MAKALAH TENTANG AYAM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina
dewasa yang khusus untuk diambil telurnya. Selain diambil telurnya ayam-ayam
ini juga dapat diambil/dikonsumsi dagingnya. Perawatan ayam petelur pun cukup
mudah. Hasil yang maksimal akan didapat oleh peternak dengan melakukan
pemeliharaan yang baik. Ada banyak cara untuk memelihara ayam petelur ini. Di
makalah ini akan membahas segala macam hal yang berhubungan dengan ayam
petelur.
Melakukan
usaha ternak ayam petelur ini dapat dilakukan secara pribadi maupun secara
kelompok dengan modal bersama atas nama kelompok peternak. Dengan adanya
peternak ayam petelur diharapkan Indonesia bisa menjadi Negara berkembang
dengan sumber daya manusianya.bisa mengolah sendiri tanpa harus ekspor dari
luar negeri.
1.2. Rumusan
masalah
1.2.1.
Pengertian ayam petelur dan sejarah singkat tentang ayam petelur
1.2.2.
Jenis-jenis ayam petelur yang ada di Indonesia
1.2.3.
Tehnik memelihara ayam petelur yang baik
1.2.4.
Pemeliharaan ayam petelur
1.2.5. Hasil
dari budidaya ayam petelur
1.2.6.
Manfaat ayam petelur dalam hidupan sehari-hari
1.2.7.
Penyakit /hama ayam petelur
1.3. Tujuan
1.3.1. Dapat
mengetahui lebih banyak hal-hal yang berhubungan dengan ayam petelur
1.3.2.
Mengetahui tehnik yang benar memelihara ayam petelur
1.3.3.
Menambah pengetahuan di bidang peternakan
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1. Sejarah singkat tentang ayam
petelur
(Anonim, 2009) Ayam petelur adalah
ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal
mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap
dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan
dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi
ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur
dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai
spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam
broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain
itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam
petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan
cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini.
Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan
(“terus dimurnikan”). Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur.
Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di tahun 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata tidak benar, ayam negeri/ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi tidak enak dagingnya.
Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat dipedesaan. Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam lain selain ayam liar itu. Dari sini, orang mulai membedakan antara ayam orang Belanda (Bangsa Belanda saat itu menjajah Indonesia) dengan ayam liar di Indonesia. Ayam liar ini kemudian dinamakan ayam lokal yang kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Sementara ayam orang Belanda disebut dengan ayam luar negeri yang kemudian lebih akrab dengan sebutan ayam negeri (kala itu masih merupakan ayam negeri galur murni). Ayam semacam ini masih bisa dijumpai di tahun 1950-an yang dipelihara oleh beberapa orang penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Ketika itu, sifat ayam dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan maka dagingnya juga enak dimakan. Namun, pendapat itu ternyata tidak benar, ayam negeri/ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi tidak enak dagingnya.
1.2.2. Jenis
– jenis ayam petelur yang ada di Indonesia
Jenis
ayam petelur dibagi menjadi dua jenis:
a. Jenis ayam petelur ringan
Tipe ayam
ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan
yang ramping/kurus, mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih
bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn.
Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual
di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia
pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini.
Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house.
Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua
kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya
sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadap cuaca panas dan keributan,
dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun,
begitu juga bila kepanasan.
b. Jenis ayam petelur medium
Bobot tubuh
ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam
petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam
petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk.
Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini
disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam
ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang
cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada
telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang
cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu
hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal
daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat
1.2.3.
Tehnik memelihara ayam petelur
(Anonim,
2009). Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga)
unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding
(pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan) .
Penyiapan Sarana dan Peralatan :
a.Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
Peralatan
a. Litter ( alas bertelur )
Alas lantai/litter harus dalam
keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang
masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter
dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir
secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti
kulit padi/sekam.
b. Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar
mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran
30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing
kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah
pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta
dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung
ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar
telur pada dasar sarang.
c. Tempat bertengger
Tempat bertengger untuk tempat
istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai
yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan
letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
d. Tempat makan dan minum
Tempat makan dan minum harus
tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak
bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
1.2.4.
Pemeliharaan ayam petelur
Peyiapan Bibit
(Anonim, 2009) Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a) Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b) Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c) Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
(Anonim, 2009) Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
a) Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b) Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c) Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
1.2.5. Hasil
dan Budidaya ayam petelur
Hasil utama
(Bambang, 1995) Hasil utama dari
budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oleh ayam. Sebaiknya
telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi telur
yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada
pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00;
pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada
pukul 15.00-16.00.
Hasil tambahan
Hasil tambahan yang dapat dinikmati
dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir)
dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
Pengumpulan
Telur yang telah dihasilkan diambil
dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan
pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur
yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah telur yang oval, bersih
dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63 cc. Telur
yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau
keriting, bentuknya lonjong.
1.2.6.
Manfaat ayam petelur dalam kehidupan sehari hari
Manfaat ayam
petelur dalam kehidupan sehari – hari adalah untuk diambil dagingnya / untuk
dikomsumsi sebagai sumber protein dalam tubuh kita. Selain diambil telur ayam
petelur juga dapat diambil dagingnya meskipun dagingnya tidak begitu enak.
1.2.7.
Penyakit / hama ayam petelur
a. Penyakit
yang disebabkan oleh jamur dan toksin
(Anonim,
2009) Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil
perusakan ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula
pengolahan bahan yang menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun.
Beberapa penyakit ini adalah :
Muntah darah hitam
Ciri kerusakan total pada gizzard
ayam. Penyebab: adalah racun dalam tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan
menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan.
Pengendalian: belum ada.
Racun dari bukit kacang
Minyak yang
tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil kacang merangsang pertumbuhan. Tidak
digunakan antioksidan atau bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar
lemak tinggi.
b. Penyakit
yag disebabkan oleh parasit
Cacing
Anonim.
2009. Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang bersih dan
terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman
kotor maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan adalah
tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
Kutu
Banyak
menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar, kutu tidak terlihat tapi
bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam
akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yang tidak terkena sinar matahari
langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat.
Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan
ini tidak boleh mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan
dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tidak
aktif.
c. Penyakit
karena protozoa
(Anonim,
2009) Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan
Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya
berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga
kebersihan dari alang-alang dan genangan air.
d. Penyakit
karena virus
Infeksi Bronkitis
(Anonim,
2009) Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini
menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yang
serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah
rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam petelur
menyebabkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan
kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada
ditengah). Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi dapat dicegah dengan
vaksinasi.
Cacar Ayam
Gejala:
tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan bercak-bercak.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan vaksinasi.
Marek
Penyakit ini
menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat
serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%. Pengendalian: dengan
vaksinasi.
BACA JUGA:
BACA JUGA:
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.1.1. Ayam petelur adalah ayam-ayam
betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya.
3.2.1. Jenis ayam petelur di
Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu ayam petelur ringan dan ayam petelur
medium.beda ayam petelur ringan dan ayam petelur medium adalah ayam petelur
ringan itu lebih ringan / lebih kurus dibandingkan dengann ayam petelur medium.
3.3.3.Pemeliharaan
ayam petelur memiliki 3 aspek yaitu manajemen (pengelolaan usaha peternakan),
breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
3.3.4. Hasil
utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang diahsilkan oleh ayam.
3.3.5. Hasil
tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging
dari ayam yang telah tua (afkir) dan kotoran yang dapat dijual untuk dijadikan
pupuk kandang.
3.3.6. ada
banyak penyakit yang dapat menjangkit dalam tubuh ayam. Penyakit ini bisa
disebkan karena jamur, bakteri, virus dan protozoa.
3.2. SARAN
Kepada
pembaca yang ingin beternak ayam ptelur, hendaknya banyak-banyaklah membaca
buku mengenai cara perawatan dan perlakuan yang akan akan diberikan kepada
ayam. Sehingga nantinya apabila telah beternak dapat menghasilkan telur – telur
yang berkualitas dan bisa menjadi pengusaha ayam petelur yang sukses. Peternak
juga harus mamahami tentang suplemen pendukung makanan pokok sangat penting
sekali.
DAFTAR PUSTAKA
- Anonim. 2009. Konsetrat naik, peternak mengeluh.(diunduh dari www.google.com Link : Radar madiun.di akses pada tanggal 5 Nopember 2017 jam 16.00)
- Anonim. 2009. Sejarah singkat ayam petelur (di unduh dari www.wikipedia.com di akses pada tanggal 6 Nopember 2017 pukul 16.00)
0 Response to "MAKALAH TENTANG AYAM"
Posting Komentar