MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di
Indonesia pada era keterbukaan ini, masyarakat mempunyai kebebasan untuk
mengemukakan pendapatnya, sehingga apabila masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang tidak bermutu
maka masyarakat berhak menuntut pada pemberi pelayanan kesehatan. Namun kondisi
keterbukaan pada masyarakat saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan
pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan dokumentasi yang
lengkap di pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas
dimanfaatkan dengan baik khususnya di
pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.
Tenaga perawat
sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat
harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai
pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai
dengan sistem pendokumentasian yang baik. Namun pada realitanya di lapangan, asuhan keperawatan
yang dilakukan belum disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik,
sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya
kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa Pengertian Sistem informasi manajemen (SIM)?
2.
Apa Keuntungan System Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer?
3.
Apa Saja Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan
SIM Keperawatan di Indonesia?
4.
Bagaimana Trend/Kecenderungan Yang Sedang Berkembang Tentang SIM
Keperawatan Di Indonesia
?
5.
Bagaimana Isu SIM Keperawatan Di Indonesia ?
6.
Bagaimana Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Berhubungan Dengan
Sistem Informasi Keperawatan Di RS?
7.
Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di RS?
8.
Bagaimana Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan SIM Keperawatan di
Indonesia?
1.3 TUJUAN
1.
Untuk mengetahui Pengertian Sistem informasi manajemen
(SIM)
2.
Untuk mengetahui Keuntungan System Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan
Berbasis Komputer
3.
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan
SIM Keperawatan di Indonesia Untuk mengetahui manfaat Dokumentasi
Keperawatan Berbasis Computer
4.
Untuk mengetahui Trend/Kecenderungan Yang Sedang Berkembang Tentang SIM
Keperawatan Di Indonesia
5.
Untuk mengetahui Isu SIM Keperawatan Di Indonesia
6.
Untuk mengetahui Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Berhubungan Dengan
Sistem Informasi Keperawatan Di RS
7.
Untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di RS
8.
Untuk mengetahui Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan SIM
Keperawatan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Sistem informasi manajemen
(SIM) adalah rangkaian kegiatan atau komponen pengumpulan data yang satu sama
lain berkaitan dalam mengolah data kemudian diproses menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang akurat, cepat dan bermutu
(Hafizurachman, 2000). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan
dan pengaliran informasi. Sistem informasi mempunyai komponen-komponen yaitu
proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan,
supplier dan rekanan (Eko, 2001).
Sistem Informasi
Keperawatan merupakan sistem yang menggunakan komputer untuk memproses data
keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang mampu menunjang aktivitas/fungsi
perawat.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi
dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang
baik. Namun pada realitanya di lapangan,
asuhan keperawatan yang dilakukan belum disertai dengan sistem pendokumentasian
yang baik, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses
terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem
Informasi Manajemen.
Kelompok ad hoc the
Nursing Information systems National Study
Group (1982) di USA menghasilkan konsep Sistem Informasi Keperawatan : “ Suatu sistem komputer yang
digunakan untuk membantu dalam administrasi pelayanan keperawatan, pemindahan
pasien dan mendukung pendidikan dan penelitian keperawatan”. Sistem Informasi
Keperawatan merupakan sistem yang menggunakan komputer untuk memproses data
keperawatan menjadi satu bentuk informasi yang mampu menunjang aktivitas/fungsi
perawat.
2.
Keuntungan System Informasi Manajemen Asuhan Keperawatan Berbasis Komputer
Sistem informasi manajemen asuhan keperawatan mempunyai
banyak keuntungan jika dilihat dari segi efisien dan produktivitas. Beberapa
keuntungan menggunakan sistem informasi manajemen keperawatan adalah meningkatkan kualitas dokumentasi,
meningkatkan kualitas asuhan, meningkatkan produktifitas kerja, memudahkan
komunikasi antara tim kesehatan, memudahkan dalam mengakses informasi,
meningkatkan kepuasan kerja perawat, perawat memiliki waktu lebih banyak untuk
melayani pasien, menurunkan Hospital Cost, menurunkan Lost of data and information, mencegah Redundancy
(Kerangkapan Informasi).
Sistem informasi manajemen
berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil
kebijakan/keputusan di keperawatan /Decision
support system dan Executive information system (Eko, 2001). Informasi
asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer
dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur, BOR pasien, angka
nosokomial, penghitungan budget keperawatan . Data yang akurat pada keperawatan
dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem informasi
asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset
keperawatan secara khusus dan riset kesehatan pada umumnya.
3.
Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan SIM Keperawatan di
Indonesia
Sistem informasi manajemen
(SIM) berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pelaksanan SIM di Indonesia
masih banyak mengalami kendala. Ada beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan
SIM keperawatan di Indonesia yaitu
·
Saat ini sudah mulai ada perusahaan (yang dikelola oleh profesi
keperawatan) yang menawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk
diterapkan di rumah sakit. Sekalipun memiliki harga yang cukup tinggi tetapi
keberadaan perusahaan ini dapat mendukung pelaksanaan SIM keperawatan di
beberapa rumah sakit yang memiliki dana cukup untuk membeli produk tersebut.
·
Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap
dokumentasi yang berupa lembaran kertas. Undang-undang ini merupakan bentuk
perlindungan hukum atas dokumen yang dimiliki pusat pelayanan kesehatan,
perusahaan atau organisasi.
·
Aspek etik juga dapat menjadi salah satu faktor pendukung karena sistem ini
semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga kerahasiaan data pasien. Hanya
orang-orang tertentu saja yang boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya
dokter, perawat, pasien sendiri.
Terdapat beberapa aspek
yang menjadi kendala dalam penerapan SIM di Indonesia.
·
Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke
dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini
karena pihak manajemen harus memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur
organisasi keperawatan di Indonesia,
sebagai contoh pengambil
keputusan/kebijakan bukan dari profesi perawat, sehingga seringkali keputusan
tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan dimentahkan
lagi karena tidak sesuai dengan keinginan pengambil kebijakan. Pihak manajemen
rumah sakit masih banyak yang mempertanyakan apakah SIM keperawatan ini akan
berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kualitas
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
·
ketidaksiapan SDM keperawatan
kemampuan sumber daya
keperawatan. Ada banyak sumber daya manusia di institusi pelayanan kesehatan
yang belum siap menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan
karena ketidaktahuan dan ketidakmampuan mereka terhadap sistem informasi
teknologi yang sedang berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM
menjadi salah satu faktor penyebab ketidaksiapan SDM keperawatan.
·
faktor sumber dana.
Sebagaimana kita tahu
bahwa untuk mendapatkan sistem informasi manajemen keperawatan yang sudah siap
diterapkan di rumah sakit, membutuhkan biaya yang cukup besar . Masalahnya
sekarang, tidak setiap rumah sakit memiliki dana operasional yang cukup besar,
sehingga seringkali SIM keperawatan gagal diterapkan karena tidak ada sumber
dana yang cukup. Aspek keempat adalah kurangnya fasilitas Information technology yang mendukung. Pelaksanaan SIM keperawatan
tentunya membutuhkan banyak perangkat keras atau unit komputer untuk
mengimplementasikan program tersebut.
4.
Trend/Kecenderungan Yang Sedang Berkembang Tentang SIM Keperawatan Di Indonesia
Trend/Kecenderungan yang
sedang berkembang tentang SIM keperawatan di Indonesia adalah :
- Semakin tingginya beban kerja perawat di rumah sakit menuntut adanya suatu sistem teknologi informasi yang mampu mengatasinya. Tuntutan adanya dokumentasi keperawatan yang lengkap dengan hanya menggunakan cara manual tulisan tangan selama ini hanya menambah beban kerja perawat dan semakin mengurangi jumlah waktu perawat bersama pasien. Sangat tepat apabila SIM keperawatan bisa diaplikaskan.
- Sistem informasi keperawatan di luar negeri sudah modern dan canggih dengan memanfaatkan sistem teknologi informatika, sehingga perawat di luar negeri mampu bekerja secara efisien dan dan berkualitas tinggi. Kondisi tersebut diharapkan mampu diikuti oleh perawat di Indonesia.
- Perlunya keperawatan di Indonesia memiliki sistem informasi manajemen keperawatan dalam melakukan pelayanan kepada pasien di rumah sakit, sehingga perawat bisa bekerja lebih efektif dan efisien.
- Pelaksanaan proses asuhan keperawatan akan lebih cepat, efektif dan efisien dengan menggunakan SIM.
- Diharapkan hari rawat pasien lebih cepat karena interaksi pasien-perawat lebih banyak sehingga tujuan asuhan keperawatan lebih cepat tercapai
- Profesionalisme perawat akan semakin meningkat dan pengakuan kesetaraan antara profesi perawat dengan medis akan lebih baik.
- Citra perawat di masyarakat dan diantara profesi lain akan semakin baik.
- Penggunaan SIM keperawatan akan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
5.
Isu SIM Keperawatan Di Indonesia
Sedangkan isu tentang SIM
keperawatan di Indonesia sampai saat ini adalah :
- Perawat di Indonesia memiliki keinginan yang tinggi untuk memiliki program SIM keperawatan
- Belum dilaksanakannya SIM keperawatan di Indonesia berdampak terhadap semakin tingginya beban kerja perawat. Sehingga perawat berharap pihak manajemen RS segera mengaplikasikan program SIM keperawatan.
- Beberapa rumah sakit di Indonesia, sampai saat ini yang berkembang adalah Sistem Informasi Rumah Sakit yang baru berupa billing system.
- Rumah Sakit di Indonesia 99% masih melaksanakan pendokumentasian keperawatan secara manual .
- Pihak manajemen rumah sakit masih memandang SIM keperawatan belum menjadi suatu prioritas utama untuk diaplikasikan karena salah satu penyebabnya adalah membutuhkan biaya yang cukup besar, masih belum memilki pemahaman yang baik tentang dampak apabila program ini diberlakukan terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan rumah sakit secara umum, adanya pemikiran bahwa pekerjaan perawat tidak memerlukan bantuan teknologi/alat yang canggih. Pihak manajemen juga masih khawatir tentang kemampuan SDM keperawatan dalam pemanfaatan tekonolgi ini.
- Masih banyak perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen keperawatan yang berbasis komputer tersebut. Kondisi ini karena sangat bervariasinya tingkat pendidikan keperawatan.
- Belum adanya aspek legal/UU tentang praktek keperawatan.
6.
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Berhubungan Dengan Sistem Informasi
Keperawatan Di RS
Untuk aplikasi sistem
informasi manajemen asuhan keperawatan baru beberapa rumah sakit saja yang
sudah menerapkan dan itu pun masih terbatas, seperti Rumah Sakit Fatmawati Jakarta
dan rumah sakit Charitas Palembang
1. Di RS Fatmawati Jakarta, sejak tahun 2002
mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berupa SIM keperawatan.
Sistem pendokumentasian keperawatan yang terkomputerisasi sudah mulai
diimplementasikan sejak tahun 2004. Sistem Informasi Manajemen keperawatan ini
baru sebatas menentukan rencana keperawatan.
2. Di RS Charitas Palembang, sistem
dokumentasi keperawatan terkomputerisasi mulai dikembangkan sejak tahun 2002.
Di RSUD Banyumas sistem pendokumentasian ini baru menerapkan dengan sistem NIC-NOC. Di RSUD Cengkareng Jakarta baru sebatas
pelaksanaan Clinical pathway.
7.
Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di RS
Pihak manajemen rumah
sakit masih memandang SIM keperawatan
belum menjadi suatu prioritas utama untuk diaplikasikan karena salah satu
penyebabnya adalah membutuhkan biaya yang cukup besar, masih belum memilki
pemahaman yang baik tentang dampak apabila program ini diberlakukan terhadap
kualitas pelayanan keperawatan dan rumah sakit secara umum, adanya pemikiran bahwa pekerjaan
perawat tidak memerlukan bantuan teknologi/alat yang canggih. Pihak manajemen
juga masih khawatir tentang kemampuan SDM keperawatan dalam pemanfaatan
tekonolgi ini. Selain itu, masih banyak
perawat yang tidak mengenal apa sistem informasi manajemen keperawatan yang
berbasis komputer tersebut. Kondisi ini karena sangat bervariasinya tingkat
pendidikan keperawatan.
8.
Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan
SIM Keperawatan di Indonesia
Ada beberapa alternatif
pemecahan masalah dalam penerapan SIM keperawatan di Indonesia diantaranya;
- Perlu adanya pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan tim keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di rumah sakit yang diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana yang memadai untuk implementasi SIM keperawatan, pemberian pelatihan bagi perawat tentang pelaksanaan SIM keperawatan, pengadaan fasilitas informasi teknologi yang memadai.
- Perlu adanya integrasi program SIM dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
- Peningkatan standarisasi tingkat pendidikan perawat agar memiliki pemahaman yang tepat tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
- Adanya aspek legal berupa Undang-undang praktek keperawatan
- Perlu adanya penelitian yang lebih jauh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan aplikasi SIM di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa
terhadap perkembangan Sistem Informasi Manajemen keperawatan di Indonesia, ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:
1. Perkembangan SIM keperawatan di Indonesia masih sangat minim dan tampaknya
belum menjadi suatu kebutuhan dan prioritas utama bagi pihak manajemen rumah
sakit.
2. Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan SIM keperawatan di Indonesia
adalah pengambil kebijakan bukan dari profesi keperawatan, SDM keperawatan yang
belum siap dengan sistem komputerisasi, Sedangkan faktor pendukungnya adalah
adanya kemudahan dalam mengakses informasi tentang SIM keperawatan.
3. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan SIM
keperawatan di Indonesia diantaranya adalah; peningkatan alokasi dana,
peningkatan kualitas SDM keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi informasi
yang lebih memadai dan terintegrasinya program SIM keperawatan dalam kurikulum
pendidikan keperawatan.
3.2
Saran
Diharapkan setelah membaca maklah ini, pembaca dapat mengetahui dan
memahami bagaimana sistem informasi manajemen
keperawatan dan penerapannya di Indonesia. Khususnya bagi perawat dan calon
perawat agar dapat menerapkannya lebih adekuat di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Endang. Pengertian Dokumentasi Keperawatan. http://www.scribd.com
diakses tanggal 13 Desember 2011
Agustine, Uly. Sistem Informasi Manajemen. www.fik.ui.ac.id/
diakses tanggal 13 Desember 2011
Agustine, Uly. Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan. www.fik.ui.ac.id/ diakses tanggal 13 Desember 2011
0 Response to "MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI INDONESIA "
Posting Komentar