Makalah Bisul
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bisul
merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua orang. Bisul sendiri
dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau infeksi yang
disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal pada kulit
lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri masuk dan
terjadi infeksi dan timbul bisul.
Bisul
mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu, terutama yang
baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan mengeramasi bayinya.
Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi dibubuhi dengan segala
macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur untuk berkembangbiaknya
kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa menjadi penyebab bisulan.
B.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi furunkel
2.
Untuk
mengetahui etiologi furunkel
3.
Untuk
mengetahui patofisiologi furunkel
4.
Untuk
mengetahui tanda dan gejala furunkel
5.
Untuk
mengetahui penatalaksanaan furunkel
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk
dalam kulit oleh peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis,
mengelilingi nekrotis sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang
memasukinkuli memasuki kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah
penyebab infeksi piogenik kulit yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan
furunkel, karbunkel, osteomelitis, artritis septik, infeksi luka, abses,
pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis dan penyakit yang diperantarai
toksin, termasuk keracunan makanan.
Bisul
merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat menyakitkan.
Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi perubahan pada kulit
seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Secara
medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar minyak
kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman.
Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya terhadap
invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa padat
kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah. Kemudian
melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat pada bokong,
kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai, dan sekeliling
pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung
Furunkel
(boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit, dan jaringan
sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila, badan, dan
tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat yang biasa
disebut sebagai furunkulosis.
Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah
yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan
inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel
juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan
subkutaneus disekitarnya.
B.
Etiologi
Furunkel
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.
Iritasi pada
kulit
2.
Kebersihan
kulit yang kurang terjaga
3.
Daya tahan
tubuh yang rendah
4.
Infeksi oleh
staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-1,5µm, susunan
bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif,
pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
5.
Bakteri lain
atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong.
Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau
jari-jari tangan.
C.
Patofisiologi
Infeksi
dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar
pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali dengan kulit
disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis, sehingga
pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu, bisulnya
(furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang pus
yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering
mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.
Bakteri
stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau robekan pada
kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus adalah
mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk melawan infeksi yang
terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh komponen bakteri seperti
formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin TNF (tumor necrosis
factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak
yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab
sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati).
D.
Tanda
dan Gejala
Gejala
yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.
Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai berikut :
1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul
tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan bewarna merah
disekitarnya
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus
eritematosa yang berbentuk kerucut dan memiliki pustule
3. Nodul dapat melunak menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan nekrotik yang dapat pecah membentuk fistel lalu
keluar melalui lobus minoris resistensiae
4. Setelah seminggu, umumnya furunkel
akan pecah sendiri dan sebagian dapat menghilang dengan sendirinya
5. Ukuran tonjolan meningkat dalam
beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih
6. Demam dan malaise sering muncul dan
pasien tampak sakit berat
7. Jika pecah spontan atau disengaja,
akan mongering dan membentuk lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan
sembuh perlahan dengan granulasi
8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg
9. Jaringan parut permanen yang
terbentuk biasanya tebal dan jelas.
E.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
yang diberikan pada neonatus dengan furunkel bergantung pada keadaan
penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya diberikan adalah sebagai berikut
:
1. Kebanyakan furunkel tidak
membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya
2. Jaga kebersihan daerah yang
mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
3. Berikan pengobatan topikal dengan
kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat
dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
4. Jangan memijit furunkel, terutama
yang letaknya di daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan
penyebaran kuman secara hematogen
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang
tidak umum, seperti pada hidung atau telinga, maka brkolaborasilah dengan
dokter untuk melakukan insisi
6. Jika memungkinkan untuk membuka
furunkel, maka lakukanlah dengan cara berikut :
a. Beri penjelasan pada keluarga
mengenai tindakan yang akan dilakukan atau berikan informed consent
b. Minta seseorang untuk memegangi anak
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril
dan insisi furunkel dengan segera pada puncaknya saja. Kemudian masukkan
penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi
pus. Dengan cara ini, pus akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan
pisau bedah, jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah
saraf
d. Berikan analgesik, misalnya aspirin
atau parasetamol untuk mengatasi nyeri
e. Tutuplah luka dengan kasa kering,
usahakan agar satu sudut dari kasa dimasukkan, agar jalan tetap terbuka,
sehingga pus dapat keluar
f. Bersihkan alat-alat
g. Ingatkan keluarga untuk mengganti
perbannya secara periodic
h. Terapi antibiotik dan antiseptik
diberikan bergantung pada luas dan beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian
achromycin 250 mg sebanyak 3 atau 4 kali per hari
i.
Bila
furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak,
maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus
j.
Bila
furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.
k. Jika infeksi berat atau pada area
berbahaya dosis antibiotik maximal harus diberikan dalam bentuk parenteral.
l.
Bila
lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan.
m. Jika infeksi berulang atau ada
komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan.
n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan
sampai semua bukti inflamasi berkurang dan berubah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bisul merupakan nanah yang
terkumpul dalam satu rongga yang sangat menyakitkan. Kelompok bisul biasa
dipanggi pekung (carbuncles) tetapi perubahan pada kulit seperti ini tidak
biasa berlaku pada kanak-kanak.
Infeksi dimulai dari peradangan
pada folikel rambut dikulit (folikulitis) yang menyebar pada jaringan
sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada
beratnya penyakit.
Furunkel dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus
5. Bakteri lain atau jamur
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Ilmu kesehatan anak nelson. Vol
2/editor, Richard E. Behrman, robert M. Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi
bahasa indonesia : A. samik wahab –ed. 15–. Jakarta : EGC, 1999
Ø Kamus Saku Kedokteran
Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy Editor Edisi
Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC
Ø Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan
Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta : Salemba Medika
Ø http://azhyanha.blogspot.com/2010/03/37-c.html
Ø http://www.ibudananak.com/index.php?
0 Response to "Makalah Bisul"
Posting Komentar