Makalah Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer Laboratorium
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Banyak kasus mal praktek terjadi dimana-mana.
Hal ini disebabkan kelalaian tenaga kesehatan dalam bekerja. Salah satunya
kesalahan yang dilakukan perawat. Kurangnya pengetahuan dan tidak bisa
melakukan pendokumentasian yang baik dan benar, membuat banyak tuntutan dari
pasien maupun dari keluarga pasien. Perawat tidak menyadari hal ini, ditambah
lagi kurangnya minat untuk meningkatkan kinerja seorang perawat. Untuk itu,
diperlukan pengetahuan bagaiman membuat suatu pendokumentasian asuhan
keperawatan.
Di Indonesia, pendokumentasian asuhan
keperawatan masih berupa lembaran-lembaran kertas. Hal ini disebabkan kurangnya
kemampuan dalam bidang teknologi serta kurangnya kepedulian terhadap
peningkatan kesehatan pasien. Padahal, di luar negeri para perawat telah
menggunakan pendokumentasian berbasis komputer, ini memudahkan komunikasi
antara rekan kerja, seperti perawat dengan dokter.
Pendokumentasian keperawatan
berbasis komputer tidak hanya diterapkan di bagian radiology, hematologi, atau
pun di bagian lainnya, namun juga bisa diterapkan di laboratorium.
Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer di laboratorium bertujuan untuk
memudahkan dalam memproses data, pengiriman hasil laboratoirum serta
penyimpanan data-data pasien lainnya. Di dalam bab selanjutnya, penulis akan
membahas lebih detail lagi mengenai pendokumentasian keperawatan berbasis
komputer di laboratorium.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Bagaimanakah dokumentasi keperawatan berbasis komputer di laboratorium?
·
Bagaimana analisis dan rancangan sistem informasi dan laboratorium di rumah
sakit?
·
Bagaimana contoh penerapan laboratory information sistem?
1.3 Tujuan
·
Untuk mengetahui dokumentasi keperawatan berbasis komputer di laboratorium.
·
Untuk mengetahui dan memahami analisis dan rancangan sistem informasi dan
laboratorium di rumah sakit.
·
Untuk mengetahui dan memahamicontoh penerapan laboratory information system.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Dokumentasi
Keperawatan Berbasis Komputer, di Laboratorium
Sistem informasi laboratorium
("LIS") adalah sebuah system yang menerima, memproses, dan menyimpan
informasi yang dihasilkan oleh laboratorium medis.
Sistem ini seringkali harus antarmuka dengan instrumen
dan sistem informasi lain, seperti sistem
informasi rumah sakit (HIS). LIS adalah aplikasi yang digunakan
untuk memfasilitasi berbagai macam model alur kerja laboratorium. Displinilmu
yang mendukung LIS termasukdiantaranya, yaituhematologi, kimia, imunologi, bank
darah (manajemen donor dan transfuse), surgical pathology, anatomical
pathology, flow cytometry, danmikrobiologi.
Operasidasar yang dilakukandalam LIS:
1. Mengurutkanregistrasi
2. Menerimasampel
3. Mengirimkansampelkepadapemeriksa
4. Memasukkanhasilpemeriksaan
5. Laporanlaboratoium
LIS padaumumnyamendukungfitur-fitursebagaiberikut
:
1. Registrasipasien
2. Penyimpanan
data registrasike database
3. Memprosessampel
4. Menyimpanhasil
5. Pembuatanlaporan
Fitur-fiturtambahan
yang akandibuat, yaitu :
1. Pengirimanhasilpemeriksaanlaboratoriummelalui
email atau SMS.
2. Pembuatanberbagaijenislaporan
yang dapatdisesuaikan
3. Interface HL7
(Health Level Seven Standards)
4. Pengecekkansejarahpemeriksaanmedispasien
Pelayanan
laboratorium pada umumnya didukung oleh alat-alat yang tidak satu sistem (merk
atau brand name). Data yang dihasilkan pun bermacam-macam dan sulit dipadukan
(diintegrasikan). Sistem yang berbeda-beda pada alat menjadi kendala ketika
akan dibuat LIS (Laboratory Information System). Gerakan efisiensi dan patient
safety merupakan faktor utama mengapa integrasi dan otomatisasi peralatan
laboratorium begitu penting dilakukan.
Peralatan
di laboratorium perlu diintegrasikan
karena :
·
untuk memangkas proses konvensional, yaitu entri ulang pada alat laboratorium
serta entri hasil pemeriksaan ke komputer (output).
·
Data yang akurat, karena data dari mesin / alat laboratorium langsung dikirim
ke komputer tanpa proses entri ulang.
Manfaat
integrasi peralatan laboratorium:
·
Hasil pemeriksaan cepat selesai
·
Meningkatkan utilitas laboratorium.
Berdasarkan
kemampuan peralatan laboratorium, bentuk integras / komunikasi antara peralatan
laboratorium dengan komputer dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Unidirectional : yaitu peralatan laboratorium hanya bisa mengirim data ke
komputer. Data hasil pemeriksaan akan dikirim ke komputer, untuk input
pemeriksaannya tetap dilakukan entri sebelum dilakukan pemeriksaan.
2.
Bidirectional : yaitu peralatan laboratorium yang bisa melakukan komunikasi dua
arah dengan komputer. Biasa disebut Query Mode. Tidak semua alat lab memiliki
fasilitas ini. Biasanya alat-alat lab yang baru menyediakan fitur ini.
Cara
kerja metode ini:
o Petugas
lab meng-entry biaya pemeriksaan dan jenis pemeriksaan pada database Hospital
Information System (selanjutnya disebut HIS).
o Sampel
dimasukkan ke alat lab.
o Alat
membaca Barcode ID (identifikasi) pasien.
o Alat
berkomunikasi ke HIS meminta data sesuai dengan ID Pasien.
o HIS
mengirimkan data yang ditransaksikan (ID Pasien dan jenis pemeriksaan).
o Software
mengubah transaksi menjadi jenis pemeriksaan.
o Alat
melakukan pemeriksaan.
o Alat
mengirim hasil ke HIS.
Metode
bidirectional ini memungkinkan analis lab tidak perlu meng-entry ID pasien dan
jenis pemeriksaan, sehingga human error sangat minimal.
Tipe
laboratorium yang bisa mengimplementassikan sistem integrasi ini :
·
Laboratorium kecil, sedang.
·
Laboratorium rujukan skala besar.
Peralatan/komponen
yang harus disiapkan pihak laboratorium untuk melakukan integrasi
·
Kabel RS-232 (db9 & db25) dan jack output RS-232 (db9 & db25) serta
input PCI RS-232 untuk instrument Interface Server.
·
Satu set komputer P4, sebagai Instrument Interface Server (server penghubung
antara peralatan laboratorium dan HIS)
·
Operating System Windows XP Home atau Professional.
·
Printer barcode
·
Manual book masing-masing alat, khususnya keterangan tentang host-interface.
·
Sudah terinstal HIS atau Rekam Medis Elektronik dan Billing System
·
Beberapa alat pendukung lainnya.
·
Peralatan laboratorium yang bisa diintegrasikan:
Semua peralatan laboratorium bisa diintegrasikan,
dengan syarat dilengkapi keterangan tentang host-interface pada buku manual.
Keunggulan dari
LIS yaitu :
- Meningkatkan kemampuan penyimpanan untuk jangka waktu yang lebih lama.
- Mengurangi kesalahan manusia
- Masing-masing bagian lab terkoneksi dengan program
- Data base pasien tertata rapi dalam satu server
- Performa Lab akan jadi baik guna promosi laboratorium
- Penggunaan sumber daya rendah karena tidak perlu diinstal di klien, klien cukup memiliki program web browser, seperti Mozila firefox, Google Crome, Midori, dsb.
- Dibuat dengan aplikasi berbasis open source, sehingga dapat menekan biaya pembuatan.
- Dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, sehingga tidak tergantung dengan sistem operasi tertentu.
- Dapat diakses dari satu remote ke banyak lab pada saat yang sama
- Dapat di subdirectorykan pada website yang sudah ada, selama website tersebut menggunakan PHP dan MySQL, sehingga dapat diakses dari berbagai tempat.
- Fasilitas yang cukup lengkap diantaranya layar cetak, chating, pencarian dan barcode.
- Hasil pemeriksaan cepat selesai.
- Meningkatkan utilitas laboratorium.
14. Mendukung
otonomi akuntabel, mengumpulkan dan menyebarkan informasi untuk membantu
professional medis dalam pengambilan keputusan.
15. Mengurangi
kesalahan medis karena catatan tidak terbaca.
Kelemahan LIS :
1.
Biaya untuk startup, yang dapat berlebihan.
2.
Kurangnya standar LIS yang berupa terminology, arsitektur sistem, dan
pengindeksan
2.2.Analisis Dan Rancangan Sistem Informasi dan
Laboratorium Di Rumah Sakit
Analisis dan rancangan sistem informasi dan
laboratorium di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara :
1.
Total Architecture Synthesis
Prinsip
dasar dari TAS adalah apapun arsitektur yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan
yang ada, sifat extentionable dari
setiap services untuk mendukung
munculnya kebutuhan, bahkan kebutuhan yang paling tidak terduga sekalipun tetap
harus dipersiapkan.
TAS
adalah sebuah metode perancangan yang menggunakan pendekatan iteratif dalam
mengumpulkan kebutuhan, mendefinisikan proses bisnis, dan mendefinisikan
arsitektur dari sebuah sistem.
Metode
ini berawal dari inisiasi semua proses bisnis yang terpengaruh oleh
perkembangan proyek ini. Proses bisnis ini kemudian diurutkan sesuai dengan
tingkat kesulitan dan kepentingan bisnisnya. Setelah proses ini selesai
dilakukan, kemudian iterasi untuk proyek ini dimulai. Iterasi pertama diawali
dengan proses bisnis yang paling sulit dan banyak mengalami perubahan. Setiap
iterasi terdiri dari pengumpulan kebutuhan, pendefinisian proses bisnis,
pendefinisian arsitektur sistem, dan evaluasi.
Pengunaan
metode TAS, menjadikan proses pengumpulan informasi akan kebutuhan dari sebuah
perusahaan bukan lagi menjadi sebuah aktifitas yang terpisah dari proses bisnis
dan arsitektur sistem. Semua aktifitas di atas kini secara iterative akan saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lainnya
Spesifikasi
Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Jaringan
a. Spesifikasi Perangkat Keras
Perangkat
keras yang digunakan berupa personal
computer (PC) atau komputer yang dapat mendukung program Microsoft
Visual Studio 2008, sebagai perangkat lunak utama untuk dapat mengunakan
aplikasi sistem informasi laboratorium RSKD ini dan Oracle 10g sebagai
perangkat lunak untuk mengakses database
yang digunakan sebagai media penyimpanan data pada aplikasi.
b. Spesifikasi Piranti Lunak
Kebutuhan
peranti lunak untuk menjalankan suatu aplikasi sistem informasi laboratorium
Rumah Sakit Kanker Dharmis (RSKD) meliputi kebutuhan perangkat lunak pada server
dan client. Kebutuhan tersebut adalah Microsoft® Windows® 2000
Professional SP4.
Sedangkan DBMS yang digunakan adalah Oracle
10g.
c. Spesifikasi Jaringan
Spesifikasi
kebutuhan jaringan yang diusulkan:
· Network
Interface Card (NIC),
sebagai network card yang dikenal dengan nama lain LAN Adapter,
digunakan untuk memungkinkan komputer server dapat terhubung dengan
komputer lainnya melalui jaringan, dalam hal ini adalah komputer klien.
· Switch, digunakan
sebagai penghubung komputer atau router pada suatu area terbatas, untuk
mengatur lalu lintas paket data dalam jaringan.
· Topologi yang
digunakan adalah topologi star. Topologi star merupakan bentuk topologi
jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau
pengguna.
2. Phython dan
MYSQL
a. MYSQL
MySQL adalah
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasaInggris: database
management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6
juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai
perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi
merekajuga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana
penggunaannya tidakcocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama
dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan
oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.
Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah:
David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
Kekurangan
My SQL
1. Untuk koneksi
ke bahasa pemrograman visual seperti vb, delphi, dan foxpro, mysql kurang
support, karena koneksi ini menyebabkan field yang dibaca harus sesuai dengan
koneksi dari program visual tersebut, dan ini yang menyebabkan mysql jarang
dipakai dalam program visual.
2. Data yang
ditangani belum begitu besar
3. Tidak cocok
untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk menyimpan data maupun
untuk memproses data.
4. Memiliki
keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah
melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan
konsep Technology Cluster Server.
Kelebihan :
1.
Merupakan DBMS yang gratis / open source berlisensi GPL (generic public
license).
2.
Cocok untuk perusahaan dengan skala yang kecil.
3.
Tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk bisa menjalankan MYSQL
ini bahkan dengan spesifikasi hardware yang minimal sekalipun.
4.
Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi, misalnya windows,
linux, FreeBSD, Solaris, dan masih banyak lagi.
5.
Cepat dalam menjalankan perintah SQL / Structured Query Language
misalnya ketika akan menyeleksi suatu data atau memasukkan suatu data karena
MYSQL merupakan turunan dari konsep SQL.Multi user, artinya database
dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami
masalah atau konflik.
6.
MYSQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned
integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
7.
MYSQL memiliki beberapa lapisan keamanan, seperti subnetmask, nama host,
dan izin akses user dengan system perijinan yang mendetail serta sandi/password
terenkripsi.
8.
MYSQL dapat melakukan koneksi dengan computer client menggunakan Protokol
TCP/IP, Unix Socket (UNIX), atau Named Pipes (windows NT).
9.
MYSQL memiliki antar muka / interface terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming
Interface).
10.
Command and function, MYSQL memiliki fungsi dan operator secara penuh
yang mendukung perintah select dan where dalam query.
11.
Structure Table, MYSQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan DBMS lainnya.
b. PYTHON
PROGRAMMING
Python
merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti
sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap
dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di
dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna
grafis), dan basis datanya. Python dapat digunakan dalam beberapa sistem
operasi, seperti kebanyakan sistem UNIX, PCs (DOS, Windows, OS/2), Macintosh,
dan lainnya. Pada kebanyakan sistem operasi linux, bahasa pemrograman ini
menjadi standarisasi untuk disertakan dalam paket distribusinya.
Bahasa
pemrograman Python merupakan jembatan antara bahasa skrip dan C. Secarajujur,
Python merupakan gabungan kelebihan yang dibawa dari bahasa pemrograman
lainnya, termasuk element dari C, C++, Modula-3, ABC, Icon, dan lainnya.
Kelebihan
Python :
·
Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan
perubahan pada masa pembuatan system aplikasi meningkat
·
Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan
fleksible.
·
Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari
pencatatan kode
·
Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi
menggunakan tipe objek yang telah ada
·
Pemrograman berorientasi objek
·
Pelekatan dan perluasan dalam C
·
Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala
besar secara modular
·
Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner
yang kecil
·
Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi
tanpa menghentikannya
·
Model objek universal kelas Satu
·
Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
·
Interaktif, dinamis dan alamiah
·
Akses hingga informasi interpreter
·
Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
·
Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan
melindungi kode sumber
·
Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system, GUI,
persistence, database, dan lain-lain
Kekurangan
Python:
·
Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa
pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis,
tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
·
Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu
terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
·
Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi
untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan
skrip antarmuka untuk mereka.
·
Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak
memberikannya secara menyeluruh.
·
Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan, bersama dengan
perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman
lainnya.
2.3. Contoh
Penerapan Laboratory Information System
v Operasi dasar
Sistem Informasi Laboratorium sering bagian
dari solusi informatika terpadu yang melibatkan banyak perbedaan aplikasi.
Penggunaan LIS adalah bagian penting dari spektrum klinis TI sistem dan
memberikan kontribusi signifikan untuk perawatan keseluruhan diberikan kepada
pasien. LIS ini digunakan dalam rawat inap, pengaturan rawat jalan, dan dalam
banyak kasus dirancang untuk mendukung keduanya. Dari perspektif rawat jalan /
rawat inap, interaksi LIS sering dimulai setelah dokter telah tiba di awal diagnosis .
Sebagai contoh, seorang pasien masuk rumah sakit tampak pucat dan mengeluh kelelahan .
Dokter mencurigai anemia kemudianmemutuskan untuk hitung darah lengkap
(CBC). Dalam pengaturan rawat inap, ketika pasien yang dirawat ke rumah sakit,
sistem ini digunakan untuk tes ketertiban, memberikan bantuan pengolahan
spesimen, menerima hasil dari analisis, dan memberikan laporan laboratorium
kepada dokter hadir.
v Orde masuk dan check-in
Pesanan ditempatkan dalam sistem biasanya oleh
dokter atau ilmuwan laboratorium. Permintaan pesanan atau laboratorium berisi
daftar tes yang akan dilakukan pada satu atau lebih spesimen pasien (misalnya,
darah atau urin). Dalam banyak kasus, setiap urutan dilacak dengan sebuah identifikasi
unik. Ini identifier (yang biasanya nomor) sering disebut sebagai Lab ID. Dalam
kasus hipotetis, CBC merupakan panel sub-tes termasuk jumlah sel darah putih,
jumlah sel darah merah dan darah lainnya yang berhubungan dengan tes.
Sebuah phlebotomist
akan dipanggil untuk mengumpulkan spesimen (s) dari pasien. Seringkali,
spesimen yang berbeda akan dikumpulkan, sehingga memberikan tabung yang berbeda
(masing-masing dengan warna topi yang spesifik) untuk setiap analisa yang akan
memproses sampel. Dalam kasus ini, spesimen yang sesuai (menggunakan tabung
vacutainer dengan lavender atas) diambil dari pasien dan diberi label dengan
label bar code yang dihasilkan oleh spesimen LIS. LIS akan mencetak barcode label
(dengan ID laboratorium unik) untuk tabung gambar. Dalam beberapa kasus, produk
LIS lebih maju juga akan memberikan pengenal unik untuk setiap spesimen. Yang
terbaru dari sistem ini menggunakan RFID untuk menghilangkan kesalahan
manusia dan mengotomatisasi menangkap data. Data serial melalui barcode atau
RFID menyediakan kemampuan untuk melacak rantai spesimen balak dari titik itu
diambil dari pasien untuk titik yang akan dibuang. Hirarki
spesimen-aksesi-pasien terkait dalam pohon seperti struktur numerik. Dalam
kasus lain, pasien diidentifikasi dengan ID Lab terkait untuk merekam
demografis pasien melalui nomor Rumah Sakit.
v Spesimen menerima
Setelah
spesimen dikumpulkan, dikirim atau dibawa ke laboratorium untuk pemprosesan
biasanya di batch. Acara ini harus dicatat dalam LIS. Pada penerimaan spesimen
di lab pengujian, baik praktikum manual atau otomatis dapat dimulai. Banyak
tes, seperti CBCS atau profil Kimia, dilakukan oleh analisator otomatis.
v Kirim perintah uji untuk analisa
Sistem LIS kebanyakan dapat dikonfigurasi untuk
men-download data spesimen ke analisa baik setelah pesanan ditempatkan atau
ketika spesimen yang diterima di laboratorium pengujian. Ketika barcode
spesimen dibaca oleh instrumen, ID unik dari spesimen label cocok dengan urutan
yang sebelumnya download ke instrumen. Sistem ini sering disebut "Batch
Download". Sebuah sistem yang lebih efisien ini disebut "Query Host",
di mana instrumen membaca barcode pada spesimen dan "permintaan" LIS
untuk perintah uji. LIS akan mendengarkan pada port komunikasi untuk pertanyaan
dan permintaan akan men-download hanya bila diperlukan. Dalam kasus di mana LIS
mentransmisikan data seperti perintah tes atau pesan kontrol untuk analisis
komunikasi diatur untuk menjadi bi-directional.
v Entri Hasil
Ketika hasil tes laboratorium yang tersedia,
mereka masuk ke dalam sistem secara manual atau secara otomatis download dari
instrumen. Setelah hasil ini dua kali diperiksa oleh Ilmuwan Laboratorium Medis
atau autoverified, mereka dilepaskan. Hasil yang dirilis sering otomatis
dicetak atau ditulis di laporan laboratorium yang dikirim ke dokter yang hadir
atau klinik. Hasil harus diverifikasi dan dirilis untuk menghadiri dokter
sesegera mungkin.
v Lab pelaporan
Laporan Lab adalah hasil akhir dari semua
sistem LIS dan dalam banyak kasus, interaksi LIS primer dengan profesional
kesehatan di luar laboratorium. Laporan juga dapat dicetak atau fax di
laboratorium berbasis kertas, mereka dapat disampaikan melalui email atau file
dalam paperless laboratorium. Sejauh mana suatu LIS mendukung laporan
laboratorium disesuaikan dan fleksibilitas dalam mode pengiriman hasil adalah
salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan di pasar.
v Fitur dasar
Sistem Informasi Laboratorium biasanya
mendukung fitur berikut:
·
Pasien Check In
·
Entri Pesanan
·
Spesimen Pengolahan
·
Hasil (s) Masuk
·
Pelaporan
·
Pasien Demografi
·
Dokter Demografi
v Fitur tambahan
Selain itu LIS umumnya mendukung
sebagaiberikut:
· Berbasis
web entry order
· Berbasis
Web hasil penyelidikan
· Fax dan
email dari laporan laboratorium
· Laporan
penciptaan kustom
· HL7 antarmuka dengan
referensi laboratorium dan EMRs
· Awal
pelaporan
· Akhir
pelaporan
· Med tech
lembar kerja
· Beban
Kerja menyeimbangkan
· Medicare
medis memeriksa kebutuhan
· Penagihan
· Kesehatan
masyarakat pelaporan
· Peraturan
mesin
· Laporan
pemeriksaan oleh patolog senior yang terkenal dan teknologi
v Jenis
Ada beberapadisplinilmuyang memerlukan laboratorium
dukungan dari informatika komputerisasi, yaitu:
· Hematologi
· Kimia
· Imunologi
· Bank
Darah donor pusat
· Bank
Darah transfusi
· Patologi
bedah
· Patologi
· Sitologi
(Sitopatologi)
· Mikrobiologi
· Arus cytometry
· TB
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa dokumentasi keperawatan adalah bukti tindakan yang telah
dilakukan oleh perawat untuk mengetahui, memantau, dan menyimpulkan suatu
pelayanan asuhan keperawatan agar dapat menunjang peningkatan mutu asuhan
keperawatan.
Ada beberapa tujuan dari dokumentasi
keperawatan, antara lain sebagai bukti jika terjadi gugatan hukum terhadap
perawat, untuk sumber data dalam melakukan penelitian, sebagai sarana informasi
dan sebagainya.
Dokumentasi keperawatan berbasis komputer adalah kombinasi ilmu
komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan
layanan keperawatan serta proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
Selain itu, dokumentasi keperawatan berbasis
komputer laboratorium adalah sebuah system yang menerima, memproses, dan
menyimpan informasi yang dihasilkan oleh laboratorium medis.
3.2 Saran
Penulis
berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga berharap makalah ini
dapat digunakan untuk menambah informasi serta dapat meningkatkan wawasan
pembaca mengenai pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, M. (2009). Teknologi Informasi dalam Pelayanan di Ruang Rawat. http://www.detik.com/read/2009/09/04/175250/1197017/471/teknologi-informasi-dalam-pelayanan-di-ruang-rawat
www.fik.ui.ac.id/sistem_informasi_keperawatan_berbasis_komputer
0 Response to "Makalah Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer Laboratorium "
Posting Komentar