauhilah makanan berlemak dan banyaklah mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan segar. Hindari bahan makanan yang diasap, diasin, dan
diawetkan.
4.
Memperhatikan kesehatan pribadi.
5.
Meminimalkan bahan kimia dan
obat-obatan.
6.
Hindari merokok.
F. Tindakan Pemeriksaan dan Pengobatan
yang dapat Dilakukan
1.
Pemeriksaan :
a.
Dengan tes darah
b. Pemeriksaan rongga panggul,kemudian
dilanjutkan dengan USG, CT Scan atau MRI ( magnetic resonance imaging ).
Prosedur pemeriksaan ini akan menghasilkan gambar dalam perut untuk
mengidentifikasi adanya jenis sel yang tidak normal.
c.
Laparatomi dan Laparaskopi
Pemeriksaan laparatomi, akan dibuat
suatu torehan pada perut untuk mengambil sejumlah kecil jaringan untuk
dianalisa yang disebut biopsy. Ini merupakan satu-satunya cara untuk menentukan
apakah tumor itu ganas atau tidak.
Wanita yang berusia 30-35 tahun,
lebih cocok untuk menjalani laparoskopi. Metode ini menggunakan insisi kecil ke
dalam perut dan melakukan biopsy dengan menggunakan alat yang disebut
laparoskop.
d. Protein CA-125
Pemeriksaan secara periodic terhadap
unsure mirip protein darah disebut CA-125. Pada kanker ovarium,indung telur
akan melepaskan protein abnormalnya ke dalam darah dan CA-125 akan membantu
mengidentifikasi tumor ini. Tes dengan CA-125 memang tidak cukup sensitive
untuk memantau kanker ovarium, namun bagi yang sudah mengidap maka peningkatan
CA-125 biasanya menandakan adanya kanker yang sudah lanjut.
2. Pengobatan
a. Operasi
Apabila pasien memang tidak ingin
punya anak lagi maka dokteer akan mengangkat kedua ovarium, tuba falopii,
rahim, kelenjar getah bening disekitarnya dan omentum. Dokter juga akan
mengambil contoh jaringan dan cairan dari perut guna diperiksa apakah
mengandung sel-sel kanker. Tujuan bedah ini ialah mengangkat semaksimal mungkin
sel-sel kanker yang ada.
b. Kemoterapi
Apabila kanker masih terbatas di
indung telur saja, maka pembedahan dapat mengangkat seluruh sel-selnya namun
jika kanker sudah pada stadium lanjut dan menyebar ke bagian lain dari tubuh,
bagaimanapun pembedahan tidak mampu mengangkat seluruh sel kanker. Untuk
kondisi yang demikian,dokter akan memberikan obat-obatan anti kanker
(kemoterapi) guna menumpas sel-sel kanker yang masih tertinggal.
Untungnya , dibandingkan dengan
kanker jenis lain maka kanker ovarium lebih cepat lenyap oleh kemoterapi dan
kecuali itu obat-obatan anti kanker mampu memberikan ketahanan hidup sekitar 5
tahun kepda 20-30% pasien wanita pengidap kanker ovarium stadium
lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker alat reproduksi merupakan
kanker yang paling banyak diderita kaum wanita, salah satunya adalah kanker
indung telur (ovarium). Kanker ini mendapat julukan”The Silent Lady Killer”
yaitu pembunuh wanita diam-diam karena sifat kanker ini sulit dideteksi pada
stadium dini karena biasanya tanpa gejala sama sekali. Keluhan timbul dan mulai
dirasakan penderita biasanya kalau sudah memasuki stadium lanjut dan sudah
terdapat benjolan. Faktor yang berperan besar dalam menentukan seseorang
terkena kanker salah satunya adalah usia. Semakin bertambahnya usia maka resiko
unttuk terkena juga semakin besar. Banyak faktor yang dapat mengurangi resiko
kanker diantaranya adalah dengan menjalani gaya hidup sehat serta memperhatikan
kesehatan pribadi.Tindakan pemeriksaan dan pengobatan yang dapat dilakukan
diantaranya adalah tes darah, laparaskopi dan laparatomi. Dan tindakan pengobatannya
adalah dengan cara operasi dan kemoterapi.
B. Saran
Pada kesempatan ini, kepada semua
pihak diharapkan dapat menjadi pelopor untuk diri sendiri dalam berperilaku
sehat dalam reproduksi, serta menjadi penggerak bagi pencegahan yang menyeluruh
terhadap bahaya kanker alat reproduksi perempuan. Dan bagi yang sudah memiliki
pengetahuan awal tentang kanker alat reproduksi perempuan khususnya Bidan dapat
menjadi komunikator yang baik untuk memberikan informasi, pengalaman dan
pemahaman yang seksama dalam mencegah lingkungan masyarakat sekitar dan diri
sendiri dari perilaku reproduksi yang tidak sehat khususnya dari bahaya kanker
indung telur (ovarium).
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta : Media Aesculapius
Prawirohardjo,Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Winkjosastro,Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
0 Response to "MAKALAH KELAINAN SISTEM REPRODUKSI KANKER OVARIUM"
Posting Komentar