MAKALAH STRES
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sesuatu hal
dapat terjadi pada setiap orang, baik hal yang buruk ataupun baik, seperti
kondisi stress atau peningkatan kesehatan. Pemahamantentang stress dan akibatnya sangatlah penting bagi upaya pengobatan
dan pencegahan stress itu sendiri. Setiap orang mengalami sesuatu
yang disebutstress sepanjang kehidupannya. Masalah stress sering dihubungkan
dengankehidupan modern dan sepertinya
kehidupan modern merupakan sumber bermacam gangguan stress.
Para ahli telah banyak meneliti masalah stress,terutama yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup.
Stres dapat
memberikan stimulus terhadap perkembang dan pertumbuhan, dan dalam hal ini
stress adalah hal positif dan diperlukan. Namun demikian, terlalu banyak
stress dapat menimbulkan gangguan-gangguan seperti, penyesuaian yang buruk,
penyakit fisik danketidakmampuan untuk mengatasi atau koping terhadap masalah.
Sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan adanya suatu hubungan
antara peristiwa kehidupan yang menegangkan atau penuh stress dengan
berbagaikelainan fisikdan psikiatrik (Yatkin & Labban, 1992).
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah itu pengertian stres?
2. Apakah gejala dan ciri-ciri stres?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi
stres?Apakah itu Koping dan Bagaimana cara mengatasi stres?
C.
Tujuan
Adapun
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep stress dan koping
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Stress
Stress
menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik
terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas
yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yangdibebankan
itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugastersebut, sehingga
orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakanini termasuk
respons fisiologis dan psikologis. Stress dapat menyebabkan perasaan negative
atau yang berlawanandengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan
emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas,
menyelesaikan masalah, berfikir secara umum
dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress dapat
disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor ialah stimuli yang
mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri
seseorang (mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal
berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan
(mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).
Pengertian
stress akan berbeda satu dengan lainnya, hal ini bergantung dengan cara
pandang seseorang dalam mendefinisikannya.
B.
GEJALA STRES
Stres
sifatnya universiality, yaitu umum semua orang sama dapat merasakannya, tetapi
cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity. Sesuai dengan karakteristik
individu, maka responnya berbeda- beda untuk setiap orang. Seseorang yang
mengalami stres dapat mengalami perubahan-perubahan yang terjadi,
1.
Cary Cooper dan
Alison Straw mengemukakan gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini :
a.
Fisik, yaitu nafas
memburu, mulut dan tenggorokan kering, tangan lembab, merasa panas, otot-otot
tegang, pencernaanterganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit
kepala, salah urat dan gelisah.
b.
Perilaku, yaitu
perasaan bingung, cemas, sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya, gelisah,
gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, susah konsentrasi, dan sebagainya.
c.
Watak dan
kepribadian, yaitu sikap hati-hati yang berlebihan, menjadi lekas panik, kurang
percaya diri, penjengkel.
2.
Menurut Braham,
gejala stres dapat berupa tanda-tanda,sebagai berikut :
a.
Fisik, yaitu sulit
tidur atau tidak dapat tidur teratur, sakit kepala, sulit buang air besar,
adanya gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal.
b.
Emosional, yaitu
marah-marah, mudah tersinggung, terlalu sensitif,gelisah dan cemas, suasana
hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis.
c.
Intelektual, yaitu
mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit berkonsentrasi, suka
melamun, pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja
d.
Interpersonal, yaitu
acuh, kurang percaya kepada orang lain, sering mengingkari janji, suka mencari
kesalahan orang lain, menutup diri, mudah menyalahkan orang lain.
C. Ciri-ciri Stres
Ciri-ciri stres yang baik:
1.
Mengahadapi sesuatu
dengan penuh harapan untuk melawan rasa takut dalam diri.
2.
Memiliki jadwal yang
sangat padat, tetapi didalam sela-sela jadwal yang padat itu ada aktivitas yang
sangat diharapkandan sangat dinikmati.
3.
Memiliki komitmen
yang lebih terhadap apa yang Anda sayangi. Misalnya: pernikahan, menjadi
seorang ayah/ibu, menjadi pekerja, atau menjadi pegawai negeri.
4.
Bekerja dengan tujuan
tertentu dan Anda tahu kecepatan Anda saat bergerak akan berkurang saat tujuan
itu tercapai atau bahkan saat baru akan tercapai.
5.
Merasa tertantang,
siap dan bersemangat untuk menerima dan menyelesaikan tugas yang akan Anda
hadapi.
6.
Merasakan kondisi
badan yang cukup lelah namun akhirnya akan menikmati tidur yang lelap dan
nyaman.
Ciri-ciri stres yang jahat:
1.
Menghadapi segala
sesuatu dengan perasan takut, resah, gelisah dan khawatir.
2.
Memiliki jadwal yang
sangat padat, tetapi tak ada satupun yang dapat Anda nikmati dan mau tidak mau,
harus Anda penuhi kewajiban itu.
3.
Merasa bahwa semua
yang Anda lakukan tidaklah penting, tidak memenuhi seluruh kebutuhan Anda, dan
tak sebanding dengan tenaga, pikiran dan waktu yang Anda curahkan.
4.
Merasa tidak memegang
kendali dan selalu merasa panic seakan-akan tidak ada jalan keluar untuk
menyelesaikan tugas, merasa tidak ada selesainya, dan merasa tidak ada yang
membantu menyelesaikannya.
5.
Merasa lebih baik
bekerja daripada berhenti/istirahat sejenak saat jam kerja.
6.
Memiliki tidur yang
tidak lelap, tidur yang resah, sering sakit maag, sakit punggung dan mempunyai sakit
yang sifatnya menahun.
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Stress
Kondisi-kondisi
yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors. Meskipun stress dapat
diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya karyawan mengalami stress
karena kombinasi stressors. Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber
utama yang dapat menyebabkan timbulnya stress yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh pembentukan
struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan. Dalam faktor lingkungan
terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress bagi karyawan yaitu ekonomi,
politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian
terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress.
Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat.
Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan
pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya teknologi yang
digunakannya.
2. Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat
menimbulkan stress yaitu role demands, interpersonal demands, organizational
structure dan organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Role Demands
Peraturan
dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan
mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk memberikan hasil akhir yang ingin dicapai
bersama dalam suatu organisasi tersebut.
b. Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya
dalam organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu
dengan karyawan lainnya akan dapat menyeba bkan komunikasi yang tidak sehat.
Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan
kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara
karyawan yang satu dengan karyawan lainnya.
c. Organizational Structure
Mendefinisikan
tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan tersebut dibuat dan jika
terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka
akan dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan dalam organisasi.
d. Organizational Leadership
Berkaitan
dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu organisasi.
Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins, 2001:316) dibagi
dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan atau menekankan pada
hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta
karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal
pekerjaan saja. Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam
mengukur tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri
adalah muncul dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang
timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan,
batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan
dengan keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak
pasti tapi penting (Robbins, 2001:563).
3. Faktor Individu
Pada
dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah
ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan. Hubungan pribadi
antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang
akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam pekerjaan seseorang.
Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat
menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat
menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya. Karakteristik pribadi dari
keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak
dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala
stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam
kepribadian seseorang.
E.
Koping / Cara Mengatasi stress
Koping
merupakan cara-cara yang digunakan oleh indifidu unyuk menghadapi situasi yang
menekan.Oleh karena itu meskipun koping menjadi bagian dari penyesuaian
diri,namun koping merupakan istilah yang khusus digunakan untuk menunjukkan
reaksi individu ketika menghadapi tekanan/stress.
Ada berbagai
macam koping.Pendapat berbagai tokoh pun beragam.Ada yang menyebutkan istilah
koping hanya untuk cara-cara mengatasi persoalan yang sifatnya positif.Namun
ada juga yang melihat koping sebagai istilah yang netral.
Koping yang
negatif menimbulkan berbagai persoalan baru di kemudian hari,bahkan sangat
mungkin memunculkan berbagai gangguan pada diri individu yang
bersangkutan.Sebaliknya koping yang positif menjadikan individu semakin
matang,dewasa dan bahagia dalam menjalani kehidupannya.
Ada berbagai cara untuk mengatasi stress.kalau akibat stres
telah mempengaruhi fisik,dan bahkan menimbulkan penyakit tertentu,peranan
obat/medikasi biasanya diperlukan.namun obat itu sendiri kurang efektif untuk
mengatasi stress dalam jangka panjang.Ada efek negatif bila menggunakan obat
terus menerus.Disamping obat-obat tertentu membutuhkan biaya yang mahal,obat
juga bias mengakibatkan ketergantungan dan bahkan membuat orang tertentu kebal
terhadap obat tertentu.Untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke
tahap yang paling berat, maka dapat dilakukan dengan cara :
1.
Istirahat dan
Tidur
Istirahat dan tidur merupakan obat yang
baik dalam mengatasi stres karena dengan istirahat dan tidur yang cukup akan
memulihkan keadaan tubuh. Tidur yang cukup akan memberikan kegairahan dalam
hidup dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
2.
Olah Raga atau
Latihan Teratur
Olah raga dan latihan teratur adalah
salah satu cara untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik maupun
mental. Olah raga dapat dilakukan dengan cara jalan pagi, lari pagi minimal dua
kali seminggu dan tidak perlu lama-lama yang penting menghasilkan keringat
setelah itu mandi dengan air hangat untuk memulihkan kebugaran.
3.
Berhenti
Merokok
Berhenti merokok adalah bagian dari
cara menanggulangi stres karena dapat meningkatkan ststus kesehatan dan
mempertahankan ketahanan dan kekebalan tubuh.
4.
Tidak
Mengkonsumsi Minuman Keras
Minuman keras merupakan faktor pencetus
yang dapat mengakibatkan terjadinya stres. Dengan tidak mengkonsumsi minuman
keras, kekebalan dan ketahanan tubuh akan semakin baik, segala penyakit dapat
dihindari karena minuman keras banyak mengandung alkohol.
5.
Pengaturan
Berat Badan
Peningkatan berat badan merupakan
faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stres karena mudah menurunkan daya
tahan tubuh terhadap stres. Keadaan tubuh yang seimbang akan meningkatkan
ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap stres.
6.
Pengaturan
Waktu
Pengaturan waktu merupakan cara yang
tepat dalam mengurangi dan menanggulangi stres. Dengan pengaturan waktu segala
pekerjaaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik dapat dihindari. Pengaturan
waktu dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara efektif dan efisien
serta melihat aspek prokdutivitas waktu. Seperti menggunakan waktu untuk
menghasilkan sesuatu dan jangan biarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat.
7.
Terapi
Psikofarmaka
Terapi ini dengan menggunakan
obat-obatan dalam mengalami stres yang dialami dengan cara memutuskan jaringan
antara psiko neuro dan imunologi sehingga stresor psikososial yang dialami
tidak mempengaruhi fungsi kognitif afektif atau psikomotor yang dapat
mengganggu organ tubuh yang lain. Obat-obatan yang digunakan biasanya digunakan
adalah anti cemas dan anti depresi.
8.
Terapi Somatik
Terapi ini hanya dilakukan pada gejala
yang ditimbulkan akibat stres yang dialami sehingga diharapkan tidak dapat
mengganggu sistem tubuh yang lain.
9.
Psikoterapi
Terapi ini dengan menggunakan teknik
psikologis yang disesuaikan
dengan kebutuhan seseorang. Terapi ini dapat meliputi psikoterapi suportif dan
psikoterapi redukatif di mana psikoterapi suportif memberikan motivasi atau
dukungan agar pasien mengalami percaya diri, sedangkan psikoterapi redukatif
dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang. Selain itu ada
psikoterapi rekonstruktif, psikoterapi kognitif dan lain-lain.
10. Terapi Psikoreligius
Terapi ini dengan menggunakan
pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan psikologis mengingat dalam
mengatasi permasalahn psikologis mengingat dalam mengatasi atau mempertahankan
kehidupan seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, dan sehat
spiritual sehingga stres yang dialami dapat diatasi.
11. Homeostatis
Merupakan suatu keadaan tubuh untuk
mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya. Proses
homeostatis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga
tubuh secara alamiah akan melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga
kondisi yang seimbang, atau juga dapat dikatakan bahwa homeostatis adalah suatu
proses perubahaan yang terus menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi
terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang
bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya.
Manifestasi Stress ; Stres sifatnya universiality, yaitu
umum semua orang sama dapat merasakannya, tetapi cara pengungkapannya yang
berbeda atau diversity. Sesuai dengan karakteristik individu, maka responnya
berbeda- beda untuk setiap orang.
Faktor yang
mempengaruhi stress yaitu, faktor lingkungan, faktor organisasi, dan faktor
individu.
Koping
merupakan cara-cara yang digunakan oleh indifidu unyuk menghadapi situasi yang
menekan.Oleh karena itu meskipun koping menjadi bagian dari penyesuaian
diri,namun koping merupakan istilah yang khusus digunakan untuk menunjukkan
reaksi individu ketika menghadapi tekanan/stress.
B.
Saran
1.
Jangan terlalu menganggap hal- hal
sepele menjadi hal- hal yang berat, karena akan menambah beban pikiran bagi
kita.
2.
Jagalah kesehatan dengan rajin
berolahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar
3.
Apabila anda merasa stress, hindari
aktivitas yang dapat menyebabkan kejenuhan dalam berfikir, dan sebaiknya anda
harus melakukan liburan bersama orang- orang terdekat anda.
4.
Hindari mengkonsumsi obat- obatan
yang dapat mempengaruhi system kerja saraf otak yang akan menimbulkan stress.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku Kesehatan Mental Konsep,Cakupan
dan Perkembangan.
oleh Siswanto,S.Psi.,M.Si.. 2007.
Yogyakarta.
www.slideshare.net/suherlambang/stresskesehatan-dan-coping.
Diakses tanggal 21 Maret 2017.
0 Response to "MAKALAH STRES"
Posting Komentar