MAKALAH GERAKAN PRAMUKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah
nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan
di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda
Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota
Gerakan Pramuka, yang meliputi;Pramuka Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok
anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps
Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf
Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah
proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
B. Tujuan
Berdasarkan pembahasan di atas maka tujuan dari makalah ini
adalah untuk mengetahui gerakan pramuka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di IndonesiaGagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu
akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan
nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa keIndonesiadan didirikan
organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusiaIndonesiayang baik dan menjadi kader
pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara
lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ
(Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan
istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar
PanduIndonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan
KepanduanIndonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang
sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur
menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan KepanduanIndonesia). Karena masih
adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduanIndonesiaakan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi
gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana
Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayahIndonesiayang diperkenankan
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
B. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang
prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya
dan cepat berkembang darikotake desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis
Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di
pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah,Yogyakarta, Jawa Timur
dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri
Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan
Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara,
Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada
tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas
mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
C. Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang
mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.
Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura,
seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian
dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
1. Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk
lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang
gerakan pramuka :
a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh
dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli
yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang
tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam
keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota
pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta
besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh
segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
c. Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang
membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia
berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
d. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas
dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni
yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
e. Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di
dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang
berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan
nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna
mencapai cita-citanya.
f. Nyiur adalah pohon yang serba guna
dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka
adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada
kepentingan tanah air, bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat
manusia.
2. Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat
digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal
administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat
pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai
dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan
guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman
para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka
Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus.
Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan
pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan
Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan
Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida
tertentu di Saka tersebut.
B.
Saran
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk
lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum
dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf
yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan
dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai
pendidikan karakter dalam kepramukaan
DAFTAR PUSTAKA
http://wayansumerta.blogspot.com/2012/01/makalah-pramuka.html.
Diakses tanggal 02 Mei 2014.
http://nadinputrimz.blogspot.com/2013/05/makalah.html.
Diakses tangga 02 Mei 2014
0 Response to "MAKALAH GERAKAN PRAMUKA"
Posting Komentar