MAKALAH PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penyakit kelamin adalah penyakit yang penularannya terutama
melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara
genito-genital saja, tetapi dapat juga secara ora-genital, atau ano-genital,
sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak terbatas hanya
pada daerah genital saja, tetapi apat juga pada daerah – daerah ekstra genital.
Meskipun demikian tidak berarti bahwa semuanya harus melalui
hubungan kelamin, tetapi ada beberapa yang dapat juga ditularkan melalui kontak
langsung dengan alat – alat, handuk, termometer, dan sebagainya. Selain itu
penyakit kelamin ini juga dapat menularkan penyakitnya ini kepada bayi dalam
kandungan.
Pada waktu dulu penyakit kelamin di kenal sebagai Veneral
Diseases yang berasal dari kata venus (dewi cinta), dan yang termasuk
dalam venereal diseases ini yaitu sifilis, gonore, ulkus mole, limfogranuloma
venereum, dan granuloma inguinale.
Ternyata pada akhir – akhir ini ditemukan berbagai penyakit
lain yang juga dapat timbul akibat hubungan seksual dan penemuan ini antara
lain disebakan oleh perbaikan sarana dan teknik laboratorium dan penemuan
beberapa jenis penyaki secara epidemi seperti herpes genetalis dan hepatitis B.
Oleh karena itu istilah V.D makin lama makin di tinggalkan
dan di oerkenalkan istilah Sexually Transmitted Diseases (S.T.D) yang
berarti penyakit – penyakit yang dapat di tularkan melalui hubungan kelamin,
dan yang termasuk penyakit ini adalah kelima penyakit V.D. tersebut di tambah
berbagai lain yang tidak masuk V.D istilah S.T.D. ini diindonesiakan menjadi
P.M.S. (Penyakit Menular Seksual), ada pula yang menyebutnya P.H.S. (penyakit
hubungan seksual). Sehubungan P.M.S ini sebagian besar di sebabkan oleh
infeksi, maka kemudian istilah S.T.D telah di ganti menjadi S.T.I (Sexually
Transmitted Infection).
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa Definisi Penyakit Menular
Seksual
2.
Apa Gejala PMS
3.
Bagaimana Cara penularan PMS
4.
Apa Bahaya atau Akibat PMS
5.
Tipe PMS yang umum terjadi
6.
Bagaimana Pencegahan PMS
7.
Bagaimana Penanganannya
8.
Bagaimana peran bidan dalam
pencegahan dan penanggulangan PMS
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui Definisi Penyakit
Menular Seksual
2.
Untuk mengetahui Gejala PMS
3.
Untuk mengetahui Bagaimana Cara
penularan PMS
4.
Untuk mengetauhi Bahaya atau Akibat
PMS
5.
Untuk mengetahui Tipe PMS yang umum
terjadi
6.
Untuk mengetahui pencegahan PMS
7.
Untuk mengetahui penanganan dari PMS
8.
Untuk mengetahui cara bidan dalam
pencegahan dan penanggulan PMN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
PMS adalah infeksi atau penyakit yang di tularkan melalui
hubungan seks (oral, anal, vagina) atau penyakit kelamin atau infeksi yang di
tularkan melalui hubungan seks yang dapat menyerang alat kelamin dengan atau
tanpa gejala dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati,
otak, serta organ tubuh lainnya, misalnya HIV/AIDS, Hepatitis B
Penyakit menular
seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang.
Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di
Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah
seseorang yang sering “jajan” alias punya
kebiasaan perilaku yang tidak sehat.
Infeksi yang ditularkan lewat hubungan seksual, atau
Penyakit kelamin menular adalah penyakit yang cara penularanyya melalui
hubungan kelamin. Yang ditularkan dari satu orang ke orang lain saaat
berhubungan badan. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut tidak semata-mata
pada alat kelamin saja, tetapi dapat terjadi diberbagai tempat diluar alat
kelamin.yang tergolong dari penyakkit ini adalah : sifilis, gonore, ulkus mola,
linfegranuloma venereum, granuloma inguinale.
B. Gejala
PMS
a. Keluar Cairan/keputihan yang tidak normal
dari vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya
bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerah
mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir.
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau
sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita,
beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan
oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan
seksual.
c. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar
alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak.
d. Tonjolan kecil-kecil
(papules) disekitar alat kelamin
e. Kemerahan di
sekitar alat kelamin
f. Pada pria, rasa sakit
atau kemerahan terjadi pada kantung zakar
g. Rasa sakit diperut
bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi
h. Bercak darah setelah hubungan
seksual
i.
Anus gatal atau iritasi.
j.
Pembengkakan kelenjar getah bening
di selangkangan.
k. Nyeri di paha atau perut lebih
rendah.
l.
Pendarahan pada vagina .
m. Nyeri atau pembengkakan testis.
n. Pembengkakan atau kemerahan dari
vagina.
o. Nyeri seks
p. Perubahan pada kulit di sekitar
kemaluan
q. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita)
r.
Meski tanpa gejala dapat menularkan
penyakit bila tenang
C. Cara
Penularan
Penularan PMS pada umumnya adalah melalui hubungan seksual
(95 %), sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik,
plasenta (dari ibu kepada anak yang dikandungannya).
D. Bahaya
/ akibat PMS
a.
Menimbulkan rasa sakit
b. Infertilisasi
c.
Abortus
d. Ca cerviks
e.
Merusak penglihatan, hati dan otak
f.
Menular pada bayi
g. Rentan terhadap HIV/AIDS
h. Tidak dapat disembuhkan
i.
Kematian
E. Peningkatan
angka kejadian PMS
a.
Kontrasepsi, timbul perasaan aman
tidak terjadi kehamilan
b. Seks, bebas, norma moral yang
menurun
c.
Kurangnya pemahaman tentang
seksualitas dan PMS
d. Transportasi yang makin lancar,
mobilitas tinggi
e.
Urbanisasi dan pengangguran
f.
Kemiskinan
g. Pengetahuan
h. Pelacuran
F.
Tipe PMS yang umum terjadi
a. Gonorhea
Penyakit ini paling banyak di jumpai di jajaran penyakit menular
seksual, namun mudah di obati. Tetapi jika terlambat pengobatannya atau kurang
tepat penanganannya dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, karena di jumpai
30 % - 50 % kasus dengan strain yang resistensi terhadapa pengobatan
(penicillinase Producing Neisseria Gonorhoe / PPNG) dan sering infeksi terjadi
bersamaan dengan mikroorganisme lain seperti chlamidia. Gonorea juga bisa
menyerang wanita hamil dan dalam kehamilan biassanya di jumpai dalam bentuk
menahun.
1) Penyebab
-
Infeksi gonore disebabkan oleh
bakteri Nisseria Gonococcus
-
Sifat bakteri
Bakteri
mati dalam 1-2 jam pengeringan, bakteri mati dengan uap 550C selama 5 menit,
bakteri mati dengan AgNO3 selama 2 menit.
2) Patofisiologis
-
Laki-laki : Uretritis, prostatitis,
epididimitis, orchitis, vesikulitis
-
Wanita : bartholinitis, cystitis,
salfingitis
3) Gejala
a. Masa inkubasi 2-5 hari
b. Gejala pada pria meliputi :
-
Masa inkubasi 2-5 hari
-
Gejala pada pria meliputi :
-
Rasa gatal dan panas di ujung
kemaluan
-
Rasa sakit saat kencing dan banyak
kencing
-
Keluar nanah pada ujung kemaluan
kadang bercampur darah
-
Nyeri waktu ereksi
-
Komplikasi : prostatitis dapat
berlanjut ke epididmitis, orchitis kemudian vesikulitis
c.
Gejala pada wanita
-
Gejala tersembunyi (carrier) karena
yang terkena pertama kali adalah mulut rahim, rasa sakit kurang, genetalia luar
tenang
-
Mengeluarkan keputihan seperti nanah
-
Nyeri pada daerah punggung
-
Komplikasi : bartholinitis, dapat
berlanjut ke cystitis kemudian salfingitis.
4) Therapi
a.
Pada individu dan ibu hamil
diberikan salah satu antibiotika di bawah ini :
-
Ampisilin 2 gram IV dosis awal
lanjutkan dengan 3x1 gram oral selama 7 hari.
-
Ampisilin + sulbaktam 2,25 gram oral
dosis tunggal
-
Spektinomisin 2 gram IM dosis tungga
-
Sefriakson 500 mg IM dosis tunggal
b. Pada masa nifas, diberikan salah
satu di bawah ini :
-
Siprofloksasin 1 gram oral dosis
tunggal
-
Trimethoprim + sulfamethoksazol (160
= 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal
c.
Konjungtivitis pada bayi di obati
dengan garamisin tetes mata 3x2 tetes dan di berikan salah satu antibiotika di
bawah ini
-
Ampisilin 50 mg/kg BB IM selama 7
hari
-
Amoksisilin = asam kalvulanat 50
mg/kg BB IM selama 7 hari
-
Sefriakson 50 mg/kg BB IM dosis
tunggal
d. Lakukan konseling tentang penggunaan
metode barier dalam melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan resiko PMS
terhadap ibu dan bayi (bila hamil)
e.
Berikan pengobatan yang sama pada
pasangannya
f.
Buat jadwal kunjungan ulang dan
pastikan pesien akan menyelesaikan pengobatan sampai tuntas
b. Clamidia
Penyakit ini keerabannya sangat tinggi. Penjalaran penyakit
sama dengan gonorea yaitu di mulai dari serviks ataupun uretra ke atas. Dan
juga menyebabkan infertilitas serta meningkatkan resiko kehamilan dan
persalinan. Selain itu pada bayi yang lahir pervaginam dapat terinfeksi
penyakit yang sama dan dapat mengalami konjungtivitis.
1)
Penyebab
a)
Infeksi ini disebabkan oleh
chlamydia Tranchomatis
b)
Sifat bakteri
Infektivitas hilang pada suhu 600C selama 10 menit, pada
suhu -500C sampai -700C infektivitas bertahan bertahun-tahun, infektivitas
hilang oleh eter selama 30 menit atau fenol 0,5% selama 24 jam.
2)
Patofisiologis
a)
Sama dengan gonorea yaitu mulai dari
serviks ataupun uretra keatas yang menyebabkan bartholinitis, uretitis,
endometritis, salfingitis yang dapat mengakibatkan infertilitas.
b)
Pada kehamilan resiko meningkat
karena dapat abortus, kematian janin, persalinan prematur, ketuban pecah dini,
dan endometritis post abortum maupun post partum.
c)
Pada bayi yang lahir pervaginam
dapat mengalami konjungtivitis inklusi dalam 2 minggu pertama kehidupannya.
Pneumonia dapat terjadi pada usia 3-4 bulan. Selain itu dapat terjadi otitis
media, obstruksi nasal dan bronkhiolitis
3)
Gejala
a)
Masa inkubasi 1 – 4 minggu
b)
Lesi primer sama dengan papula,
vesikua didaerah genital kemudian pecah menjadi ulkus dan sembuh sendiri,
keluar keputihan encer berwarna putih kekuningan. Rasa terbakar saat buang air
kecil.
c)
Lesi sekunder (1 minggu – 2 bulan)
sama dengan limfadenitis dengan bengkak, merah, sakit dan supuratif.
d)
Pada kasusu kronis terjadi
elefanfiasi genital oleh karena obstruksi saluran limfe
4)
Komplikasi
a)
Penyakit radang panggul kemungkinan
kemandulan
b)
Kehamilan di luar kandungan
c)
Rasa sakit kronis di rongga panggul
d)
Infeksi mata berat
e)
Infeksi pneumonia pada bayi baru
lahir
f)
Memudahkan penularan HIV
5)
Teraphy
Di berikan antibiotika sulfonomida, tetrasiklin
c. Herpes Genetalis
Infeksi herpes virus harmonis pada orang dewasa ringan.
Walaupun demikian penyakit ini dapat menyebabkan kematian janin dan bayi.
Herpes genetalis merupakan virus yang senantiasa bersifat kronik, rekuren dan
dapat dikatakan sulit di obati
1)
Penyebab
Virus Herpes Simplek tipe II merupakan penyebab herpes
genetalis dengan gelembung-gelembung berisi cairan di vulva, vagina, dan
serviks, yang di kenal dengan nama herpes simpleks. Di negara dengan prevalensi
AIDS tinggi, herpes genetalis dihubungkan dengan kemungkinan HIV(+)
2) Gejala
a)
Masa inkubasi 3 – 5 hari
b)
Infeksi primer sekitar 3 minggu
c)
Lesi vasikulo ulseratif penis pada
laki-laki dan serviks, vagina, vulva atau perineum pada wanita
d)
Rasa sangat nyeri
e)
Demam, disuria dan malaise
f)
Limfe denopati inguinal
g)
Gejala kambuh lagi tetapi tidak
seperti senyeri pada tahap awal, biasanya hilang timbul dan menetap seumur
hidup
3)
Komplikasi
a)
Rasa nyeri berasal dari syaraf
b)
Penularan pada bayi dapat terjadi
karena hematogen melalui plasenta, penjalaran keatas dari vagina ke janin
apabila ketuban pecah, melalui kontak langsung pada waktu bayi lahir
c)
Pada kehamilan dapat mengakibatkan
keguguran dan kematian pada bayi.
4) Teraphy
a)
Diberikan anti virus yaitu Acyclovir
b)
Bedrest, Neurotropik dan suport
stamina
c)
Persalinan dengan seksio cesarea
jika terdapat perlukaan
d. Sifilis
Penyakit ini kini agak jarang ditemukan apalagi setelah
diperkenalkannya antibiotika penisilin. Penyakit ini menyerang semua organ
tubuh. Dalam banyak kasus tidak diketahui bahwa seorang menderita sifilis
karena kemungkinan asimptomatik cukup besar. Sifilis dapat di klasifikasikan
menjadi 3 yaitu sifilis primer (stadium I), sifilis sekunder (standium II)
sifilis laten (stadium III). Penyakit sifilis yang terberat adalah sifilis
kongenital.
1)
Penyebab
Infeksi sifilis ini di sebabkan oleh bakteri treponema
pallida dengan sifat bakteri yaitu sukar untuk di biakan, bakteri mati pada suhu
390C selama 5 jam, bakteri mati pada suhu 41,50C selama 1 jam, bakteri mati
pada suhu 400C selama 1 – 3 hari.
2)
Patofisiologi
Dapat menyerang semua organ tubuh sehingga cairan tubuh
mengandung treponema pallida. Stadium lanjut menyerang sistem kardiovaskuler,
otak dan susunan syaraf, serta dapat menjadi sifilis kongenital. Penjalaran
menuju janin dalam kandungan dapat menimbulkan cacat bawaan dan infeksi dini
pada saat persalinan.
3)
Gejala
a)
Stadium laten
-
Dapat terjadi 3 – 10 tahun setelah
guma
-
Menyerang kardiovaskuler, otak,
susunan syaraf dan organ lain
b)
Sifilis kongenital
-
Pemfigus sifilitikus, deskuaminasi
pada telapak kaki dan tangan serta rhagade di kanan kiri mulut.
-
Pada persalinan tampak janin ataupu
plasenta yang hidropik
4)
Komplikasi
a)
Menyebabkan kerusakan berat pada
otak dan jantung
b)
Kehamilan dapat menimbulkan kelainan
pada plasenta lebih besar, pucat, keabu-abuan dan licin
c)
Kehamilan <16 minggu dapat
mengakibatkan kematian janin
d)
Kehamilan lanjut dapat menyebabkan
kehalahiran bayi prematur dan menimbulkan cacat.
5)
Teraphy
a)
Di berikan salah satu antibiotika di
bawah ini :
-
Benzatin penisilin 4,8 juta unit IM
setiap minggu hingga 4x pemberian
-
Doksisilin hingga 600 mg oral dosis
awal di lanjutkan 2x 100 mg oral hingga 20 hari
-
Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
b)
Pada bayi harus benar-benar
menderita sifilis dengan pemeriksaan cairan serebro spinalis dan uji serologi –
benar di berikan salah satu antibiotika di bawah ini :
-
Banzatin penisilin 300 ribu unit /
kg BB / mg sampai 4x pemberian
-
Sefriakson 50 mg/kg BB dosis tunggal
/ hari 10 hari
c)
Pastikan pengobatan lengkap dan
terjadwal
d)
Pantau lesi kronik / gejala lain
yang menyertai
e.
Hepatitis B
Penularan infeksi Hepatitis B di Amerika Serikat ternyata
paling sering terjadi akibat hubungan seksual. Hepatitis B ini sering di jumpai
pada remaja dan orang dewasa serta pada wanita hamil. Terutama dalam trimester
III biasanya lebih parah, dan menyebabkan nekrosis hati yang laus dengan angka
kematian maternal dan fetal yang tinggi. Janin yang di kandung dapat tertular
penyakit yang sama.
1) Penyebab
a) Di sebabkan oleh virus hepatitis B
b) Yang penularannya melalui darah dan
produk darah yaitu bisa bisa melalui luka, kontak seksual, operasi, medikasi,
infus dan injeksi serta vertika dan ibu kepada bayinya.
2) Patofisiologi
a)
Gejala akut sering karier, ditandai
dengan anoreksia, rasa mual, febris, nyeri, tekan pada perut kanan atas.
b)
Tidak di waspadai dapat berlanjut
menjadi kronik
c)
Pada kehamilan gejala sering di
tafsirkan sebagai hiperemesis gravidarum
d)
Diagnosa dapat di tegakan
berdasarkan pemeriksaan serologik
e)
Dapat menjadi kanker hati dan
menginfeksi janin pada wanita hamil
3) Gejala
a)
Masa inkubasi 60-90 hari
b)
Gejala akut meliputi demam, nyeri
tekan perut kanan atas, mual, muntah, anoreksia, dan malaise serta ikterik
c)
Gejala kronis meliputi hepatitis
persisten kronik, sirosis hepatitis, hepatoma.
4) Teraphy
a)
Bed rest
b)
Perbaikan KU
c)
Makan makanan yang mengandung
protein dan kalori tinggi
d)
Pada orang yang positif terkena
Hepatitis B di berikan imunisasi HBIG (Hepatitis B Immune Glugulin) dengan
dosis 0,06 ml/kg BB IM dosis tunggal selama jangka waktu 14 hari setelah
terpapar dan di lanjutkan dengan serial vaksin HB
e)
Pada bayi di berikan HBIG 0,05 ml IM
dosis tunggal dalam 12 jam setelah lahir. Vaksinasi HB di berikan IM
di mulai dalam waktu 7 hari setelah lahir, pada usia 1 bulan dan 6 bulan.
f.
HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficincy
Syndrome. AIDS merupakan suatu penyakit relatif baru yang di tandai dengan
adanya kelainan yang kompleks dari sistem pertahanan seluler tubuh dan
menyebabkan korban menjadi sangat peka terhadap mikroorganisme oportunistik.
1)
Penyebab
HIV (Human Immonu Virus) yaitu organisme patogen yang
terdapat dalam cairan tubuh (darah, air, mani, dan cairan vagian) orang yang
telah terinfeksi.
2)
Penularan
a)
Kontak seksual (homo/hetero seksual)
dengan seseorang pengidap per oral, per rectal, per vagina.
b)
Kontak langsung dengan darah, produk
darah dan jarum suntik, transfusi darah yang mengandung virus HIV, melalui alat
suntik / alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik) bekas orang yang mengidap
HIV, melalui transmisi dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin
yang di kandungnya melalui plasenta, perlukaan dalam proses persalinan /
melalui ASI.
3)
Gejala
a)
Fase 1 (window period)
-
Belum ada gejala sama sekali
-
Belum bisa terdeteksi melalui tes
-
Sudah dapat menularka HIV
b)
Fase II
-
Terjadi 2 atau 5-10 tahun setekah
terinveksi HIV
-
Demam
-
Pembengkakan kelenjar getah bening
-
Tes darah sudah positiv HIV
c)
Fase III (muncul gejala-gejala)
-
Flu tidak sembuh – sembuh
-
Nafsu makan berkurang dan lemah
d)
Fase IV
-
Infeksi kulit atau selaput lendir
-
Infeksi paru-paru (TB paru)
-
Infeksi usus yang menyebabkan diare
parah selama berminggu-minggu
-
Infeksi otak yang menyebabkan
kekacauan mental, kelumpuhan
-
Kanker kulit (khas pada penderita
AIDS)
4) Pencegahan
a)
Abstinence (tidak berhubungan seks)
b)
Be faithful (setia pada pasangan)
c)
Condom (gunakan kondom saat
berhubungan seks berisiko)
d)
Drug (jangan pakai narkoba)
e)
Equipment (hati-hati! Pakai alat
steril)
5) Cara memberikan dukungan
a) Dukungan sosial
-
Saling bertukar perasaan
-
Mendengar perasaan
-
Mendengar keinginannya
-
Memberi semangat
b) Dukungan fisik
-
Menuruti selera makan
-
Memberikan waktu istirahat
-
Memberikan dengan selalu
mengingatkan waktu, tanggal dan tempat berada
-
Memberi keyakinan keamaman
g. Trikomoniasis
Digolongkan PMS karena sebagian besar menular melalui
hubungan seksual oleh karena itu infeksi dalam lingkup keluarga perlu
mendapatkan pengobatan bersama. Penyakit ini juga menginfeksi bayi yang lahir.
1)
Penyebab
Trikomoniasis adalah infeksi alat genitalia wanita / pria
yang di sebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Penulusurannya juga bisa melalui
alat-alat toilet seperti toilet seat, handuk, dll.
2) Patofisiologi
a)
Wanita
Vagina mengeluarkan cairan keputihan bercampur nanah dan
berbau khas, dinding vagina merah dan bengkak. Cairang yang keluar menimbulkan
iritasi pada bengkak cairan yang keluar menimbulkan iritasi pada lipat paha
samapai liang dubur. Infeksi apat terjadi dalam bentuk uretriris, skonitis, dan
bartholinitis.
b)
Pria
Terjadi pada infeksi saluran kemih, infeksi kelenjar prostat
dan saluran spermatozoa. Infeksi menahun sulit di tegakan karena gejala ringan.
3)
Gejala
a)
Masa inkubasi 4 hari
b)
Sekret vagina berbusa, serupurulen
dengan warna kekuningan dan kuning kehijauan serta berbau khas
c)
Rasa nyeri dan gatal
d)
Dinding vagina meradang dengan
infiltrasi
e)
Pada pria gejala tersembunyi
4)
Komplikasi
Kulit bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi prematur,
memudahkan penularan HIV.
5)
Teraphy
a)
Pengobatan menggunakan metronidazol
per oral untuk suami dan istri
b)
Pada wanita juga di berikan obat
pervaginam
c)
Pada kehamilan diberikan pada usia
trimester II/III dengan dosis tunggal sebanyak 2 gram.
h. Condiloma
akuminata
Condiloma akuminata adalah pertumbuhan kulit dan selaput
lendir seperti bunga kol atau jengger ayam jago dengan permukaan kasar. Papiler
menonjol dengan warna agak gelap berkumpul menjadi satu
1)
Penyebab
Human Papiloma Virus tipe 6 dan 11
2)
Cara penularan
a)
Kontak seksual
b)
Kontak langsung dengan kulitnya
c)
Benda – benda kontaminan seperti ;
handuk, celana dalam, dll.
3)
Patofisiologi
a)
Timbulnya kutil-kutil kecil pada
bibir kemaluan yang muncul dalam waktu kurang lebih 2 bulan setelah virus masuk
ke tubuh
b)
Kutil-kutil tersebut dapat membesar
kemudian dapat bersatu menyerupai kembang kol atau jengger ayam jago sehingga
menutupi vagina dan anus.
4)
Tanda dan Gejala
a)
Masa inkubasi sekitar 2 bulan
b)
Terdapat papil kecil dan multipel
pada sekitar kemaluan
c)
Permukaan kasar
d)
Berkembang menjadi besar sehingga
dapat bersatu dan dapat menutupi vagina serta anus yang berakibat mengganggu
proses kehamilan
5)
Komplikasi
a)
Condyloma acuminata yang sudah besar
dapat menetupi jalan lahir, sehingga dengan seksio cesarea sebagai uasaha untuk
mencegaha penularan Human Papiloma Virus pada bayi yang dilahirkan, selain itu
jika tidak dengan tindakan SC dikhawatirkan dpat menimbulkan kanker mulut
rahim.
b)
Condyloma acuminata yang sudah parah
dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
6)
Teraphy
a)
Lesi kecil dengan kauterisaasi,
larutan podofilin, alkohol atau TCAA (Trichloro Acetet Acid)
b)
Lesi besar dengan pembedahan,
penyinaran laser, kauterisasi.
i.
Ulkus mole / cuncroid
Ulkus mole adalah infeksi menular seksual yang di tandai
dengan ulkus pada daerah genetalia di sertai dengan pembengkakan kelenjar limfe
inguinal.
1)
Penyebab
Ulkus mole ini di sebabkan oleh bakteri heamophilus ducrey
dengan sifat bakteri sebagai berikut bakteri mati pada suhu 500C selama 1 jam,
bateri mati dengan antiseptik.
2) Patofisiologi
a) Setelah bakteri masuk kedalam tubuh
sekitar 7 hari muncul pustuls ysng kemudian pecah dan meninggalkan ulkus yang
dalam.
b) Luka infeksi mengakibatkan kematian
jaringan di sekitarnya.
3) Gejala
a) Masa inkubasi 4-10 hari
b) Pustulah pecah menjadi ulkus
c) Rasa nyeri yang hebat
d) Ulkus bersifat multipel, dala,
dinding menggaung, tepi tidak rata, meradang, dasar ulkus kemerahan muda,
berada dan terdapat pus.
e) Pembesaran kelenjar limfe regional
4) Komplikasi
a) Jika ulkus membesar dapat menjadi
Gian Chancroid
b) Pembesaran kelenjar limfe
c) Luka infeksi mengakibatkan kematian
jaringan di sekitarnya
5) Teraphy
a)
Berikan salah satu antibiotik
dibawah ini:
-
Eritromisin 4x500 mg oral selama 7
hari
-
Trimethoprim + sulfamethoksazol 2x
(160+800) mg oral selama 7 hari
-
Seftriakson 500 mh IM dosis tunggal
b)
Pengobatan harus tuntas
c)
Lakukan kunjungan terjadwal untuk
pemantauan dan asuhan antenatal.
j.
Candidiasiasi vaginalis
Kandidiasis
vaginalis adalah inveksi yang di sebabakan oleh jamur, yang terjadi di sekitar
vagina. Umumnya menyerang orang-orang yang imunnya lemah.
1)
Penyebab
Kandidiasis vaginalis disebabkan oleh jamur kandida
albicans, selain di vagina dapat menyerang organ organ lain yaitu kulit, mukosa
oral, bronkus, paru-paru, usus, dll.
2)
Patofisiologi
a)
Keputihan denganrasa gatal yang
hebat
b)
Jika tidak di obati dapat menjalar
ke uretra yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih
c)
Juga bisa menjalar ke vagina
proksimal (atas)
3) Gejala
a) Mengenai
mukosa vulva (labil minora) dan
vaginab) Bercak putih kekuningan, heperemia,
leukore, seperti susu pecah, dan gatal hebat.
c) Dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih.
4) Teraphy
a) Pemberian
nistatin atau ketokonazole 2x200 mg selama 5 hari
b) Tablet
vaginal atau klotrimazole 500 mg dosis tunggal
c) Salep
mikonazol 2 %
d) Lakukan
konseling
e) Buat
jadwal kunjungan ulang
G. Pencegahan
PMS
a. Apabila
belum menikah maka tidak melakukan hubungan seksual
b. Apabila
sudah menikah maka saling setia dengan pasangan
c. Hindari
hubungan seksual yang tidak aman atau berisiko
d. Menggunakan
kondom untuk mencegah penularan
e. Menjaga
kebersihan alat genetalia
H. Penanganan
bagi yang terkena PMS
a.
Segera periksa ke dokter atau
petugas kesehatan
b. Jangan malu menyampaikan keluhan
kepada dokter atau tenaga kesehatan
c.
Memenuhi aturan pengobatan sesuai
petunjuk dokter atau petugas kesehatan
d. Jangan melakukan hubungan seksual
kecuali menggunakan kondom
e.
Pasangan sex sebaiknya memeriksakan
diri
f.
Beritahu tentang akiba PMS yang
berbahaya bagi kesehatan diri
I.
Peran bidan dalam pencegahan dan penanggulangan PMS
a.
Bidan sebagai role model memberikan
contoh sikap yang baik pada masyarakat
b.
Memberikan konseling pada masyarakat
terutama remaja dan psangan suami istri tentang kesehatan reproduksi.
c.
Memberikan konseling pada masyarakat
tentang penyebab dan akibat PMS
d.
Bekerja sama dengan tokoh masyarakat
dan tokoh agama dalam pelaksanaan penyuluhan pada masyarakat
e.
Mewaspadai gejala-gejala dan
mendeteksi dini adanya PMS.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang di tularkan
dari satu orang ke orang lain saat berhubungan badan. Semua orang, pria, wanita
(bahkan bahkan anak-anak) bisa tertular penyakit kelamin ini. Penyakit yang
umum terjadi adalah: gonore, sifilis, herpes, HIV/Aids , Trikomoiasis.
Infeksi yang ditularkan lewat hubungan seksual, atau
Penyakit kelamin menular adalah penyakit yang cara penularanyya melalui
hubungan kelamin. Yang ditularkan dari satu orang ke orang lain saaat
berhubungan badan. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut tidak semata-mata
pada alat kelamin saja, tetapi dapat terjadi diberbagai tempat diluar alat
kelamin.yang tergolong dari penyakkit ini adalah : sifilis, gonore, ulkus mola,
linfegranuloma venereum, granuloma inguinale.
B. Saran
Setelah mengetahui beberapa pengertian penyakit menular
seksual diatas, saya sebagai penulus mengharapkan agar para pembaca lebih
berhati-hati terhadap penyakit ini, dan dapat mengetahui dengan jelas beberapa
faktor penyebab, cara mengatasi dan cara penularanya penyakit menular sseksual.
Oleh karena itu,saya sebagai penulis meminta kritik dan saranya untuk
menyempurnakan makalah yang saya buat.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati Eni. Dkk, (2009). Asuhan
Kebidanan Komunitas. Nuha Medika. Yogjakarta
Djuanda Adhi, dkk, (2007). Ilmu
penyakit kulit dan kelamin. FKUI. Jakarta
0 Response to "MAKALAH PENYAKIT MENULAR SEKSUAL "
Posting Komentar