MAKALAH ILMUAN FISIKA DAN PENEMUANNYA
bab ii
pembahasan
1. Archimedes
(287-212 SM)
adalah salah seorang insinyur dan penemu terbesar pada
zaman Yunani kuno. Ia orang pertama yang melakukan kajian ilmiah mengenai mesin
sederhana dan menggunakan pengetahuannya untuk membuat berbagai mesin.
Beliau ini adalah penemu Hukum Archimedes yang menjelaskan,
mengapa ada benda yang mengapung dan ada yang tenggelam jika dimasukkan ke
dalam air atau cairan.
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk
menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes
memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih
dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia
memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan
jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan
telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka!
Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu
ia membuat hukum Archimedes. Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja
dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas,
sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian
saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak
matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan rasi bintang di langit.
Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih
mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70.
Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya
dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
2. Galileo
Galilei (1564-1642)
adalah ilmuwan Italia yang dikenal sebagai salah satu
ilmuwan modern pertama.
Deskripsi Matematikanya mengenai benda jatuh masih
berlaku hingga sekarang.
Ia juga membuat banyak temuan mengenai perbintangan.
Sumbangannya dalam keilmuan
antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang
pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi
mengelilingi matahari.
Beliau adalah orang yang
pertama melihat kawah-kawah di bulan dengan menggunakan teleskop.
Penemuan-penemuannya bertentangan dengan ajaran-ajaran gereja Roma pada waktu itu.
Akibatnya, ia dihukum oleh pengadilan agama dan meninggal
ketika sedang menjalani hukuman.
3. Johannes
Kepler (1571-1819)
adalah seorang pakar Matematika dan perbintangan dari
Jerman yang berhasil menemukan hukum-hukum gerak planet (Hukum I, II dan III
Kepler) dalam kajiannya mengenai orbit Mars.
Hukum
Kepler pertama menempatkan Matahari di satu titik fokus edaran elips.
Illustrasi
hukum Kepler kedua. Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat Matahari dan
lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu
tertentu.
Ia mengemukakan bahwa planet-planet bergerak mengikuti
garis orbit yang lonjong agak memanjang (elips), bukan berrbentuk linfkaran
seperti yang diduga Coppernicus.
Ia juga menemukan bahwa ada hubungan antara kecepatan
gerak planet dan jarak planet itu dari Matahari.
Setiap planet bergerak paling cepat ketika berada pada
jarak paling dekat dengan Matahari.
4. Sir
Issac Newton (1643-1727)
adalah salah seorang ilmuwan terbesar sepanjang masa.
Sewaktu muda ia kuliah di Universitas Cambridge (Inggris)
dan setelah lulus ia mengajar di Universitas tersebut.
Pada tahun 1669, ia diangkat menjadi professor
Matematika. Ia meneliti berbagai bidang ilmu, seperti gaya, gerak dan optik.
Ia berhasil mengemukakan tiga hukum tentang gerak. Ia
juga menulis beberapa buku yang
terkenal, antara lain Principia dan Optics.
1 N = 1 kg.m.s-2
Namanya digunakan untuk menamai satuan gaya, yaitu
Newton.
5. James
Watt (1736-1819)
adalah seorang insinyur besar dari Inggris (Britania
Raya).
Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien.
Mesin uap ini ternyata merupakan salah satu kekuatan yang
mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di Inggris dan di Eropa pada
umumnya.
Untuk mebnghargai jasanya, nama belakangnya, yaitu Watt
kemudian digunakan sebagai nama satuan daya, yaitu daya mesin dan daya listrik.
6. Michael
Faraday (1791-1867)
Adalah seorang penemu yang mendapat julukan “Bapak
Listrik”.
Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk
efek magnetism yang kuat pada cahaya.
Fenomena ini menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi
dasar teori medan magnet.
Ia banyak member ceramah untuk mempopulerkan ilmu
pengetahuan pada masyarakat umum.
Pendekatan rasionalnta dalam mengembangkan teori dan
menganalisis hasilnya, sangatlah mengagumkan.
7. Thomas
Alva Edison (1847-1931)
mendapat julukan sebagai seorang penemu besar.
Ia memulai perjalanan kariernya sebagai pengirim
(operator) telegraf di jalur kereta api Amerika Utara. Kemudian ia menjadi
penemu dan pengembang benda-benda kebutuhan manusia yang dapat dipatenkan dan
dijual.
Pada tahun 1870an, ia dapat menjual alat hasil ciptannya
yaitu, telegraf bursa.
Penemuannya yang terkenal fenomenal dan sangat
berpengaruh pada bidang kelistrikan adalah bohlam (lampu) listrik.
8. Albert
Einstein (1879-1955)
dianggap agak bodoh ketika masih muda.
Pada salah satu buku raport sekolahnya tertulis, “Ia
tidak akan menjadi apa-apa”. Namun, ternyata kemudian ia menjadi seorang
ilmuwan jenius. Pendapat-pendapatnya mengenai gaya dan gerak begitu
revolusioner, sampai-sampai para anggota masyarakat ilmiah tidak dapat
menerimanya.
Pada tahun 1916, ia menerbitkan Teori Umum Relativitas
yang merupakan pengembangan dari pendapat-pendapatnya.
E = 

Ia menerima hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1921.
Johannes Stark (lahir 15 April 1874 – meninggal 21 Juni
1957 pada umur 83 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman yang pada 1913
menunjukkan bahwa sebuah medan listrik yang kuat akan menyebabkan garis
spectrum tunggal terpecah ke dalam komponen-komponen yang berbeda. Efek Stark
analog dengan pemisahan di sebuah medan magnet, yang dikenal sebagai efek
Zeeman. Untuk menjelaskan efek Stark, maka perlu mengadakan dugaan baru atas
mekanika kuantum. Stark menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1919 untuk
penemuan efek ini.
Efek Stark adalah pergeseran atau pemisahan garis spektrum atom menjadi
beberapa komponen disebabkan oleh adanya medan listrik eksternal. Efek ini
analog dengan efek Zeeman, yaitu pemisahan sebuah garis spektral menjadi
beberapa komponen karena adanya medan magnet.
Ialah fisikawan Jerman yang merupakan penerima pertama
Penghargaan Nobel dalam Fisika, pada tahun 1901, untuk penemuannya pada
sinar-X, yang menandai dimulainya zaman fisika modern dan merevolusi kedokteran
diagnostik.
Pada 1895, saat mengadakan percobaan dengan aliran arus
listrik dan tabung gelas yang dikosongkan sebagian (tabung sinar katode),
Rontgen mengamati bahwa potongan barium platinosianida yang berdekatan
melepaskan sinar saat tabung itu dioperasikan. Ia merumuskan teori bahwa saat
sinar katode (elektron) menembus dinding gelas tabung, beberapa radiasi yang
tak diketahui terbentuk yang melintasi ruangan, menembus bahan kimia, dan
menyebabkan fluoresensi. Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kertas,
kayu, dan aluminum, di antara bahan lain, transparan pada bentuk baru radiasi
ini. Ia menemukan bahwa itu memengaruhi plat fotografi, dan, sejak tidak secara
nyata menunjukkan beberapa sifat cahaya, seperti refleksi atau refraksi, secara
salah ia berpikir bahwa sinar itu tak berhubungan pada cahaya. Dalam pandangan
pada sifat tak pasti itu, ia menyebut fenomena radiasi X, walau juga dikenal
sebagai radiasi Rontgen. Ia mengambil fotografi sinar-X pertama, dari bagian
dalam obyek logam dan tulang tangan istrinya.
11. James Chadwick (20 Oktober 1891 – 24
Juli 1974)
Ialah seorang fisikawan asal Inggris yang dididik di
Universitas Manchester, dan bekerja sama mengenai pemancaran sinar gamma
dibimbing Ernest Rutherford. Saat Perang Dunia I pecah, ia sedang meneliti
peluruhan sinar beta di Jerman. Chadwick ditahan pemerintah Jerman, karena
dianggap sebagai musuh. Setelah perang, ia bergabung dengan Ernest Rutherford
di Cambridge. Ia memakai hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa
nomor atom suatu unsur kimia sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford
mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel tak
bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental
sampai 1932. Pada tahun tersebut, Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan
neutron.
Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1935.
Selama Perang Dunia II, Chadwick memimpin kelompok ilmuwan Inggris
mengembangkan bom atom.
12.
Victor Franz Hess (24 Juni 1883 - 17 Desember
1964)
Adalah fisikawan Austria-Amerika Serikat yang
menerbangkan balon yang membawa elektroskop untuk mencari sumber radiasi latar
yang menyebabkan ionisasi di atmosfer. Hess percaya radiasi itu akan melemah di
udara, namun kenyataannya malah membesar hingga 8 kali. Ia menyimpulkan bahwa
radiasi itu berasal dari angkasa luar.Robert Millikan menamainya "sinar
kosmos."
Hess menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika 1936 dengan
Carl D. Anderson.Pada 1938 ia mengungsi ke Amerika Serikat untuk menyelamatkan
diri dari Nazi karena istrinya seorang Yahudi. Lalu ia diangkat sebagai
profesor di Universitas Fordham.
13.
Hideki Yukawa (23 Januari 1907 – 08 September
1981)
ialah fisikawan asal Jepang dan merupakan orang Jepang
pertama yang menerima Hadiah Nobel atas perkiraannya pada keberadaan meson pada
dasar pekerjaan teoritis tenaga nuklir
Pada awal 1930 Yukawa menangani masalah yang menyebabkan
inti atom tetap utuh meski ada gaya tolak-menolak proton yang membangun inti
itu. Interaksinya harus cukup kuat namun jangkauannya terbatas, dan Yukawa
mendapatkan bahwa hal itu dapat dijelaskan menurut pertukaran partikel (meson)
antara nukleon, dengan massa partikel sekitar 200 kali massa elektron.
Meson
dengan spin 0 membentuk nonet
Pada 1936, tahun setelah ia mengajukan gagasannya,
partikel dengan massa madya seperti itu didapatkan dalam sinar kosmik oleh Carl
D. Anderson yang juga pernah menemukan positron. Namun, partikel ini-yang saat
itu dinamai muon-berinteraksi lemah dengan inti seperti yang diharapkan.
Misteri ini tak terungkap sampai 1947, saat fisikawan Inggris C.F. Powell
menemukan pion yang bersifat seperti yang pernah diramalkan Yukawa, namun
partikel ini meluruh cepat sekali menjadi muon yang memiliki umur lebih panjang
(sehingga lebih mudah dideteksi).
Yukawa menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1949. Pada
tahun-tahun berikutnya ia menandatangani manifesto yang isinya menolak
pengembangan senjata nuklir.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alam semesta Aristoteles, yang telah bertahan
ratusan tahun, longsor dalam tempo seabad. Bumi bukan lagi pusat jagat raya,
dalam pembelajaran sejarah para tokoh fisika terus bersaing salinh bahu –
membahu intuk memberi yang terbaik kepada seluruh umat manusia, daripenemuan –
penemuanya Mereka terus di sempurnakan olrh generasi – generasi penerusnya.
Sejarah tentang perkembangan fisika member dorongan pada generasi muda untik
dapat bersaing dalam badang sains.
B.
Saran
Penulis mohon maaf bila ada kesalahan dan kurangnya
penulisan, penulis sangat berharap kepada pembaca agardapat memberikan kritik
dan saran yanh membangun demi kebaikan makalah ini.
Penulis berharap kepada pembaca agar dapat mengenang
para tokoh fisika agar dapat menjadi motifasi kepada pembaca untuk dapat
memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Penulis juga berharap setelah
membaca, pembaca dapat tergugah hatinya untuk belajar guna pembangunan
pendidikan dewasa ini.
0 Response to "MAKALAH ILMUAN FISIKA DAN PENEMUANNYA"
Posting Komentar