MAKALAH NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makanan bergizi harus dipersiapkan
sebelum seorang ibu berencana hamil. Sehingga pada saat hamil, badan sudah
terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama
kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan
gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran
prematur. Karena itu, gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Pertumbuhan sel yang cepat terjadi
sejak dua minggu setelah konsepsi dan mulai terbentuk plasenta. Minggu kedua
hingga ke delapan terjadi pembentukan organ-organ seperti jantung, paru-paru,
ginjal, hati dan tulang. Volume darah pun meningkat drastis, hingga sampai
akhir kehamilan volume darah menjadi 4/3 kali volume darah normal. Ini
menyebabkan terjadinya pengenceran darah, sehingga kadar hemoglobin (Hb),
albumin, dan zat lain menurun.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya
metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat
selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan,
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, pengaliran makanan dari pembuluh
darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta. Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna.
Beberapa nutrisi penting yang
diperlukan ibu hamil diantaranya adalah Sumber kalori (Karbohidrat &
Lemak), protein, asam folat, Vit B12, zat besi, zat seng, kalsium,vitamin
C, vitamin A, Vitamin D, vitamin B6, vitamin E. Sedangkan nutrisi
yang dibutuhkan bagi jani dalam kandungan diantaranya DHA, gangliosida (GA),
asam folat, zat besi, EFA, FE dan kolin.
B.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyusunan
makalah dan seminar diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang Pemenuhan
Nutrisi pada Ibu Hamil dan Menyusui.
2. Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa mampu memahami factor yang
mempengaruhi gizi ibu hamil dan menyusui
b. Mengetahui dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
c.
Memahami peningkatan berat badan
selama kehamilan
d. Mengetahui makanan yang harus di
hindari ibu hamil dan menyusui
e.
Mengetahui pengaruh gizi bagi ibu
menyusui
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Masa kehamilan adalah masa
pertumbuhan janin, oleh karena itu ibu yang sedang hamil memerlukan tambahan
gizi dalam makanannya. Kesehatan bayi tergantung dari kesehatan ibunya,
terutama pada masa hamil.
Makanan dengan gizi seimbang adalah
makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga,
protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua
kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu
hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu,
diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.Selama hamil,
calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi dari pada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok
dan lain-lain. Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin
akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah
buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur
atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan
lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB
yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki
setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu
hamil antara lain : faktor sosial, psikologis, ekonomi,
pengetahuan, mitos, kebudayaan, dan keyakinan serta usia.
B. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
berdasarkan Trimester
1. Trimester I ( minggu 1 – 13 ),
kebutuhan gizi masih tetap seperti biasa
2. Trimester II ( minggu 13 - 26 ),
dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan tambahan kalori sebesar ± 285
dan protein lebih tinggi dari biasanya menjadi 1,5 gr / kg BB
3. Trimester III ( 27 – lahir ), kalori
sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 gr / kg BB
C. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu
Hamil
1. Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat
di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi
atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.
2. Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB
selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan BB hanya 7-8 kg
berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga
disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu
mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya cukup
ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat
badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
3. Ngidam (pica) dan mual muntah
berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum) memerlukan penanganan
khusus. Namun, biasanya hiperemesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan
saat kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.
Diet pada hiperemesis:
a. Tinggi karbohidrat dan rendah lemak
b. Makan sedikit kuah ( minum di
pisahkan dari waktu makan )
c. Mudah dicerna dan bau tidak
merangsang
d. Porsi kecil tapi sering
e. Makanan yang menyegarkan
D. Peningkatan Berat Badan Selama
Kehamilan
Kenaikan berat
badan rata – rata selama kehamilan adalah 9 – 13,5 kg. Kenaikan bervariasi pada
masing-masing wanita dan bergantung pada faktor besar bayi, keadaan plasenta,
cairan amnion, penambahan sirkulasi darah, penambahan jaringan cadangan ibu
baik dalam bentuk protein maupun lemak, untuk keperluan melahirkan maupun
menyusui. Penambahan berat badan per trimester lebih penting daripada
penambahan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertama kenaikan hanya
sedikit antara 0,7 – 1,4 kg. Pada trimester selanjutnya akan terjadi kenaikan
berat badan yang dikatakan teratur yaitu 0,35 – 0,4 kg per minggu.
E. Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan
Asupan gizi
yang buruk akan menimbulkan berbagai dampak bagi kesehatan ibu juga bayi yang
dikandungnya. Misalnya sang ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi,
sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, prematur
bahkan keguguran. Berikut nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu selama kehamilan :
1. Kalori/energi
Seorang wanita
selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat, Asupan kalori harus
ditambahkan yaitu sebesar 2200 kkal. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori
dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan
adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan anda terlalu
banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori
dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk mengetahui berapa kalori yang
telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar
anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan anda untuk
membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat.
Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu
anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
2. Protein
Anda membutuhkan protein lebih
banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda.
Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin.
Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25
gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan
cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein.
Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan
sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
3. Folat (Asam Folat)
Folat merupakan vitamin B yang
memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu
mencegah neural tube defect, Kekurangan folat juga dapat
meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir
rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang.
Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada
awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg
folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam
folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis,
kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan untuk
memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa
oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk
menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan
kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi
tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko
melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga
lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari.
Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah,
ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan
kacang-kacangan
5. Zat zenk
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa
ibu hamil yang memiliki kadar seng rendah dalam makanannya berisiko
melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan
uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng
dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan.
Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat
mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi
yang kurang sehat.
6. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari
ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling banyak ketika trimester ketiga
kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan
gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah
berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal
saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak
tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang
ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber
kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain
itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin
tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang
melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan
menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan
mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan
vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam
tubuh.
8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting
dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan
dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran
prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada
buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning
telur, dan lainnya.
9. Cairan
Air adalah substansi utama dalam
sel, darah, limf, dan cairah vital tubuh lain. Air juga membantu
memepertahankan suhu tubuh, masukan cairan yang cukup memperbaiki buang air
besar yang kadang-kadang menjadi masalah selama hamil. Cairan dibutuhkan untuk
meningkatkan volume darah dan air ketuban. Minumlah setidaknya 6 hingga 8 gelas
( 1500-2000 ml ) per hari, baik itu berupa air mineral, jus, teh atau pun sup.
Minuman yang mengandung sakarin sebaiknya di hindari, minuman yang mengandung
aspartam, dapat di pakai dalam jumlah ringan.
10. Natrium (garam)
Natrium merupakan unsure utama
cairan ekstra seluler, karena itu kebutuhan cairan selama hamil meningkat. Efek
estrogen yakni menahan air dan efek progestron adalah melepaskan natrium
menimbulkan suatu gambaran yang membingungkan tentang keseimbangan cairan
elektrolit selama hamil. Konsumsi natrium tetap dalam batas normal.
F. Makanan yang Harus Dihindari
Ada beberapa jenis
makanan yang harus dihindari,
dan di kurangi konsumsinya selama hamil. beberapa hal yang sebaiknya
diperhatikan oleh calon ibu maupun ibu yang sedang hamil adalah:
1.
Hindari makanan daging maupun telur hewan yang
dimasak setengah matang atau dalam kondisi mentah. Bakteri maupun parasit
biasanya belum akan mati sebelum berada dalam suhu mendidih atau di atas 90
derajat celcius, sehingga akan dapat membahayakan janin maupun ibu.
2.
Untuk makanan sayuran,
sebaiknya dimasak hingga matang. Kalau ingin mengkonsumsi lalapan mentah,
sebaiknya sayuran dibersihkan terlebih dahulu dengan baik dan benar, dengan
menggunakan air yang mengalir. Sayuran mentah biasanya masih menyisakan bahan
pupuk kimia maupun kotoran hewan bila menggunakan pupuk organik. Tentunya
berbahaya untuk keselamatan janin.
3.
Hindari makanan keju maupun produk
susu yang berasal dari kambing ataupun produk susu
lain yang tidak melalui proses pasteurisasi. Dikhawatirkan membawa bakteri yang
sangat berbahaya terhadap plasenta dan pertumbuhan janin.
4.
Hindari mengkonsumsi makanan,
seperti hati atau daging ayam maupun makanan yang merupakan sumber salmonella.
5.
Hindari makanan yang pedas selama
masa kehamilan, terutama bagi Anda yang senang
dengan makanan pedas. Makanan atau masakan pedas dapat memberi efek kurang baik
bagi perkembangan janin.
6.
Kurangi atau hindari makanan yang
banyak mengandung gula atau terlalu banyak garam. mengkonsumsi garam dapat
menimbulkan pembengkakan kaki atau memperberat pembengkakan kaki pada ibu hamil.
7.
Hindari dan jangan makan buah-buahan
yang panas, seperti durian atau nanas,
dapat mengganggu pertumbuhan janin, dan bahkan bisa menyebabkan keguguran.
8.
Jangan minum minuman beralkohol
maupun yang mengandung kafein, seperti kopi karena akan mempengaruhi kesehatan
maupun perkembangan janin. Begitu juga dengan rokok, sebaiknya hindari atau
jauhi asap rokok karena juga dapat mengganggu kesehatan janin.
Bila terjadi gangguan masa kehamilan maka dapat diatur
sebagai berikut :
Trimester
I : Pada
umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini
disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan
porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.
Trimester
II : Nafsu
makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan: 3 x sehari ditambah 1 x
makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging,
teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
Trimester III
: Makanan
harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat
badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan
memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
Bila terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak pada kaki) maka tidak
menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
G. Kebutuhan Nutrisi Selama Menyusui
1. Kalori
Salah satu faktor yang paling
penting dalam diet wanita menyusui adalah kalori. Pemasukkan kalori yang tidak
cukup bisa mengurangi volume air susu.Bagaimanapun juga kualitas sisa susu
secara umum tidak terganggu. Ibu menyusui harus menambah pemasukan kalorinya
mencapai 200 kkal melabihi kebutuhan kehamilan (itulah 500 kkal bertambah dari
kebutuhan kehamilan). Hasil ini jika ditotal menjadi sekitar 2500 sampai
2700 kkal/hari untuk kebanyakan wanita.
Berdasarkan pada pilihan diet, ibu
menyusui bisa menggunakan panduan piramid makanan umum atau piramid makanan
vegetarian untuk memperkirakan masukan selama diet. Dia perlu bekerja keras
untuk memasukkan variasi makanan-makanan dari beberapa kelompok makanan.
Pemasukkan kalorinya harus cukup memenuhi energi untuk menopang masa menyusui
masa menyusut setalah berat badan harus tidak lebih dari 16 minggu untuk ibu
menyusui
2. Protein
Pemasukan protein cukup penting
selesai menyusui, karena protein adalah komponen yang penting dari susu ibu.
Pemasukkan 65 gr/hr selama 6 bulan menyusui dan 62 gr/hr direkomendasikan
selama 6 bulan kedua. Seperti dimasa kehamilan, itu sangat penting bahwa cukup
mengkonsumsi protein non kalori untuk mencegah protein sebagai sumber energi.
3. Kalsium
Kalsium juga nutrisi penting dalam
produksi susu, dan diharapkan meningkatkan keperluan diluar kehamilan.
Keperluan selama menyusui sama dengan kebutuhan selama kehamilan : 1200 mg/hr.
Pemasukkan kalsium yang cukup dari sumber makanan mengharuskan penggunaan
kalsium yang melengkapi.
4. Zat besi
Zat besi dibutuhkan masa menyusui
tindakan pada hakekatnya berbeda dari wanita yang tidak hamil, karena zat besi
bukan sesuatu yang penting dalam komponen susu ibu bagaimanapun juga
sebagaimana disebutkan sebelumnya pemberian suplemen yang terus menerus untuk
mengisi kehilangan simpanan maternal yang dikarenakan kehamilan.
5. Cairan-cairan
Cairan yang sangat penting selama
menyusui karena ketidakcukupan pemasukan cairan bisa mengurangi volume susu.
Direkomendasikan pemasukan air sekitar 8-10 gelas tiap hari bisa kita temui
dengan mengkonsumsi air, jus, susu dan sup.
Dalam pendidikan gizi pada waktu
menyusui hendaknya ditekankan pada ibu mengenai hal-hal seperti berikut :
a.
Bahwa wanita menyusui memerlukan
jauh lebih banyak zat-zat gizi untuk diri sendiri dan untuk keperluan bayi.
b. Bahwa dalam penyusunan hidangan
terutama yang diperhatikan adalah bukanbanyaknya, tetapi mutu dari makanan
yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
c.
Bahwa sesungguhnya tidaklah
benar makanan yang bermutu tinggi selalu mahal harganya.
d. Mempelajari cara memasak bahan-bahan
dan banyaknya makanan yang dihidangkan.
e.
Pada waktu pendidikan gizi hendaknya
sebanyak mungkin bersifat demontrasi.
f.
Tidak berguna dan tidak bijaksana
untuk menganjurkan seseorang memakan sesuatu dimana keluarga tidak mungkin
memperoleh karena tidak mampu atau karena tidak ada bahannya di daerah itu.
H. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang
bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat
dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayinya.
I.
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu
Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu.
Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan
untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehamilan
adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun ibu pada
umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi
untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika
sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi
kebutuhan gizinya untuk janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami
peningkatan berat badan selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang
optimal akan berdampak baik pada kehamilan maupun output persalinannya kelak.
Makanan dengan
gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat
diperoleh dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat
pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan
sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan
dan sayur-sayuran.
B.
Saran
Demikian makalah ini kami buat, kami
sadar di dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC
Gibshon,
Jhon. 2002. Fisiologi anatomi. Jakarta: EGC
Wiryo,
H. 2002. Peningkatan gizi bayi, anak, ibu hamil dan menyusui dengan
bahan makanan lokal. Jakarta: Sagung Seto.
0 Response to "MAKALAH NUTRISI IBU HAMIL DAN MENYUSUI"
Posting Komentar