Makalah Saluran Perkemihan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ginjal
merupakan organ penting manusia.Tetapi tak banyak orang yang mengenal ginjal
secara mendalam. Hal ini disebabkan tingkat kepedulian masyarakat untuk
mengetahui ginjal yang memiliki kontribusi besar dalam tubuh manusia itu masih
rendah. Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Karena itu suatu penyakit yang tidak
ada gejalanya, sehingga kalau sudah bermasalah maka langsung ke serangan hebat.
ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam,
air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4,
membuang sisa metabolisme tubuh, dan bertugas melakukan sekresi untuk
menghasilkan EPO yang berfungsi untuk mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi
vitamin D untuk kesehatan tulang, serta mensekresi renin untuk mengatur tekanan
darah. Ginjal-ginjal
mempunyai kemampuan untuk memonitor jumlah cairan tubuh,
konsentrasi-konsentrasi dari elektrolit-elektrolit seperti sodium dan
potassium, dan keseimbangan asam-basa dari tubuh. Mereka menyaring
limbah-limbah dari metabolisme tubuh, seperti urea dari metabolisme protein dan
asam urat (uric acid) dari penguraian DNA. Dua limbah didalam darah dapat
diukur: blood urea nitrogen (BUN) dan creatinine (Cr).
B.
Tujuan Penulisan
Tujuan makalh ini agar pembaca dapat
mengetahui tentang:
- Organ-organ saluran perkemihan
- Mengetahui pengertian ginjal
- Mengetahui fungsi ginjal
- Saluran-saluran pada ginjal
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem Urinaria
System
urinaria adalah suatu system tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih).
B. Pengertian
Ginjal
Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang
menjalankan banyak fungsi untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ
ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat
sepasang ginjal pada manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral)
tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain
itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah
vesika urinaria (buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan
luar tubuh. Ginjal juga
mengatur jumlah natrium dalam tubuh dengan mengekskresikan dalam jumlah
tertentu untuk mempertahankan homeostasis.Ginjal dapat membentuk urin dengan
kadar zat terlalu total yang lebih tinggi atau rendah dibandingkan dengan plasma.
Ginjal terletak dibagian belakang kavum abdominalais dibaelakang peritonium
pada ke dua sisi vertebra lumbalis III , Melekat langsung pada dinding belakang
abdomen.Bentuk ginjal seperti biji kacang , jumlahnya ada dua buah kiri dan
kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal
laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
C.
Struktur Ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut
kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus bewarna biru tua. Lapisan
luar terdapat lapisan koteks (subtansia kortekalis), dan lapisan sebelah dalam
bagian medula (subtansia medularis) berbentuk kerucut dan disebut renalpiramid.
Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dan lubang-lubang kecil
disebut papilarenalis. Masing-masing piramid saling dilapisi oleh kolumna
renalis, jumlah renalis 15-16 buah.
Garis-gari yang terlihat pada piramid disebut tubulus nefron
yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus,
tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubuli
kotorti dua) dan tubulus urinarius (papila vateri).
Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1000.000 nefron, selama
24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari
aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masing-masing
membentuk simpul dan kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus.
Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang
membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.
1. Filtrasi glomerulus
Kapiler glomerolus secara relatif bersifat impermeabel
terhadap protein plasma yang lenih besar dan permebel terhadap air dan larutan
yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa nitrogen.
Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini terjadi
karena arteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai diameter yang
lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah
didorong kedalam ruangan yang lebih kecil, sehingga darah mendorong air dan
partikel kecil yang terlarut dalam plasma masuk kedalam kapsula bowman tekanan
darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan
masuknya kedalam kapsula bowman disebut sebagai filtrasi glomerulus. Tiga
faktor dalam proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi
ketiga faktor tersebut yaitu :
a. Tekanan osmotik (TO). Tekanan yang
dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada membran semipermeabel sebagai usaha
untuk menembus membran semipermeabel kedalm area yang mengandung lebih banyak
molekul yang dapat melewati membran semipermeabel. Pori-pori dalam kapiler
glomerulus membuat membran semipermeabel memungkinkan untuk melewati yang lebih
kecil dan air tetapi mencegah molekul yang lebih besar, misalnya protein dan plasma.
b. Tekanan hidrostatik (TH). Sekitar 15
mmHg dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam kapsula dan berlawanan dengan
tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan tekanan osmotik 1-3 mnHg
yang berlawanan dengan osmotik darah.
c. Perbedaan tekanan osmotik plasma
dengan cairan dalam kapsula bowman mencerminkan perbedaan konsentrasi protein,
perbedaan ini menimbulkan pori-pori kapiler mencegah protein plasma untuk
difiltrasi.
d. Tekanan hidrostatik, dan tekanan
osmotik filtrat kapsula bouman bekerja sama untuk meningkatkan gerakan air dan molekul permeabel, Molekul
permeabel kecil dari plasma masuk kedalam kapsula bowman . tekanan hidrostatik
dan tekanan osmotik fitrat dalam kapsula bowman bersama-sama mempercepat gerakan
air dan molekul permeabel dari kapsula bowman masuk ke kapiler jumlah tekanan (
90-3 ) – ( 32-15 ) = 17mmHg akan mempermudah pemindahan filtrat dari aliran
darah kedalam kapsula bowman. Laju ini dinamakan laju filtrasi glomerulus
(LFG). Pada orang sehat jumlah pertukaran filtrasi permenit 125 ml, faktor
klinis yang memengaruhi LFG adalah TH dan TO filtrat, hipoproteinemia terjadi
pada kelaparan akan menurunkan TO dan meningkatakan LFG.
Pada ansa henle filtrat urine menjadi lebih tinggi
konsentrasinya bagian pars asenden berdinding tipis cukup permeabel bersama
dengan cairan interstisial yang berkonsentrasi tinggi menyebabkan air
berosmosis dari filtrat kedalam cairan interstisial membuat fitrat cukup pekat
sampai waktunya filtrat mencapai ansa pars asenden.
Pars asensen berdinding tebal secara relatif impermeabel
terhadap air, pars ini mengandung ion karier secara aktif mentranspor natrium
keluar dari filtrat, pengeluaran elektrolit tanpa air membuat filtat lebih
encer dari sebelumnya. Pada tubulus distal natrium kembali direabsorbsi melalui
tranpor aktif hidrogen, kalium, dan asam urat dapat di tambahkan kedalam urine
melalui sekresi tubular. Duktus koligentes(tubulus koligentes) menerima isi
dari banyak tunulus distalis dan tidak resorbsi atau sekresi elektrolit pada
orang yang hidrasinya baik reabsorbsi air juga tidak ada.
2.
Proses Pembentukan Urine
Glomerolus berfungsi sebagai ultrafiltrasipada simpai
bowman, berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus
ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang sudah di saring pada
glomerulus, sisa cairan akan diteruskan kepiala ginjal terus berlanjut ke
ureter. Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk kedalam
ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian
plasma darah. Ada 3 tahap pembentukan urine :
a.
Proses filtrasi
Terjadi
di glomerulus, proses ini terjadi karena perbedaan aferen lebih besar dari
permukaan aferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang
tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida,
sulfat, bikabornat, dll.yang diteruskan ke tubulus ginjal.
b.
Proses Reabsorpsi
Pada
proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida,
fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedang kan pada tubulus ginjal
bagian bawah terjadi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila
diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulu bagian bawah. Penyerapannya
terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan
pada papila renalis.
c.
Proses Sekresi
Sisa
penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala
ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
3. Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis . Arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteria
renalis bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri arkuata.
Arteria interloburalis yang berada ditepi ginjal bercabang menjadi kapiler
membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut glomerolus. Glomerolus ini dikelilingi
oleh alat yang disebut simpai bowman. Disini terjadi penyaringan pertama dan
kapiler darah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis
masuk ke vena kava inverior.
4. Persarafan ginjal
Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis (vasomotor).
Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal,
saraf ini berjalan bersamaan dengan pembukuh darah yang masuk ginjal. Diatas
ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan sebuah kelenjar
buntu yang menhasilkan dua macam hormone yaitu hormone adrenalin dan hormone
kortison. Adrenalin dihasilkan oleh medulla.
5. Reabsorpsi dan sekresi tubulus
Sewaktu filtrate glomerulus memasuki tubulus ginjal,
filtarat ini menglir melalui bagian-bagian tubulus. Sebelum diekskresikan
sebagai urine beberapa zat diabsosi kembali secara selektif dari tubulus dan
kembali kedalam darah, sedangkan yang lain disekresikan dari darah kedalam
lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan
menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi glomerulus,
reabsorsi tubulus, dan sekresi tubulus). Ekskresi = filtrasi glomerulus –
reabsorsi tubulus + sekresi tubulus
a. Reabsorpsi tubulus
Ginjal
menangani beberapa zat yang difiltrasi secara bebas dalam ginjal dan diabsorpsi
dengan kecepatan berbeda. Kecepatan masing-masing zat dan difiltrasi dapat
dihitung sebagai berikut. Filtrasi=kecepatan filtrasi glomerulus x
kecepatan plasma
Perhitungan
ini menganggap bahwa zat-zat difiltrasi secara bebas dan tidak terikat pada
protein plasma. Kebanyakan zat proses filtrasi glomerulus dan reabsoprsi
tubulus secara kuantitatif relative sangat besar terhadap sekresi urine.
Sedikit saja perubahan pada filtrasi glomerulus atau reabsorpsi tubulus secara
potensis secara potensial dapat menyebabkan perubahan yang relative besar.
Beberapa produk buangan seperti ureum dan kreatinin sulit diabsorpsi dari
tubulus dan diekskresi dalam jumlah yang relative besar.
b. Reabsorpsi tubulus proksimal
Secara
normal sekitar 65 % dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan nilai
persentaseterendah dari klorida akan diabsorpsi oleh tubulus proksimal sebelum
filtrate mencapai ansa henle. Persentase ini dapt menigkat atau menurun dalam
berbagai kndiisi fisiologi.
Sel tubulus proksimal mempunyai banyak sekali brush boerder.
Permukaan membrane epitel brush boerder dimuati molekul protein yang
mentranspor ion natrium melewati membrane lumen yang bertalian dengan mekanisme
transport nutrient organic (asam amino dan glukosa). Tubulus proksimal
merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa, organic seperti garam-garan
empedu, oksalat, urat, dan katekolamin.
D. Fungsi-fungsi
Ginjal
Ginjal-ginjal memainkan peran kunci dalam fungsi tubuh, tidak hanya
menyaring darah dan membersihkan limbah,namun juga menjaga keseimbangan dari
tingkat-tingkat elektolit-elektrolit didalam tubuh, mengontrol tekanan darah,
dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah. Ginjal-ginjal terletak
didalam abdomen (perut) kearah belakang dan masing-masing satu buah disisi
kanan dan kiri dari tulang belakang (spine). Mereka mendapat suplai darahnya
melalui arteri-arteri renal (ginjal) langsung dari aorta dan mengirim balik
darah ke jantung melalui vena-vena renal ke vena cava. "Renal"
berasal dari kata latin untuk ginjal. Ginjal-ginjal mempunyai kemampuan untuk
memonitor jumlah cairan tubuh, konsentrasi-konsentrasi dari
elektrolit-elektrolit seperti sodium dan potassium, dan keseimbangan asam-basa
dari tubuh. Mereka menyaring limbah-limbah dari metabolisme tubuh, seperti urea
dari metabolisme protein dan asam urat (uric acid) dari penguraian DNA. Dua
limbah didalam darah dapat diukur: blood urea nitrogen (BUN) dan creatinine
(Cr). Ketika darah mengalir ke ginjal,
sensor-sensor didalam ginjal memutuskan berapa banyak air yang dikeluarkan
sebagai air seni, bersama dengan berapa konsentrasi dari
elektrolit-elektrolitnya. Sebagai contoh, jika seseorang kekurangan cairan
(dehidrasi) dari latihan olahraga atau dari suatu penyakit, maka ginjal akan
menahan sebanyak mungkin air dan air seni menjadi sangat pekat. Ketika
kecukupan air terjadi didalam tubuh, air seni menjadi lebih encer dan menjadi
bening. Sistim ini dikontrol oleh renin, suatu hormon yang diproduksi didalam
ginjal yang merupakan bagian dari sistim-sistim tubuh yang mengatur cairan dan
tekanan darah.
Ginjal-ginjal juga adalah sumber dari erythropoietin didalam tubuh, suatu
hormon yang menstimulasi sumsum tulang (bone marrow) untuk membuat sel-sel
darah merah. Sel-sel special didalam ginjal memonitor konsentrasi oksigen
didalam darah. Jika tingkat oksigen darah turun, tingkat-tingkat erythropoietin
naik dan tubuh mulai memproduksi lebih banyak sel-sel darah merah. Setelah ginjal-ginjal menyaring darah, air
seni dikeluarkan melalui ureter, suatu tabung kecil yang menghubungkannya ke
kandung kemih (bladder). Kemudian air seni itu di tampung didalam kandung kemih
menunggu waktu kencing, ketika kandung kemih mengirim air seni keluar dari
tubuh melalui urethra.
E. Ureter
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing dari
ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya kurang lebih 25-30 cm,
dengan penampang kurang lebih 0,5 cm. ureter sebagian terletak dalam rongga
abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan
dinding ureter menimbulkan garakan-gerakan peristaltic tiap 5 menit sekali yang
akan mendorong air kemih yang masuk kedalam kandung kemih. Gerakan peristaltic
mendorong urine melalui ureter yang dieksekresikan oleh ginjal dan disemprotkan
dalam bentuk campuran, melalui osteum uretralis masuk kedalam kandung kemih.
Ureter
bejalan hamper vertical kebawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi
oleh peritoneum. Penyempitan uriter terjadi pada tempat uriter meninggalkan
pelvis renalis, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe berasaldari pembuluh
sekitarnya mempunyai saraf sensorik.
1. Persarafan ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus
inferior, pleksus spermatikus, dan pleksus pevis; sepertiga dari nervus vagus;
rantai eferens dan nervus vagus rantai eferens dari nevus torakali ke-11 dan
ke-12, nevus lumbalis ke-1 dan nervus vagus mempunyai rantai aferen untuk ureter.
F. Vesika
Urinaria
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mngempis
seperti balon karet, terletak dibelakang simfisis pubis didalam rongga panggul.
Bentuk kandung kemih sepreti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari:
- Fundus yaitu, bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis, dan prostat.
- Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
- Verteks, bagian yang mancung kearah muka dan berhubungan kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar
(peritoneum), tunika muskularis (lapisan otot), tunika submukusa, dan lapisan
mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh limfe vesika urinaria mengalirkan
cairan limfe kedalam nodi limfatik iliaka interna dan eksterna.
1. Lapisan otot vesika urinaria
Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang
tersusun dan saling berkaitan dan disebut m. detrusor vesikae. Peredaran darah
vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis superior dan inferior yang
merupkan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk pleksus venosus
vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan darah
kevena iliaka interna.
2. Persarafan vesika urinaria
Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika
inferior. Serabut ganglion simpatikus berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan
ke-2 yang berjalan turun ke vesika urinaria melalui pleksus hipogastrikus.
Serabut preganglion parasimpatis yamg keluar dari nervus suplenekus pelvis yang
berasal dari nervus sakralis 2, 3, dan 4 berjalan melalui hipogastrikusinferior
mencapai dinding vesika urinaria.
G.
Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi mnyalurkan air kemih keluar.
1. Uretra pria
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui
tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang
pubis kebagian penis panjangnya kurang lebih 20 cm. uretra laki-laki terdiri
dari:
a. Uretra prostatia
b. Uretra membranosa
c. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki-laki terdir dari lapisan mukosa (lapisan
paling dalam), dan lapisan submukosa.
Uretra prostatika merupakan saluran terlebar, panjangnya 3
cm, berjalan hampir vertikulum melalui glandula prostat, mulai dari basis
sampai ke apeks dan lebih dekat kepermukaan anterior.
Uretra pars membranasea merupakan saluran yang paling pendek
dan paling dangkal, bejalan mengarah kebawah dan kedepan diantara apeks
glandula prostat dan bulbus uretra. Pars membranasea menembus diafragma
urogenetalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm, dibawah belakang simfisis pubis
diliputi oleh jaringan spingter uretra membranasea.
Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari
uretra dan terdapat didalam korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15
cm, mulai dari pars membranasae sampai ke orifisium dari diafragma
urogenetalis. Pars kavernosus uretra berjalan kedepan dan keatas menuju bagian
depan simpisis pubis.
2. Uretra wanita
Uretra pada wanita, terletak dibalakang simfisis pubis
berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya kurang lebih 3-4 cm. lapisan
uetra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa
merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak disebelah atas vagina (antara klitoris dan
vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi. Apabila tidak
berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini menembus fasia diafragma
urogenitalis dan orifisium eksterna
langsung didepan permukaan vagina, 2,5 cm di belakang gland klitoris. Glandula
uretra bermuara ke uretra, yang terbesar diantaranya adalah glandula pars
uretralis (skene) yang bemuara kedalam orifisium uretra yang hanya berfungsi
sebagai saluran ekskresi.
H. Berkemih
Distensi kandung kemih akan meransng stress reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah kurang lebih 250 cc sudah
cukup untuk meransang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi refleks
kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi
sfingter internus, segera diikuti oleh relaksasi sfingter ekternus, akhirnya
terjadi pengosongan kandung kemih.
I. Urine
Mikturisi (berkemih) merupakan refleks yang dapat dikendalikan
dan dapat ditahan oleh pusat persarafan yang lebih tinggi dari manusia.
Gerakannya oleh kontraksi otot abdomal yang menambah tekanan didalam rongga dan
berbagai organ yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya. Rata-rata
dalam suatu hari 1-2 liter, tetapi berbeda sesuai dengan jumlah cairan yang
masuk. Warnanya bening oranye, pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya
sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Komposisi urine terdiri dari kira-kira 95% air, zat-zat sisa
nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin,
elektrolit (natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat, dan sulfat),
pigmen (bilirubin, urobilin), toksin, horomon.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan diatas system urinaria merupakan system yang paling penting untuk
membuang sisa metabolism makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawa
nitrogen seperti urea. System urinaria terdiri atas kedua ginjal (ren, kidney).
Ureter, kandung kemih (vesika urinaria/ urinary/ bladder/ nier) dan uretra.
Dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi urine terjadi proses berkemeih. Sedangkan
berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih).
B.
SARAN
1.
Dalam memenuhi kebutuhan, kita harus lebih memperhatikan
kebutuhan eliminasi urine.
2.
Menjaga kebersihan tempat keluarnya urine
0 Response to "Makalah Saluran Perkemihan"
Posting Komentar