makalah konsep sakit
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika kita membicarakan mengenai arti sakit tentunya dalam benak kita
bahwasannya hal tersebut adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh
bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan
terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun
gangguan terhadap keseluruhan fungsi itu sendiri.
Konsep sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor
yang mempengaruhi kondisi sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun
profesi kesehatan mengartikan sakit secara berbeda tergantung
paradigmanya. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang
untuk memahami faktor-faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan
pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga
kesehatan sendiri.
Konsep
sakit ini penting diketahui agar ketika kita merasakan tanda sakit atau kurang
sehat, maka kita bisa segera mendatangi tenaga kesehatan untuk memeriksakan
status kesehatan kita. Bila memang sakit, maka kita akan segera mendapatkan
pengobatan yang tepat dari ahlinya.
Oleh karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “KONSEP SAKIT”.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian sakit?
2.
Apa saja ciri-ciri orang sakit?
3.
Bagaimana tahapan sakit?
4.
Apa penyebab sakit menurut masyarakat?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian sakit.
2.
Untuk mengetahui ciri – ciri orang sakit.
3.
Untuk mengetahui tahapan sakit.
4.
Untuk mengetahui penyebab sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sakit
Berikut beberapa konsep sakit maupun definisi dari sakit
itu sendiri.
1. Sakit adalah suatu gangguan kesehatan yang menyebabkan aktivitas
kerja (kegiatan) terganggu.
2.
Definisi Sakit Menurut UU No.23, (1992) adalah
jika seseorang menderita penyakit menahun (kronis) atau gangguan kesehatan lain
yang menyebabkan aktivitas kerja atau kegiatan lainnya terganggu.
3. Kriteria sakit menurut Bauman, 1985
terdiri dari 3 bagian penting yaitu : adanya gejala, persepsi
tentang keadaan yang dirasakan, kemampuan
dalam aktivitas sehari-hari.
Beberapa definisi sakit ,antara lain:
a.
Pepkin's
Suatu kedaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, maupun
rohani maupun sosial
b.
Kleinman
Gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan psikofisiologis pada seseorang
c.
Parson
Ketidakseimbangan
fungsi normal tubuh manusia termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi
penyesuaian
d.
Oxford English Dictionary
Sakit
sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana
fungsinya terganggu atau menyimpang.
e.
Zaidin Ali
Keadaan yang
mengganggu keseimbangan status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh, produktivitas dan
kemandirian indivisu baik secara keseluruhan maupun sebagian.
B.
Ciri-ciri Sakit
Ciri- ciri sakit:
1. Suhu abnormal yaitu > 38°C.
2. Tubuhnya lemas, lunglai, letih,
dan tidak semangat dalam melakukan segala aktifitas.
3. Wajahnya pucat dan tubuh terasa
nyeri.
4. Adanya gangguan fisik, psikis,
maupun sosial.
5. Selalu berfikir bahwa dirinya
sakit (sugesti dalam dirinya sendiri).
Pada penelitian
Penggunaan Pelayanan Kesehatan Di Provinsi Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara
Barat (1990), hasil diskusi kelompok di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa anak
dinyatakan sakit jika menangis terus, badan berkeringat, tidak mau makan, tidak
mau tidur, rewel, kurus kering. Bagi orang dewasa, seseorang dinyatakan sakit
kalau sudah tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, tidak enak badan, panas
dingin, pusing, lemas, kurang darah, batuk-batuk, mual, diare.
Sedangkan hasil
diskusi kelompok di Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa anak sakit dilihat
dari keadaan fisik tubuh dan tingkah lakunya yaitu jika menunjukkan gejala
misalnya panas, batuk pilek, mencret, muntah-muntah, gatal, luka, gigi bengkak,
badan kuning, kaki dan perut bengkak. Seorang pengobat tradisional yang juga
menerima pandangan kedokteran modern, mempunyai pengetahuan yang menarik
mengenai masalah sakit. Baginya, arti sakit adalah sebagai berikut: sakit
badaniah berarti ada tanda-tanda penyakit di badannya seperti panas tinggi,
penglihatan lemah, tidak kuat bekerja, sulit makan, tidur terganggu, dan badan
lemah atau sakit, maunya tiduran atau istirahat saja. Pada penyakit batin tidak
ada tanda-tanda di badannya, tetapi bisa diketahui dengan menanyakan pada yang
gaib. Pada orang yang sehat, gerakannya lincah, kuat bekerja, suhu badan
normal, makan dan tidur normal, penglihatan terang, sorot mata cerah, tidak
mengeluh lesu, lemah, atau sakit-sakit badan.
Sudarti (1987)
menggambarkan secara deskriptif persepsi masyarakat beberapa daerah di
Indonesia mengenai sakit dan penyakit; masyarakat menganggap bahwa sakit adalah
keadaan individu mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa
tidak nyaman. Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering
menangis dan tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak
dapat bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak
punya uang). Selanjutnya masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3
bagian yaitu :
1. Karena
pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh manusia
2. Makanan
yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
3. Supranatural (roh, guna-guna,
setan dan lain-lain.). Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan
pertama dan ke dua, dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok,
pantangan makan, dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ke
tiga harus dimintakan bantuan dukun,kyai dan lain-lain. Dengan demikian upaya
penanggulangannya tergantung kepada kepercayaan mereka terhadap penyebab sakit.
C. Tahapan Sakit
1. Tahap
gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit
dengan ditandai adanyan perasaan tidak nyaman terhadap dirinya, seperti rasa
nyeri, panas dll sebagai manifestasi terjadinya ketidak seimbangan dalam tubuh.
2. Tahap asumsi
terhadap sakit
Tahap seseorang melakukan interprestasi terhadap
sakitnya, kemudian berespon dalam bentuk emosi terhadap gejala tersebut,
seperti merasakan ketakutan, kecemasan – konsultasi dengan orang yang dianggap
lebih tahu atau pelayan kesehatan.
3. Tahap
kontak dengan pelayan kesehatan
Tahap dimana seseorang telah mengadakan hubungan dengan
yankes, meminta nasihat dari
profesi kesehatan seperti dokter, perawat yang dilakukan atas inisiatif
sendiri, untuk mencari pembenaran tentang sakitnya. Jika ternyata tidak lagi
ditemukan gejala yang ada, maka klien mengaggap dirinya sembuh, namun bila
gejala tersebut muncul kembali, maka dirinya akan datang ke yankes kembali.
4. Tahap
ketergantungan
Tahap dimana seseorang dianggap mengalami suatu penyakit
yang akan mendapat bantuan pengobatan juga kondisi seseorang sudah mulai
tergantung, tetapi tidak semua orang mempunyai tingkat katergantungan yang
sama, melainkan berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya juga penyakitnya.
Tahapan ini dapat dilakukan dengan pengkajian kebutuhan terhadap ketergantungan
dan diberi support agar seseorang mengalami kemandirian.
5. Tahap
penyembuhan
Merupakan tahap akhir menuju proses kembalinya kemampuan
untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan atau dari sakit-sehat, persiapan
untuk berfungsi dalam kehidupan social. Peran tenaga kesehatan disini adalah
membantu klien untuk meningkatkan kemandirian serta memberikan harapan dan
kehidupan menuju kesejahteraan.
D. Penyebab Sakit Menurut Masyarakat
Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep
penyebab sakit, yaitu: Naturalistik danPersonalistik. Penyebab bersifat Naturalistik yaitu seseorang menderita
sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan
(salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin
dan penyakit bawaan.
Konsep
sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) sama
dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu
keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang dirasakan. Sakit dianggap sebagai
suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang
yang sehat.
Konsep
Personalistik menganggap munculnya penyakit (illness) disebabkan oleh
intervensi suatu agen aktif yang dapat berupa makhluk bukan manusia (hantu,
roh, leluhur atau roh jahat), atau makhluk manusia
(tukang sihir, tukang tenung).
E.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Sakit
Perilaku sakit merupakan
perilaku orang yang sedang sakit meliputi cara seseorang memantau tubuhnya,
memahami gejala yang dialami, dan melakukan upaya penyembuhan dan penggunaan
sistem pelayanan kesehatan. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit meliputi :
a. Faktor Internal
1. Persepsi individu terhadap
gejala dan sifat sakit yang dialami
Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari.
Misal:
Tukang Kayu yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal tersebut bisa
membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari bantuan.
Akan tetapi persepsi seperti itu dapat pula mempunyai akibat yang sebaliknya.
Bisa saja orang yang takut mengalami sakit yang serius, akan bereaksi dengan
cara menyangkalnya dan tidak mau mencari bantuan.
2. Asal atau Jenis penyakit
Pada
penyakit akut dimana gejala relatif singkat dan berat serta mungkin mengganggu
fungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka klien bisanya akan segera mencari
pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.
Sedangkan
pada penyakit kronik biasanya
berlangsung lama (>6 bulan) sehingga jelas dapat mengganggu fungsi diseluruh
dimensi yang ada. Jika penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan terapi
yang diberikan hanya menghilangkan sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin
tidak akan termotivasi untuk memenuhi rencana terapi yang ada.
b. Faktor Eksternal
1. Gejala yang Dapat Dilihat
Gejala yang terlihat dari suatu penyakit dapat
mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit.
Misalnya:
orang yang mengalami bibir kering dan pecah-pecah mungkin akan lebih cepat
mencari pertolongan dari pada orang dengan serak tenggorokan, karena mungkin
komentar orang lain terhadap gejala bibir pecah-pecah yang dialaminya.
2. Kelompok Sosial
Kelompok
sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal
potensi terjadinya suatu penyakit.
Misalnya:
Ada 2 orang wanita, sebut saja Ny. A dan Ny.B berusia 35 tahun yang berasal
dari dua kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan pada
Payudaranya saat melakukan SADARI. Kemudian mereka mendisukusikannya dengan
temannya masing-masing. Teman Ny. A mungkin akan mendorong mencari pengobatan
untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman Ny. B
mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan tidak perlu
diperiksakan ke dokter.
3. Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana menjadi
sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian perawat perlu
memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.
4. Ekonomi
Semakin
tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih cepat tanggap terhadap
gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga ia akan segera mencari pertolongan
ketika merasa ada gangguan pada kesehatannya.
5. Kemudahan Akses Terhadap
Sistem Pelayanan kesehatan
Dekatnya
jarak klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering
mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan.
Demikian
pula beberapa klien enggan mencari pelayanan yang kompleks dan besar dan mereka
lebih suka untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak membutuhkan prosedur yang
rumit.
6. Dukungan sosial
Dukungan
sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersifat
peningkatan kesehatan. Di institusi tersebut dapat dilakukan berbagai kegiatan,
seperti seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, latihan
(aerobik, senam). Juga menyediakan fasilitas olahraga seperti, kolam renang, lapangan bola basket,
lapangan sepak bola, dll.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sakit adalah suatu gangguan kesehatan yang menyebabkan aktivitas
kerja (kegiatan) terganggu. Adapun ciri- ciri sakit antara lain: suhu abnormal
yaitu > 38°C, tubuhnya lemas, lunglai, letih, dan tidak semangat dalam
melakukan segala aktifitas, wajahnya pucat dan tubuh terasa nyeri, adanya
gangguan fisik, psikis, maupun social, dan selalu berfikir bahwa dirinya sakit
(sugesti dalam dirinya sendiri).
B. Saran
a.
Diri Sendiri
Untuk menjaga
keadaan kita tetap sehat dan fit berfikirlah yang positif, karena keadaan sakit dimulai
dengan keadaan jasmani, rohani dan
sosial yang kurang baik. Sakit bukan saja karena faktor alam tetapi faktor dari alam bawah
sadar kita.
b. Tenaga Kesehatan
Sebaiknya tenaga
kesehatan lebih menjaga kebersihan alat-alat medis agar tidak ada pasien yang
tertular penyakit dari pasien sebelumya.
c. Masyarakat
Masyarakat sebaiknya menjaga lingkungan tetap bersih karena lingkungan yang
bersih saja belum tentu bebas dari penyakit apalagi lingkungan yang kotor.
0 Response to "makalah konsep sakit"
Posting Komentar