INFORMASI PENTING TENTANG PENYAKIT PNEUMENIA YANG PERLU ANDA KETAHUI
Pneumonia atau
dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan
peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada
penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran
pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau
nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau
menggigil.
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun.
Pneumonia terjadi saat kuman mengalahkan
sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan peradangan pada paru-paru. Infeksi
yang paling sering terjadi disebabkan oleh bakteri dan virus dalam udara yang
kita hirup.
Berdasarkan kuman penyebabnya, pneumonia
dapat digolongkan menjadi:
- Pneumonia akibat bakteri. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Sedangkan bakteri lainya adalah Chlamydophila pneumonia.
- Pneumonia akibat virus. Sebagian virus penyebab batuk pilek atau flu juga bisa menyebabkan pneumonia. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan pneumonia di antaranya, Adenovirus, virus Corona, yang menyebabkan SARS, MERS, dan Covid 19, virus Influenza, serta Hantavirus. Umumnya, pneumonia karena virus menimbulkan gejala yang lebih ringan dan lebih singkat dibanding pneumonia karena bakteri. Namun ada juga yang bisa memburuk dengan cepat.
- Pneumonia akibat jamur. Orang dapat terjangkit kondisi ini jika menghirup spora jamur dalam jumlah banyak, yang bisa didapat dari tanah atau kotoran burung. Pneumonia akibat jamur lebih rentan terkena pada orang yang memiliki penyakit kronis atau orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah
- Pneumonia mikoplasma. Mikoplasma adalah organisme yang bukan termasuk virus atau bakteri, tetapi memiliki ciri yang menyerupai keduanya. Pneumonia jenis ini tergolong ringan, dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan remaja.
Penyebaran infeksi dapat melalui percikan air
liur yang dikeluarkan oleh penderita pneumonia ketika batuk atau bersin, yang
tersebar di udara dan dihirup orang lain.
Semua orang bisa terserang penyakit ini,
namun risiko terserang pneumonia biasanya lebih besar pada:
- Bayi serta anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
- Lansia di atas 65 tahun.
- Perokok. Rokok dapat mengganggu pertahanan tubuh alami dalam melawan bakteri atau virus penyebab pneumonia.
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya penderita HIV, orang yang sedang menjalani kemoterapi, atau yang menjalani transplantasi organ.
- Penderita penyakit paru kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Pasien di rumah sakit. Risiko terbesar mengalami pneumonia dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruang perawatan intensif, terutama pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Namun jangan khawatir, ada cara yang bisa
dilakukan untuk pengobatan pneumonia. Pengobatan ini bertujuan untuk
menyembuhkan infeksi yang terjadi, serta mencegah komplikasi yang ditimbulkan.
Pengobatan dilakukan sesuai penyebab serta tingkat keparahan yang dialami.
Untuk pneumonia ringan, pasien akan diberi obat berupa:
- Obat pereda nyeri. Obat ini diberikan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Contoh obat ini adalah ibuprofen atau paracetamol.
- Obat batuk. Obat ini dapat meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat. Pemberian obat ini sebaiknya dilakukan dalam dosis yang rendah. Selain meredakan batuk, terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak.
- Antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri. Sebagian besar penderita pneumonia memberi respons yang baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-3 hari.
Di samping pemberian obat, beberapa upaya
mandiri juga dapat dilakukan di rumah untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah
pneumonia kambuh kembali. Upaya tersebut meliputi:
- Banyak beristirahat.
- Mengonsumsi banyak cairan.
- Tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.
Penderita pneumonia sebaiknya dirawat di
rumah sakit jika telah berusia di atas 65 tahun, fungsi ginjalnya menurun,
memiliki tekanan darah rendah, sesak napas, suhu tubuhnya di bawah normal, dan
detak jantungnya tidak normal.
Perawatan di rumah sakit juga dibutuhkan
untuk penderita pneumonia yang berusia kurang dari 2 bulan, tampak lebih sering
tidur dan lemas, sesak napas, memiliki kadar oksigen darah yang rendah, serta
mengalami dehidrasi.
Perawatan di rumah sakit dapat berupa:
- Pemberian antibiotik melalui suntikan.
- Penambahan oksigen. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kadar oksigen dalam aliran darah, melalui selang atau masker oksigen.
- Rehabilitasi paru. Terapis akan membimbing pasien melakukan latihan pernapasan untuk memaksimalkan penyerapan oksigen.
Sedangkan pasien pneumonia dengan gejala yang
sangat parah, perlu ditempatkan dalam ruang perawatan intensif dan
dipasangkan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Proses penyembuhan pneumonia juga tergantung
dari jenis pneumonia, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan penderita pada
umumnya.
Penderita pneumonia yang berusia muda
biasanya dapat kembali menjalani kegiatan secara normal dalam waktu satu
minggu. Penderita lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama dan masih
merasakan lelah selama beberapa waktu. Sementara jika gejala pneumonia
sangat parah, maka waktu penyembuhan dapat mencapai beberapa minggu.
0 Response to "INFORMASI PENTING TENTANG PENYAKIT PNEUMENIA YANG PERLU ANDA KETAHUI"
Posting Komentar