MAKALAH PERSONAL DIGITAL ASSISTANCE (PDA) SISTEM WEARABLE AUTO-EVENT-RECORDING OF MEDICAL NURSING
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pesatnya
perkembangan sistem informasi dan teknologi dewasa ini telah banyak memberikan
dampak pada kehidupan kita, yang mau tidak mau seakan ‘memaksa’ setiap orang
untuk menyesuaikan langkah agar tidak dikatakan ketinggalan zaman. Hal ini bisa
terlihat dari semakin banyaknya teknologi baru yang seakan berlomba merangkul
pelanggan dalam memberikan pelayanan dan kepuasan bagi penggunanya. Terlepas
dari berbagai sisi negatif perkembangan sistem informasi dan teknologi, di sisi
lain, perkembangan informasi dan teknologi juga telah banyak membantu
penyelesaian tugas-tugas dan pekerjaan di berbagai bidang keilmuan, tak
terkecuali di bidang kesehatan. Berbagai perusahaan pemberi layanan kesehatan,
praktisi dan akademisi bidang kesehatan telah banyak menggunakan berbagai
perangkat teknologi ‘high end’ dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada klien. Dalam dunia kesehatan, penggunaan berbagai macam perangkat
teknologi dalam pemberian layanan kesehatan tersebut lebih dikenal dengan
istilah e-Health (Royal College of Nursing, 2006).
Pengembangan
sistem informasi dan teknologi bidang kesehatan telah menjadi agenda utama di
negara-negara berkembang, namun di Indonesia hal tersebut masih merupakan hal
baru dan masih memerlukan pengembangan yang lebih baik. Kondisi pesatnya
kemajuan teknologi saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan
kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat dokumentasi yang
cepat dan modern di pelayanan kesehatan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat
di berbagai sarana pelayanan, terutama pelayanan keperawatan.
Perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pemberi asuhan pelayanan kesehatan mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan dan harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi. Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan sebagian
besar masih dilakukan dengan cara manual dan konvensional serta belum disertai
dengan sistem/perangkat teknologi yang memadai. Kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi yang berkembang saat ini memungkinkan perawat untuk memiliki
sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen.
Rekam medis berbasis komputer adalah penggunaan database untuk mencatat
semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah
sakit
Tujuan pengembangan
sistem informasi ini tak lain adalah untuk :
1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem yang telah ada
sehingga memberikan suatu nilaitambah bagi manajemen
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam rangka
pengelolaan rumah sakit
3. Memberikan dasar pengawasan bagi manajemen yang kuat
dalam bentuk suatu struktur pengendalian intern didalam sistem yang
dikembangkan.
Bentuk Aplikasi Komputer dalam Keperawatan :
·
Elektronic chart
Sistem ini dikembangkan di departemen
radiologi. Hasil penelitian aplikasi ini didapatkan bahwa ada beban kerja
perawat dengan sistem ini menjadi 28,2% lebih rendah dari menggunakan kertas.
Beban kerja perawat secara keseluruhan terjadi penurunan secara bermakna yaitu
sebesar 20,6%, beban kerja staf administrasi meningkat 28,4% (Youngyih Han,
Seung Jae Huh, Sang Gyu Ju, Yong Chan Ahn, Do Hoo san Lim, Jung Eun Lee and Won
Park, 2005, dalam http://jjco.oxfordjournals.org/terms.shtml.).
·
Computerized whiteboard
Aplikasi ini dibutuhkan di bagian
perawatan gawat darurat dan hal ini sangat penting. Hal ini karena dalam
perawatan gawat darurat dibutuhkan analisis tinggi dan cepat sehingga dapat
dengan cepat mangambil keputusan atas keadaan klien. Keputusan yang cepat dan
tepat akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan pada
khususnya. Computerized whiteboard yaitu
sistem informasi keperawatan berbasis computer yang dimodifikasi dengan
menambahkan layar lebar di Whiteboard.
·
Computer-Based Patient
Record (CPR) systems
Yaitu melakukan pencatatan terhadap
kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan menggunakan komputer.
Dalam sisitem ini dilengkapi sistem pemantauan klien secara progresif.
Sistem ini dikembangkan oleh Jose A. Borges, Merbil Gonzalez, Jose
Navarro, and Nestor J. Rodriguez pada tahun 1997
(http://www.computer.org/portal/pages).
·
Personal digital assistance (PDA)
Komputerisasi dokumentasi keperawatannya
dengan mengembangkan sistem link lokal. Sistem ini dikembangkan dengan
memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan. Sistem ini
dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada
tahun 2003 di Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang
asuhan keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau
dalam keadaan non emergensi.
Sistem ini diberi nama Wearable
Auto-Event-Recording of Medical Nursing. Jadi sistem ini dapat
digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan. Setiap perawat dilengkapi
dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror
data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada
peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan
keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita
and Iseki, 2003, dalam http://google.books.co.id).
·
Radio frekuensi identification (RFID)
Sistem ini mampu memberikan informasi
tentang asuhan keperawatan, menyimpan daftar obat, menyimpan data pasien, yang
paling menarik adalah fungsinya sebagai alat pelacak.
Dari
macam-macam Bentuk aplikasi
komputer dalam keperawatan, kelompok kami akan menjelaskan lebih dalam tentang
bentuk aplikasi pendokumentasian keperawatan dengan metode Personal digital assistance (PDA)
B. Rumusan Masalah
·
Apa itu metode Personal
digital Assistance (PDA)?
·
Bagaimana Cara Kerja dari
Personal digital Assistance (PDA)?
·
Bagaimana Penggunaan dari
Personal digital Assistance (PDA)?
·
Bagaimana pendokumentasian di Negara Jepang yang
menggunakan (PDA) dengan Sistem Wearable
Auto-Event-Recording of Medical Nursing?
C.
Tujuan
·
Untuk mengetahui apa itu
metode Personal digital Assistance (PDA)
·
Untuk mengetahui Cara Kerja dari Personal digital Assistance
(PDA)
·
Untuk mengetahui Penggunaan
dari Personal digital Assistance (PDA)
·
Untuk mengetahui
pendokumentasian di Negara Jepang yang menggunakan (PDA) dengan Sistem Wearable
Auto-Event-Recording of Medical Nursing
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
2.1. Tinjauan
Literatur E-Health dan Personal Digital Assistants (PDA)
Dalam
dunia keperawatan, istilah ‘nursing informatics’ pertama kali digunakan
oleh Scholes dan Barber (Booth, 2006) untuk menjelaskan penggunaan teknologi
komputerisasi dalam praktek keperawatan. Sedangkan dalam dunia kesehatan secara
umum, penggunaan berbagai macam perangkat teknologi dalam pemberian layanan
kesehatan tersebut lebih dikenal dengan istilah e-Health (Royal College
of Nursing, 2006), yang mencakup:
1.
Pemantauan dan manajemen pasien melalui pesan teks dari perawat spesialis ke
handphone
pasien
2.
Penggunaan internet oleh pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai sakit
yang diderita dan sumber fasilitas kesehatan yang tersedia baginya
3.
Penggunaan internet oleh tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan
informasi mengenai tatalaksana dan protap/pedoman yang ada
4.
Pemindahan catatan pasien dari metode yang tradisional menjadi pencatatan
elektronik melalui jaringan yang aman untuk menjamin tersedianya sumber
informasi bagi klien, dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan
Komputer
dapat membantu dalam mengurangi tingkat kesalahan, menstandarisasi rencana
asuhan keperawatan dan mendokumentasikan semua hal tentang pasien (Town, 1993,
dalam Potter & Perry, 1997/2005). Kelebihan lain dari komputerisasi adalah
menghindari terkontaminasinya catatan pasien terhadap segala bentuk produksi
klien seperti keringat, darah dan lainnya. Henry, et al (1994, dalam Potter
& Perry, 1997/2005) menemukan bahwa terjadi kontaminasi yang tinggi pada
dokumen keperawatan dalam bentuk kertas. Kontaminasi tersebut berbentuk cairan
darah, dan produk lainnya dari pasien HIV/AIDS. Hal tersebut sangat berbahaya
bagi kesehatan perawat. Terobosan terkini dalam komputerisasi dokumentasi
keperawatan yaitu dengan mengembangkan sistem link lokal. Sistem ini
dikembangkan dengan memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan dengan
menggunakan media yang dikenal dengan Personal Digital Assistance (PDA).
2.2 Pengertian
Personal Digital Assistance (PDA)
PDA
adalah sebuah
alat komputer genggam portabel, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai
organizer individu, namun terus berkembang mengikuti tuntutan kebutuhan
masyarakat. PDA pada awalnya banyak digunakan sebagai pengorganisir
pribadi, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi
kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer,
pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail), penerima
radio, perekam video, dan pencatat memo. Dengan menggunakan PDA
(komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat,
membaca buku elektronik, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi
yang lain. Versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon
genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau
Jaringan Wireless. Salah satu cirri khas PDA yang paling utama adalah
fasilitas layar sentuh.
PDA
pertama kali
muncul pada tahun 1986 dengan diluncurkannya The Psion Organizer II. PDA
pertama ini berbentuk seperti komputer genggam yang dilengkapi dengan keyboard
dan layar yang kecil. Ditambah dengan fitur-fitur dasar seperti alarm, jam,
kalender, kalkulator, serta telepon. Bisa disimpulkan PDA adalah
penggabungan antara telepon genggam dengan PC (Personal Computer). Pada
tahun 1993, sebuah vendor yaitu Apple, meluncurkan produk Newton Messagepad dengan
fitur yang lebih lengkap daripada sebelumnya. Seperti tambahan catatan digital,
agenda, dan lainya. Fitur dari Newton inilah yang belakangan dijadikan aplikasi
standar untuk PDA termasuk layar sentuh yang sangat sensitif dan slot
memori eksternal. Namun pada tahun 1998 Apple menghentikan produksi
Newton karena bentuknya yang terlalu besar, harganya yang mahal serta
penggunaannya yang rumit. Tahun 1996 PalmPilot memperkenalkan Palm Computing
dengan harga yang lebih murah, bentuk yang muat disaku, dan menggunakan
baterai AAA sehingga lebih efisien dan mudah digunakan. Lebih jauh, produk ini
memiliki kapasitas memori yang lebih besar untuk menyimpan data kontak, catatan
dan agenda. Pada bulan November tahun 1996 Microsoft meluncurkan Windows CE
yang kemudian diadopsi oleh sejumlah perusahaan komputer seperti HP, Casio,
Compact, dll. Perkembangan terkini, PDA lebih sering digunakan sebagai
sarana komunikasi nirkabel. Fitur yang ditawarkan juga saat ini lebih mengacu
untuk menujang gaya hidup konsumen sebagai pengguna internet.
2.3 Cara Kerja
Personal Digital Assistance (PDA)
Sebagai
komputer genggam, PDA memiliki processor dan sistem operasi
layaknya komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti lunak utama pada PDA.
Cara kerjanya sama seperti sitem operasi pada komputer seperti Windows XP,
Mac OS, tetapi didesain khusus untuk PDA. Terdapat dua kesamaan
sistem operasi pada PDA yaitu Palm dan Pocket PC (Windows
Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti lunak yang berbeda, jadi
walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar, musik dan lainnya yang bisa
dipakai namun tidak pada pemrogaman. Pada penyimpanan data tanpa kartu memori,
disimpan dalam RAM dengan ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber energinya
berasal dari baterai isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan adaptor yang
disambungkan ke tenaga listrik.
Banyak
tenaga kesehatan yang menghabiskan waktu di luar gedung (misalnya saat
melakukan home care). Saat ini dengan menggunakan PDA yang ditunjang
dengan program software yang sesuai, maka memungkinkan bagi tenaga kesehatan
untuk membawa data-data mengenai pasiennya hanya dalam genggaman tangannya
(Spikol, 2005). Beberapa keuntungan dari penggunaan PDA sebagaimana yang
diungkapkan Spikol, antara lain pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi
pasien, tingkat keamanan pasien yang lebih tinggi, dan meningkatkan efisiensi
(Spikol, 2005). Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis PDA dikembangkan
oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada tahun 2003 di
Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan
keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam
keadaan non emergensi. Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording of Medical Nursing.
Jadi sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan. Setiap
perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka
terhadap kesalahan input dan eror data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem
ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari
keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara, Noma,
Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan
Sally juga menunjukkan hasil serupa, dimana didapatkan bahwa penggunaan PDA
oleh perawat membantu dalam pengambilan keputusan (91%), menunjang keamanan
pasien (89%), dan meningkatkan produktivitas (75%) (Sally et all, 2009).
2.4 Penggunaan
PDA
Penggunaan
PDA dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan sangat bermanfaat dalam
meningkatkan mutu dan kualitas asuhan pelayanan kesehatan. Kualitas atau mutu
pelayanan keperawatan di berbagai tatanan layanan kesehatan sangat bergantung
kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan
yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan
efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem dari suatu institusi
pelayanan. Akses yang mudah, sistem analisis yang cepat dan tepat, sehingga
keputusan dan tindakan keperawatan dengan cepat pula dapat dilakukan.
Penggunaan
PDA dalam pemberian pelayanan keperawatan pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Hal yang lebih diutamakan yaitu
adanya kontinyuitas dokumen keperawatan. Kontinyuitas dokumen yang baik akan
dapat memberikan informasi yang tepat tentang perkembangan status kesehatan
klien. Pemantauan ini sangat penting mengingat bahwa asuhan keperawatan
merupakan suatu siklus proses yang saling mempengaruhi. Berawal dari pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, intervensi sampai dengan evaluasi. Data yang
berkesinambungan akan mempengaruhi kualitas siklus tersebut. Selain itu fungsi,
seluruh dokumen keperawatan yang tercatat dalam PDA yang berkaitan
dengan status klien adalah sangat penting karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi juga dapat sebagai bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
kepada klien (dapat dijadikan barang bukti di pengadilan bila terjadi pengaduan
hukum oleh klien).
Pelatihan
dalam menggunakan perangkat lunak atau sistem operasional sangat penting
dilakukan. Kualitas dokumen keperawatan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas
sistem yang digunakan, tetapi juga dipengaruhi oleh kualitas pengguna sistem
tersebut. Peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam pemakaian dilakukan
melalui pelatihan secara berkesinambungan dan penerapan system monitoring.
Karena input data yang kurang baik akan berdampak pada kesalahan interpretasi
data pengambilan keputusan terhadap pasien.
Penggunaan
PDA oleh perawat dapat menekan waktu pada pendokumentasian asuhan
keperawatan karena dengan menggunakan PDA, perawat dapat melakukan
pendokumentasian segera setelah selesai melakukan tindakan keperawatan
mengingat alat dokumentasinya (PDA) senantiasa berada di genggaman perawat.
Hal ini memberi waktu lebih banyak pada perawat untuk melakukan perawatan yang
mereka harus lakukan. Selain itu, penggunaan PDA oleh perawat, maka
perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan
perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat
dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan
menyebarluaskannya; perawat dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan
intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan; PDA dapat
menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan diary/agenda harian; PDA sangat
berguna untuk program pembelajaran keperawatan; meningkatkan keterlibatan dan
hubungan pasienperawat. Apabila pasien dan perawat memiliki PDA,
aplikasi komunikasi keperawatan tingkat mutahir dapat diterapkan, yang tidak
lagi menonjolkan peran tatap muka hubungan interaksi perawat-pasien (telenursing).
Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat
meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence,
meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja
perawat.
Terlepas
dari semua kelebihan yang didapatkan dari penerapan teknologi informasi
berbasis PDA, bukan berarti penggunaan PDA tanpa kelemahan.
Permasalahan yang mungkin muncul berkaitan dengan penggunaan PDA sebagai
alat bantu yaitu ketidaksiapan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, oleh
karena itu mungkin dibutuhkan teknisi keperawatan yang mendalami bidang
tersebut (nursing informatics), sehingga teknisi tersebut dapat
mengembangkan lebih jauh penggunaan PDA dalam praktek keperawatan,
selain juga dapat menjadi narasumber/fasilitator bagi perawat lain dalam
memahami penggunaan PDA dalam praktek keperawatan. Selain itu, penerapan
sistem informasi berbasis PDA juga memerlukan dana yang tidak sedikit,
karena membutuhkan pembangunan baik perangkat software, hardware, jaringan
network, serta pelatihan bagi tenaga operasionalnya. Alasan ini pula yang
kemungkinan membuat kebanyakan institusi pemberi layanan kesehatan belum dapat
menerapkan teknologi ini.
2.5 Dokumentasi
Keperawatan Berbasis Komputer di RS. Jepang
Terobosan terkini dalam komputerisasi dokumentasi keperawatan
dengan mengembangkan sistem link lokal. Sistem ini dikembangkan dengan
memadukan teknologi link lokal seperti wifi, wlan. Media yang digunakan
yaitu personal digital assistance (PDA). Sistem ini dikembangkan oleh Kuwahara,
Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada tahun 2003 di Kyoto, Jepang.
Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan.
Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan non
emergensi. Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording of Medical
Nursing. Jadi sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan.
Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka
terhadap kesalahan input dan eror data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem
ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari
keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara, Noma,
Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki, 2003)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penggunaan
PDA (Personal Digital Assistance) dalam pemberian pelayanan
asuhan keperawatan membuat pekerjaan perawat menjadi jauh lebih mudah karena
hanya dalam genggaman tangan dengan menggunakan PDA memungkinkan perawat
untuk mengakses jadwal, data base pasien, referensi medis dan keperawatan,
serta pendokumentasian. Penggunaan PDA dalam pemberian pelayanan asuhan
keperawatan dapat meningkatkan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan di
berbagai tatanan karena kualitas atau mutu pelayanan keperawatan bergantung
kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan
keperawatan. Selain itu, berbagai hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
penggunaan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan
produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence,
meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja
perawat. Namun terlepas dari semua itu, bukan berarti penggunaan PDA tanpa
kelemahan, beberapa diantaranya adalah ketidaksiapan pengguna (perawat) dalam
operasionalnya, dan juga keterbatasan dalam hal pendanaan karena penerapan
sistem informasi berbasis PDA membutuhkan dana yang tidak sedikit.
B.
Saran
1.
Dibutuhkan pengembangan area keilmuan keperawatan yang spesialistik membahas
dan mempelajari perkembangan teknologi di bidang keperawatan beserta
aplikasinya.
2.
Perlunya peningkatan kesadaran perawat agar tidak ”gaptek’ (gagap teknologi),
melalui kegiatan pelatihan dan peningkatan pemanfaatan perangkat teknologi
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
3.
Penggunaan PDA sangat bermanfaat bagi peningkatan efektifitas dan
kualitas kinerja pemberi pelayanan keperawatan yang pada akhirnya bermuara
kepada peningkatan pelayanan dan kepuasan pasien sebagai penerima asuhan
keperawatan, oleh karena itu dapat direkomendasikan bagi sarana pelayanan
kesehatan yang telah mampu dari segi tenaga dan pendanaan untuk dapat
menerapkan sistem informasi teknologi keperawatan berbasis PDA ini.
DAFTAR
PUSTAKA
www.fik.ui.ac.id/pkko/files/TUGAS%20SIM%20ARO.pdf
www.fik.ui.ac.id/pkko/files/SIM%20SYAMANI.pdf
http://kevinrestu.blogspot.com/2011/01/aplikasi-komputer-bagi-perawat.html
http://abhique.blogspot.com/2010/01/dokumentasi-keperawatan-berbasis.html
0 Response to "MAKALAH PERSONAL DIGITAL ASSISTANCE (PDA) SISTEM WEARABLE AUTO-EVENT-RECORDING OF MEDICAL NURSING "
Posting Komentar