Ebook Arok Dedes Karya Pramoedya

Bila anda sudah mengenal tetralogi Bumi Manusia atau tetralogi Buru karya Pramoedya, maka sebenarnya di penjara Buru yang sama Pramoedya melahirkan tetralogi yang lainnya yang dimulai dengan kisah Arok Dedes, Mata Pusaran, Arus Balik, dan Mangir.
Tetralogi pertama mengisahkan pergulatan jaman kolonial abad ke 20. Tetralogi Arok Dedes mengisahkan intrik intrik wangsa Isana - yang melahirkan raja Erlangga dan Jayabaya - pada era Ken Arok.
Entah apa yang ada dalam benak Pramoedya. Namun saya kurang setuju dengan pengantar oleh penerbit Lentera dipantara yang mentamsilkan karyanya ini dengan kudeta merangkak. Bagi saya kudeta merangkak hanya perang kata kata dari segerombolan jenderal tua terhadap segerombolan jenderal tua lainnya.
Karya ini jauh mendebarkan. Sepanjang buku, Pramoedya tak henti henti mengangkat pertentangan antar pengikut Syiwa, Wisynu, Budha, dan pemuja arwah leluhur di Nusantara kala itu. 
Ketika Raja Erlangga bertahta, beliau sebagai penganut Wisynu menyatakan bahwa manusia boleh 'naik kelas' berdasar upaya upaya yang dicapainya, tidak hanya melulu berdasar garis keturunan. Seorang sudra boleh menjadi akuwu ( Raja bawahan) yang biasanya dimonopoli kaum satria. 
Titah ini bukan tanpa tentangan. Kaum Brahmana yang menganut Syiwa praktis merasa menjadi termarjinalkan dengan Magna Charta ala Erlangga ini. Dari situasi politik inilah Pram memulai kisahnya.
Download Ebook Arok Dedes Karya Pramoedya
Screenshot
Download

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ebook Arok Dedes Karya Pramoedya"

Posting Komentar