MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kacang
hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias
polongpolongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral
penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu,
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh
orang-orang dengan masakan obesitas.
Kacang
hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan
memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral,
kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah
satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau
adalah air. Pemberian jenis air yang
berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal
tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik
untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pertumbuhan
kacang hijau
2. Untuk
mengetahui perkembangan kacang hijau
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjai pada setiap
makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume,
massa maupun jumlah) sel yang dapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif),
bersifat permanen dan tidak dapat kembali (irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan
menuju kedewasaan ataupun proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang
fungsional, tidak dapat dinyatakan dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali
ke semula (reversibel).
Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap, sebagai
berikut :
a. Tahap
pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap
pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air kedalam
vakuola.
c. Tahap
diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi).
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan
individu.
•
Pertumbuhan
dan Perkembangan Awal
Pertumbuhan
awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi – potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti embrio, cadangan
makanan, dan bakal daun (bakal akar). Sebutir biji mengandung 1 embrio. Embrio
terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan plumula
(yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan makanan bagi embrio tersimpan
dalam kotiledon yang didalamnya
terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki lapisan
pelindung yang kuat bernama testa.
Testa berfungsi melindungi kotiledon
serta mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri/jamur kedalam biji.
Testa memiliki sebuah lubang kecil yang disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit
kotiledon.
Biji
memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air
didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji tidak
dapat melangsungkan proses metabolismenya dan mulai mengalami dormansi
(istirahat panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak
kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim) karena struktur biji yang kuat
akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
•
Perkembangan
Embrio
Embrio
berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot mengalami
serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi
bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio
di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon yang
berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan.
Pada
kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apikal batang dan meristem apikal akar. Sel – sel tersebut berada dalam kondisi
dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua
massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan
embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk perkecambahan.
•
Perkecambahan
Perkecambahan
merupakan proses pertumbuhan embrio dan
komponen – komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat dalam biji, misalnya radikula
dan plumula.
•
Tahapan
Perkecambahan
Perkecambahan
biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh
atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi
atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air masuk ke
dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya memecah testa.
Awal
perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim
hidrolase (protease, lipase dan
karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air.
Enzim protease segera mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein baru
bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa
kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu
bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan
terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Proses
– proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan
patimenyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh
diatas permukaan tanah. Daun pertama akan membuka dan memulai proses
fotosintesis.
•
Tipe
Perkecambahan
Tipe
perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal
Hipogeal
merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar
menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kotiledon relatif tetap pada
posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung dan kacang kapri.
Sementara
itu pada tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh memanjang sehingga menyebabkan
kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini
terjadi pada kacang hijau dan jarak.
•
Macam
Pertumbuhan Pada Tanaman
Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang memanjang, baik yang terjadi pada ujung batang
maupun akar. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif dengan
menggunakan alat auksanometer. Pertumbuhan primer pada ujung batang dan ujung
akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, sebagai berikut :
a.
Daerah pembelahan sel,
terdapat di bagian ujung akar. Sel – selnya bersifat meristematik ( aktif
membelah )
b.
Daerah perpanjangan
sel, terletak dibelakang daerah
pembelahan.
Merupakan
daerah yang ukuran selnya mengalami perpanjangan
c.
Daerah diferensiasi
sel, terletak di epidermis akar. Pada daerah ini terdapat jaringan khusus
(epiblem) yang membentuk rambut akar yang berguna untuk memperluas daerah
penyerapan
Pertumbuhan
sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan
sekunder merupakan aktivitas sel – sel meristem sekunder yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil.
•
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Tanaman
1.
Faktor eksternal /
lingkungan merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah :
a.
air dan mineral
b.
kelembaban
c.
suhu
d.
cahaya
2.
Faktor internal, faktor
yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
•
Pengaruh
Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman
Air
memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor
yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak
bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih
daripada berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam
perkecambahan :
1.
Air yang diserap oleh
biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio
dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji
2.
Air memberikan fasilitas
untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak
permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas
akan masuk kedalam sel secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio
menyerap air maka supply oksigen meningkat kepada selsel hidup sehingga
memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan
oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.
3.
Air berguna untuk
mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam fungsinya.
Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada
biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari
induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper
seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak bias
aktif melaksanakan proses-proses yang normal
separti
pencernaan(digestion) , pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan
tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak mengandung sejumlah air yang cukup.
4.
Air berguna sebagai
alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada titik tumbuh
pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kacang hijau atau (Vigna
radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan,
kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan.
Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral
penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga
aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masalah obesitas.
Kacang hijau
termasuk jenis tanaman yang relatif muda termasuk tanaman yang
relatif mudah untuk ditanam tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu
dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan
mineral,kelembaban, suhu serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan
baik.
Salah satu faktor
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan kelembaban.
Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Volume Air dan Kelembaban terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.
B.
Saran
Memilih biji yang masih segar
sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan dan kermbangan kacang hijau. Kondisi
pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri,
Istamar. 2007. Biologi untuk SMA kelas
XII. Jakarta : Erlangga http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/12/pertumbuhan-dan-perkembangan/ http://asnani-biology.blogspot.com/2009/05/pertumbuhan-dan-perkembangan.html
0 Response to "MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU"
Posting Komentar