MAKALAH MENGHITUNG DENYUT NADI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Denyut nadi merupakan
hal yang penting bagi kesehatan manusiakarena denyut nadi merupakan
faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler seseorang. Denyut nadi seseorang dipengaruhi oleh berbagai
faktor di antaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik. Dengan
mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas
fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem
kardiovaskuler seseorang.
B. Tujuan
Maksud dan tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diamanahkan kepada kami . Selain itu, kami juga ingin
memperdalam pengetahuan kami tentang pengaruh aktivitas manusia terhadap denyut
nadi. Serta dapat memperluas wawasan para
pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir
untuk hidup selain otak. Denyut
yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung
biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per
satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).
Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu
berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat
istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan
jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang
juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik
dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu
berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu
udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran
tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi
seseorang.
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah
tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan
cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang
dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah
sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang
lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang
lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.
Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa
perlu menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan
cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada
pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi,
lihatlah stopwatch untuk menghitung jumlah denyut selama satu menit sehingga
didapatkan jumlah denyut jantung per menit.
Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan
dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka
jumlah maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut,
seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini
juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.
B.
Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Nadi
Frekuensi denyut nadi manusia
bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
1. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan
menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek
fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang
lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai
usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling
tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan
pertambahan usia.
No.
|
Usia
|
Frekuensi
Nadi (denyut / menit)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
< 1
bulan
< 1
tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14
tahun
|
90 – 170
80 – 160
80 – 120
75 – 115
70 – 110
65 – 100
60 – 100
|
2. Jenis
Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada
kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda
dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit,
pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja
mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit
3. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah
berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks
Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB (Kg) IMT = TB (m) X TB (m)
Keterangan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
4. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara
progresif selama masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm yang
frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
5. Keadaan
Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat
terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur.
Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi jantungnya
cenderung meningkat.
6. Riwayat
Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung,
hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada
penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen
sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
7. Rokok dan
Kafein
Rokok dan kafein juga dapat
meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut
nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan orang yang
dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada
perubahan yang signifikan pada variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal
dan sub maksimal.
8. Intensitas
dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas
kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama
kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut mempengaruhi
frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas kesanggupan kerja
sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai
angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang nadi
kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali
pada nadi istirahat sesudah ± 15 menit.
9. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga
mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi
lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
10. Faktor
Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan
yang merusak pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan
mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat menurunkan kemampuan
dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini
mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat
memperberat beban kerja.
11. Kondisi
Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi
frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi
seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat memperlambat frekuensi
nadi seseorang.
C.
Frekuensi Denyut Nadi
Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah
debaran setiap menit):
Pada bayi
baru lahir
|
140
|
Selama
tahun pertama
|
120
|
Selama
tahun kedua
|
110
|
Pada umur
5 tahun
|
96-100
|
Pada umur
10 tahun
|
80-90
|
Pada orang
dewasa
|
60-80
|
Kecepatan denyut nadi pada saat
tidur (Jumlah debaran setiap menit):
Bayi baru
lahir
|
100 – 180
|
Usia 1
minggu – 3 bulan
|
100 – 220
|
Usia 3
bulan – 2 tahun
|
80 – 150
|
Usia 10
–21 tahun
|
60 – 90
|
Usia lebih
dari 21 tahun
|
69 – 100
|
Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut
nadi diklasifikasikan :
- Tidak teraba
denyut : 0
- Ada denyut
tetapi sulit teraba : +1,
- Denyut
normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2
- Denyut kuat,
mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3
D.
Pola Nadi
Pola nadi
|
Deskripsi
|
Bradikardia
|
Frekuensi nadi
lambat.
|
Takikardia
|
Frekuensi nadi
meningkat, dalam keadaan tidak pada ketakutan, menangis, aktivitas meningkat,
atau demam yang menunjukan penyakit jantung.
|
Sinus Aritmia
|
Frekuensi nadi
meningkat selama inspirasi, menurun selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan
variasi normal pada anak, khususnya selama tidur.
|
Pulsus Alternans
|
Denyut nadi yang
silih berganti kuat lemah dan kemungkinan menunjukan gagal jantung.
|
Pulsus Begeminus
|
Denyut
berpasangan dan berhubungan dengan denyut prematur
|
Pulsus
Paradoksus
|
Kekuatan nadi
menurun dengan inspirasi
|
Thready Pulse
|
Denyut nadi
cepat dan lemah menunjukan adanya tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak
muncul dan menghilang
|
Pulsus Corrigen
|
Denyut nadi kuat
dan berdetak detak. Hal itu disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan
nadi.
|
E.
Tempat-Tempat Untuk Merasakan Denyut
Nadi
Denyut nadi dapat dirasakan dengan
palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya
pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan
sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk
merasakan denyut nadi yaitu :
1.
Pada aspek
ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang umum
ulnar arteri kemerah-merahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit
untuk meraba.
2.
Leher
(pembuluh nadi kepala),
3.
Bagian dalam
siku, atau di bawah otot bisep (arteri brachial)
4.
Kunci paha,
5.
Dibalik
malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial arteri)
6.
Tengah
dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7.
Di belakang
lutut (popliteal arteri)
8.
Diatas Perut
(Abdominal aorta)
9.
Dada
(aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin
auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop.
Namun yang paling sering dilakukan
yaitu pada :
1.
Arteri
radialis
2.
Arteri
Brankialis
3.
Arteri
Karotid
F. Langkah Kerja
1.
Duduklah dengan santai, biarkan tangan dalam keadaan lemas.
2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari
tengah tepat
pada pergelangan tangan tersebut.
3.
Tekanlah sedikit sampai terasa denyutan nadi dipergelangan tangan.
4.
Hitunglah banyak denyut nadimu selama 1 menit dan catat hasilnya.
5.
Berlari-larilah selama 3 hingga 5 menit, kemudian hitunglah denyut nadimu
selama 1 menit dan catat hasilnya.
6. Bandingkan hasil pengamatanmu dengan teman sekelompok. Kemudian, catatlah
hasilnya dalam bentuk tabel.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan di atas, dapat disimpulkan,
bahwa denyut nadi setiap orang per menitnya berbeda-beda. Perbedaan tersebut
dikarenakan perbedaan aktifitas atau kegiatan tubuh orang tersebut selain itu
usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, riwayat kesehatan dan lain-lain juga dapat
mempengaruhi kecepatan denyut nadi per menit.
B.
Saran
Pengukuran denyut nadi harus dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ada, agar pasien merasa aman dan nyaman terhadap pelayanan yang
diberikan dan petugas kesehatan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Prosedur Perawatan Dasar. Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2104136-tabel-nilai-normal-tekanan-darah/#ixzz289MTds1c
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tanda-tanda-vital-manusia.html
http://dunialovely.blogspot.com/2010/04/tanda-tanda-vital-manusia.html
http://siavent.blogspot.com/2010/01/prosedur-pemeriksaan-tanda-vital.html
http://yayannerz.blogspot.com/2011/03/tanda-tanda-vital.html#ixzz283QSVr3S
onypoenya.files.wordpress.com/2011/03/laporan-fishew-4.doc
0 Response to "MAKALAH MENGHITUNG DENYUT NADI"
Posting Komentar