Makalah Self Care Orem
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teori self care Orem ini
dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan dan membantu hubungan
antara perawat-klien dengan lingkungannya yang berdampak pada status kesehatan
serta kebutuhan akan keperawatan. Sejalan dengan teori self care yang
bentuk stimulusnya berasal dari ketidakmampuan individu dalam melakukan
perawatan diri, maka aplikasi teori self care tersebut
adalah bagaimana melakukan tahap-tahap asuhan keperawatan yang didasarkan
pada bentuk kerangka pikir model koseptual Orem dalam memberikan
bantuan ketidakmampuan kepada individu atau keluarga dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya dengan tujuan utamanya adalah bagaimana memandirikan individu
atau keluarga dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan dasar sesuai tingkat ketidakmampuan klien. Inilah yang menjadi alasan
penulis membahas konseptual model Dorothea E.Orem.
B.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.
Meningkatkan pemahaman tentang konseptual
model Orem dalam penerapan asuhan keperawatan dengan berbasis self
care.
2.
Memenuhi tugas
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Model Konseptual Dorothea E Orem
Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa
teori self care deficitDorothea E. Orem diturunkan pada tahun 1958
sebagai pandangan tentang konsep keperawatan yaitu keinginan pasien untuk
merawat dirinya sendiri. Pengetahuan ini muncul dari pengetahuan Orem pada
sifat- sifat situasi praktik keperawatan. Menurut Orem (2012) self care merupakan kemampuan
individu untuk memprakarsai dirinya dalam melakukan perawatan diri sendiri
dalam rangka mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
1. Asumsi Dasar Model Self Care Dorothea
E. Orem
Menurut Tomey dan Alligood (2006) teori Orem di asumsikan dari lima asumsi yang
mendasar sebagai teori umum ilmu keperawatan yaitu:
a. Manusia memerlukan masukan- masukan berkelanjutan secara
sengaja bagi diri mereka dan lingkungannya agar bisa hidup dan berfungsi alami
b. Human agent memiliki kekuatan
untuk dilatih dalam membentuk perawatan bagi dirinya dan juga yang lain dalam
upaya mengenali kebutuhan dan bagaimana membuat masukan yang dibutuhkan.
c. Pengalaman manusia terkait dengan tindakan keperawatan
bagi diri sendiri dan orang lain melibatkan pengaturan fungsi masukan-
masukan.
d. Human agent dilatih
untuk menemukan, mengembangkan, dan meneruskan ke berbagai jalan untuk
mengidentifikasi kebutuhan- kebutuhan dan membuat masukan untuk dirinya dan
orang lain.
e. Berbagai kelompok berhubungan dan bertanggungjawab
menjaga anggota kelompok yang kurangan pengalaman untuk dapat memberikan
masukan
Teori Orem dikenal dengan ”teori
self care deficit”. Teori ini disusun berdasarkan tiga teori yang
berhubungan yaitu: self care, self care deficit dan nursing
system. Asumsi dasar dari ketiga hal tersebut menurut Orem, adalah sebagai
berikut:
a.
Perawatan
Sendiri (Self Care)
Menggambarkan atau menjelaskan tentang
perawatan diri sendiri dalam suatu kontribusi berkelanjutan pada orang dewasa
bagi eksistensi, kesehatan dan kesejahteraannya. Dapat pula diartikan sebagai
latihan aktifitas yang individunya dalam memulai dan menampilkan kepentingan
mereka dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan.
Mayo
(1997) menyebutkan bahwa perawatan sendiri adalah suatu kebutuhan universal
untuk menjaga dan meningkatkan eksistensinya, kesehatannya, dan kesejahteraan
hidupnya. Perawat membantu klien untuk mencapai kemampuan perawatan diri dengan
pemenuhan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan istirahat, menyendiri
dan interaksi sosial, pencegahan dari bahaya, dan pengenalan fungsi makhluk
hidup.
Delapan
syarat ini menampilkan macam- mcam perbuatan manusia yang akan membawa pada
kondisi internal dan eksternal yang dapat mempertahankan fungsi dan struktur
manusia. Ketika hal ini secara efektif tersedia, perawatan diri atau perawatan
bergantung yang terorganisir seputar syarat perawatan mandiri
membantu perkembangan positif bagi kesehatan dan kesejahteraan (Tommey
& Alligood, 2006).
Di dalam mencapai perawatan mandiri ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat perawatan itu sendiri diartikan
sebagai tujuan yang harus dicapai melalui berbagai usaha perawatan.
Syarat-syarat ini dikelompokkan menjadi :
1) Syarat
umum perawatan sendiri (Universal self care requisites)
Merupakan hal umum bagi seluruh manusia
meliputi pemenuhan kebutuhan udara, air, makanan, kebersihan, aktifitas dan
istirahat, menyendiri dan interaksi sosial, pencegahan dari bahaya, dan
pengenalan fungsi mahluk hidup. Delapan syarat-syarat ini akan mempengaruhi
perbuatan manusia yang akan membawa pada kondisi internal dan eksternal yang
dapat mempertahankan fungsi dan struktur manusia, yang pada akhirnya akan
mendukung pertumbuhan manusia dan kedewasaannya. Jika hal ini
tersedia secara efektif, perawatan diri atau perawatan bergantung yang
terorganisir seputar syarat-syarat universal perawatan mandiri membantu
perkembangan positif bagi kesehatan dan kesejahteraan.
2) Syarat
perkembangan perawatan sendiri (Developmental self care requisites)
Adalah bagaimana mempelajari
proses-proses kehidupan, pendewasaan, dan pencegahan terhadap kondisi-kondisi
yang merusak kedewasaan atau dapat mengurangi efek-efek tersebut. Masing-masing
tahap perkembangan manusia mulai dari fetal termasuk kelahiran, neonatal,
infant, anak-anak dan remaja, dewasa, kehamilan pada remaja maupun dewasa
memiliki karakteristik kebutuhan perawatan diri yang berbeda-beda. Kemampuan
perawatan diri yang mandiri atau ketergantungan sesuai tahapannya sangat
mempengaruhi proses perkembangan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi
kesehatan dan kesejahteraan.
3) Syarat
deviasi kesehatan perawatan sendiri(Health deviation self care requisites)
Biasa disebut juga dengan self-care
needs. Adalah bagaimana memenuhi kebutuhan manusia dengan menghubungkan
faktor genetik dan gangguan yang menetap, gangguan struktur dan fungsi manusia
atau ketidakmampuan, atau efek dari pengobatan dan tindakan. Orem (2007)
menyebutkan bahwa self-care needs memiliki tiga kategori yaitu: (1) Universal, adalah
kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu, (2)Developmental,
yaitu kebutuhan yang diakibatkan adanya maturasi atau perkembangan
dari suatu kondisi, dan (3) Health Deviation, yaitu kebutihan yang
diakibatkan karena adanya suatu penyakit, injury, kondisi sakit maupun
perawatannya.
Penyakit atau luka tidak hanya
berpengaruh pada mekanisme-mekanisme struktur spesifik secara fisiologis atau
psikologis tetapi juga bersatu dengan fungsi kemanusiaan. Bukti deviasi-deviasi
kesehatan membawa tuntutan apa yang harus dilakukan untuk memulihkan ke keadaan
normal. Jika orang-orang dengan deviasi-deviasi kesehatan menjadi kompeten
dalam mengatur sistem perawatan mandiri maka mereka harus dapat menerapkan
pengetahuan medis yang relevan bagi perawatan mereka sendiri.
Terkait dengan upaya untuk mencapai
kemandirian memenuhi syarat-syarat deviasi kesehatan perawatan diri maka muncul
totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yang ditampilkan untuk beberapa waktu
agar menemukan cara dan metode-metode yang valid dan berhubungan dengan
perangkat operasi atau penanganan atau dikenal dengan istilah terapi kebutuhan
perawatan sendiri (therapeutic self care demand).
b.
Ketidakmampuan
Perawatan Mandiri (Self Care Deficit)
Wikipedia (2012) menyebutkan bahwa Self
Care Deficit adalah suatu
kondisi manakala seseorang mengalami ketidakmampuan atau ketidakpedulian pada
dirinya sendiri. Ketidak mampuan klien ini memerlukan agen keperawatan yang
mempunyai kemampuan khusus untuk memberikan perawatan yang akan menggantikan
kerugian atau memberikan bantuan dalam mengatasi penurunan kesehatan
Terkait hal tersebut dikenal adanya agen keperawatan yang mempunyai kemampuan khusus yang
memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau
bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau perawatan mandiri. Agen
keperawatan (Nursing agency) yaitu karakteristik orang yang
mampu memenuhi status perawatan dalam kelompok-kelompok sosial.
Sementara itu Orem (2007) menyebutkan juga bahwaself care agency adalah
individu yang dapat memberikan bantuan dalam kegiatan perawatan diri. Ada
tambahan tiga istilah yang berhubungan dengan”Self care agency”,yaitu ”agent”,
”self care agent”, ”dependent care agent”. ”Agent” adalah
orang yang mengambil tindakan. ”Self care agent” adalah penyedia
perawatan mandiri. “Dependent care agent” adalah penyelenggara perawatan
(misalnya keluarga)
c. Sistem-sistem Keperawatan (Nursing Systems)
Sistem-sistem keperawatan dibentuk ketika
para perawat menggunakan kemampuan-kemampuan mereka untuk menetapkan,
merancang, dan memberikan perawatan kepada pasien (sebagai individu atau
kelompok) Aksi-aksi ini atau sistem-sistem keperawatan ini mengatur nilai
kemampuan atau latihan kemampuan individu dihubungkan denganself care dan
mempertemukan syarat-syarat perawatan sendiri bagi individu dengan cara terapi
yang tepat.
B.
Paradigma Keperawatan Menurut Dorothea
E.Orem
1.
Manusia
Orem mengemukakan pandangannya tentang
manusia dalam kaitannya dengan teori self care, sebagai berikut:
a.
Individu sebagai kesatuan unit yang
menjalankan fungsi biologis, simbolik dan sosial dengan melakukan aktifitasself
care untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.
b.
Setiap individu memerlukan self
care dan mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya sendiri selama
masih mungkin dan pada dasarnya kebutuhan self caremerupakan
tanggung jawab individu untuk memenuhinya.
c.
Pada keadaan normal dan maturitas yang
cukup individu bertindak sebagai agen self care untuk dirinya.
Pada bayi, orang tua bertindak sebagai agen self care dan pada
individu yang sakit atau cacat, maka keluarga dan perawat menjadi agen self
care bagi mereka.
d.
Individu mempunyai kemampuan untuk
berkembang dan belajar dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.Hal
ini dipengaruhi oleh usia (kematangan) kapasitas mental, sosial, budaya
masyarakat dan status emosi individu.
e.
Manusia berbeda dari makhluk lainnya
dalam kapasitasnya untuk merefleksikan dirinya dan lingkungannya, mampu
mensimbolisasi apa yang dialami, menggunakan kreasi simbol (ide, kata) dalam
berfikir dan berkomunikasi, membimbing untuk melakukan sesuatu dan membuatnya
berguna untuk dirinya dan orang lain
2.
Lingkungan
Pandangan Orem berkaitan dengan
lingkungan, yaitu: Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar
pasien yang menpengaruhi dan berinteraksi dengan individu. Lingkungan menurut
Orem terdiri dari lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial yang dapat
mempengaruhi individu memenuhi kebutuhan self care secara
optimal.
Disamping lingkungan fisik, kimia,
biologi dan sosial Orem mengemukan juga bahwa terdapat lingkungan positif dan
lingkungan negatif. Lingkungan posistif menurutnya, adalah lingkungan yang
dapat menunjang individu memenuhi kebutuhan self care dan
lingkungan negatif yang menghambat pemenuhan kebutuhan self care-nya.
3. Sehat atau Kesehatan
Orem mengemukakan pandangan bahwa sehat
merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan perkembangan struktur tubuh dan
fungsi mental secara terintegrasi dan menyeluruh termasuk aspek fisik,
psikologis, interpersonal dan sosial. Status kesehatan ditunjukan melalui
kemampuan individu mencegah sakit, mempertahankan / meningkatkan status
kesehatan, mengobati penyakit dan mencegah komplikasi.
Orem juga memandang bahwa sehat merupakan
tanggung jawab individu untuk mencapainya, bila individu dapat memenuhi
kebutuhan self care-nya secara baik dan optimal maka individu
tersebut dapat dikatakan sehat. Sehat merupakan hasil dari pengalaman individu
menghadapi dan mengatasi stimulus yang timbul seperti tuntutan kebutuhan,
dorongan dan keinginan. Dikatakan bahwa kesejahteraan merupakan simbul
kesehatan yang ditandai dengan keberhasilan individu mengembangkan diri dan
memanfaatkan sumber daya yang ada yang dimanifestasikan melalui kemampuan
menunjukkan eksistensinya serta dipengaruhi oleh persepsinya.
4. Keperawatan
Keperawatan menurut Orem merupakan
rangkaian aktifitas yang bersifat therapeutik didasari oleh teori keperawatan. Sistem
keperawatan diartikan sebagai produk atau hasil dari aktifitas perawat
sebagai agent self carepasien serta memenuhi kebutuhan self
care secara therapeutik. Didalam sistem keperawatan, perawat memberi
gambaran, merancang dan memfasilitasi kebutuhan self carepasien dan
mencari cara bentuk terapeutik perawat sehingga dapat mengeliminir self
care deficit dari pasien. Adapun tujuan keperawatan menurut orem,
adalah:
a. Mempertahankan
kebutuhan self care sesuai kemampuan klien dan meminimalkan
dari self care deficit.
b. Meningkatkan
kemampuan pasien dalam pemenuhan self care.
c. Membantu
orang lain untuk memberikan bantuan self carejika pasien tidak
mampu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konseptual model self care yang
dikembangkan oleh Dorothea E. Orem merupakan salah satu model yang menekankan
pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan self care secara
mandiri dan selama masih memungkinkan dan menekankan supaya individu
menjadi self care agent bagi dirinya sendiri. Dimana manusia
merupakan kesatuan unit fungsional yang menjalankan fungsi biologisnya,
sedangkan sehat-kesehatan merupakan kondisi seseorang dapat memenuhi
kebutuhan self care-nya dan kondisi sehat akan mudah dicapai.
Apabila individu mempunyai kemampuan dan kesadaran yang tinggi dalam merawat
dirinya sendiri dan mengoptimalkan kesehatannya, serta memodifikasi lingkungan
yang dapat menunjang dalam aktivitas sehari-hari maka individu tersebut akan
berada dalam kondisi sehat.
Peran keperawatan dalam kondisi
ketidakmampuan dalam melakukan self care ditekankan kepada
proses bagaimana memberi bantuan dan membimbing, memfasilitasi dan memotivasi
individu untuk memenuhi kebutuhan self care-nya dengan membantu
aktivitasnya. Bila individu gagal memenuhi kebutuhan self care-nya,
pada kondisi ini perawat bertindak sebagai self care agent bagi
individu tersebut.
B.
Saran
Saran yang dapat menjadi masukan adalah sebagai
berikut:
1.
Konsep model self care tersebut
masih dapat berkembang dan dapat dikembangkan menjadi beberapa teori
keperawatan turunan yang baru sesuai dengan kondisi perkembangan keperawatan.
2.
Konseptual model self care dapat
diaplikasikan pada praktek keperawatan pada semua unit baik Rumah Sakit,
keluarga/komunitas tergantung pada areanya dan sasaran pasiennya.
3.
Pada pemenuhan kebutuhan perawatan diri
pasien, diperlukan adanya self-care agent yang membantu pasien
sehingga dapat memperjelas peran perawat dan pasien/keluarga, dalam
hal ini yang diharapkan adalah kesadaran pasien mampu melakukan perawatan diri
secara mandiri sehingga tercapai tingkat kemandirian yang optimal.
4.
Perlu diterapkannya teori tersebut bagi
pofesi keperawatan baik untuk pendidikan, perawat klinik, perawat komunitas,
administrasi dan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dennis, C.M. (1997). Self Care Deficit Theory of Nursing: Concepts
and Applications. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc.
Fitzpatrick, J.J. & Whall, A.L.
(1989). Conceptual models of
nursing: Analysis and Application. (2nd Ed.).
Norwalk: Appleton & Lange
George, J.B. (1995). Nursing Theories: The base for professional nursing
practice. (4th Ed.). Connecticut: Appleton
and Lange
Kozier, B. (1997). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspective. (3th Ed.). Philadhelpia:
Addison Esley.
Mayo. (1997. Portfolio Professional Nursing Web Site. Diakses tgl 26-10-
2012 darihttp://www.nurses.info/nursing_theory_midrange_theories.htm
Orem (2007) Dorothea Orem Nursing Theory. Diakses tgl 26-10-2012
dari http://faculty.ucc.edu/nursing-gervase/Orem%5B1%5D.pps.
Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works.
Sixt Ed. St.Louis; Mosby Elsevier
0 Response to "Makalah Self Care Orem"
Posting Komentar