JENIS-JENIS AYAM
Ayam
kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak ditangani dengan cara budidaya massal
komersial serta tidak berasal-usul dari galuratau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial
tersebut
Ayam
kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging.
Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan
mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya.
Nama
ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus. Aktifitas penternakan ayam
kampung telah ada sejak zaman dahulu .
[sunting]Latar belakang
Ayam
kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang
telah memasyarakat dan tersebar di seluruh pelosok nusantara.
Bagi masyarakat Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing.
Istilah
"Ayam kampung" semula adalah kebalikan dari istilah "ayam
ras", dan sebutan ini mengacu pada ayam yang ditemukan berkeliaran
bebas di sekitar perumahan.
Namun demikian, semenjak dilakukan program pengembangan, pemurnian, dan pemuliaanbeberapa
ayam lokal unggul, saat ini dikenal pula beberapa ras unggul ayam kampung.
Untuk membedakannya kini dikenal istilahayam buras (singkatan dari
"ayam bukan ras") bagi ayam kampung yang telah diseleksi dan
dipelihara dengan perbaikan teknik budidaya (tidak sekedar diumbar dan
dibiarkan mencari makan sendiri). Peternakan ayam buras mempunyai
peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi masyarakat pedesaan karena
memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pemeliharaannya
relatif lebih mudah.
Sejarah
Perkembangan
Sejarah
ayam kampung dimulai dari generasi pertama ayam kampung yaitu dari keturunan
ayam hutan merah (Gallus gallus). Jenis ayam kampung sudah dikenal
sejak zaman Kerajaan Kutai. Pada saat itu, ayam kampung
merupakan salah satu jenis persembahan untuk kerajaan sebagai upeti dari
masyarakat setempat. Keharusan menyerahkan upeti
menyebabkan ayam kampung selalu diternakan oleh warga kampung dan menyebabkan
ayam kampung tetap terjaga kelestariannya. Di
samping itu, ayam kampung memang sesuai dengan selera masyarakat setempat. Kebiasaan
beternak ayam kampung tersebutlah yang menyebabkan ayam ini mudah dijumpai di
tanah air. Sampai
sekarang sistem upeti dalam arti perpindahan barang (ayam kampung) dari desa ke
kota masih tetap ada. Bedanya,
saat ini perpindahan tersebut lebih bersifat bisnis..
Varietas
Ayam
kampung mempunyai banyak varietas dan spesies, beberapa di antaranya yang
penting yaitu :
1. Ayam Kedu
Ayam kedu merupakan
ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Magelang dan Temanggung atau eks. Kersidenan Kedu (Jawa Tengah). Berdasarkan penampilan warnanya,
ayam kedu dapat dibedakan menjadi empat jenis sebagai berikut.
a.
Ayam Kedu Hitam
Ayam
kedu hitam mempunyai penampilan fisik hamper hitam semua, tetapi kalau diamati
secara teliti warnanya tidak terlalu hitam .
Penampilan kulit pantat dan jengger masih mengandung warna
kemerah-merahan .
Bobot ayam kedu hitam jantan dewasa antara 2 Kg – 2,5 Kg, sedangkan yang
betinanya hanya 1,5 Kg.
Ayam ini sering disamakan dengan ayam cemani karena tampak serba hitam.
b.
Ayam Kedu Cemani
Ayam
kedu cemani memiliki penampilan sosok tubuh hitam mulus, termasuk paruh, kuku, telapak
kaki, lidah, telak (langit-langit mulut), bahkan daging dan tulangnya juga hitam .
Sosok tubuh ayam kedu jantan dewasa tinggi besar dan bobotnya antara 3
Kg- 3,5 Kg, sedangkan yang betina dewasa
berbobot antara 2 Kg- 2,5 Kg.
c.
Ayam Kedu Putih
Ayam
kedu putih ditandai dengan warna bulu putih mulus, jengger dan kulit mukanya
berwarna merah, sedangkan kakinya berwarna
putih atau kekuning-kuningan. Jenggernya tegak berbentuk wilah .
Bobot ayam jantan kedu putih dewasa mencapai 2,5 Kg .
Sedangkan bobot ayam kedu putih betina 1,2 Kg –
1,5 Kg .
d.
Ayam Kedu Merah
Ayam
kedu merah ditandai dengan warna bulu hitam
mulus, tetapi kulit muka dan jengger berwarna merah, sedangkan kulit badannya
berwarna putih.
Sosok tubuh ayam kedu merah tinggi besar dengan bobot ayam jantan dewasa 3
Kg-3,5 Kg, Sedangkan bobot ayam betina 2 Kg-2,5Kg .
2. Ayam
Nunukan
Ayam nunukan disebut juga ayam Tawao. Ayam ini merupakan ayam lokal
yang berkembang dipulau Tarakan, Kalimantan Timur. Ayam nunukan diperkirakan berasal dari Cina .
Karakteristik ayam nunukan adalah warna bulunya merah cerah atau merah
kekuning-kuningan, bulu sayap dan ekor tidak
berkembang sempurna.
Sementara paruh dan
kakinya berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan dengan jengger dan pial
berwarna merah cerah. Jenggernya berbentuk wilah dan bergerigi delapan.
Stadium anak
ayam sampai umur 45 hari cenderung berbulu kapas .
Berat badan ayam nunukan jantan dewasa 3,4
Kg – 4,2 Kg, sedangkan yang betina 1,6 Kg – 1,9 Kg .
3. Ayam
Pelung
Ayam
pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi (Jawa
Barat). Ayam pelung memiliki sosok tubuh
besar dan tegap, temboloknya tampak menonjol.
Kakinya panjang, kuat, dan pahanya berdaging tebal.
Ayam pelung jantan memiliki Jengger berbentuk wilah yang besar, tegak,
bergerigi nyata dan berwarna merah cerah.
Ayam pelung betina mempunyai jengger, tetapi jengger terseebut tidak berkembang
dengan baik.
Ayam pelung jantan dewasa mempunyai bobot badan berkisar antara 3,5 Kg – 5,5
Kg, sedangkan yang betina 2,5 Kg – 3,5 Kg.
4. Ayam
Sumatra
Ayam
Sumatra merupakan ayam lokal dari Sumatera Barat Penampilan perawakannya tegap, gagah ,tetapi ukuran tubuhnya kecil. Ayam
Sumatra jantan berkepala kecil, tetapi tengkoraknya lebar. Pipinya penuh
(padat), keningnya tebal, dan pialnya menggantung ke bawah. Paruh ayam Sumatra
umumnya pendek dan kukuh berwarna hitam, dengan cuping kecil dan berwarna
hitam.
Ayam Sumatra memiliki jengger berbentuk wilah dan berwarna merah.
Kulit muka juga berwarna merah atau hitam, ditumbuhi bulu halus yang
jarang .
Bobot ayam Sumatra jantan dewasa 2 Kg, sedangkan yang betina 1,5 Kg.
5. Ayam
Belenggek
Ayam
belenggek berasal dari Sumatera Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten
Solok.
Ayam ini pandai berkokok dengan suara yang merdu dan iramanya bersusun-susun,
panjang sampai terdiri atas 6-12 suku kata. Semakin panjang suku katanya, semakin panjang kokoknya .
6. Ayam Gaok
Ayam
gaok bersal dari madura dan Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep.
Keistimewaan ayam gaok yaitu kokoknya memiliki suara panjang yang hampir sama
dengan ayam pelung yang terdapat di Cianjur (Jawa Barat). Ayam Gaok jantan dewasa memiliki
bobot badan mencapai 4 Kg, sedangkan yang betina 2 - 2,5 Kg. Ayam Gaok jantan
memiliki tampilan tubuh besar, tegap dan gagah.
Jenggernya besar berbentuk wilah dan berwarna merah, dengan pial yang besar dan
warnanya merah.
Kakinya berwarna kuning.
Bulunya didominasi oleh warna kuning kehijau-hijauan (wido), namun ada
juga yang berwarna lain, seperti merah dan hitam.
Sebagai sumber
pangan
Ayam
kampung disukai orang karena dagingnya yang kenyal
dan "berisi", tidak lembek dan tidak berlemak sebagaimana
ayam ras Berbagai masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena
dagingnya tahan pengolahan (tidak hancur dalam pengolahan).
Selain itu daging ayam kampung memiliki keunggulan dibandingkan daging ayam
broiler, karena kandungan nutrisi yang lebih tinggi .
Bagian Daging dada ayam ini termasuk makanan utama atlet binaraga .
Dagingnya mengandung 19 jenis protein dan asam amino yang tinggi .
Kadar lemaknya juga relatif lebih rendah bila dibandingkan daging pada bagian
pahanya Ayam
kampung dipelihara oleh masyarakat terutama sebagai sumber protein hewani baik
berupa telur maupun
daging, di sampingkotorannya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman maupun
pakan ikan Sebagai
sumber protein hewani telur dan daging mengadung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan
berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat[9]. Oleh karena itu, agar ayam
kampung dapat berproduksi dengan baik salah satunya harus diberikan pakan yang
cukup. Ayam kampung memerlukan komposisi nutrisi yang
tepat, termasuk jika menginginkan ayam kampung yang memiliki tingkat produksi
telur yang tinggi Berat
telur ayam kampung berkisar antara 26,27-55,4 gr dengan rataan 45,46.
Pemeliharaan
Ada
dua cara memelihara ayam kampung, yaitu dipelihara dengan dilepas bebas atau
istilahnya diliarkan dan yang kedua dibudidayakan. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Diliarkan
Cara
pemeliharaan ini pada umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, cara ini
disebut sebagai cara tradisional. yaitu dilepas bebas berkeliaran di
kebun-kebun sekitar rumah.
Keunggulan
Ayam
kampung yang dilepas bebas biasanya mempunyai tingkat kekebalan yang tinggi dan
menghemat biaya makanan Umumnya
ayam cukup diberi makan pagi hari saat akan dilepas berupa sisa-sisa makanan
dan tambahan bekatul secukupnya. Selebihnya
ayam dianggap dapat mencari makan sendiri disekitar rumah .
Kelemahan
Kelemahannya
di antaranya yaitu ayam lambat untuk berkembang lebih banyak, karena tingkat
kematian pada anak ayam relatif lebih tinggi.
Waktu mengasuh terlalu lama yang berarti mengurangi produktifitas. Kendali akan keberadaan ayam
kurang, sehingga kemungkinan dimangsa predator maupun
hilang lebih tinggi.
Cara pemeliharan ini kurang produktif.
Dikandangkan
Ayam yang dipelihara dengan cara dikandangkan.
Semula
hewan yang kini dipelihara hidup bebas di alam, di hutan, di pegunungan dan
lautan lepas. Jumlah hewan-hewan ini
beraneka ragam, dan sifat-sifat kehidupannya pun bermacam-macam. Jumlah yang banyak dan beragam itu tidak seimbang dengan
jumlah manusia yang masih sedikit dan hidup di gua-gua terpencil untuk melindungi diri
dari serangan binatang buas . Kebutuhan untuk hidup mendorong manusia memanfaatkan
tanaman dan binatang yang dapat ditangkap atau dibunuhnya. Dari kegiatan itulah manusia mengalami proses belajar
untuk mengenal hewan yang enak dimakan dan mudah ditangkap atau dibunuh . Perbendaharaan manusia akan hewan konsumsi mulai
bertambah. Di antara hewan yang digemari, adalah hewan-hewan kecil
yang mudah ditangkap atau dibunuh. Proses terus berkembang dan kegemaran akan hewan-hewan
konsumsi mulai meningkat pada usaha untuk dengan mudah memperoleh tanpa harus
mencari-cari di hutan. Inilah penyebab timbulnya keinginan untuk memelihara hewan
dengan cara dikandangkan. Cara pemeliharan ini kurang produktif .
Kandang
adalah tempat tinggal hewan yang dipelihara, salah satunya ayam, tempat
berlindung dari terik matahari dan hujan, tempat mendapat pakan dan minum,
mendapat jaminan kesehatan dan aman dari gangguan hewan pemangsa lainnya serta
orang-orang jahat. Oleh karena itu kandang sangat
berperan penting dalam pemeliharaan ayam kampung.
Keunggulan
Ayam
yang dikandangkan lebih mudah dikontrol keberadaannya, dapat mempercepat populasinya dengan cara setiap ayam yang bertelur diambil dan
dikumpulkan untuk ditetaskan secara bersama dalam satu indukan atau mesin
penetas.
Anak ayam tidak harus mengikuti induknya .
Namun dapat dipisah dan ditempatkan dengan pemberian panas cahaya listrik
(untuk penghangat) dan makanan yang sesuai.
Kelemahan
Apabila
kondisi kandang tidak diperhatikan dan tidak sesuai syarat, maka kondisi hewan
peliharaan jstru akan memburuk, hal ini disebabkan kondisi yang telah membuat
hewan ternak memiliki ketergantungan terhadap pemeliharanya, sehingga
memerlukan perhatian yang lebih dibandingkan dengan cara diliarkan. Oleh karena itu kondisi kandang merupakan hal yang sangat
penting dalam cara pemeliharaan ini, misalnya pada saat pembuatan kandang harus
diperhatikan beberapa faktor, di antaranya yaitu masalah biologis ayam yang
akan menempatinya, teknik pembuatan kandang yang berhubungan langsung dengan
masalah bentuk dan kualitas bahan, serta masalah iklim, suhu,
pergerakan angin dan pengaturan udara yang berhubungan langsung
dengan temperatur dankelembaban kandang serta ventilasi udara.
Kebiasaan
atau sifat ayam kampung yang merugikan
Beberapa
kebiasaan atau sifat yang kampung yang meugikan, di antaranya yaitu :
1.
Kanibalisme
Kanibalisme
pada ayam kampung adalah mematuk bahkan memakan kawan sendiri .Kanibalisme pada ayam kampung dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu ayam kekurangan zat makanan, misalnya protein, mineral
dan air minum; jumlah ayam dalam satu kandang terlalu padat, sehingga ayam
saling berebut tempat yang paling menyenangkan; udara dalam kandang terlalu
panas, karena sistem ventilasi kandang kurang baik; ayam kekurangan grit .
2.
Memakan telur
Peristiwa
ayam memakan telur (egg eating)
sering dijumpai pada pemeliharaan ayam sistem kandang litter.
Untuk menghindari ayam memakan telurnya sendiri, zat-zat mineral (NaCl dan Ca)dan air minum yang dibutuhkan ayam
harus dipenuhi .
3.
Rontok Bulu
Rontok
bulu merupakan peristiwa alami yang wajar bagi ayam. Tetapi bila hal ini
terjadi terlalu cepat, jelas akan merugikan peternakayam
CARA
MEMELIHARA AYAM PEDAGING
|
Memilih Varietas Ayam
|
Suatu varietas ayam adalah suatu
ras atau family dari ayam yang memiliki kesamaan umum dalam hal ukuran,
bentuk atau profil, dan pembawaan. Semua ayam dalam satu varietas akan
memiliki karakteristik yang sama yaitu: warna kulit, Varietas ini selanjutnya
dibagi ke dalam beberapa kelas. Kelas ayam yang sudah banyak dibudidayakan
pada umumnya diberi nama yang dikaitkan dengan tempat asalnya, misalnya
American, Asiatic, English, Mediteranian, dan semacamnya.
Untuk memulai
usaha kecil-kecilan di bidang peternakan ayam, ada tiga jenis varietas yang
bisa dipilih berdasarkan tujuan pemeliharaannya, yaitu: ayam petelur, ayam
pedaging atau ayam potong, dan ayam berfungsi ganda untuk kedua maksud
tersebut.
Ayam petelur – Ayam ini tubuhnya relatif lebih kecil. Produksi
telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Telur pertama dihasilkan pada
saat berumur 5 bulan dan akan terus menghasilkan telur sampai umurnya
mencapai 10 – 12 tahun. Umumnya, produksi telur yang terbaik akan diperoleh
pada tahun pertama ayam mulai bertelur. Produksi telur pada tahun-tahun berikutnya
cenderung akan terus menurun.
Ada dua pilihan
untuk ayam petelur ini yang dibedakan dari warna telurnya, yaitu:
·
Telur berwarna
putih
Ayam petelur dengan telur berwarna putih yang terbaik adalah dari Jenis ras Leghorn. Hanya saja ayam ini suka terbang dan sangat berisik. Jenis ras lainnya yang menghasilkan telur putih diantaranya adalah Minorcas. Anconas, dan California White.
·
Telur berwarna
coklat
Sedangkan ayam peterlur dengan telur berwarna coklat yang terbaik adalah dari Jenis ras Production Red. Ayam hibrida ini adalah hasil perkawinan silang dari ayam petelur Rhode Islands Red dan New Hampshire. Sedangkan ayam ras Rhode Islands Red dan New Hampshire sendiri sudah tergolong sebagai ayam petelur yang baik dalam menghasilkan telur berwarna coklat.
Ayam pedaging – Ayam silang Cornish Rock adalah ayam pedaging yang
tergolong terbaik pada saat ini. Ayam ini merupakan hasil silang dari Cornish
dan Plymouth Rock. Ayam pedaging lainnya yang tergolong baik adalah dari
jenis ras Brahmas, Cochins, dan Cornish. Ayam pedaging yang baik adalah ayam
yang mengkonsumsi dua kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram berat
tubuhnya. Ayam betina pada umumnya djual ke pasar pada saat beratnya mencapai
antara satu tiga per empat kg sampai dua setengah kg sedangkan ayam jantan
antara tiga kg sampai empat kg. Ayam yang semakin cepat pertumbuhannya maka
semakin ekonomis unuk dipelihara.
Ayam berfungsi
ganda – Ayam pada jenis ini
merupakan campuran antara ayam petelur dan ayam pedaging. Dominiques,
Plymouth Rocks, Sussex, Orpington, and Wynadottes adalah beberapa ras ayam
dari ayam berfungsi ganda. Ayam kampung di negara kita adalah termasuk pada
jenis ini.Telur ayam jenis ini berwarna coklat dan mereka membesarkan sendiri
anak-anaknya. Pada umumnya mereka tidak menghasilkan berat tubuh secepat ayam
pedaging dan juga tidak menghasilkan telur sebanyak ayam petelur. Ayam ini
berciri khas sebagai ayam yang dipelihara di halaman belakang rumah. Peternak
akan memperoleh telur ayam untuk konsumsi sehari-hari disamping sesekali
memperoleh daging ayam jantan dari kelebihan jumlah yang diperlukan dan
daging ayam-ayam tua yang sudah tidak produktif lagi.
Pertimbangan
lain dalam memilih jenis varietas ayam adalah kondisi cuaca lokal di tempat
peternakan berada.
Ayam yang berbulu tebal akan lebih
cocok dipelihara ditempat yang bercuaca lebih dingin dari pada ayam yang
berbulu tipis. Orpingtons, Brahmas, Cochins. Plymouth Rocks, Rhode Island
Reds dan Wyandottes adalah ayam-ayam yang berbulu tebal yang berarti cocok
pada cuaca dingin. Leghorn, Minorca, Andalusian, Hamburgs dan ayam
Mediterranean lainnya akan lebih baik dipelihara pada tempat-tempat yang
bercuaca lebih hangat.
Untuk lebih
jelasnya dalam menentukan varietas yang cocok dengan cuaca lokal di tempat
Anda, sebaiknya dikonsultasikan pada Dinas Peternakan Ayam setempat atau
perusahaan ternak ayam terdekat.
Lebih lanjut,
sebaiknya dibiasakan membeli anak ayam yang berkualitas sesuai kebutuhan.
Apabila anak ayam dibeli dari perusahaan peternakan ayam, mintalah sekalian
divaksinasi terhadap penyakit Marek. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan segera
setelah anak ayam dientaskan agar sepanjang hidupnya tercegah dari serangan
penyakit Marek yang sangat mematikan. Untuk broiler atau ayam pedaging, agar
lebih murah harganya, pilihlah anak ayam yang belum diseleksi kelaminnya
(straight-run).
Hendaknya
diingat bahwa pada waktu memilih varietas ayam ini apabila ada yang cocok
jangan dulu langsung dibeli. Anggap saja Anda berada dalam tahapan sedang
melakukan survey, bukan sedang membeli. Pembelian anak ayam sebaiknya
dilakukan apabila segala persiapan untuk kedatangan anak ayam telah selesai
dikerjakan, karena apabila belum siap maka risiko kematian anak ayam yang
baru dibeli tersebut akan sangat tinggi.
|
Jenis- jenis Ayam Petelur
|
Ayam petelur telah dikembangkan
sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai
di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi
peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe: 1) Tipe Ayam Petelur Ringan. Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan. 2) Tipe Ayam Petelur Medium. Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak. |
Sistem Reproduksi Ayam Betina
Ovarium
dan oviduk. Ovarium adalah
tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta
pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk adalah tempat menerima kuning telur
masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas umumnya
dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan berfungsi, sedangkan
yang bagian kanan mengalami rudimenter.
- Ovarium. Ovarium pada
unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah
anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan
bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada
saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur
12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.
Ovarium terbagi dalam dua bagian,
yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada
bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel
terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah.
Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara
dapat mencapai jutaan buah).
Folikel akan masak pada 9-10 hari
sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang
tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun
folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum
dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di
hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di
ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk(kuning
telur).
Dikenal tiga fase perkembangan yolk, yaitu
fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari
sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat
tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah
oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus
germinalis.
Folikel dikelilingi oleh pembuluh
darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek
sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui
pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta
dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi
ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca
layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga
memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan
kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter
untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum
sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang
berupa material protein bersifat fibrous (berongga).
Dalam membran plasma, oocyte (calon
folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga
terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning
telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL)
dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk
kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini
membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati
sebagai respon terhadap estradiol.
Komponen vitelogenin lebih mudah
larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya
reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses
pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis.
Penyusun utama kuning telur adalah
air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning telur
diklasifikasikan menjadi dua kategori:
1.
Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning
telur dan disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.
2.
Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri
dari high density lipoprotein (HDL) dan low
density lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan
keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari
disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon
estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc membentuk
molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.
Adapun urutan perjalanan terbentuknya sebutir telur pada
saluran reproduksi ayam betina adalah sebagai berikut:
a. Infundibulum/papilon :
panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis
dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning
telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum
dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
b. Magnum : bagian
yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang
sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan
magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental
dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur
selama 3,5 jam.
c.Isthmus: mensekresikan
membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur
berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan
yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari
isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
d. Uterus : disebut
juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua
fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk
kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel
phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur.
Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
e. Vagina: bagian ini
hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan
kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit,
kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan
kembali terjadi ovulasi.
f. Kloaka: merupakan
bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu
untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab
mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu,
saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian
kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/
(kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses
pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
Sistem Reproduksi Ayam Jantan
Sistem
reproduksi pada ayam jantan berbeda dengan ayam betina.
Alat
reproduksi ayam jantan dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu sepasang testis,
sepasang saluran deferens, dan kloaka.
1.
Testis
Testis
ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat pada bagian
dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum
mesorchium, berdekatan denganaorta dan vena
cavar, atau di belakang paru-paru bagian depan dari ginjal. Meskipun dekat
dengan rongga udara, temperatur testis selalu 41o - 43o C
karena spermatogenesis (pembentukan sperma) akan terjadi pada temperatur
tersebut.
Testis
ayam berbentuk biji buah buncis dengan warna putih krem. Testis terbungkus oleh
dua lapisan tipis transparan, lapisan albugin yang lunak.
Bagian dalam dari testid terdiri atas tubuli seminiferi (85% –
95% dari volume testis), yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan
jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
hormon steroid, androgen, dan testosteron. Besarnya testis tergantung pada
umur, strain, musim, dan pakan.
2.
Saluran Deferens
Saluran
deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara
sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran
epididimis dan dinamakan saluran deferens.
Saluran
deferens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang
berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma
mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. Pemasakan dan
penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens.
3.
Alat Kopulasi
Alat
kopulasi pada ayam berupa papila (penis) yang mengalami rudimenter, kecuali
pada itik berbentuk spiral yang panjangnya 12-18 cm. Pada papila ini juga
diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya
kopulasi.
++ Mekanisme
Spermatogenesis ++
Spermatogenesis
adalah proses pembentukan sel sperma yang terjadi di epitelium (tubuli) seminiferi
di bawh kontrol hormon gonadotropin dan hipofisis (pituitaria bagian depan).
Tubuli seminiferi ini terdiri atas sel sertoli dan sel germinalis.
Spermatogenesis terjadi dalam tiga fase, yaitu fase spermatogenial, fase
meiosis, dan fase spermiogenesis yang membutuhkan waktu 13 – 14 hari.
0 Response to "JENIS-JENIS AYAM"
Posting Komentar