Makalah Sikap Pelayanan Perawat Sesuai Dengan Tahap Perkembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perawat
merupakan unsur penting guna mewujudkan masyarakat sehat, baik secara fisik maupun psikis. Tugas utama
perawat adalah melakukan perawatan terhadap orang yang membutuhkan sehingga
orang tersebut dapat memperoleh derajat kesehatan yang diinginkan. Dengan tugas
berat tersebut, seorang perawat dituntut memilki kompetensi yang baik dalam
praktek keperawatan. Perawat harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat.
Kenyataan di
lapangan masih banyak keluhan dari masyarakat atau pasien terhadap kualitas
pelayanan perawat di rumah sakit. Salah satu hal yang banyak disorot adalah
kemampuan perawat dalam menangani pasien secara cepat dan tepat tanpa memandang
status sosial ekonomi pasien. Hal ini penting karena perawat terkadang terlalu
prosedural sehingga pasien tidak tertangani secara baik. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu sikap yang profesional dalam diri perawat . Untuk melahirkan
perawat-perawat profesional diperlukan suatu sistem pendidikan yang bemutu,
yang berorentasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Sistem pendidikan
sebaiknya dapat melahirkan perawat-perawat profesional, yang tidak hanya
memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan dalam hal
emosional, spritual dan psikomotor (skill). Oleh karena itu dalam proses
pendidikan keperawatan harus
memperhatikan input, proses, output/outcome dari proses pendidikan. Dengan
pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan dapat terinternalisasi dalam diri
mahasiswa keperawatan . Mahasiswa keperawatan (calon perawat) tentunya menyadari bahwa menjadi seorang
perawat merupakan cita-cita yang memiliki
banyak manfaat khususnya
bagi masyarakat. Niat tulus tersebut sangat penting karena profesi
perawat merupakan profesi yang
berorentasi sosial (pelayanan).
Pemahaman dalam memaknai profesi perawat menjadi salah satu kekuatan
mahasiswa keperawatan untuk menjadi perawat yang professional.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari pelayanan
kesehatan?
2. Apa saja sikap pelayanan perawat?
C.
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah maka
makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian pelayanan kesehatan
2. Mengetahui sikap pelayanan perawat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan
merupakan kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan, menyediakan dan
memproses serta membantu keperluan orang lain (Soetanto, 2003:22). Sedangkan
pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat.(Lovey dan Loomba, 1973).
Salah satu
definisi juga menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu
pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan standar
profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Menurut Azwar (1996)
kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin
sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan. Dalam
menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit tidak
terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting. Berdasarkan
standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas dijelaskan bahwa pelayanan
keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi dengan
terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian kualitas di rumah
sakit.
Sedangkan
menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998) perawat adalah salah satu unsur vital
dalam rumah sakit. Perawat, dokter, dan pasien merupakan satu kesatuan yang
paling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa perawat tugas dokter akan
semakin berat dalam menangani pasien. Tanpa perawat pelayanan kepada pasien
juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak pertama dan terlama
dengan pasien mengingat pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus selama
24 jam sehari.
Tim
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit memberikan pelayanan kepada klien sesuai
dengan keyakinan profesi dan standar yang ditetapkan. Hal ini ditujukan agar
pelayanan keperawatan yang diberikan senantiasa merupakan pelayanan yang aman
serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien. Disisi lain Perawat
diharapkan perannya untuk selalu berada di samping tempat tidur klien, siap
setiap saat ketika diperlukan, cepat tanggap terhadap berbagai keluhan, dan
turut melaksanakan apa yang klien sedang alami.
Kualitas
pelayanan keperawatan adalah sikap profesional perawat yang memberikan perasaan
nyaman, terlindungi pada diri setiap pasien yang sedang menjalani proses
penyembuhan dimana sikap ini merupakan kompensasi sebagai pemberi layanan dan
diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien.
B. Sikap
perawat
Sikap adalah
perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan,
dipelajari, dan diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh khusus pada
respon seseorang terhadap orang, obyek, dan keadaan.
Menurut
Sukidjo sikap adalah keadaan mental dan saraf dan kesiapan yang diatur melalui
pengalaman yang memberikan pengaruh dinamis atau terarah terhadap respon
individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya. Sikap merupakan
penilaian seseorang terhadap stimulus atau obyek. Setelah orang mengetahui
stimulus atau obyek proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap
stimulus atau obyek tersebut.
Sikap
terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu:
1. Menerima (Receiving)
Menerima,
diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
(objek).
2. Merespons (responding)
Memberikan
jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing)
Menghargai
adalah suatu sikap yang menghormati apa sesuatu, tetapi tidak untuk merubah
perilaku sendiri. Misalnya ketika ketika seorang pasien meminta sesuatu yang
bertentangan dengan kodisi keadaannya. Maka yang harus perawat lakukan adalah
mengatakan kepada pasien bahwa : permintaan tersebut bisa terpenuhi ketika
kondisi pasien sudah normal kembali.
4. Bertanggung Jawab (responsible)
Bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
adalah merupakan sikap yang paling tinggi
C. Komponen
Sikap
Kognisi
seseorang berada dalam tahap mempelajari yaitu tahap mengenal masalah dan tahap
mencari informasi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut .
Kepercayaan
dari pengirim berita, berita itu sendiri, dan keadaan. semakin besar prestise
sang komonikator akan semakin besar pula perubahan sikap yang ditimbulkan.
Kecenderungan
berprilaku. Menyukai sang komunikator menghasilkan perubahan sikap,
sebab orang mencoba untuk mengenal komunikator yang disukai dan cenderung untuk
mengadopsi sikap dan perilaku orang yang disukai.
1. Nilai dan Sikap
Nilai sangat
terkait dengan sikap, nilai membantu sebagi jalan untuk mengatur sikap. Nilai
didefinisikan sebagi konstelasi dari suka, tidak suka, titik pandang,
keharusan.
2. Sikap dan Kepuasan Kerja
Suatu sikap
yang dipunyai individu mengenai pekerjaannya dihasilkan dari persepsi mereka
terhadap pekerjaannya, didasarkan pada faktor lingkungan kerja, gaya supervisi,
kebijakan dan prosedur.
3. Sikap dan Perilaku
Melalui
tindakan dan belajar seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap terhadap
sesuatu yang pada giliranya akan mempengarui perilaku. Kepercayaan merupakan
sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pandapat dan keyakinan nyata. Sikap
adalah evaluasi perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatip konsisten
terhadap sesuatu obyek atau gagasan. Sikap akan menempatkan orang menyukai atau
tidak menyukai sesuatu tersebut.
Faktor
yang mempengaruhi Perubahan Sikap:
1. Adanya imbalan dan hukuman dimana
individu mengasosiasikan reaksinya yang disertai imbalan dan hukuman.
2. Stimulus mengandung harapan bagi
individu sehingga dapat terjadi perubahan dalam sikap.
3. Stimulus mengandung prasangka bagi
individu yang mengubah sikap semula.
D. Sikap Pelaku
Pelayanan
Soegiarto
(1999) menyebutkan lima aspek yang harus dimiliki jasa pelayanan, yaitu :
1.
Cepat, waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal sama
dengan batas waktu standar. Merupakan batas waktu kunjung dirumah sakit yang
sudah ditentukan waktunya.
2.
Tepat, kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak
menjamin kepuasan konsumen. Bagaimana perawat dalam memberikan pelayanan kepada
pasien yaitu tepat memberikan bantuan dengan keluhan-keluhan dari pasien.
3.
Aman, rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis selama
pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam memberikan pelayanan jasa yaitu
memperhatikan keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada
pasien sehingga memberikan rasa aman kepada pasien.
4.
Ramah tamah, menghargai dan menghormati konsumen, bahkan
pada saat pelanggan menyampaikan keluhan. Perawat selalu ramah dalam menerima
keluhan tanpa emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa senang dan menyukai
pelayanan dari perawat.
5.
Nyaman, rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima
apa adanya. Pasien yang membutuhkan kenyaman baik dari ruang rawat inap maupun
situasi dan kondisi yang nyaman sehingga pasien akan merasakan kenyamanan dalam
proses penyembuhannya.
Berdasarkan
pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas
pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :
1.
Penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah,
periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat
terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang
lain dan memiliki wawasan luas.
2.
Perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan
bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan
imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau
mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
3.
Komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan
komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang
saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik
dengan keluarga pasien.
4.
Kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan
kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
5.
Tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun
dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas,
konsisten serta tepat dalam bertindak.
E. Harapan
Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan
Klien
menginginkan perawat yang melayaninya memiliki sikap baik, murah senyum, sabar,
mampu berbahasa yang mudah difahami, serta berkeinginan menolong yang tulus dan
mampu menghargai klien dan pendapatnya. Mereka mengharapkan perawat memiliki
pengetahuan yang memadai tantang kondisi penyakitnya sehingga perawat mampu
mengatasi setiap keluhan yang dialami oleh individual klien (Meyers & Gray,
2001). Namun demikian masih banyak ditemukan keluhan klien tentang perawat
yang kurang ramah, kurang tanggap dan kurang kompeten.
Saat ini
pasien mengharapkan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan yang memuaskan.
Pada kenyataannya saat ini masih banyak juga pelayanan rumah sakit yang
dikeluhkan oleh pasien. Kasus Prita Mulyasari (32) yang tidak puas dengan
pelayanan di RS Omni Tangeran. Ia menulis email tentang pelayanan di RS omni
yang tidak memuaskan, tetapi RS membawa Prita ke jalur hukum dan langsung
ditahan. Sejak kasus itu muncul suasana RS omni sekarang semakin sepi dan
lengang. Pantauan di lokasi tidak banyak aktivitas di dalam RS omni, ruangan
megah itu terlihat lapang karena yang ada hanya pelayanan administrasi dan
pelayanan farmasi (http:/ruang hati.com/2009/06/09).Di RS Tria Dipa Jakarta
seorang pasien mengatakan tidak puas dengan pelayanan yang ada. Kejadian ini
bermula saat membawa bapaknya di UGD RS Tria Dipa karena tidak bisa buang air
besar selama tiga hari yang tidak segera dilayani dan merasa disepelekan oleh
petugas UGD dengan berbagai alasan. Mereka malah menyuruh megurus administrasi
dengan sikap yang tidak bersahabat. Akhirnya pasien tadi meninggal dunia.
Memang
harapan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan di Rumah Sakit tidak selalu
sesuai apa yang diinginkan masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan pengetahuan perawat. Semakin tinggi pengetahuan dan pendidikan
seorang perawat akan lebih cepat dan tanggap akan kebutuhan bio, psio, sosial
dan spiritual bagi pasien maupun keluarga pasien. Sehingga perawat akan lebih
mampu dalam membantu pasien untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari
hak-haknya sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke pengadilan sudah
menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan pandangan beberapa ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan
adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan meliputi sikap perawat
yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat
perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan
golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi
utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus
memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
b. Perhatian, meliputi sikap perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam
arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap
perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
c. Komunikasi, meliputi sikap perawat
yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga
pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan
perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.
d. Kerjasama, meliputi sikap perawat
yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga
pasien.
e. Tanggung jawab, meliputi sikap
perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian,
sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.
2. Selain aspek-aspek diatas, sikap
pelaku pelayanan yang baik juga harus cepat, tepat, aman, ramah tamah, dan
nyaman.
3.
Semakin tinggi pengetahuan dan pendidikan seorang perawat
akan lebih cepat dan tanggap akan kebutuhan bio, psio, sosial dan spiritual
bagi pasien maupun keluarga pasien. Sehingga perawat akan lebih mampu dalam
membantu pasien untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi. Sedangkan para
penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari hak-haknya sehingga
keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan ke pengadilan sudah menjadi suatu
bagian dari upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima jasa tersebut.
4.
Harapan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan adalah
pelayanan yang memuaskan. Sedangkan para penerima jasa pelayanan kesehatan saat
ini telah menyadari hak-haknya sehingga keluhan, harapan, laporan, dan tuntutan
ke pengadilan sudah menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka
sebagai penerima jasa tersebut.
5.
Pelayanan kesehatan dibeberapa rumah sakit belum dapat
memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang ideal. Hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya kasus yang terjadi akibat ketidakpuasan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga banyak pasien
di Indonesia berobat ke luar negeri.
B. Saran
1.
Bagi Perawat
Diharapkan
perawat pelaksana mengikuti pelatihan sesuai dengan tindakan keperawatan.
Dimana hal tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan
pemahaman tentang Standar Asuhan Keperawatan (SAK),mengembangkan jiwa luhur
perawat ( ramah, perhatian, komunikatif, kerjasama, tanggungjawab). Bagi
perawat manajer hendaknya menerapkan reward dan punishmen.
2.
Institusi Pendidikan Keperawatan
Di harapkan
mampu menciftakan lulusan yang berkompeten, salah satunya pada bidang pelayanan
kesehatan dan mampu bersikap sesuai dengan apa yang di harapkan oleh
pasien/klien tanpa melupakan/mengabaikan kode etik yang berlaku.
3.
Bagi Rumah Sakit
Diharapkan
untuk memberikan pelatihan–pelatihan serta seminar bagi tenaga kesehatan agar
dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai salah satu tindakan
keperawatan dilakukan dengan benar, tepat dan cepat. Rumah sakit diharapkan
untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana, pemberian insentif dan penerapan
UU Rumah sakit serta peraturan terkait.
DAFTAR PUSTAKA
http://baihidlajiandra.blogspot.co.id/2011/02/sikap-perawat-dalam-pelayanan-di-rs_28.html.
Diakses tanggal 18 Maret 2017.
http://makulnurse.blogspot.co.id/2013/03/sikap-perawat_1171.html.
Diakses tanggal 18 Maret 2017.

0 Response to "Makalah Sikap Pelayanan Perawat Sesuai Dengan Tahap Perkembangan"
Posting Komentar