Makalah Sinar Gamma Untuk Terapi Kanker Atau Tumor


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kimia adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energi yang menyertai perubahan materi tersebut. Alam dan seluruh isinya adalah materi. Tugas ilmu kimia adalah mempelajari dan memahami materi- materi di alam. Dewasa ini, terdapat tiga tipe perawatan kanker yang paling umum yaitu operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Perawatan ditujukan untuk membuang sel- sel kanker atau menghancurkan mereka dalam tubuh dengan obat - obatan atau agen lainnya menggunakan sinar gamma.
Sinar gamma mungkin terdengar asing bagi kita karena bentuknya yang berupa sinar (radiasi) dan juga karena sinar gamma hanya dapat kita temukan pada proses nuklir. Mungkin yang sering kita dengar adalah sinar gamma untuk pengobatan kanker, tumor, dan penyakit lainnya. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik dari sumber radiasi. Sinar gamma adalah adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron- positron. Radiasi dalam bentuk partikel adalah jenis radiasi yang mempunyai massa terukur. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh mata manusia, sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi yang disebut dengan detektor radiasi. Ada beberapa jenis detektor yang secara spesifik mempunyai kemampuan untuk melacak keberadaan jenis radiasi tertentu yaitu detektor alpha, detektor gamma, detektor neutron.Dan pada makalah ini akan membahas tentang penggunaan sinar gamma yang merupakan salah satu radioterapi sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan radiasi gamma?
  2. Dari manakah sumber gamma?
  3. Apa manfaatnya dari sinar gamma?
  4. Apa bahayanya dari sinar gamma?
  5. Apa yang dimaksud dengan kanker dan penyebabnya?
  6. Bagaimana proses penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker
1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian sinar gamma, sumber, manfaat dan bahayanya
  2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kanker.
  3. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan kanker.
  4. Untuk mengetahui bagaimana proses sinar gamma sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti kanker.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Sinar Gamma
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari energi yang sama - mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi. Perlindungan untuk sinar γ (gamma) membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) “lead” untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9 cm (3,6 inchi). Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah  perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali. Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.

2.2 Sumber Sinar Gamma
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
 a. Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu:
1. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
2. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.

 b. Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator). Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.

Sinar gamma terbentuk karena adanya proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Oleh karena itu sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada sembarang tempat karena hanya dapat terjadi akibat proses nuklir dan subatomik lainnya. Sinar ini dapat terbentuk saat :
1.      Ledakan bintang (Supernova)
2.      Ledakan bom nuklir
3.      Bintang yang terhisap lubang hitam
4.      Terapi Sinar gamma
5.      gelembung energi di pusat galaksi Bima Sakti
6.      Bahan radioaktif
 2.3 Manfaat Sinar Gamma
Sinar gamma memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Dari kehidupan sehari-hari hingga untuk industri dan kedokteran. Manfaat sinar gamma antara lain :
1.      Membunuh bakteri
Sinar gamma merupakan radiasi yang memiliki energi tinggi sama seperti sinar-X . Yang mana dengan energi tinggi tersebut dapat merusak sel-sel makhluk hidup oleh karena itu tak heran jika sinar gamma dapat membunuh bakteri. Karena itulah sinar gamma dapat digunakan untuk :
a. Mensterilisasi makanan dan minuman
b. Mensterilisasi peralatan dokter sebelum melakukan operasi.
2.      Menyembuhkan tumor, kanker, dan kelainan lain
Sinar gamma ternyata dapat digunakan untuk membunuh sel kanker dan tumor serta kelainan lainnya karena sinar gamma dapat menghancurkan sel-sel tersebut. Terapi ini disebut gamma knife.
Gamma Knife adalah suatu metode terapi sinar gamma (radiosurgery) yang digunakan untuk pengobatan tumor dan kelainan-kelainan lainnya di otak tanpa membuka tulang tengkorak. Radiasi sinar gamma ini digunakan untuk menghancurkan sel-sel yang sakit sementara menjaga sel-sel lainnya yang masih sehat. “Dalam operasi Gamma Knife dipancarkan sebanyak 200 sinar radiasi yang difokuskan ke tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang dilaluinya, namun memiliki dosis radiasi yang cukup besar pada lokasi target di mana semua pancaran-pancaran bertemu,” terang Prof. Eka J. Wahjoepramono, MD, PhD, dokter ahli bedah syaraf dari Siloam Hospital, Jakarta. Keakuratan operasi Gamma Knife hampir tidak menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang berada di sekitar target penyinaran dan dalam beberapa kasus hanya menyebabkan sedikit efek samping dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa.

3.      Manfaat Lainnya
Sinar gamma bermanfaat untuk :
a. Mengetahui struktur logam
b. mengetahui bibit unggul
c. untuk membuat radio isotop

2.4 Bahaya Sinar Gamma


Selain manfaat-manfaat diatas ternyata sinar gamma memiliki efek berbahaya bagi kehidupan manusia. Antara lain :
1.      Merusak satelit dan atmosfir
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa ternyata dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini terjadi karena energi yang sangat kuat dari sinar gamma. Walaupun begitu, kita dapat bernafas lega karena menurut para ilmuan semburan gamma ini jarang terjadi. Yaitu sekitar 10 ribu - 1 juta tahun sekali. Terakhir terjadi pada abad ke-8.


2.      Menimbulkan Kematian terbesar apabila terjadi perang nuklir
Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak materi radioaktif yang tercipta. Namun, Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
2.5  Pengertian Kanker
Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Sel-sel kanker ini berproduksi dengan kecepatan yang inheren. Pergerakan sel-sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain disebut metastasis.
 a. Metastatis
Proses metastasis dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
1. Infiltrasi
Suatu tumor yang menginfiltrasi pembuluh-pembuluh darah ato limfe lokal agar dapat menembus dinding pembuluh tersebut dan memiliki akses kesirkulasi darah. Sel-sel tumor ini mengeluarkan enzim-enzim spesifik untuk dapat mengintegrasi pembuluh.
2. Pelepasan atau detachment.
Keluarnya sel-sel tumor dari sel asalnya setelah masuk ke darah atau limfa. Sel-sel tumor dapat keluar dengan mudah karena memiliki sedikit afinitas terhadap jenis jaringan mereka sendiri. Semakin banyak sel yang dilepaskan maka semakin besar kemungkinan sel-sel tersebut dalam darah dan tumbuh menjadi semakin besar.
3. Penyebaran dan penyemaian
Adalah pergerakan sel-sel tumor di dalam darah atau limfe. Apabila sel-sel ini berpindah secara berkelompok maka sebagian sel-sel tumor akan terperangkapdi suatu kapiler atau jaringan limfe sehingga banyak sel yang mati. Walaupun jumlah sel yang mati cukup banyak, namun sebagian sel tumor dapat bertahan di tempat yang baru dan dapat tumbuh dan berkembang.
b. Kategori Kanker
Katagori Kanker:
1. Karsinoma, yaitu kanker jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, kelenjar penghasil mukus, sel penghasil melanin, payudara, serviks, colon, rektum, lambung, pankreas, dan esofagus.
2.  Limfoma, yaitu kanker jaringan limfa yang mencakup kapiler limfa, lakteal, limfa, berbagai kelenjar limfa dan pembuluh limfa, timus, dan sumsum tulang. Limfoma yang spesifik adalah penyakit Hodgkin dan Limfoma Malignum.
3. Sarkoma, yaitu kanker jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang.
4. Glioma, yaitu kanker sel-sel glial atau penunjang di susunan saraf pusat.
5. Karsinoma, yaitu sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif.

2.6  Penyebab Kanker
Sebagian besar bukti menginsyaratkan bahwa pembentukan kanker adalah suatu proses bertingkat yang memerlukan waktu beberapa tahun untuk selesai. Salah satu teori yang memperhitungkan lamanya waktu laten adalah teori Inisiasi-Promosi pada angiogenesis. Teori Inisiasi-Promosi menyatakan bahwa langkah pertama pada karsinogenesis adalah mutasi ireversibel DNA suatu sel selama transkripsi DNA (replikasi). Agar kanker dapat terbentuk dari kejadian awal ini, maka harus terjadi interaksi bertahun-tahun dengan sel-sel melalui berbagai zat promoter.
Zat-zat promoter adalah zat yang merangsang reproduksi dan proliferasi sel. Teori Inisiasi-Promosi juga memperhitungkan banyaknya penyebab inisiasi, adanya berbagai promoter, dan peran hereditas serta lingkungan pada pembentukan kanker. Dalam keadaan normal, replikasi DNA terjadi dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena adanya enzim-enzim pengoreksi (Proofreading) yang meneliti untai DNA untuk mencari adanya kesalahan transkripsi. Namun kadang-kadang terjadi kesalahan transkripsi dan tidak terdeteksi oleh enzim-enzim tersebut. Pada keadaan tersebut, sebenarnya akan ada protein regulator yang dapat memperbaiki kesalahan tersebut. Namun apabila kembali lolos, kesalahan tersebut menjadi mutasi permanen dan akan bertahan di semua sel keturunannya.
Walaupun sebagian kesalahan pada transkripsi DNA terjadi secara acak, bahan-bahan fisik, kimia dan mikroorganisme tertentu diketahui menyebabkan mutasi. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah radiasi pengion, radiasi ultraviolet, rokok, hidrokarbon aromatik, zat-zat warna tertentu, nitrosamin, aflatoksin (terdapat pada kacang yang berjamur), dan asbestos. Virus-virus tertentu telah diketahui dapat menyebabkan mutasi DNA. Setiap bahan fisik, kimiawi, atau virus dapat menyebabkan kesalahan replikasi DNA atau merusak enzim-enzim pengoreksi. Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukanlah sel kanker; harus berlangsung proses-proses promosi selama bertahun-tahun sebelum sel tersebut menjadi sel kanker. Promotor mungkin merangsang proliferasi sel yang telah terinisiasi dengan mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel berespon terhadap berbagai stimulator kimiawi atau inhibitor pertumbuhan, atau mengubah bagaimana suatu sel berespons terhadap komunitasnya antar sel yang berkaitan dengan kepadatan. Efek suatu promotor pada sel yang telah bermutasi dapat reversibel apabila pajanan ke promotor dihentikan. Contoh bahan promotor antara lain hormon endogen misalnya estrogen, zat-zat tambahan tertentu untuk makanan (sakarin dan nitrat), obat, rokok, dan alkohol. Pada keadaan tertentu, sebagian bahan seperti tembakau dapat berfungsi sebagai inisiator dan promoter.

2.7 Proses Sinar Gamma sebagai Penghambat Sel Kanker
Terapi radiasi, juga disebut Radiotherapy, adalah cara pengobatan yang sangat efektif dan sangat menuju sasaran untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin masih tertinggal setelah operasi. Radiasi ini dapat mengurangi resiko kekambuhan. Radiasi adalah energi yang dibawa gelombang atau aliran partikel. Ini dapat merubah gen (DNA) dan beberapa molekul dari sel. Gen-gen ini mengontrol bagaimana sel dalam tubuh tumbuh dan membelah. Untuk mengetahui bagaimana radiasi bekerja untuk pengobatan, perama-tama kita harus mengetahui siklus hidup sel normal dalam
Siklus sel ini sangat penting dalam pengobatan kanker, sebab Radiasi biasanya bekerja efektif pada sel-sel yang dengan aktif atau secara cepat membelah. Pengobatan ini tidak efektif pada sel yang sedang dalam phase istirahat ( Go ), atau sel yang membelahnya lambat. Radiosensitivity adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana mudahnya sebuah sel rusak karena radiasi.
Terapi Radiasi menyerang sel kanker yang sedang membelah. Tetapi dapat juga mengenai sel normal. Kerusakan sel normal inilah yang menyebabkan adanya efek samping. Setiap kali terapi radiasi diberikan, maka akan melakukan secara seimbang antara menghancurkan sel kanker dan melindungi sel normal. Dimasa lalu, di perkirakan bahwa sekali suatu area dilakukan radiasi maka selanjutnya pada area yang sama tidak bisa lagi dilakukan terapi radiasi dikarenakan kerusakan sel normal akibat treatment itu. Namun hasil riset terbaru menyatakan bahwa pada beberapa situasi terapi radiasi kedua dapat diberikan.

2.8 Proses Terapi Radiasi
Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi. Radiasi eksterna dapat diberikan pada hampir semua jenis kanker tidak tergantung pada stadium, baik awal maupun lanjut, seperti pada anak sebar sel kanker di tulang.
Cara pemberian sinar luar, radiasi terletak pada suatu jarak tertentu (80 cm sampai 100 cm) dari tubuh pasien sinar diarahkan pada lokasi jaringan kanker, biasanya diikutsertakan pula kelenjar getah bening setempat yang mungkin sudah mengandung sel-sel kanker. Kelebihan cara ini adalah diharapkan semua sel kanker beserta penyebaran ke sekelilingnya akan memperoleh radiasi sehingga akan mengalami kematian. Sedangkan kerugiannya, selain jaringan kanker jaringan normal yang sehat yang berada di lapangan radiasi juga akan memperoleh sinar. Sekalipun jaringan normal mengalami cedera yang lebih ringan daripada jaringan kankernya, seperti telah diuraikan sebelumnya, namun apabila jaringan normal terlalu banyak yang terlibat maka dikhawatirkan akan terjadi efek samping radiasi yang terlalu berat. Karena itulah pemberian sinar luar ini harus dibatasi sampai dosis tertentu. Untuk mengatasinya diperlukan dosis kompensasi sedemikian rupa sehingga akan tercapai dosis yang mematikan sel kanker. Dosis tambahan ini hanya dapat diperoleh dari cara pemberian sinar dalam.
Sesuai dengan istilahnya maka sinar dalam diberikan dengan cara langsung pada jaringan kankernya, bisa dengan menancapkan sumber radiasi (berupa jarum) langsung ke jaringan kanker seperti pada kanker lidah atau prostat, atau dengan menempatkannya pada struktur anatomis seperti pada kanker rahim. Dengan cara demikian hanya jaringan kanker saja yang memperoleh dosis sinar, sedangkan jaringan normal sekitarnya praktis tidak memperolehnya. Brakhiterapi atau sinar dalam ini hanya dapat diberikan pada jenis kanker tertentu saja dan yang paling klasik adalah kanker leher rahim yang telah dimulai sejak ditemukan unsur radium oleh Madam Curie. Pada saat ini radium tidak digunakan lagi dan digantikan dengan iridium.
Efek samping yang dirasakan pada umumnya terjadi pada minggu-minggu pertama pengobatan berupa rasa lemah, menurunnya nafsu makan, yang biasanya terjadi karena pasien tidak dapat menerima kenyataan bahwa dirinya menderita kanker, harus menjalani terapi sinar yang dinilai menakutkan, atau perjalanan dari rumah ke tempat pengobatan yang melelahkan.
Pengobatan sinar ini biasanya memakan waktu 5-6 minggu bahkan kadang lebih. Pemberian informasi mengenai penyakit serta metode pengobatan yang akan diterima disamping pemberian pengobatan yang bertujuan menghilangkan keluhan, akan sangat membantu pasien. Disamping efek samping umum seperti di atas, terjadi juga efek samping lokal sesuai dengan tempat radiasi.
Namun, meskipun berbagai metode pengobatan terkini ditopang oleh peralatan modern, kegagalan masih selalu dapat terjadi. Faktor kegagalan tersering adalah lambatnya pasien meminta pertolongan dokter sehingga penyakit telah mencapai stadium lanjut, disamping kepatuhan pasien terhadap program pengobatan.
Karena itu melakukan pemeriksaan penyaring maupun segera berkonsultasi ke dokter bila ada keluhan, merupakan tindakan yang bijaksana.

2.9 Tujuan Terapi Radiasi
Terapi Radiasi dianggap sebagai pengobatan lokal karena hanya sel didalam dan disekitar kanker yang dituju. Ini tidak begitu bermanfaat melawan kanker yang sudah menyebar. Karena Terapi Radiasi umumnya tidak dibuat untuk menjangkau seluruh bagian tubuh.
Radiasi berguna untuk beberapa tujuan :
a. Menyembuhkan atau mengecilkan kanker pada stadium dini. Beberapa kanker sangat sensitive pada radiasi. Radiasi digunakan untuk membuat kanker mengecil atau hilang sama sekali. Untuk kasus kanker lain, bisa digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi ( pre-operative therapy ). Atau setelah operasi yang tujuannya untuk menjaga agar kanker tidak kambuh ( adjuvant therapy ). Bisa juga, terapi ini digunakan bersamaan dengan chemotherapy.
b. Mencegah agar kanker tidak muncul di area lain. Apabila suatu jenis kanker diketahui menyebar ke area tertentu, dokter sering beranggapan bahwa kemungkinan beberapa sel kanker telah menyebar kesana, meskipun imaging scan (CT atau MRI) tidak menunjukkan adanya tumor .
Pada area itu kemungkinan akan dilakukan treatment untuk mencegah agar sel tersebut tidak berubah menjadi tumor. Sebagai contoh, pasien dengan beberapa type kanker paru-paru, mungkin akan menerimaprophylactic ( preventive ) radiasi di kepala sebab type kanker ini sering menyebar ke otak.
c. Mengobati gejala-gejala pada kanker stadium lanjut.Beberapa kanker mungkin telah menyebar jauh dari perkiraan pengobatan. Tetapi ini bukan berarti kanker itu tidak bisa diobati agar pasien merasa lebih enakkan. Radiasi bisa untuk membebaskan dari rasa sakit, masalah pada pemasukkan makanan, bernafas atau pada usus besar, yang semua itu disebabkan oleh kanker yang sudah pada stadium lanjut. Cara ini biasa dinamakan palliative radiation.
2.10 Jenis-jenis Radiasi pada Pengobatan Kanker
Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker disebut ionizing radiation. Sebab ketika elektron- elektron keluar dari atom,dan menembus jaringan, akan membentuk ion-ion didalam sel dari jaringan, dapat membunuh sel atau merubah gen. Bentuk lain dari radiasi, diantaranya adalah gelombang radio, gelombang mikro atau gelombang cahaya yang disebut non-ionizing.Jenis ini tidak mempunyai energy yang besar dan tidak bisa meng-ionize sel. Ada dua macam type Ionizing Radiation :
  1. Photons ( Sinar X dan Sinar Gamma ). Ini sering digunakan
  2. Radiasi Particle ( electron, proton, neutron,partikel Alpha dan partikel Beta ) Beberapa type Ionizing Radiasi mempunyai energy yang lebih besar daripada yang lain. Semakin besar energy, semakin dalam energy dapat menekan / menembus jaringan. Mengetahui cara kerja tiap-tiap jenis radiasi adalah sangat penting dalam perencanaan pengobatan radiasi. Dokter Radiasi Oncology akan memilih type dan energy radiasi yang cocok untuk tiap pasien kanker.
Jenis-jenis Radiasi yang biasa digunakan untuk Terapi Radiasi pada pengobatan kanker adalah :
a. High-energy photon
Berasal dari radioactive seperti : Cobalt, Cesium atau mesin yang disebut linear accelerator ( atau disingkat linac ). Jenis-jenis ini yang sekarang banyak digunakan.
b. Electron Beams
Diperoleh dari linear accelerator yang digunakan untuk tumor-tumor yang dekat dengan permukaan tubuh, dan tidak terlalu menekan kedalam jaringan.
c. Proton
Termasuk bentuk pengobatan baru. Proton adalah bagian dari atom yang menyebabkan sedikit kerusakan jaringan yang dilewati, tapi sangat bagus dalam membunuh sel dan jalan yang dilaluinya.Ini artinya, bahwa Proton Beams bisa lebih banyak mengalirkan radiasi ke kanker meskipun begitu efek samping yang diakibatkan pada jaringan normal disekitarnya sangat kecil.Tapi untuk penggunaan secara rutin untuk pengobatan kanker, masih perlu studi lebih lanjut.Proton beams untuk terapi radiasi masih memerlukan peralatan special dan hanya digunakan pada rumah sakit tertentu.
d. Neutrons
Digunakan untuk beberapa kanker pada kepala, leher,dan prostate. Ini bisa juga digunakan apabila terapi radiasi lain tidak efektif.Sekarang jarang digunakan karena untuk jangka panjang, efek sampingnya agak berbahaya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sinar gama (γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Kanker (neoplasia) adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan di sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat yang jauh. Dan Metode pengobatan dengan sinar dilakukan dengan cara pemberian sinar luar (radiasi eksterna) dan sinar dalam (brakhiterapi) yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk memperoleh hasil yang optimal seringkali kedua metode diberikan secara kombinasi.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan dan referensi mengenai penggunaan sinar gamma sebagai penghambat sel kanker. Sehingga dapat mengetahui bagaimana cara menghambat pertumbuhan sel kanker.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Radioaktivitas dan Peluruhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/ Peluruhan_radioaktif. Makassar. Diakses pada 19 November 2012.

Anonim. 2012. Peluruhan radioaktif (Compabality Modecobaberbagi.files.wordpress.com/2010/01/peluruhan-radioaktif.ppt. Makassar. Diases 19 November 2012.

Tim Dosen Kimia Dasar. 2012. Penuntun Belajar Kimia Dasar. Makassar: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Sukmanawati, Wening. 2009Kimia untuk SMA dan MA kelas XII.Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 128 – 131.

Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 3. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
http://linkshrink.net/7kihWP

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Sinar Gamma Untuk Terapi Kanker Atau Tumor"

Posting Komentar