MAKALAH SISTEM PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN SISTEM CPR ( COMPUTER BASED – PATIENT RECORD )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kebanyakan
penanganan catatan medis pasien dalam proses keperawatan menyimpan catatan medis
mereka dalam bentuk kertas. Jika kita fikirkan, metode ini kurang efisien dalam
pendokumentasian karena dapat menyebabkan keamanan dan kerahasian dari data
penting pasien berkurang serta pendokumentasian dengan menggunakan kertas ini
memungkinkan hilangnya data penting pasien atau bahkan data tersebut bisa
tercecer yang nantinya akan menimbulkan masalah dan gangguan dalam proses
keperawatan.
Untuk itu di zaman yang canggih dan
telah berkembang ini, ada baiknya setiap rumah sakit menggunakan media elektronik
seperti komputer dalam melakukan pendokumentasian keperawatan, agar tidak
terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan kesulitan dalam melakukan asuhan
keperawatan serta mencegah penduplikasian data pasien.
Salah satu sistem pendokumentasian
keperawatan berbasis komputer yaitu CPR ( Computer based Patien Record ).
Dimana sistem ini memberikan kemudahan dalam pendokumentasian keperawatan
dengan menggunakan komputer yang berlandaskan catatan pasien. Dimana sistem ini
CPR ini akan dibahas dalam makalah ini.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan sistem pendokumentasian keperawatan CPR (Computer
based Patient Record) ?
2.
Bagaimana cara mengaplikasiskan sistem ini dalam keperawatan ?
1.3
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui pengertian dari sistem pendokumentasian CPR
2.
Untuk mengetahui cara mengaplikasikan sistem pendokumentasian keperawatan CPR
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH CPR (MODEL COMPUTER BASED PATIENT RECORD)
Dokumentasi keperawatan berbasis
komputer sangat cepat perkembangannya seiring dengan kemajuan teknologi
informasi. Banyak produk perangkat lunak yang mampu meningkatkan kualitas
dokumentasi keperawatan yang awalnya menggunakan kertas mulai berubah dengan
penggnaan komputer pada bagian perawatan gawat darurat, karena dibutuhkan
analisis tinggi dan cepat sehingga dapat dengan cepat menga,bil keputusan atas
keadaan pasien.
Seiring
berjalannya waktu teknologi berkembang, penerapan sistem komputerpun ikut
berkembang yaitu diterapkannya coputerized whiteboard. Dimana sistem informasi
keperawatn berbasis komputer yang dimodifikasi dengan menammbahkan layar lebar
di whiteboard. Sistem ini makin berkembang sehingga digunakan aplikasi sistem
komputerisasi dokumentasi diruang gawad darurat yaiutu CPR ( Computer based –
Patient Record ).
Dimana
pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan pasien dengan mengguanakan
komputer yang dilengkapi dengan sistem pemantauan klien secara progresif yang
dikembangakan oleh Josh A.
Dalam penelitian
mereka tentang aplikasi sistem CPR ditemukan bahwa terjadi penurunan biaya
administrasi pendokumentasian dan meningkatkan kerja tesm dalam ruang kerja
gawat darurat, sehingga sistem ini disebut SAAS ( Autometic Sistem For Auti –
Supervision ), menurut Borges, Merbil Gonzales, Jose Navaro dan Nestor J.
Rodriguez pada tahun 1997.
2.2
PENGERTIAN SERTA KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN CPR
CPR yaitu melakukan
pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan menggunakan
komputer. Dalam sistem ini dilengkapi dengan sistem pemantauan klien secara
progresif yang dikembangkan oleh Josh A.
Sistem computer berperan
dalam menyimpulkan, menyimpan proses, membebrikan informasi yang diperlukan
dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian dan pendidikan.
Model ini menggunakan
sistem komputer dalam melakukan dokumentasi keperawatan. Model ini berupa
segala bentuk catatan / dokumentasi terprogram secara jelas sehingga memudahkan
dalam proses diagnosis dan mengurangi kegiatan pencatatn secara tradisional
beberapa pertimbangan dalam penggunaan CPR ini adalah karena data yang
dikumpulkan tentang kesehatan seseorang sangatlah banyak dan metode ini
merupakan penghantar informasi yang lebih efisien dan efektif.
1. Keuntungan system CPR
a. Meningkatkan
pelayanan kepada pasien
b. Meningkatkan
pengembangan protocol
c. Meningkatkan
penatalaksanaan data dan komunikasi
d. meningkatkan
proses edukasi dan konseling pada pasien
e. Akurasi tinggi
f. Hemat biaya
g. Catatan dapat
dibaca
h. Catatan selalu
siap sedia
i. Produktifitas
perawat membaik
j. Mengurangi
kerusakan catatan
k. Menunjang
proses asuhan keperawatan.
l. Mengurangi
dokumentasi yang berlebihan.
m. Catatan keperawatan terkategorisasi.
n. laporan
tercetak secara otomatis
o. Dokumentasi
sesuai dengan standar asuhan keperawatan
p. Ketersediaan
data
q. Pencegahan
kesalahan pemberian obat
r. Mempermudah
penetapan biaya
2. Kelemahan
System CPR:
a. Malfunction,
impersonal effect
b. Privacy
c.
Informasi tidak
akurat
d. Kosakata
terbatas
e.
Penyimpanan
bahan catakan
f.
Biaya besar
g. Keterbatasan
dalam format pencatatan
h. Kesulitan
melepas lembar kerja
i.
Masalah
keamanan dan kerahasiaan informasi pasien
2.3
TUJUAN DAN MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM CPR
1. Tujuan
Sistem
CPR ini memiliki tujuan untuk mendukung perawatan pasien dan meningkatkan
kualitas pelayanan serta meningkatkan produktivitas tenaga kesehatan dan
mengurangi biaya penyediaan layanan kesehatan. Selain itu tujuan dari
penggunaan sistem ini membantu untuk mencegah kesalahan pada proses
pendokumentasian dan dalam administrasi asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Manfaat
1.
Memungkinkan untuk simmultan, akses jarak jauh data pasien untuk semua penyedia
layanan resmi
2.
Memfasilitasi komunikasi yang lebih cepat dan lebih baik
3.
Mengurangi kesalahan yang dilakukan perawat
4.
Memfasilitasi data yang aman dan meningkatkan kerahasiaan data pasien.
5.
Memungkinkan untuk letak data yang fleksibel
6.
Kemungkinan untuk penggabungan data yang terkait, dan catatn yang mungkin terus
diproses dan diperbaharui
7.
Membuat, mencari dan menemukan data yang jauh lebih mudah..
2.4 BAGIAN
- BAGIAN SISTEM CPR
CPR merupakan
sistem yang terintegrasi yang memiliki fungsi utama untuk perbaikan dari
keseluruhan proses perawatan kesehatan dan pengolahan perintah dokter,
dokumentasi keperawatan, laboratorium, tampilan data penting pasien dan
jaringan antar rumah sakit.
Sistem CPR ini memiliki
prototipe yang dimasukkan langsung oleh dokter ke dalam komputer. Dimana
perintah tersebut akan langsung terkirim ke bagian – bagian yang terkait.
Sehingga perawat tidak perlu lagi menuliskan perintah dokter dan intervensi
perawat dengan catatan pasien.
Bagian – bagian dan penggunaan sistem CPR ini
yaitu :
1.
Prototipe.
Pada prototipe,
perintah medis dimasukkan langsung dalam komputer, dimana perintah ini akan
dikirim langsung ke instuisi-instuisi yang terkait dengan kesehatan. Prototipe
ini menyediakan antarmuka untuk memasukka perintah dokter medis dan perawat
untuk dokumentasi keperawatan. Prototipe ini berbasis windows dengan penggunaan
grafis.
2.
Sebuah bagian di bagian atas layar yang memberikan informasi demografis tentang
pasien dan informasi kesehatn lainnya.
3.
Satu tombol di bawah layar untuk mengakses informasi umum seperti : sensus
informasi dari lingkungan,obat-obatan untuk diberikan di bangsal, diet untuk
pasien dan akses ke catatan pasien dilingkungan apapun rumah sakit.
4.
Kolom tombol – tombol di sisi kiri, satu untuk setiap tempat tidur bangsal.
Tombol – tombol ini disediakan untuk memungkinkan para perawat akses mudah ke
bentuk dokumentasian setiap pasien.
5.
Sebuah tumpukan jendela di tengah layar. Jendela ini sesuai dengan keperawatan
bentuk dokumentasi yang berhubungan dengan pasien.
2.5 KOMPONEN FUNGSIONAL CPR
Lima
komponen fungsional CPR :
a. Data pasien
yang terpadu
Menyediakan akses terintegrasi ke semua data
pasien adalah tujuan utama dari CPR. Meskipun tugas ini mungkin tampak relatif
sederhana, pertumbuhan volume data untuk pasien dari berbagai sumber (misalnya,
laboratorium klinis, departemen radiologi, yang berdiri bebas magnetik
resonance imaging (MRI) pusat, outlet farmasi, lembaga kesehatan di rumah) membuat sulit.
resonance imaging (MRI) pusat, outlet farmasi, lembaga kesehatan di rumah) membuat sulit.
Misalnya, saat ini di
Amerika Serikat, tidak ada identifier pasien nasional (mirip dengan jaminan
sosial nomor) ada untuk menghubungkan data pasien diperoleh dari banyak situs
(indeks pasien untuk link yang berbeda identifikasi
pasien.
b. Dukungan
keputusan klinis
Pendukung
keputusan yang paling efektif bila diberikan pada saat dokter adalah merumuskan
dirinya penilaian kondisi pasien dan membuat keputusan pemesanan.
Komputer-dibantu mendukung keputusan hanya dapat diterima bila memungkinkan
dokter untuk mengesampingkan sistem yang disediakan rekomendasi dan memilih
tindakan alternatif. Yang paling sukses pendukung keputusan intervensi membuat
sesuai dengan tindakan yang disarankan mudah. Sebuah pemikiran singkat umumnya dilengkapi
dengan rekomendasi, dan sesuai dengan rekomendasi semudah memukul tombol Enter
atau mengklik mouse.
c. Entri klinikal
orde
Tujuan akhir dari
sistem CPR untuk membantu dokter membuat keputusan, maka sistem harus
menyajikan informasi yang relevan pada saat order entry. Beberapa sistem
memiliki kemampuan
memberikan dukungan keputusan selama proses order-entry [Steen, 1996;. Tierney et al, 1993].
memberikan dukungan keputusan selama proses order-entry [Steen, 1996;. Tierney et al, 1993].
Sebagai contoh, sebuah tim
klinis di unit perawatan intensif medis di Vanderbilt University Hospital dapat
menggunakan rak grafik elektronik untuk melihat pesanan aktif dan memasukkan
perintah baru. Orde Wiz
layar mengintegrasikan informasi tentang perintah aktif pasien, tanda klinis berdasarkan data saat ini dari catatan pasien elektronik, dan abstrak artikel yang relevan dari literatur.
layar mengintegrasikan informasi tentang perintah aktif pasien, tanda klinis berdasarkan data saat ini dari catatan pasien elektronik, dan abstrak artikel yang relevan dari literatur.
d. Akses ke sumber
daya pengetahuan
Kebanyakan permintaan sumber daya pengetahuan,
apakah mereka puas dengan berkonsultasi manusia lain rekan kerja atau dengan
mencari melalui bahan referensi atau literatur, dilakukan dalam konteks pasien
tertentu [Covell et al, 1985.]. Akibatnya, waktu yang paling efektif untuk
menyediakan akses ke sumber daya pengetahuan adalah pada saat keputusan atau
perintah yang sedang dipikirkan oleh dokter. Selanjutnya, metode apapun di mana
sistem dapat memberikan query sudah terformat yang mengantisipasi query dokter
'akan sangat membantu dan akan meningkatkan kesempatan bahwa pengetahuan akan
mempengaruhi keputusan dokter '. Sumber-sumber pengetahuan juga dapat membantu
dokter untuk memutuskan apakah rujukan yang sesuai, dan, jika seseorang, yang
tes preconsult dapat mempercepat berkonsultasi proses.
e. Dukungan
komunikasi terpadu
Sebagai fungsi perawatan menjadi semakin
dibagikan kepada kesehatan multidisiplin profesional, efektivitas dan efisiensi
komunikasi antara anggota tim mempengaruhi koordinasi dan ketepatan waktu
perawatan yang diberikan. Kebanyakan pesan akan terkait dengan
spesifik pasien. Jadi, alat komunikasi harus diintegrasikan dengan sistem CPR seperti yang pesan (termasuk pesan sistem atau hasil tes laboratorium) secara elektronik melekat pada sebuah catatan pasien. Artinya, catatan pasien harus tersedia di sentuhan tombol.
spesifik pasien. Jadi, alat komunikasi harus diintegrasikan dengan sistem CPR seperti yang pesan (termasuk pesan sistem atau hasil tes laboratorium) secara elektronik melekat pada sebuah catatan pasien. Artinya, catatan pasien harus tersedia di sentuhan tombol.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
CPR adalah
melakukan pencatatan terhadap kondisi dan perkembangan penyakit pasien dengan
menggunakan komputer. Dalam sistem ini dilengkapi dengan sistem pemantauan
klien secara progresif yang dikembangkan oleh Josh A. Dimana sistem ini
memberikan kemudahan dalam pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan
komputer yang berlandaskan catatan pasien.
3.2
Saran
Sistem
pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan CPR ini diharapakn akan membantu
meningkatkan dokumentasi keperawatan yang berkualitas khususnya diIndonesia.
Namun sebelum suatu instasi Rumah Sakit menggunakan pendokumentasian
keperawatan yang terkomputerisasi ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan,
tidak hanya berkaitan dengan penyedian hardware dan software computer itu
sendiri, tetapi yang lebih dipentingkan adalah kemampuan perawat dalam
menggunakan teknologi informasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ise.bgu.ac.il/courses/mdss_bm/CH09-FINAL.pdf
http://cpsr.org/prevsite/conferences/cfp93/feste.html/
http://www.avazmd.com/resources/emr_cpr_ehr.html
0 Response to "MAKALAH SISTEM PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN SISTEM CPR ( COMPUTER BASED – PATIENT RECORD ) "
Posting Komentar