Tari Cakalele Tarian Tradisional Dari Maluku Utara
Tari Cakalele Tarian Tradisional Dari
Maluku Utara
Tarian
tradisional satu ini merupakan salah satu tarian perang yang cukup terkenal di
daerah Maluku. Namanya adalah Tari Cakalele.
Apakah
Tari Cakalele itu?
Tari
Cakalele adalah tarian tradisional sejenis tarian
perang yang berasal dari daerah Maluku Utara. Tarian ini umumnya
ditarikan oleh para penari pria, namun ada juga beberapa penari wanita sebagai
penari pendukung. Tari Cakalele merupakan salah satu tarian tradisional yang
cukup terkenal di Maluku Utara dan sering ditampilkan di berbagai acara adat
maupun hiburan. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara
budaya serta promosi pariwisata baik tingkat daerah, nasional, bahkan
internasional.
Sejarah
Tari Cakalele
Menurut
beberapa sumber sejarah yang ada, Tari Cakalele ini dulunya berasal dari
tradisi masyarakat Maluku Utara. Pada saat itu tarian ini dilakukan sebagai
tarian perang para prajurit sebelum menuju medan perang maupun sepulang dari
medan perang. Selain itu tarian ini juga menjadi sering dijadikan sebagai
bagian dari upacara adat masyarkaat di sana.
Tari
calale ini kemudian meluas ke daerah-daerah sekitar, karena pengaruh kerajaan
pada saat itu. Tarian ini kemudian dikenal di daerah lain seperti di daerah Maluku
Tengah dan sebagian wilayah Sulawesi, salah satunya di Sulawesi
Utara. Di kalangan masyarakat Minahasa, Cakalele juga dikenal dan
menjadi bagian dari tarian perang mereka, yaitu Tari Kabasaran.
Fungsi
Dan Makna Tari Cakalele
Pada
masa sekarang ini, Tari Cakalele tidak lagi difungsikan sebagi tarian perang,
namun lebih sering ditampilkan untuk acara yang bersifat pertunjukan maupun
perayaan adat. Bagi masyarakat di sana, Tari Cakalele dimaknai sebagai wujud
apresiasi dan penghormatan masyarakat terhadap para leluhur atau nenek moyang
mereka. Selain itu tarian ini juga menggambarkan jiwa masyarakat Maluku
yang pemberani dan tangguh, hal tersebut bisa dilihat dari gerakan dan ekspresi
para penari saat menarikan Tari Cakalele ini.
Pertunjukan
Tari Cakalele
Tari
Cakalele ini biasanya ditarikan secara berkelompok dan dibawakan oleh penari
pria serta penari wanita sebagai penari pendukungnya. Dalam pertunjukannya
penari pria menari menggunakan parang (pedang) dan salawaku
(tameng) sebagai atribut menarinya. Sedangkan penari wanita biasanya
menggunakan lenso (sapu tangan) sebagai atribut menarinya. Selain
itu dalam Tari Cakalele ini, biasanya dipimpin oleh seorang penari yang
berperan sebagai Kapitan (pemimpin tarian) dan seorang yang menggunakan
tombak yang menjadi lawan tandingnya.
Dalam
pertunjukan Tari Cakalele para penari menari dengan gerakannya yang khas
mengikuti genderang musik pengiring. Gerakan para penari pria dan penari wanita
dalam tarian ini sangat berbeda. Gerakan penari pria biasanya lebih didominasi
oleh gerakan lincah para penari sambil tangan memainkan parang dan salawaku,
serta gerakan kaki berjingkrak-jingkrak secara bergantian. Sedangkan gerakan
para penari wanita didominasi oleh gerakan tangan yang diayunkan ke depan
secara bergantian serta gerakan kaki yang dihentakan dengan cepat mengikuti
iringan musik pengiring.
Pengiring
Dalam Tari Cakalele
Dalam
pertunjukan Tari Cakalele biasanya diiringi oleh iringan musik tradisional
seperti tifa, gong, dan bia (kerang yang ditiup). Irama yang
dimainkan dalam mengiringi tarian ini biasanya merupakan irama yang bertempo
cepat layaknya genderang perang pada zaman dahulu, sehingga dapat memicu
semangat para penari dan tak jarang membuat para penonton terbawa suasana
tersebut. Gerakan para penari biasanya disesuaikan dengan musik pengiring ini.
Karena kadang irama yang dimainkan bisa jadi kode saat berganti gerakan atau
formasi para penari.
Kostum
Tari Cakalele
Kostum
yang digunakan dalam pertunjukan Tari Cakalele biasanya menggunakan kostum
khusus. Para penari pria biasanya menggunakan pakaian perang yang didominasi
warna merah dan kuning tua, serta dilengkapi dengan senjata seperti parang,
salawaku, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya menggunakan
penutup kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu ayam. Sedangkan untuk penari
wanita biasanya menggunakan pakaian adat berwarna putih dan kain panjang pada
bagian bawah. Serta menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut
menarinya.
Perkembangan
Tari Cakalele
Dalam perkembangannya,
Tari Cakalele hingga kini masih terus dilestarikan dan dikembangkan oleh
masyarakat di sana. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan dalam
pertunjukannya agar menarik, namun tidak menghilangkan ciri khas dan keaslian
dari tarian tersebut. Tari Cakalele ini juga masih sering ditampilkan di
berbagai acara seperti penyambutan tamu, perayaan adat, dan acara adat lainnya.
Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti
pertunjukan seni, festival budaya dan promosi pariwisata.
0 Response to "Tari Cakalele Tarian Tradisional Dari Maluku Utara"
Posting Komentar