Makalah Metabolisme Lipid
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang
terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat
dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur
membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis
lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon
.
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki
rumus struktur yang serupaatau mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun
berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak
dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan
kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid,
sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis
membuat makalah dengan judul “METABOLISME LIPID”.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses transport
lipid dalam plasma ?
2. Apa definisi biosentisit
lipid ?
3. Bagaimana metabolisme
jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak?
4. Bagaimana penerapan lemak
sebagai sumber energi untuk proses hidup ?
5. Apa saja fungsi lemak tak
jenuh ?
6. Bagaimana metabolisme
lipoprotein plasma ?
7. Apa peranan hati pada
metabolisme lipid ?
8. Bagaimana proses xetogenesis
dan terjadinya ketosis ?
9. Apa saja penyakit akibat
gangguan metabolisme lipid?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui proses transport lipid dalam plasma
2. Untuk
mengetahui definisi biosentisit lipid
3. Untuk
mengetahui metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan
jaringan lemak
4. Untuk
mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup
5. Untuk
mengetahui fungsi lemak tak jenuh
6. Untuk
mengetahui metabolisme lipoprotein plasma
7. Untuk
mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid
8. Untuk
mengetahui proses xetogenesis dan terjadinya ketosis
9. Untuk
mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme lipid
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Metabolisme Lipid
Metabolisme
lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan
ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai
sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester
antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara
ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi
trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak
tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
B.
Proses Transport Lipid dalam Plasma
Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan
bantuan enzim hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan
fosforilase yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan,
kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan
menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5
hingga 3 jam setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam
darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein
yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron
yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein, 7%
fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan hilang dan darah akan kembali
jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau
jaringan-jaringan karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim
lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron ditransportasikan melalui
pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi
darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron
segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam
lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida.
Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan
menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron yang telah melewati pembuluh
limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan
bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).
C.
Biosentisit Lipid
Tubuh
dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk
asam lemak melalui beberapa cara :
1.
Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak terdapat dalam
jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara
dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan
satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam
lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada
gugus radikal hidrokarbon ( gugus alkil) asam lemak.
Biosintesis
asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan, karena mempunyai
kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini
dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di
sitoplasma.
a. Biosintesis
Asam Lemak Jenuh
Biosintesis
asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai starter.Acetyl-CoA ini dapat
berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau
degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut
kemudian ditransport dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate
shuttle untuk disintesis menjadi asam lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari
jalur hexose monophosphate (fosfoglukonat).
Pyruvate
hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi
aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut keluar
matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion dan
diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam
biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion.
Keuntungan tersebut antara lain:
1.
Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
2.
Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
3.
Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena
difusi rendah.
Enzim
kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap monomernya secara
kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus –SH.
b. Biosintesis
Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)
Biosintesis asam lemak
tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan
hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat
digunakan sebagau precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama,
asam palmitoleat.
D.
Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak
Mobilisasi
lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin. Katekolamin
menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat
penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat
penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah hormon pertumbuhan
(GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi
lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan
lipoprotein lipase( LPL).
E.
Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup
Tubuh
mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari.Kalori yang
dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung
digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti
ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak (
Trigliserida).
Lemak
merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan dalam
jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan energi lebih
besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak setiap
unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi
menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.
F.
Fungsi Lemak Tak Jenuh
Jumlah
kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung,
tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak
jenuh ialah :
1.
Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali
lancar .
2.
Mencegah penyakit kardiovaskuler.
3.
Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi
padat.
4.
Bahan
baku hormon.
5.
Membantu transport vit.larut lemak.
6.
Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
7.
Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Cara kerja lemak
tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil
disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi
membentuk plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak
(kotoran menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan
membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.
G.
Metabolisme Lipoprotein Plasma
Ekstraksi
senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai kelompok lipid akan
memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester
kolestrol. Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi
ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Ada 4
kelompok utama lipoprotein plasma yang sudah dikenal diantaranya: kilomikron
mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan, lipoprotein
dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein)
mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low
density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta
terbentuk dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight
density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol
tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis
lipoprotein lainnya.
Kilomikron
dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar
triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi.
Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai
reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan
akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.
H.
Peranan Hati pada Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid
di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai
kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa
memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati
yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang
penting.
Fungsi Utama Peran
Hati Pada Metabolisme Lipid:
Hati melaksanakan
sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid:
1.
Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu yang
mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati
secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2.
Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak
dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3.
Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)
4.
Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein
plasma.
I.
Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis
a. Proses
Ketogenesis
Ketogenesis
diatur pada 3 tahap yang menentukan :
1.
Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.
2.
Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli –
KoA,yaitu asam lemak tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau
esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.
3.
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus asam
sitrat akan memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk badan keton.
Ketogenesis
terjadi akibat Ketosis yang memanjang :
Terdapat badan keton
dengan jumlah tinggi menunjukkan Ketonemia. Sementara peningkatan kadar badan
dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin yang sederhana terjadi pada kelaparan.
Tidak ada keadaan lain secara kualitatif. Bentuk ketosis nonpatologis dijumpai
pada keadaan dengan diet tinggi lemak.
b. Terjadinya
Ketosis
Ketosis adalah kondisi
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah ilmiah itu
didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan
tubuh dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat metabolisme asam acetoacetic dan
beta-hidroksibutirat. Aseton, yang menempatkan off bau tertentu yang terkait
dengan Ketosis, muncul dari asam acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan
tersebut dalam keadaan ketotik. Semua zat ini adalah produk metabolisme normal
'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat tidak seimbang akibat ketosis,
hasil akhirnya adalah kegagalan hati.
c.
Contoh Ketosis:
a. Ketosis pada Sapi
Sejak
1990 ketosis muncul sebagai penyakit metabolik yang paling penting pada
kelompok ternak sapi di US. Ketosis diderita oleh sapi yang berproduksi tinggi
dan atau kekurangan pakan secara serius. Ketosis pada sapi diawali dengan
gangguan metabolisme lemak, hingga terjadi hipoglikemia dan hiperketonuria.
Ketosis terjadi pada sapi yang mengalami penurunan oksidasi karbohidrat dan
diikuti oksidasi lemak. Selain itu, ketosis juga terjadi pada sapi yang
bunting karena kurangnya ketersediaan energi yang sangat dibutuhkan pada bulan
terakhir masa kebuntingan.
Untuk
dapat menghentikan ketosis maka sering dianjurkan untuk menghentikan pemerahan
dan bahkan dianjurkan pula untuk memompakan udara ke dalam kelenjar susu (under
insufflation). Selain itu juga anjuran untuk memuasakan selama 3 hari pada
penderita yang tidak gemuk. Sapi yang gemuk jangan dipuasakan karena akan
menyebabkan timbulnya ketosis karena lapar namun diberikan saja senyawa
lipotropik dan pemberian glukosa terus menerus sampai gejalanya benar-benar
hilang. Dan yang perlu diingat bahwa penderita mungkin dapat mengalami
kesembuhan secara spontan. (Subronto, 2004)
b. Ketosis pada Babi
Ketosis merupakan penyakit yang sering
terjadi pada peternakan babi komersil. Ketosis dapat terjadi karena kelaparan
(defisiensi insulin relative), diabetes melitus (defisiensi insulin absolute),
atau terkadang disebabkan oleh diet yang banyak mengandung hampir seluruhnya
terdiri dari lemak. Ketosis juga dapat terjadi ketika babi banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak lemak atau sedikit karbohidrat. Pada kondisi ini
terjadi perubahan dari metabolisme karbohidrat menjadi metabolisme lemak.
Gejala ketosis yang tampak pada babi tidak
jauh berbeda dengan kejadian ketosis pada sapi. Umumnya babi akan mengalami
penurunan nafsu makan (anorexia) yang mengakibatkan penurunan berat badan dalam
jangka panjang. Terjadi pula kelesuan, dehidrasi, kulit tampak kusam dan kurang
elastis pada babi penderita serta kurang tanggap terhadap rangsang mekanis
maupun suara. Namun, gejala yang paling khas adalah adanya bau aseton yang
tercium dari nafas, susu (ketolaktia), dan urine (ketonuria). Gejala ketosis
yang lain yaitu rendahnya produksi susu. Apabila dilakukan uji kandungan air
susu, maka akan terlihat menurunnya kandungan lemak, lactosa dan casein dalam
susu. Selain itu, terjadi peningkatan kadar enzim hati dan adanya kerusakan jaringan
hati serta kelenjar endokrin.
c.
Ketosis pada Manusia
Ketosis merupakan suatu kondisi yang
ditandai oleh abnormalitas peningkatan konsentrasi benda-benda keton yaitu asam
asetoasetat (Acetoactic acid/AcAc), aseton (AcetonAc), dan asam
β-hidroxibutirat (BHB) dalam jaringan dan cairan tubuh (Smith, 2002). Benda
keton dapat tertimbun di dalam kemih (ketonuria), darah (ketonemia), dan air
susu (ketolaksia) (Subronto, 2007). Ketosis biasa ditemukan pada individu yang
sedang berpuasa karena untuk memenuhi kebutuhan energinya maka lemak akan
dimobilisasi.
J. Penyakit
Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
1.
Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan
ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan,
gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada
kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea)
juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6
bulan.
2.
Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous
xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol,
menumpuk pada jaringan.
3.
Sitosterolemia
Pada sitosterolemia,
lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan
lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan
penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).
4.
Gaucher’s
Pada penyakit gaucher,
glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan.
Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut
paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan
glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae
akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan
menghancurkan tulang.
5.
Refsun
Pada penyakit Refsun,
asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan.
Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan
kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari
makan buah-buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis,
dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.
6.
Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach,
ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Penyakit tersebut paling sering terjadi asli yahudi di eropa timur. Pada usia
yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak
mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan,
dementia, dan kebutaan.
7.
Niemann-Pick
Pada penyakit
Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan sphingomyelin
(produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunya
beberapa bentuk, bergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan
demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat
cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada
semua kelompok etnis.
8.
Fabry
Pada penyakit Fabry,
glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan.
Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X,
penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan
pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk
terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi,
metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil
dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi
portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat
melalui jalur ini.
B.
Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak
jangan terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan
baik untuk tubuh.
0 Response to "Makalah Metabolisme Lipid"
Posting Komentar