Proses Terbentuknya Bumi
1.
Awal Terbentuknya Bumi
Bumi mulai terbentuk saat butiran
debu dan gas yang berada disekitar Matahari saling melekat membentuk partikel.
Partikel partikel tersebut selanjutnya menggumpal menjadi lebih besar dan
saling bertabrakan sehingga membentuk benda benda berukuran planet. Salah suatu
benda tersebut diperkirakan sebagai Bumi dalam bentu massa batuan yang
dikelilingi gas dan tidak mengandung air.
Gaya berat yang dimiliki bumi
meningkatkan tekanan sehingga bagian dalam Bumi akan mencair. Sementara itu,
bahan yang berat seperti besi akan tertekan dan tenggelam kedalam bumi,
sedangkan bahan yang ringan akan muncul dan mengapung kepermukaan kerak bumi.
Adanya pemanasan didalam Bumi
menyebabkan terbentuknya uap air dan gas gas lainnya hingga membentuk atmosfer.
Diperkirakan unsur unsur yang terkandung dalam atmosfer pada saat itu adalah
hidrogen, helium, metana, dan amonia. Susunan unsur seperti itu sama dengan
susunan unsur pada atmosfer planet Yupiter. Unsur oksigen belum banyak
terkandung dalam atmosfer. Bertambah banyaknya kadar oksigen terjadi pada saat
batuan yang leleh secara terus menerus terurai hingga cukup untuk mendukung
kehidupan tumbuhan dan hewan.
Seiring dengan terbentuknya atmosfer
tersebut, awan yang telah ada sejak awal tersapu oleh angin matahari. Atmosfer
pun mengurangi pancaran langsung matahari ke bumi. Bumi menjadi dingin dan uap
air membentuk awal tebal di atmosfer. Perlahan lahan dan dalam kurun waktu
jutaan tahun awan tersebut mendingin, uap air mengembun, selanjutnya menadi
hujan yang sangat lebat hingga membanjiri bumi dan mendinginkan batuan di
permukaan bumi.
Limpahan air hujan tersebut pada
akhirnya berkumpul pada tempat yang rendah di bumi hingga terbentuk samudra,
Namun, pada saat itu samudra belum terasa sangat asin. Hujan yang turun terus
menerus melarutkan garam dari tanah dan batuan dan di aliirkan oleh sungai
hingga ke laut.Sehingga terbentuknya benua dan samudra yang ada di sekarang ini
yang melalui proses panjang.
2.
Sejarah Bumi
Sejarah terbentuknya Bumi dapat
diketahui melalui batuan pembentuk kerak Bumi. Banyak batuan yang menyimpan
berbagai fosil sehingga dapat mengungkap sejarah kehidupan di Bumi. Fosil-fosil
tersebut kadang hanya berupa tanda bekas tumbuhan atau hewan yang terukir pada
batuan. Sejarah Bumi dibagi menjadi ke dalam kurun waktu yang disebut era,
era dibagi ke dalam periode, dan periode dibagi ke dalam epok. Terdapat
empat era dalam sejarah Bumi, yaitu era Pra-Kambium, Paleozoik, Mesozoik,
dana Senozoik.
a.
Era Pra-Kambrium (4,5 milyar tahun)
Era ini berawal 4,5 milyar tahun
yang lalu, merupakan awal pembentukan kerak Bumi yang terus berkembang,
pembentukan atmosfer, dan pembentukan hidrosfer. Kehidupan pada era ini mulai
berkembang dari organisasi bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak.
Kehidupan yang paling awal muncul adalah mikroorganisme (bakteri dan ganggang) di dalam samudra. Fosil tertertua yang berhasil ditemukan adalah fosil stromatolit dan cyanobacteria yang umurnya sekitar 3,5 milyar.
Kehidupan yang paling awal muncul adalah mikroorganisme (bakteri dan ganggang) di dalam samudra. Fosil tertertua yang berhasil ditemukan adalah fosil stromatolit dan cyanobacteria yang umurnya sekitar 3,5 milyar.
b.
Era Paleozonik
Era ini dibagi kedalam enam periode,
yaitu periode Kambrium, Ordovislum, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
1)
Periode Kambrium (120 juta tahun).
Periode ini dimulai 600 juta tahun
yang lalu. Banyak hewan invertrabata mulai muncul pada periode ini dan hampir
seluruh kehidupan berlangsung di lautan. Hewan pada periode ini selalu memilki
kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang banyak dijumpai dengan
persebaran yang luas antara lain alga, cacing, koral, moluska, dan artropoda (Trilobit).
2)
Periode Ordovisium (45 juta tahun)
Periode ini dimulai 480 juta tahun yang lalu. Periode ini dicirikan oleh
munculnya ikan tanpa rahang yang merupakan hewan bertulang belakang paling tua,
antara lain landak laut (Ekinoid), bintang laut (asteorid), dan
lili laut (krinoid). Meluapnya samudra dari zaman es merupakan bagian
peristiwa yang terjadi pada periode ini. Daratan Gondwana dan benua-benua
lainnya mulai menutup celah samudra yang berada di sekitarnya.
3)
Periode Silur (30 juta tahun).
Periode ini dimulai 435 juta tahun yang lalu. Periode ini menjadi periode
peralihan kehidupan dari air kedarat. Pada periode ini tumbuhan darat mulai
muncul untuk pertama kalinya, teruatam tumbuhan paku (pteridofita). Selain
itu, mulai muncul juga binatang yang bernapas dengan menghirup udara secara
langsung (disebut eurepterid). Selama periode ini mulai terbentuk
deretan gunung yang melintasi Skandinavia, Skotlandia, dan Pantai Amerika
Utara.
4)
Periode Devon (60 juta tahun).
Periode ini dimulai 405 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode
perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan yang memiliki
rahang dan ikan hiu makin aktif menjadi pemangsa di lautan. Hewan-hewan amfibi
pada periode ini mulai berkembang dan beranjak menuju daratan. Sementara itu,
tumbuhan darat untuk pertama kali muncul di daerah rawa.
5)
Periode Karbon (70 juta tahun).
Periode ini dimula 345 juta tahun yang lalu. Para periode ini ganggang melimpah
dan saat pertama kalinya tumbuhan lumut muncul. Pohon-pohon tumbuh dari butiran
yang mirip biji-bijian. Periode ini ditandai oleh menyatunya benua-benua
membentuk masa daratan yang disebut pangea.
6)
Periode Perm (50 juta tahun).
Periode ini dimulai 275 tahun yang lalu. Periode ini ditandai dengan
melimpahnya ganggang dan reptil, serta melelehnya lapisan glasier di belahan
Bumi selatan yang meninggalkan bahan-bahan sedimen. Sementara itu, benua pangea
bergerak sebagai satu masa daratan..
c.
Era Mesozoik.
Era ini dibagi ke dalam tiga periode, yaitu periode Trias, Jura, dan Kreta.
1)
Periode Trias (45 juta tahun)
Periode ini dimuai 255 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai oleh munulnya
dinosaurus dan reptilia yang berukuran sangat besar untuk pertama kalinya.
Sementara itu, benua pangea bergerak ke arah utara dan mulai terbentuk daerah
gurun.
2)
Periode Jura (50 juta tahun).
Periode ini dimulai 180 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai amtara lain
oleh adanya kekuasaan dinosaurus terhadap dunia, munculnya burung yang pertama
kali, dan makin banyaknya tumbuhan konifer. Pada periode ini benua Pangea
terpecah dengan pergerakan Amerika Utara yang terpisah dengan Afrika, sedangkan
Amerika Selatan terpisah dengan Antartika dan Australia.
3)
Periode Kreta atau Zaman Kapur (65 juta tahun).
Periode ini dimulai 130 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai oleh munculnya
tumbuhan berbunga serta makin melimpahnya hewan tak bertulang belakang, ikan,
dan binatang amfibi. Akhir dari periode ini ditandai oleh musnahnya dinosaurus
dan tergenangnya daratan oleh samudra. Sementara itu, daratan India mulai
terlepas jauh dari Afrika dan bergerak menuju Asia.
d.
Era Senozoik.
Era ini terbagi ke dalam dua periode, yaitu periode tersier dan periode
kuarter.
1)
Periode Tersier,
Periode tersier dibagi ke dalam lima epok, yaitu epok Paleosen, Eosen,
Oligones, Milosen, dan Pilosen.
- Epok Paleosen (10 juta tahun). Epok ini
dimulai 65 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai antara lain dengan
melimpahnya tumbuhan berbunga serta mulai lazimnya binatang tak bertulang
belakan, ikan, amfibi, reptil, dan binatang kecil yang menyusui. Sementara
itu di daratan terbentuk tanah, khususnya di daerah hujan dan panas.,
sedangkang gunung masih menjulang tinggi karena belum tererosi.
- Epok Eosen (15 juta tahun). Epok ini di
mulai 55 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan mulai berkembangnya
buah, biji-bijian, dan rerumputan, melimpahnya burung, amfibi, reptil
kecil, dan ikan, serta mulai munculnya kelelawar, unta, kuda, monyet dan
badak. Sementara itu laut Mulai Menggenangi daratan.
- Epok Oligosen (14 juta tahun). Epok ini
dimulai 40 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan munculnya kera
primitif dan berkembangnya berbagai binatang pengerat. Pada akhir epok ini
hewan raksasa yang mirip badak mulai musnah.
- Epok Miosen (12 juta tahun). Epok ini
dimulai pada 26 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan kemunculan
kera di Asia dan Eropa. Selain itu juga muncul jenis-jenis binatang yang
lain, misalnya kelelawar, monyet, dan beruang primitif.
- Epok Pilosen (12,5 juta tahun). Epok ini dimulai 14 juta tahun yang lalu. Epok ini ditandai oleh kemiripan kehidupan laut dengan yang ada pada saat sekarang. Burung dan binatang menyusui mirip dengan burung pada zaman modern dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pada akhir epok inilah manusia mulai muncul.
2)
Periode Kuarter.
Periode kuarter dibagi ke dalam dua epok, yaitu Epok Pleistosen dan Holosen.
- Epok Pleistosen dimulai 1,75 tahun yang
lalu. Epok ini ditandai dengan munculnya manusia purba (Homo Erectus atau
Pithecanthropus erectus). Mamoot, badak berbulu, dan banyak
binatang lain berkembang, tetapi musnah menjelang akhir epok ini karena
kedinginan. Pada epok ini sebagian besar Eropa, Amerika Utara, dan Asia
bagian utara tertutup es, tidak terkecuali Pegunungan Alpen, Cherpatia,
dan Himalaya. Namun, meskipun tertutup es masih banyak gunung berapi yang
meletus.
- Epok Holosen dimulai 10 ribu tahun yang lalu. Epok ini ditandai dengan berkembangnya manusia modern dari bentuk primitifnya. Manusia mulai memiliki peradaban. Manusia mulai memanfaatkan tenaga angin dan air. Kekuatan sungai, gletser, dan ombak mulai mengikis daratan. Pantai dan delta mulai terbentuk. Gletser zaman es meleleh dan membentuk danau-danau.
0 Response to "Proses Terbentuknya Bumi"
Posting Komentar