MAKALAH SIKAP JUJUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita adalah
generasi muda pewaris bangsa ini dan kita semua terlahir dengan kecerdasan
masing-masing. Kita semua punya potensi besar untuk menjadikan indonesia lebih
baik. Apabila jika kita melakukan bersama-sama. Namun, kebanyakan dari kita
terkadang tidak peduli atau capek untuk peduli dengan bangsa ini. Karena
terlalu banyak dan sering masalah muncul yang ironisnya ditimbulkan oleh diri
kita sendiri.
Sebagai
pelajar, bisa dimulai dengan menghilangkan kecurangan kita disekolah memang
sepertinya tidak ada hubungannya antara kebuasaan kita disekolah dengan
masalah-masalah besar dinegara kita, namun sebagai generasi penerus, dengan
kebiasaan kita untuk jujur diharapkan dapat membantu negara mengurangi masalah.
Salah satu
faktor mempengaruhi para generasi mudaberperilaku jujur yaitu adanya saling
percaya terhadap hal apapun maka, dengan sendirinya kita akan berperilaku
jujur.
Itulah yang
melatar belakangi dibuatnya makalah ini, sehingga penulis ingin mengangkat
judul “ Pentingnya kejujuran Bagi Generasi Muda “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, maka masalah-masalah yang diteliti dalam
makalah ini adalah:
1.
Apakah
kejujuran itu penting bagi generasi muda.
2.
Bagaimana
caranya untuk meningkatkan sikap jujur dalam setiap pribadi para generasi muda.
3.
Apakah
dengan kita berperilaku jujur dapat membangun generasi yang sempurna di negara
kita.
1.3 Tujuan
Awalnya tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi
tanggung jawab kami sebagai murid SMA N 1 Tegal dalam mata pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan mengenai makalah yang telah ditugaskan oleh Ibu
Endang Lestari sebagai guru pembimbing kami dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
Namun, seiring dalam proses pembuatan makalah ini kami
menyadari bahwa betapa pentingnya mengetahui kejujuran bagi genersi muda dan
bangsa serta bagaimana cara meningkatkan sikap jujur dalam kehidupan.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang di dapat dari makalah ini adalah :
1. Memberikan kita pengetahuan
kejujuran itu penting bagi generasi muda
2. Memberikan kita pengetahuan tentang
bagaimana cara meningkatkan sikap jujur dalam setipa generasi muda.
3. Memberikan kita pengetahuan bahwa
perilaku jujur dapat membangun generasi yang sempurna di Negara kita.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata jujur merupakan
sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah
mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur
tersebut. Namun demikian, ternyata masih banyak orang-orang yang mengetahui dan
paham dengan arti atau makna kejujuran, tapi tidak berbuat jujur. Kejujuran
adalah suatu sikap yang berpikir jujur, berkata jujur dan bersikap dengan
jujur. Jujur sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti lurus
hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus dan ikhlas. Sikap jujur merupakan
sikap yang dapat dikatakan langka di Indonesia. Sebagai bukti, dibentuknya
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)—institusi resmi yang bertugas menjaga
tingkat kejujuran dalam hidup bernegara di Indonesia dalam hal korupsi—memperlihatkan
bahwa kejujuran belum hidup di sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini
terlihat dari semakin banyaknya terungkap kasus-kasus ketidakjujuran dalam hal
korupsi baik dalam skala besar maupun kecil.
Kata jujur adalah
kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila
seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka
orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau
fenomena tersebut, dan jika orang itu menceritakan informasi
tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada perubahan
(sesuai dengan realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut
dengan jujur.
Sesuatu atau
fenomena yang dihadapi tentu saja merupakan apa yang ada
pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh,
pekerjaan yang telah, sedang, atau yang akan dilakukan. Sesuatu yang diamati
juga dapat mengenai benda, sifat dari benda tersebut, atau bentuk dan
modelnya. Fenomena yang teramati bisa berupa suatu peristiwa, tata hubungan
sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan
apa saja yang terjadi.
Perlu juga
diingat bahwa ada pula orang-orang yang memberi-kan berita atau informasi sebelum
terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Misalnya seseorang mengatakan
dia akan hadir dalam suatu pertemuan di sebuah tempat
bulan depan. Jika memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah di
sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur.
Dengan kata
lain, jujur juga berkaitan dengan janji. Dalam hal ini jujur
berarti mencocokan atau menyesuaikan perkataan (informasi) yang disampaikan
dengan realitanya (fenomena). Selain itu, Kejujuran juga berhubungan
dengan pengakuan. Jadi, dari uraian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu
berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara informasi dengan fenomena.
Hingga saat ini peran kejujuran masih sangat
diperlukan. Pembangunan bangsa dapat berjalan dengan baik jika dilandasi dengan
kejujuran. Sekarang ini sebenarnya begitu banyak orang yang mempertanyakan
kejujuran dari para pemimpin bangsa, baik di tingkat eksekutif, legislatif,
maupun yudikatif. Hal ini terjadi akibat begitu maraknya korupsi yang terjadi
di berbagai lembaga negara, dan bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi pada pribadi
kita masing-masing.
Ketidakjujuran yang terjadi dengan adanya korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN) itu pun harus dibayar mahal oleh masyarakat. Ada
begitu banyak anggota masyarakat yang terjerat lilitan kemiskinan dalam hidup
mereka. Gizi yang tidak baik telah menyebabkan anak-anak bangsa ini semakin
tidak sehat. Jika hal seperti ini terus terjadi tentu akan berkibat sangat
buruk bagi kelangsungan generasi masa depan bangsa ini.
Jika kejujuran semakin lemah dan ketidakjujuran atau
kebohongan yang terus berkembang maka bangsa akan memiliki suatu generasi
penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi kehidupan. Mengapa? Karena
terjadi kebohongan demi kebohongan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada akhirnya bangsa ini akan menciptakan kecurigaan demi kecurigaan terhadap
bangsa ini sendiri.
Lantas, bagaimana caranya untuk meningkatkan sikap
jujur dalam setiap pribadi masyarakat maupun generasi muda? Tentunya ini bukan
suatu hal yang mudah. Namun, hal-hal kecil dapat dilakukan demi menciptakan
efek yang besar. Sebagai contoh, mungkin kita masih ingat dengan salah satu
program KPK yang bernama Kantin Kejujuran. Kantin kejujuran merupakan upaya
untuk mendidik sikap siswa agar berperilaku jujur. Kantin kejujuran adalah
kantin yang menjual makanan kecil dan minuman, tapi tidak memiliki penjual dan
tidak dijaga. Makanan atau minuman dipajang dalam etalase dan di atas etalase
tersedia kotak uang yang berfungsi sebagai penampung pembayaran dari siswa yang
membeli makanan atau minuman. Bila ada kembalian, siswa mengambil dan
menghitung sendiri uang kembalian dari dalam kotak tersebut.
Di kantin ini, kesadaran siswa sangat dituntut untuk
berbelanja dengan membayar dan mengambil uang kembalian jika memang berlebih,
tanpa harus diawasi oleh guru atau pegawai kantin. Kantin Kejujuran merupakan
salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan antikorupsi. Ini merupakan langkah
sederhana untuk menumbuhkan rasa jujur di setiap anak-anak bangsa agar tidak
terjerat “virus” korupsi. Sebagaimana yang telah kita ketahui, korupsi yang
telah mewabah dan tumbuh telah mengakibatkan kesengsaraan rakyat yang
berkepanjangan, bahkan rnenghambat kemajuan bangsa dan negara.
Tanpa kejujuran, praktik korupsi,
kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi lainnya akan tetap tumbuh di negeri
ini. Untuk itu, Kantin Kejujuran yang merupakan pendidikan antikorupsi perlu
diterapkan sebagai upaya prefentif bagi generasi muda. Namun, pelaksanaan
Kantin Kejujuran ini pun akan sukses dengan dukungan bersama dari warga
sekolah. Anak-anak inilah yang kemudian akan menjadi generasi penerus bangsa
yang diharapkan terbiasa dengan kejujuran. Dengan demikian, masyarakat yang
jujur pun akan tercapai. Menurut Tim Fasilitator Soft Skills Ditjen Dikti Dr.
Ir. G. Suprayitno, M.M., masyarakat jujur adalah yang anggotanya berani
menyampaikan sesuatu sesuai dengan kenyataan. Kejujuran memungkinkan seseorang
untuk melakukan evaluasi diri dengan baik karena berani mengakui kekuarangannya
dan siap untuk memperbaikinya.
BACA JUGA: MAKALAH ENDOMETRIOSIS
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, dari
uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang disebut dengan jujur
adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara
informasi dengan fenomena.
Jika kejujuran semakin lemah dan
ketidakjujuran atau kebohongan yang terus berkembang maka bangsa akan memiliki
suatu generasi penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi kehidupan. Tanpa
kejujuran, praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi
lainnya akan tetap tumbuh di negeri ini.
DAFTAR
PUSTAKA
http://detakberita.com/pengertian-dan-hakikat-jujur-menurut-islam/
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/hikmah-perilaku-jujur.html
http://akmal-muballigh.blogspot.com/2012/02/meneladani-kejujuran-nabi-muhammad-saw.html
http://rockzandianto.blogspot.co.id/2013/11/prilaku-jujur-dalam-kehidupan-sehari.html
http://mulyanitanita.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pendidikan-agama-islam-tentang.html
0 Response to "MAKALAH SIKAP JUJUR"
Posting Komentar