MAKALAH VITAMIN C
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Vitamin bukanlah sumber energi, tetapi vitamin
melakukan fungsi regulator (pengatur). Vitamin bekerja sama dengan enzim dalam
beberapa reaksi kimia. Vitamin juga penting bagi pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan, dan reproduksi. Vitamin harus ada dalam tubuh manusia walaupun hanya
dalam jumlah kecil karena memiliki fungsi khusus dan tidak dapat digantikan.
Seseorang yang kekurangan vitamin dapat menderita difisiensi
atau avitaminosis (menderita penyakit skorbut, pendarahan kulit,
kerusakan sendi). Sedangkan kelebihan suatu jenis vitamin disebut hipervitaminosis.
Hingga saat ini belum semua jenis avitaminosis dapat
diketahui. Pada umumnya seseorang menderita avitaminosis karena cara pengolahan
makanan yang dapat mengurangi atau merusak vitamin. Buah dan sayuran segar
sangat membantu penyediaan vitamin.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :
- Apa pengertian dari vitamin C?
- Apa sifat yang terdapat pada vitamin C?
- Apa fungsi dari mengkonsumsi vitamin C?
- Bagaimana metabolisme vitamin C di dalam tubuh?
- Apa saja sumber vitamin C?
- Apa akibat kekurangan vitamin C?
- Apa akibat kelebihan vitamin C?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari pembuatan
makalah ini sebagai berikut:
- Dapat mengetahui definisi vitamin C
- Dapat mengetahui sifat-sifat dari vitamin C.
- Dapat mengetahui fungsi vitamin C.
- Dapat mengetahui metabolisme vitamin C di dalam tubuh.
- Dapat mengetahui sumber-sumber vitamin C.
- Dapat mengetahui akibat kekurangan vitamin C.
- Dapat mengetahui akibat kelebihan vitamin C.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Vitamin
C adalah asam organik yang terasa asam, berbentuk kristal putih, akan lebih
tahan terhadap panas lama, stabil dalam bentuk kering tetapi mudah teroksidasi
dalam keadaan larutan dan basa.
B. Sifat
1. Vitamin C adalah kristal putih yang
mudah larut dalam air.
2. Dalam keadaan kering vitamin C cukup
stabil, tetapi dalam keadaan larut.
3. Mudah rusak karena berseuntuhan
dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas.
4. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran
tembaga dan besi.
5. Tidak stabil dalam larutan alkali,
tetapi cukup stabil dalam larutan asam.
6. Vitamin yang paling labil.
7. Berat molekul 150.000.
8. Ko-enzim mengandung 6 atom tembaga
untuk setiap molekul protein.
9. Berperan dalam batas yang luas dari
pH 4-7, tetapi pengaruh maksimal adalah antara pH 5,6 – 6,0 dan jika pH
diturunkan 2,0 maka enzim menjadi inaktif.
C. Metabolisme
Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula
secara difusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui
vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 120 mg
sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebagai
16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah
di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila konsumsi
mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama
tiga bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg.
Konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagaija ringan dikeluarkan melalui urin
dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan
dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbon dioksida melalui
pernapasan. Walaupun tubuh mengandung sedikit vitamin C, sebagian tetap akan
dikeluarkan. Makanan yang tinggi dalam senga atau pektin dapat mengurangi
absorpsi sedangkan zat-zar di dalam ekstark jeruk dapat meningkatkan absorpsi.
Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik
dan pengukuran kadar vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain,
perdarahan gusi dan perdarahan kapiler di bawah kulit. Tanda dini kekurangan
vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah di bawah 0,20 mg/dl.
D. Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh sebagai
koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan
reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi.
Beberapa turunan vitamin C ( seperti asam eritrobik dan askorbik palmitat) digunakan
sebagai antioksidan, di dalam industri pangan untuk mencegah proses menjadit
engik, perubahan warna ( browning) pada buah-buahan dan untuk mengawetkan
daging.
Banyak proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat,
namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
- Sintesis kolagen
- Sintesis karnitin, Serotonin, dll
- Absorpsi dan metabolisme besi
- Absorpsi kalsium
- Mencegah infeksi
- Mempertahankan permeabilitas kapiler darah
- Mencegah timbulnya hipertensi
- Mencegah kanker dan penyakit jantung
E. Sumber
1. Sayur-sayuran yang Mengandung
Vitamin C
Ada brokoli, kembang kol, kubis, dan paprika merah. Seperti
paprika merah yaitu tanaman sejenis cabai yang mana dulunya ditanam di Amerika.
Buahnya yang besar dan warnanya tidak hanya merah, ada hijau dan kuning juga
(seperti cabai). Ada yang mengatakan tanaman ini pedas, ada yang tidak tetapi
manis. Buah ini bisa dibudidaya dimanapun. Bahkan kandungannya 100 gram paprika
merah terkandung 190 miligram vitamin C. Kubis sendiri yaitu sayuran daun yang
berbentuk bola. Kubis ini sendiri ditanam di Eropa pertama kali. Kubis sendiri
ada 3 macam yang berwarna hijau pucat, hijau segar, dan keunguan. Dan banyak
dibudidaya di daerah perbukitan atau pegunungan. Karena jika ditanam di dataran
rendah, daun kubis tidak dapat berkembang maksimal dan mudah terserang
penyakit.
2. Buah-buahan yang Kaya Vitamin C
Buah yang banyak dengan vitamin C antara lain pepaya,
stroberi, jeruk dan kiwi. Yang biasanya lebih dikenal memang buah jeruk yang
mengandung vitamin C. Buah jeruk mengandung vitamin C 50 miligram setiap 100
gram buah jeruk. Jeruk pun banyak macamnya. Jeruk sendiri sudah lama tumbuh di
Indonesia. Seperti jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk nipis merupakan buah yang
banyak tumbuh di Asia Tenggara. Sedangkan pepaya yaitu tanaman buah yang
berasal dari Negara Meksiko yang sekarang sudah banyak ditanam di Indonesia.
Pepaya adalah tanaman buah berumah tunggal sehingga ada tanaman yang jantan dan
ada yang betina. Sedangkan yang betina lah yang menghasilkan buah. Dalam 100
gram buah pepaya mengandung 62 miligram vitamin C.
3. Sumber Hewani Vitamin C
Tidak hanya pada buah dan sayuran, pada sumber makanan hewan
pun terdapat vitamin C. Untuk hati ayam setiap 100 gram terkandung vitamin C sebanyak
33,8 miligram. Tidak ada keterangan lebih lanjut tentang sumber hewani ini yang
mengandung vitamin C. Malah ada beberapa sumber artikel yang mengatakan untuk
mengkonsumsi vitamin C beriringan dalam konsumsi daging-dagingan. Sehingga
jumlah zat besi yang diserap dalam tubuh bisa maksimal.
4. Sumber Makanan Lain yang Banyak
Mengandung Vitamin C
Buah yang masih mengandung vitamin C yang belum tercantum
yaitu jambu biji, kelengkeng, melon, anggur, mangga, nanas, pisang dan alpukat.
Kalau sayuran yang mengandung vitamin C selain yang telah disebutkan diatas
seperti cabai rawit, bayam mentah, sawi, seledri dan mentimum. Seperti susu
sapi juga mengandung vitamin C. Atau produk olahan lainnya seperti minuman
bervitamin C dengan rasa buah-buahan atau susu olahan dengan rasa buah-buahan
juga mengandung vitamin C.
F. Akibat Kekurangan
1. Skorbut
2. Anemia
3. Kulit Kering, Kasar dan Bersisik
4. Haemorhages
5. Gingivitis
6. Tulang Menjadi Kurang Stabil
7. Kerusakan pada J. Jantung
8. Penurunan Sistem Imun
9. Penurunan Penyembuhan Luka
G. Akibat Kelebihan
Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan
gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari
dapat menimbulkan hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal.
Dengan konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam askorbat dikeluarkan
melalui urin. Risiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis tinggi dengan
demikian rendah, akan tetapi hal ini dapt menjadi berarti pada seseorang yang
mempunyai kecendrunga untuk pembentukan batu ginjal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah mengenai vitamin C ini adalah
vitamin C ditemukan oleh Albert Szent-Györgyi pada tahun 1932. Merupakan
vitamin yang larut dalam air dan paling labil yang berfungsi sebagai
antioksidan. Konsentrasi tertinggi vitamin ini berada di dalam jaringan
adrenal, pituitari dan retina. Sumber dari vitamin C banyak terdapat pada
buah-buahan seperti jeruk, stroberi dll. Akibat yang ditimbulkan jika
kekurangan vitamin ini adalah penyakit skorbut dan jika kelebihan mengkonsumsi
suplemen vitamin C akan menderita penyakit batu ginjal.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan dapat
menjaga keseimbangan dalam dalam mengkonsumsi vitamin C, jangan sampai
kekurangan ataupun kelebihan.
DAFTAR PUSTAKA
https://lailasafitri.wordpress.com/2013/01/09/makalah-vitamin-c-igd/.
Diakses tanggal 5 Maret 2016
0 Response to "MAKALAH VITAMIN C"
Posting Komentar