MAKALAH ANEMIA


BAB I
PENDAHULUAN 
A.       Latar Belakang
Ada sejumlah  besar kasus  anemia dan hemoglobinopati yang dapat memperburuk atau diperburuk kehamilan. Apabila hasil pengkajian riwayat atau uji laboratorium menunjukkan kelainan, maka bidan harus mengevaluasi wanita tersebut untuk menentukan etiologi anemia dan kemudian menyusun rencana penatalaksanan.
Perubahan fisiologis alami yang terjadi selama kehamilan akan mempengaruhi jumlah sel darah merah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutaa terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan jumlah sel darah merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah  merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya tidak seimbang dengan peningkatan jumlah volume plasma. Ketidak seimbangan ini akan terlihat dalam bentuk penurunan kadar Hb.
B.           Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
                1.      Apa itu anemia
                 2.      Mengetahui anemia yang terjadi pada ibu hamil
                 3.      Gejala umum  yang di derita oleh penderita anemia
                  4.      Dampak anemia pada ibu hamil dan janinnya
                 5.      Penanganan anemia pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Anemia biasanya sudah dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Saat ini pemeriksaan darah lengkap dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Komponen pembentuk darah antara lain:
1.      Sel darah merah (RBC).
2.      Hematokrit.
3.      Hemoglobin.
4.      Sel darah putih (WBC).
5.      Komponen sel darah putih.
6.      Trombosit/Platelet.
Hanya tiga teratas dari keenam komponen darah ini yang berperanan dalam mendeteksi terjadinya anemia.
Berikut adalah penggaterion etiologi anemia berdasarkan ukuran sel darah merah:
1.      Anemia mikrositik (penurunan sel darah merah)
a.       Kekurangan zat besi
b.      Talasemia
c.       Gangguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak ditemukan di Asia Tenggara)
d.      Keracunan timah
e.       Penyakit kronis (infeksi, tumor)
             2.      Anemia normostik (ukuran sel darah merah normal)
a.       Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat
1)      Kehilangan sel darah merah akut
b.      Gangguan hemolisis darah
1)      Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)
2)      Gangguan C hemoglobin
3)      Sferocitosis (banyak ditemukan di eropa utara)
4)      Kekurangan G6PD (glucose-6-phospate dehydrogenase)
5)      Anemia hemmolitik (efek samping obat)
6)      Anemia hemolisis autoimun
c.       Penurunan produksi sel darah merah
1)      Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yang mengancam jiwa)
2)      Penyakit kronis (penyakit hati gagal ginjal, infeksi, tumor)
3)      Ekspansi-berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi-berlebihan.
              3.      Anemia makrostik (peningkatan ukuran sel darah merah)
a.       Kekurangan vitamin B12
b.      Kekurangan asam folat
c.       Hipotiroid
d.      Kecanduan alkohol
e.       Penyakit hati dan ginjal kronis
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
Pada umumnya ibu hamil memerlukan darah nyang lebih pada biasanya untuk tubuhnya. Hal ini disebabkan pada umumnya wanita sebelukm kehamilan pernah mengalami anemia. Termasuk perempuan muda yang mudah terkena anemia. 
B.     Saran
Saran khususnya bagi penderit Anemia untuk, antara lain:
             1.      Istirahat dan batasi aktivitas
              2.      Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe, protein, dan asam folat
             3.      Tranfusi
            4.      Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan      
                   pemeliharaan kesehatan secara optimal
            5.      Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang mengandung: Zat Besi (Fe), daging
                 sapi, kuning telur, dll.

DAFTAR PUSTAKA 
Ida Bagus Gde.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi   2.Jakarta,2009.
Mochtar, Rustam.Sinopsis Obstetri.Jakarta,1998.
Varney,Halen / Jan M. Kriebs / Carolyn L. Gegor. Buku-Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta,2007.
http://linkshrink.net/7SM0j5

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH ANEMIA"

Posting Komentar