Makalah Tentang Beternak Itik Manila (Entok)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Walaupun entok tahan terhadap penyakit, pemeliharaannya
harus dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang maksimal dan
memuaskan. Selain itu, entok pun dapat mencari pekarangan, makanan
rumput-rumputan, makanan umbi-umbian memakan sayur-sayuran dan memakan daun
tanaman sehingga untuk menjaganya diperlukan pemagaran. Tujuannya agar entok
tidak berkeliaran di pekarangan tetangga. Apabila entok dibiarkan berkeliaran,
tidak mustahil akan menimbulkan masalah, baik bagi peternak maupun bagi
tetangga yang berdekatan.
B.
Tujuan
1. Asal Entok Manila
Entok berasal dari keturunan itik Brazil (Brazilia Duck) di
Amerika Selatan dengan sedikit perubahan karena penjinakan dari sifat-sifat
pembawaan asalnya.
Menurut
warna bulunya entok memiliki warna tiga macam, sebagai berikut :
a.
Entok dengan warna bulu putih.
b.
Entok dengan warna campuran.
c.
Entok dengan warna bulu biru kehitaman.
2. Sifat – Sifat dan Ciri –
Ciri Entok (Manila)
Sifat
Entok, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Dapat membuat sarang sendiri.
b.
Dapat mengerami telurnya.
c.
Dapat menjaga anak-anaknya dari serangan binatang buas, seperti kucing dan
anjing.
d.
Memiliki sifat liar karena dapat terbang jauh dan suka bertengger di atap
rumah.
Adapun
ciri – ciri yang dimiliki entok adalah sebagai berikut :
1)
Kepala besar dan kasar.
2)
Diatas kepala terdapat bulu yang dapat berdiri tegak jika entok diusik,
diganggu dan diserang.
3)
Kepala pada kedua jenis kelamin ditutupi oleh jambul yang berwarna merah
terang, sama seperti yang terdapat pada kalkun.
4)
Diatas pangkal paruhnya terdapat daging tumbuh.
5)
Paruhnya agak kecil, pendek dan sempit jika dibandingkan dengan tubuhnya.
3. Pengenalan Jenis Kelamin
Entok
Entok
jantan atau betina dapat dikenal sebagai berikut :
a.
Tubuh pejantan lebih besar dari pada betina.
b.
Pada kepala pejantan tumbuh jengger membulat.
c.
Suara pejantan lebih keras dari pada betina.
4. Cara Pemeliharaan Entok
Cara
pemeliharaan entok ada empat macam yaitu :
a.
Pemeliharaan secara klethekan.
b.
Pemeliharaan secara tradisional.
c.
Pemeliharaan secara semiintensif.
d.
Pemeliharaan secara intensif.
C. Manfaat
Jika entok dipelihara dengan baik dan benar, akan dapat
memberikan manfaat yang cukup untuk peternaknya. Halaman atau pekarangan dapat
manfaatkan untuk pemeliharaan entok. Di halaman itu, entok dapat dilepas. Kita
hanya menyediakan air dan makanan. Disamping itu, biaya pemeliharaan entok
tidak terlalu besar.
Pemeliharaan entok sangatlah mudah, siapapun dapat
memelihara dan tidak memerlukan keahlian yang khusus. Entok adalah jenis unggas
yang tahan terhadap penyakit.
Banyak manfaat yang dapat kita petik dari pemeliharaan entok
diantaranya sebagai berikut :
1)
Entok dapat menghasilkan daging yang cukup lezat dan menjadi sumber protein
yang murah sehingga merupakan makanan yang sehat bagi keluarga.
2)
Entok dapat memberi penghasilan tambahan bagi keluarga karena daging dan
telurnya dapat dijual ke pasar atau ke rumah-rumah makan.
3)
Beternak entok tidak menyita waktu.
4)
Limbah kotoran dapat dijadikan pupuk kandang untuk tanaman dan sayuran.
BAB II
PEMELIHARAAN ENTOK SECARA UMUM
A. Pemilihan Lokasi
Lokasi kandang tidaklah begitu sulit bagi pemeliharaan entok
sebab entok dapat hidup dimana saja. Akan tetapi, lebih baik jika lokasi
kandang dekat dengan parit, sungai dan persawahan sebab entok sifatnya hampir
sama dengan itik ataupun angsa yaitu suka mencari pakan ditempat yang basah.
Entok dapat dikandangkan di bawah rumah, apabila pemilik
mendiami rumah panggung. Hal ini merupakan suatu keuntungan karena dapat
mengurangi biaya pembuatan kandang, kita hanya memagar sisian rumah dengan
menggunakan bambu.
Apabila peternak mendiami rumah permanen maka dapat dibuat
kandang khusus di belakang rumah dengan biaya tidak usah terlalu mahal. Jadi,
cukup dibuat dari kayu dan bambu saja.
B. Tempat Pakan
Tempat
pakan dapat dibuat dari bambu atau kayu.
C. Tempat Minum
Tempat minum dapat dibuat dari bambu, sedangkan tempat minum
anak entok dapat dipergunakan galon.
Tempat minum untuk yang dewasa dapat dibuat dari semen.
Apabila entok dipelihara di dalam pekarangan dan dikelilingi pagar di sekitarnya,
dapat dibuat bak di sekitar kandang.
D. Pemanas (Indukan)
Pemanas (Indukan) sangat diperlukan apabila anak itik
dipelihara terpisah dari induknya. Suhu yang dibutuhkan antara 29,40
Celcius – 32,20 Celcius pada minggu pertama. Memasuki minggu kedua,
suhu diturunkan sampai mencapai 26,70 Celcius dan minggu ketiga 21,10
Celcius. Suhu udara harus diperhatikan (dipantau), terutama suhu antara siang
dan malam hari.
E. Kandang Anak Entok
Apabila anak entok dipisahkan dari induknya, tentu kita
harus membuat kandang anak. Kandang dapat dibuat dengan sederhana, cukup dari
bambu dan kayu. Alasnya memakai ram kawat kasa yang lubangnya tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil sehingga kotoran dapat mudah jatuh lewat
lubang-lubang kawat itu. Adapun ukuran yang dibutuhkan untuk 100 ekor anak
entok atau anak itik adalah 75 cm – 100 cm dan tingginya 75 cm.
BAB III
PENYAKIT DAN CARA PENGOBATAN PADA ITIK MANILA
A. Mengenal Penyakit
Dunia di huni oleh berbagai macam makhluk hidup mulai dari
yang terkecil (sederhana) sampai yang terbesar (kompleks). Apakah bibit
penyakit termasuk benda mati atau hidup? Bibit penyakit dapat menyebabkan
masalah bagi makhluk hidup. Bibit penyakit memperoleh makanannya melalui
bermacam-macam cara. Ada yang mampu membuat makanannya sendiri, ada yang harus
mengambil dari hasil jerih payah makhluk lain, seperti parasit, ada yang
melalui daur ulang atau mata rantai (manusia, ternak, beberapa mikoorganisme),
dan ada pula dengan cara membunuh makhluk lain.
Penyebab
terjadinya penyakit pada ternak adalah :
1)
Karena manajemen yang salah.
2)
Karena kekurangan zat makanan.
3)
Karena keturunan.
B. Cara Mencegah Penyakit
Penyakit dapat timbul karena pengaruh cuaca, hujan, angin
dan sebagainya yang lazim disebut pergantian musim.
Vaksinasi sangat diperlukan untuk mencegah tejadinya
penyakit. Apabila sudah ada tanda-tanda untuk pergantian musim, seharusnya kita
segera mengambil tindakan untuk mencegah penyakit itu. Salah satu cara, yaitu
kita harus memvaksin ternak entok kita. Sebaiknya, ternak di vaksin secara
rutin, misalnya satu bulan sekali. Jangan sekali-kali melakukan pemvaksinan
apabila ternak telah terserang penyakit karena akan berakibat fatal. Ternak
dapat mati karena kekebalan tubuhnya sudah lemah.
Kebersihan kandang harus diperhatikan sebab akan dapat
mempengaruhi terjadinya penyakit. Misalnya kandang lembab, bau tidak enak, dan
tidak terawat. Sebaiknya, kandang dibersihkan sesering mungkin agar penyakit
dapat dihindari.
Zat makanan atau unsur gizi juga dapat mendukung pencegahan
penyakit. Jika semua sudah mendukung maka kita perlu memperhatikan pula bibit
ternak sebab ada penyakit bawaan atau keturunan yang diturunkan induknya. Oleh
karena itu dalam seleksi anak harus diperhatikan apakah induknya sudah
mengalami terkena penyakit atau tidak.
C. Penyakit Pada Entok
1. Mata Memutih
Penyakit ini sangat mudah menyebar dan tidak hanya pada
entok, tetapi pada ternak lain pun dapat menyerang, seperti itik, angsa, dan
kalkun. Penularan dapat melalui pernafasan, klinis gesekan (sentuhan) dan air
minum.
a.
Tanda-tanda
Entok goyah untuk beberapa jam kemudian mati, ada cairan
putih (transparan) keluar dari mata membasahi lehernya.
b.
Kontrol
Ternak yang terkena penyakit ini harus diisolasi atau
dipisahkan dari unggas lainnya.
c.
Pengobatan
Dapat disembuhkan dengan persentase 10 % larutan
sodiumsulfaretamide atau 2 % larutan zincsulfadilamid.
2. Perbarahan Sinus – Sinus
(Sinusitis)
Penyakit
ini dapat dijumpai pada itik dewasa dan menyerupai sinusitis pada kalkun.
a.
Tanda-tanda klinis
Tindakan
pembengkakan sinus-sinus. Rongga-rongga yang menderita adalah rongga-rongga
yang ada dibawah dan di muka mata yang berhubungan dengan saluran hidung. Dari
lubang hidung keluar eksudar encer dan jernih sekresi mata menjadi berbuih
sedangkan sinus-sinus membengkak.
b.
Pengobatan
Penyuntikan
1 – 2 cc larutan 4 % silver nitrat dalam akuades ke dalam sinus-sinus kepala.
3. Pilek Menular
Penyakit ini biasanya menyerang anak entok berumur 1 minggu
– 2 bulan. Akan tetapi, entok dewasa pun dapat pula terserang penyakit pilek
menular.
a.
Tanda-tanda klinis
Dari mata keluar kotoran (discharge) cair atau mengental.
Kematian akan terjadi setelah adanya tanda-tanda klinis dalam beberapa hari
sampai satu bulan. Pada kondisi ini sangat sulit membedakan penyakit mata
memutih (white eye)
b.
Pengobatan
Pengobatan
yang paling efisien adalah dengan menyuntikkan sterptomycin sulphate secara
individual yang berdosis 0,4 gram/ekor dewasa. Untuk yang kecil, diberi dosis
yang lebih rendah dengan patokan berat badan. Penyuntikan dapat diulang sehari
untuk beberapa kali, dengan dosis streptomycin 0,5 dari dosis di atas.
Alternatif pengobatan lain ialah dengan pemberian antibiotika seperti chlortetracyclin
atau axytetracycline dalam ransum atau minimum. Level yang dianjurkan
adalah.
1) 20
– 100 gram antibiotika / ton makanan, atau
2) 100
– 200 gram antibiotika / 400 galon air minum.
4. Kolera
Penyakit
ini disebabkan oleh mikroorganisme dengan tingkat kemampuan suatu
mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit (virulensi) yang bertingkat-tingkat.
Faktor-faktor khusus yang menyebabkan berjangkitnya penyakit kolera adalah
tingkat kebersihan kandang yang sangat buruk, suhu dingin, dan kandang yang
basah atau lembab
a.
Tanda-tanda klinis
Biasanya, wabah penyakit kolera terjadi setelah ternak di
beri sisa-sisa pemotongan ternak unggas yang tidak dimasak.
b.
Kontrol
Kontrol
yang perlu dilakukan adalah :
1.
Perbaikan sanitasi dan kondisi kandang.
2.
Memperhatikan kepadatan ternak di dalam kandang, dan
3.
Semua ternak yang menunjukkan tanda-tanda harus dipisahkan.
c.
Pengobatan
Pengobatan
yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1)
Menyuntikkan penisilin pada urat daging dada dengan dosis 30.000 I.U/ekor
dewasa dan dengan dosis yang lebih rendah pada ternak yang lebih muda.
2)
Menggunakan streptomycin seperti pada penyakit coryza.
3)
Menggunakan serum anti haemorrhagie septicaemia sebanyak 15-20 cc per ekor.
Wabah kolera bentuk septicaemia dapat dihentikan secara
tepat dengan pengobatan antibiotika. Untuk pencegahan penyakit kolera, dapat
digunakan bakterin melalui suntikan pada urat daging dada, 1 cc bakterin pada
ternak muda dan 2 cc bakterin pada ternak dewasa.
5.
Penyakit Perut (Salmonelosis)
Penyakit
ini disebabkan oleh suatu bakteri. Bakteri ini dapat pula menimbulkan
penyakit pada manusia. Panularan penyakit biasanya per os (melalui mulut).
Kuman-kuman dapat tersebar melalui sisa-sisa makanan, bak-bak makanan, bekas
telapak kaki manusia atau lalat, atau termakan secara tidak sengaja.
a.
Tanda-tanda klinis
Entok nampak bernafas dengan cepat seperti menelan udara.
Kemudian, dalam waktu 12 – 24 jam, dapat terjadi kematian.
b. Kontrol
Sanitasi secara tepat dan cermat harus dijaga. Ternak yang
terkena penyakit harus diisolir dan daerah / areal peternakan harus dikosongkan
selama setahun.
c.
Pengobatan
Ternak yang terkena penyakit salmonellosis yang sudah parah
harus dibunuh. Ternak yang terjangkit penyakit salmonellosis yang ringan dapat
diberi furazolidone, dalam makanannya. Selain itu, dapat diberi sufadimidine
yang dicampur dengan air minumnya.
6.
Penyakit-penyakit lainnya
Penyakit
lain yang dapat menyerang entok di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Botulims / liberneck.
2.
Sprochaetosis atau duck tick fever.
3.
Coccidiosis
4.
Mycosis
5.
Non-specific diarrhea.
6.
Antibiotik dermatitis
7.
Stagger
8.
Defisiensi vitamin A
9. Rickets,
dan
10. Brooder pneumonia
D.
Kesimpulan
Setelah bersusah payah dan berusaha dengan sungguh-sungguh,
harapan peternak adalah menikmati hasil yang memuaskan.
Hasil yang didapat dari beternak entok adalah daging, telur
atau anak entok dan itik. Bagi para peternak entok yang bergerak dalam bidang
pembibitan. Di samping itu, kotoran (tinja) entok masih dapat dimanfaatkan
karena dapat dijadikan pupuk tanaman dan sayuran. Kemudian, pupuk tersebut
dapat dijual.
Hasil yang diperoleh peternak bergantung pada usaha dan
pengetahuan peternak itu sendiri. Apabila peternak tidak mengetahui cara-cara
berternak yang baik maka hasil yang diperoleh juga tidak akan sesuai dengan apa
yang diharapkan.Jadi, jangan menyalahkan ternaknya, tetapi peternak harus mawas
diri. Mengapa hasil yang diperoleh tidak memuaskan? Bagaimana tindakan
selanjutnya untuk dapat perbaiki hasilnya? Salah satu penyebab hasil ternak
yang tidak memuaskan adalah peternak tidak menghiraukan unsur gizi yang sangat
dibutuhkan oleh ternaknya. Akibatnya, pertumbuhan dan berat badannya lambat dan
apa yang diharapkan petani tidak terpenuhi.
Cara
penjualan hasil ada dua cara, yaitu sebagai berikut :
1.
Dijual Hidup, dan
2.
Dijual Dagingnya
Ada
tiga cara yang dapat dilakukan dalam menjual entok hidup, sebagai berikut :
1.
Tengkulak datang ketempat peternak untuk membeli hasil ternak.
2.
Peternak dapat menghubungi pembeli bahwa ternak yang dipelihara siap untuk
dijual.
3.
Peternak langsung membawa hasil ternaknya ke pasar untuk dijual.
Apabila hendak dijual daging, peternak harus memiliki
fasilitas pemotongan. Namun cara ini masih jarang dilakukan oleh peternak
kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan,
Wawan. 1998. Beternak Itik Manila (Entok).Jakarta : Balai
Pustaka.
0 Response to "Makalah Tentang Beternak Itik Manila (Entok)"
Posting Komentar