MAKALAH STRES KIMIAWI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman tentang stres dan akibatnya penting bagi upaya
pengobatan maupun pencegahan gangguan kesehatan jiwa. Masalah stress sering
dihubungkan dengan kehidupan modern dan
nampaknya kehidupan modern merupakan sumber gangguan stress lainya. Perlu
deperhatikan bahwa kepekaan orang terhadap stress berbeda. Hal ini juga
bergantung pada kondisi tubuh individu yang turut menampilkan gangguan jiwa.
Modernisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan
tentang cara berpikir dalam pola hidup bermasyarakat, sehingga perubahan
tersebut membawa pada kosekuensi di bidang kesehatan fisik dan bidang kesehatan jiwa.
Modernisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan
tentang cara berpikir dalam pola hidup bermasyarakat, sehingga perubahan
tersebut membawa pada kosekuensi di bidang kesehatan fisik dan bidang kesehatan jiwa.
Stress merupakan gangguan kesehatan jiwa yang tidak dapat
dihindari, karena merupakan bagian dari kehidupan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian stress
kimiawi
2. Untuk mengetahui etiologi stress
kimiwi
3. Untuk mengetahui patofisiologi
stress kimiawi
4. Untuk mengetahui tindakan
keperawatan stress kimiawi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengerian Stress Kimiawi
Stres adalah suatu kondisi anda
yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau
sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang
hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang
melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol
secara sehat.
Stres kimiawi adalah gangguan pada tubuh
dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang
dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan
tersebut
B. Etiologi
Sties kimiawi terjadi karena
penggunaan berlebihan berbagai macam bahan kimia seperti gula, kafein, obat
perangsang, alkohol, nikotin (merokok), dan bahan makanan tambahan. Stres
kimiawi juga berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang terkena pada seseorang
di lingkungannya, seperti: serbuk tembikar, debu, bahan-bahan penyebab alergi,
dan zat-zat kimia yang beracun seperti gas pembuangan disel, asap rokok, dan
pestisida. Merkun dalam campuran tambalan gigi gigi dapat menyebabkan stres
kimiawi.
Lingkungan tertentu seperti
kota-kota yang berpenduduk padat, pola lain lintas yang macet, dan daeiah-daerah
yang mempunyai banyak pabnk, tampak penuh dengan lebih banyak sumber stres
kimiawi dan lingkungan-lmgkungan lainnya. Namun tidak semua orang memberikan
reaksi yang sama terhadap faktor-faktor lingkungan ini. Seseorang mungkin akan
mengalami alergi, asma, infeksi yang sermg kambuh, masalah-masalah pernapasan
yang parah, dan kelelahan adrenal di lingkungan yang berpolusi; sedangkan orang
lain munkin tidak menunjukkan reaksi-reaksi fisik yangjelas.
C. Patofisiologi
Bila stres itu begitu kuat sampai dirasa mengancam
akan terjadi fenomena yang disebut fight or flight – menghadapi atau
menghindarinya. Kelenjar pituitari yang ada di dasar otak , akan mengeluarkan
hormon yang mengatur berbagai proses di dalam tubuh . Bila Anda merasa ada
bahaya, kelenjar ini akan meningkatkan pengeluaran hormon adrenokortikotropik
yang menyebabkan kelenjar adrenalin Anda memproduksi dan mengeluarkan hormon
lainnya. Hormon-hormon ini, adrenalin /epinefrin dan kortisol – segera
mempercepat denyut jantung, tekanan darah meningkat dan otot-otot menjadi
menegang. Reaksi ini mempersiapkan tubuh unutk menghadapi atau menghindari
bahaya yang ada.
Untuk meningkatkan aliran darah menuju otot besar, jantung
mulai berdenyut lebih cepat sehingga tekanan darah akan meningkat secara mendadak.
Darah tidak lagi diarahkan ke perut dan kulit tetapi melainkan ke otot tubuh.
Tubuh juga melepaskan sumber-sumber energi yang potensial ke dalam aliran darah
dalam bentuk gula darah /glukosa dan lemak. Disamping itu, juga melepaskan zat
kimia tertentu yang memudahkan darah cepat membeku bila terjadi cedera atau
luka.
Sistem syaraf juga akan bereaksi membuat pupil mata melebar
sehingga Anda dapat melihat dengan lebih baik di tempat dengan penerangan yang
buruk, dan otot wajah Anda menegang dan akan terlihat lebih menyeramkan.
Keringat bertambah banyak sehingga tubuh tetap dingin dan nafas menjadi
meningkat agar Oksigen dalam darah bertambah. Seluruh perubahan ini
mempersiapkan tubuh menghadapi keadaan darurat, baik yang nyata maupun yang
hanya dibayangkan.
D. Tindakan Keperawatan
Manusia adalah makhluk
kompleks yang berada dalam kehidupan yang kompleks pula. Kompleksitas kehidupan
berpotensi menimbulkan tress, dan menuntut seseorang untuk
mengatasinya. Cara seseorang mengatasi tress dapat dikelompokkan menjadi
dua kategori.
Pertama, cara ini
merupakan cara yang spontan dan tidak disadari, dimana pengelolaan stress
berpusat pada emosi yang dirasakan. Dalam istilah psikologi diklasifikasikan
sebagai defense mechanism. Beberapa perilaku yang tergolong kedalam
kelompok ini adalah:
1.
Acting out, yaitu
menampilkan tindakan yang justru tidak mengatasi masalah. Perilaku ini lebih
sering terjadi pada orang yang kurang mampu mengendalikan/menguasai diri,
misalnya merusak barang-barang di sekitarnya.
2.
Denial, yaitu
menolak mengakui keadaan yang sebenarnya. Hal ini bermakna positif, tre pula
bermakna tresse. Sebagai contoh, seseorang guru menyadari bahwa dirinya
memiliki kelemahan dalam berbahasa Inggris, namun ia terus berupaya untuk
mempelajarinya; tre bermakna positif bila dengan usahanya tersebut terjadi
peningkatan kemampuan; bermakna tresse bila kemampuannya tidak meningkat karena
memang potensinya sangat terbatas, namun ia tetap berusaha sampai mengabaikan
pengembangan potensi lain yang ada dalam dirinya.
3.
Displacement, yaitu
memindahkan/melampiaskan perasaan/emosi tertentu pada pihak/objek lain yang
benar-benar tidak ada hubungannya namun dianggap lebih aman.
4.
Rasionalisasi, yaitu
membuat tress-alasan logis atas perilaku buruk. Contohnya: Seorang Kepala
Sekolah yang tidak menegur guru yang membolos selama 3 hari mengatakan bahwa ia
tidak menegur guru tersebut karena pada saat itu ia sedang mengikuti pelatihan
untuk kepala sekolah di ibukota provinsi.
Kedua, cara yang
disadari, yang disebut sebagai direct coping, yaitu seseorang secara sadar
melakukan upaya untuk mengatasi stress. Jadi pengelolaan tress dipusatkan pada
masalah yang menimbulkan stress. Ada dua strategi yang harus dilakukan untuk
mengatasi stress, yaitu:
Meningkatkan toleransi
terhadap stress, dengan cara meningkatkan keterampilan/kemampuan diri sendiri,
baik secara fisik maupun psikis, misalnya, Secara psikis: menyadarkan diri
sendiri bahwa tress memang selalu ada dalam setiap aspek kehidupan dan dialami
oleh setiap orang, walaupun dalam bentuk dan intensitas yang berbeda. Secara
fisik: mengkonsumsi
1.
Makanan dan minuman yang
cukup gizi, menonton acara-acara hiburan di tresse, berolahraga secara teratur,
melakukan tai chi, yoga, relaksasi otot, dan sebagainya.
2. Mengenal dan mengubah
sumber stress, yang dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan
Untuk menghadapi seseorang, yang mengalami stres,
maka beberapa hal yang dapat dilakukan perawat, antara
lain :
1. Perawat harus
mampu memfasilitasi orang yang sedang mengalami stres
2. Perawat harus
melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen
stres
3. Perawat dapat
menggunakan strategi pemecahan masalah yang bertujuan mengurangi stres secara
efektif untuk jangka panjang serta dapat meningkatkan keyakinan diri dan
kemampuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stres adalah suatu kondisi anda
yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber
daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang
hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang
melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol
secara sehat.
Stres kimiawi adalah gangguan pada tubuh
dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang
dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan
tersebut
B. Saran
Kesehatan merupakan harta yang paling berharga bagi manusia,
oleh karena itu jagalah kesehatan sebagaimana mestinya. Stress dapat dikatakan
sebagai salah satu tes mental bagi jiwa manusia walaupun tidak dapat dipungkiri
stress juga berdampak pada fisik manusia. Untuk menghindari stress dapat dilakukan
dengan menjaga kondisi tubuh antara input dan output agar tetap seimbang
(homeostatis).
DAFTAR PUSTAKA
Capenito, Lynda Jall. (1997). Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed.
3. Jakarta : EGC
0 Response to "MAKALAH STRES KIMIAWI"
Posting Komentar