MAKALAH TENTANG BAHAYA KOSMETIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berkembangnya
ilmu pengetahuan di segala bidang, kemajuan di bidang teknologi, perkembangan
sosial budaya, telah membawa perubahan dalam sikap hidup seseorang. Kemajuan
peradaban dan taraf kehidupan manusia, telah membawa manusia kearah pemenuhan
kebutuhan, baik bersifat primer maupun bersifat sekunder.Tidak hanya kebutuhan
akan sandang, papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja. Kebutuhan akan
mempercantik diri pun kini menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan
sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah penampilan atau mempercantik diri
yaitu dengan menggunakan kosmetika.
Keinginan
untuk mempercantik diri secara berlebihan, salah pengertian akan kegunaan
kosmetik, menyebabkan seseorang berbuat kesalahan dalam memilih dan menggunakan
kosmetik tanpa memperhatikan kondisi kulit dan pengaruh lingkungan. Hasil yang
didapatkan tidak membuat kulit menjadi sehat dan cantik, tetapi malah terjadi
berbagai kelainan kulit yang disebabkan oleh penggunaan kosmetika tersebut.
Gaya hidup yang kini terjadi pada masyarakat baik masyarakat kota maupun desa,
tidak hanya dikalangan anak remaja tetapi juga dikalangan orang dewasa. Hal
tersebut membuat para produsen kosmetik berlomba-lomba mempromosikan produknya,
salah satunya melalui iklan.
Berdasarkan
pengamatan sekilas, sekarang ini ibu-ibu cenderung memiliki masalah dengan
kulit, terutama kulit wajah yaitu timbulnya hiperpigmentasi atau
noda hitam. Hiperpigmentasi timbul karena adanya berbagai
sebab antara lain faktor usia, perawatan yang salah, paparan sinar matahari
secara langsung, penggunaan alat kontrasepsi dan kesalahan penggunaan kosmetik.
Adanya kecenderungan untuk mengkonsumsi kosmetika pemutih pada masyarakat
membuat produsen kosmetika bersaing dalam memproduksi dan mempromosikan produk
kosmetika pemutih.
B.
Rumusan Masalah
Pembahasan
makalah ini membatasi masalah :
1.
Apa Pengertian Kosmetika?
2.
Bagaimana Penggolongan Kosmetik?
3.
Zat kimia apa saja yang terkandung dalam kosmetik?
4.
Apa Dampak Kosmetik Terhadap Kulit?
C.
Tujuan Penulisan
Setelah
mempelajari makalah ini kami diharakan mampu memahami tentang apa, Pengertian
Kosmetika, Penggolongan Kosmetika, Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik,
dan Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kosmetika
Kosmetika
merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau merawat
diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh pemakaian bahan tersebut
terhadap penampilan dan kecantikan seseorang (Rachmi Primadiati, 2001:74).
Istilah
kosmetika sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Kosmetikos yang
berarti keahlian dalam menghias (Retno I.S. Tranggono, 1992 :28). Uraian di
atas menjelaskan bahwa yang dimaksud kosmetika adalah suatu campuran bahan yang
digunakan pada tubuh bagian luar dengan berbagai cara untuk merawat dan
mempercantik diri sehingga dapat menambah daya tarik dan menambah rasa percaya
diri pemakaian dan tidak bersifat mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit
tertentu. Sekarang ini telah banyak produk kosmetika yang beredar di pasaran
dengan berbagai macam merk dan bentuk. Kosmetika tersebut memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda, seperti halnya kosmetika penghilang bau badan yang
kini dibuat dengan berbagai bentuk, misalnya parfum berbentuk sprayyang
penggunaannya dengan cara disemprotkan, splash cologne dengan
bentuk cair uang penggunaanya dengan cara dipercikkan dan deodorant
berbentuk rollonyang penggunaannya dengan cara dioleskan.
B.
Penggolongan Kosmetika
Kosmetika
yang beredar di pasaran sekarang ini dibuat dengan berbagai jenis bahan dasar
dan cara pengolahannya. Menurut bahan yang digunakan dan cara pengolahannya,
kosmetika dapat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kosmetika tradisional dan
kosmetika modern.
Kosmetika
yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga macam, yaitu kosmetika tradisional,
kosmetika modern, dan kosmedics cosmetics medicated (Retno
I.S. Tranggono, 1996:30).
1.
Kosmetika Tradisional
Kosmetika
Tradisional adalah kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat dibuat
sendiri langsung dari bahan-bahan segar atau yang telah dikeringkan,
buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar kita. Cara tradisional ini merupakan
kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur atau nenek
moyang kita (Retno I.S. Tranggono, 1992: 30).
2.
Kosmetika Modern
Kosmetika
Modern adalah kosmetika yang diproduksi secarapabrik (laboratorium), dimana
telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetika tersebut agar
tahan lama, sehingga tidak cepat rusak (Yuswati, 1996: 66).
C.
Dampak Kosmetik Terhadap Kulit
Efek
Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai
pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika
terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negatif. Tentu saja yang diharapkan
adalah efek positifnya, sedangkan efek negatifnya tidak diinginkan karena dapat
menyebabkan kelainan-kelainan kulit (Retno I.S Tranggono, 1996:32). Pemakaian
kosmetika yang sesuai dengan jenis kulit akan berdampak positif terhadap kulit
sedangkan pemakaian kosmetikan yang tidak sesuai dengan jenis kulit akan
berdampak negatif bagi kulit. Usaha yang dapat dilakukan dalam menghindari efek
samping dari pemakaian kosmetika tersebut diantaranya adalah mencoba terlebih
dahulu jenis produk baru yang akan digunakan untuk melihat cocok tidaknya
produk tersebut bagi kulit kita. Setiap pemakaian produk kosmetika diharapkan
dapat berkhasiat sesuai dengan jenis produk yang kita gunakan, akan tetapi
sering kali pemakaian produk kosmetika tersebut justru membawa petaka bagi
pemakainya. Efek-efek negatif yang sering kali timbul dari pemakaian kosmetika
yang salah adalah kelainan kulit berupa kemerahan, gatal, atau noda-noda hitam.
Ada empat faktor yang mempengaruhi efek kosmetikaterhadap kulit yaitu faktor
manusia pemakainya, faktor lingkungan alam pemakai, faktor kosmetika dan
gabungan dari ketiganya.
a) Faktor
manusia
Perbedaan
warna kulit dan jenis kulit dapat menyebabkan perbedaan reaksi kulit terhadap
kosmetika, karena struktur dan jenis pigmen melaminnya berbeda.
b) Faktor
iklim
Setiap
iklim memberikan pengaruh tersendiri terhadap kulit, sehingga kosmetika untuk
daerah tropis dan sub tropis seharusnya berbeda.
c) Faktor
kosmetika
Kosmetika
yang dibuat dengan bahan berkualitas rendah Atau bahan yang berbahaya bagi
kulit dan cara pengolahannya yang kurang baik, dapat menimbulkan reaksi negatif
atau kerusakan kulit seperti alergi atau iritasi kulit.
d) Faktor
gabungan dari ketiganya
Apabila
bahan yang digunakan kualitasnya kurang baik, cara pengolahannya kurang baik
dan diformulasikan tidak sesuai dengan manusia dan lingkungan pemakai maka akan
dapat menimbulkan kerusakan kulit, seperti timbulnya reaksi alergi,
gatal-gatal, panas dan bahkan terjadi pengelupasan.
Kosmetika
memiliki efek terhadap kulit yaitu efek negatif dan efek positif. Demikian juga
untuk kosmetika pemutih yang mempunyai efek positif yaitu menjadikan kulit
lebih cerah atau putih seperti yang diinginkan dan mempunyai efek negatif yang
berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti kulit meradang atau
terkelupas apabila penggunaannya kurang berhati-hati atau tidak sesuai dengan
petunjuk penggunannya.
Produk
pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetika yang mengandung bahan
aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melaninatau
menghilangkan melanin yang sudah terbentuk sehingga akan
memberikan warna kulit yang lebih putih. Keinginan seseorang untuk bisa tampil
cantik dan memiliki kulit yang putih bersih telah membuat seseorang bersikap
konsumtif. Dampak positif yang dapat diperoleh dari pemakaian kosmetika pemutih
diantaranya yaitu kulit menjadi putih bersih dan bersinar. Keterbatasan
pengetahuan tentang berbagai produk kosmetika pemutih membuat mereka tidak tahu
dampak negatif yang timbul jika tidak berhatihati. Kesalahan yang dilakukan
dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan kulit. Penggunaan kosmetik,
khususnya pemutih secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan kulit.
Kosmetika
pemutih biasanya mengandung zat aktif pemutih seperti hidroquinondan
merkuri. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat
pembentukanmelamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal
melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet,
sehingga terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Apabila digunakan dalam
jangka waktu yang lama dan di bawah sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapat
mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut
sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen sebagai akibat
terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi
kulit dari sinarultraviolet.
Pemakaian
merkuri dalam krim pemutih meskipun dapat menjadikan kulit tampak putih mulus,
lama-kelamaan akan mengendap di dalam kulit. Pemakaian bertahun-tahun akan
menyebabkan kulit biru kehitaman dan memicu timbulnya kanker. Kurangnya
pengetahuan dan informasi yang bisa didapatkan oleh pengguna kosmetika pemutih
dapat menyebabkan seseorang melakukan kesalahan. Pada mulanya adalah keinginan
untuk membuat kulit menjadi putih dan cantik, tetapi hasil yang didapatkan
malah sebaliknya. Tidak jarang pengguna kosmetik pemutih mengeluh karena
kulitnya merah meradang setelah menggunakan kosmetika pemutih.
D.
Zat kimia yang terkandung dalam kosmetik
Berikut
beberapa bahan berbahaya yang sering dijumpai pada kosmetik dan produk
perawatan kulit lainnya. Bahan berikut adalah bahan sintetik yang sudah
terbukti berbahaya bagi kesehatan menurut beberapa penelitian.
1.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Zat
ini sering dikatakan berasal dari sari buah kelapa untuk menutupi racun alami
yang terdapat di dalamnya. Zat ini sering digunakan untuk campuran shampoo,
pasta gigi, sabun wajah, pembersih badan dan sabun mandi. SLS dan ALS
dapat menyebabkan iritasi kulit yang hebat dan kedua zat ini dapat dengan mudah
diserap ke dalam tubuh. Setelah terserap, endapan zat ini akan terdapat pada
otak, jantung, paru paru dan hati yang akan menjadi masalah kesehatan jangka
panjang. SLS dan ALS juga berpotensi menyebabkan katarak dan menganggu
kesehatan mata pada anak anak.
2.
Bahan Pengawet Paraben
Paraben
digunakan terutama pada kosmetik, deodoran, dan beberapa produk perawatan kulit
lainnya. Zat ini dapat menyebabkan kemerahan dan reaksi alergi pada
kulit. Penelitian terakhir di Inggris menyebutkan bahwa ada hubungan antara
penggunaan paraben dengan peningkatan kejadian kanker payudara pada perempuan.
Disebutkan pula terdapat konsentrasi paraben yang sangat tinggi pada 90% kasus
kanker payudara yang diteliti.
3.
Propylene Glycol
Ditemukan
pada beberapa produk kecantikan, kosmetik dan pembersih wajah. Zat ini dapat
menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Studi terakhir juga
menunjukan bahwa zat ini dapat merusak ginjal dan hati.
4.
Isopropyl Alcohol
Alkohol
digunakan sebagai pelarut pada beberapa produk perawatan kulit. Zat ini dapat
menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat
tumbuh dengan subur. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan penuaan
dini.
5.
DEA (Diethanolamine), TEA (Triethanolamine) and MEA (Monoethanolamine)
Bahan
ini jamak ditemukan pada kosmetik dan produk perawatan kulit. Bahan bahan berbahaya
ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan penggunaan jangka panjang diduga dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal dan hati.
6.
Aluminium
Aluminium
sering digunakan pada produk penghilang bau badan. Aluminium diduga berhubungan
dengan penyakit pikun atau Alzheimer’s.
7.
Minyak Mineral
Minyak
mineral dibuat dari turunan minyak bumi dan sering digunakan sebagai bahan
dasar membuat krim tubuh dan kosmetik. Baby oil dibuat dengan 100% minyak
mineral. Minyak ini akan melapisi kulit seperti mantel sehingga pengeluaran
toksin dari kulit menjadi terganggu. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
jerawat dan keluhan kulit lainnya.
8.
Polyethylene Glycol (PEG)
Bahan
ini digunakan untuk mengentalkan produk kosmetik. PEG akan menganggu kelembaban
alami kulit sehingga menyebabkan terjadinya penuaan dini dan kulit menjadi
rentan terhadap bakteri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kosmetika
merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau merawat
diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh pemakaian bahan tersebut
terhadap penampilan dan kecantikan seseorang.
Kosmetika
adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar dengan berbagai
cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat menambah daya tarik dan
menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat mengobati atau
menyembuhkan suatu penyakit tertentu
Kosmetika
yang beredar dipasaran Indonesia ada tiga macam, yaitu kosmetika tradisional,
kosmetika modern,
Efek
Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai
pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika
terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negative
Kosmetik
yang aman di ramu/di olah dari bahan-bahan alami atau bahan buatan yang tidak
mengandung bahan berbahaya, dan Kosmetik di gunakan harus sesuai dengan aturan
pemakaian.
B.
Saran
Pelajari
dengan baik daftar kandungan yang terdapat pada label setiap produk kosmetik.
Lihatlah apakah jenis jenis zat diatas terkandung di dalamnya, bila anda masih
kurang yakin, anda bisa mencarinya di internet tentang bahayanya bahan
tersebut.
Jangan
pernah dibodohi oleh kata kata ‘natural’ dan ‘organic’ pada kemasan produk.
Memang produk tersebut mengandung satu atau dua bahan organik, tetapi kandungan
bahan berbahayanya bisa berkali lipat jumlahnya.
DATAR PUSTAKA
http://makalahcentre.blogspot.com/2011/01/dampak-kosmetik-terhadap-
kesehatan.html
http://www.academia.edu/8849118/Makalah_Kosmetik
0 Response to "MAKALAH TENTANG BAHAYA KOSMETIK "
Posting Komentar