Makalah menulis artikel di media daring
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu aspek dari empat aspek kebahasaan
yang ada dan dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kemampuan menulis
merupakan salah satu kemampuan dasar yang diajarkan sejak seorang anak memasuki
usia sekolah atau pendidikan formal. Sejak anak masuk ke tingkat taman
kanak-kanak sudah diperkenalkan cara menulis.
Pada tingkat pendidikan selanjutnya, kemampuan menulis diarahkan
terhadap kemampuan untuk menulis suatu hal. Hal ini berkaitan dengan tingkat
pengetahuan yang diperoleh seorang individu. Pada saat tingkat pendidikan
semakin tinggi maka kemampuan menulis yang diajarkan tidak hanya menulis suatu
kata atau kalimat saja melainkan menjadi suatu paragraf bahkan menjadi suatu
bacaan atau wacana.
Kemampuan menulis menjadi hal yang diperlukan dalam berbagai
bidang. Salah satu bidang yang diwajibkan kemampuan menulis adalah bidang
jurnalistik. Pada bidang ini seseorang diharuskan memiliki kemampuan menulis
yang memadai apabila ingin mendalami dan bekerja pada bidang jurnalistik.
Untuk menjadi seorang jurnalis khususnya jurnalis di media
cetak, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Karena
menulis merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang
jurnalis media cetak.
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat
cepat. Salah satunya yaitu dengan berkembangnnya media yang berbasiskan
internet atau dikenal dengan media daring. Pada media daring ini juga
berkembang bidang jurnalistik yang tadinya hanya berfokus pada media offline atau
media cetak, sehingga dituntut kemampuan menulis yang berbeda bagi seorang
jurnalis dalam menulis suatu hal di media daring tersebut.
Salah satu hal yang ditulis dalam sebuah media daring yang
dilakukan oleh seorang jurnalis adalah menulis artikel. Akan tetapi saat ini
tidak hanya seorang jurnalis yang bekerja pada suatu media yang hanya dapat
menulis sebuah artikel, masyarakat umum pun juga dapat mengirimkan suatu
tulisan baik berupa artikel atau hal lainnya yang dapat dikirimkan ke suatu
media daring. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud
membahas suatu makalah dengan tema “Menulis Artikel di Media Daring”.
B. Topik Pembahasan
Adapun topik pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik penulisan suatu artikel ?
2. Bagaimana cara menulis artikel di media daring
?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui teknik penulisan suatu
artikel.
2. Untuk mengetahui cara menulis artikel di media
daring.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Penulisan Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan atau
controversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan
meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca
(rekreatif). Di sebut lepas, karena siapapun boleh menulis artikel dengan topik
bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing. Selain itu juga
artikel yang ditulis tersebut tidak terkait dengan berita atau laporan
tertentu. Ditulisnya pun boleh kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja
(Sumadiria, 2004:1-2).
Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan
hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan
bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas
tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang
kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan
(persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca (Syamsul Alam, 2015).
Dari pendapat tersebut di atas menunjukkan bahwa artikel
merupakan suatu karya tulis yang berisi opini seseorang yang dapat bersumber
dari hasil penelitian atau hasil pemikiran dengan berdasarkan kajian pustaka.
Artikel yang dibuat seseorang dapat berupa artikel ilmiah yang berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan secara resmi oleh lembaga tertentu yang
kemudian hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam sebuah artikel.
Dari beberapa jenis artikel yang akan dibuat tersebut maka ada
beberapa teknik penulisan dalam membuat sebuah artikel. Hal yang harus
diperhatikan dalam membuat suatu artikel adalah bahwa artikel tersebut akan
dimuat di media mana. Apakah akan dimuat dalam media cetak atau jurnal ilmiah.
Selain itu apakah artikel tersebut ditampilkan secara offline atau online (daring).
Menurut Syamsul Alam (2015) penulisan artikel yang berupa hasil
penelitian ada beberapa
hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain (1) esensi dari substansi isi
yang lebih diprioritaskan (pendahuluan, metode, dan hasil penelitian), (2) tata
tampilan artikel, baik yang terkait dengan gaya selingkung maupun norma
universal yang ditetapkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan, (3)
proporsi antarbagian artikel dan halaman maksimal yang diperbolehkan, dan (4)
rambu anatomi artikel yang ditetapkan oleh dewan penyunting. Ketiga hal di atas
saling mengait (butir 1-3 akan terintegrasi dalam butir 4). Bentuk integrasi
tersebut difasilitasi oleh tata tulis tertentu, yang perwujudannya dalam bentuk
artikel hasil penelitian yang dimuat dalam suatu jurnal yaitu, judul, nama
penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan,
simpulan dan saran, dan daftar rujukan.
Sedangkan menurut Suroso (2008) artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal dapat didasarkan pada
hasil penelitian atau kajian suatu permasalahan yang didasarkan pada hasil
pemikiran dan kepustakaan yang relevan.. Artikel ilmiah yang didasarkan hasil
penelitian secara umum terdiri atas tujuh hal yaitu judul, abstrak pendahuluan,
cara penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dan daftar pustaka.
a. Judul artikel tidak harus sama dengan judul
laporan penelitian. Di bawah judul dicantumkan nama penulis tanpa gelar dan
lembaga tempat bertugas.
b. Abstrak memuat inti permasalahan, cara
penelitian, hasil dan kesimpulan. Abstrak tidak boleh lebih dari 100 kata.
Artikel berbahasa Indonesia, abstrak ditulis berbahasa Inggris. Artikel
berbahasa Inggris, abstrak ditulis berbahasa Indonesia. Di akhir abstrak
ditulis kata-kata kunci (keywords)
c. Pendahuluan berisi latar belakang masalah
(mengapa masalah itu diteliti, perumusan masalah, tinjauan pustaka dan
keterangan-keternagan terkait dengan tulisan. Rujukan ditunjukkan dengan
menulis nama penulis dan tahun penerbitan buku. Landasan teori bisa dimasukkan
dalam bagian ini.
d. Cara penelitian menguraikan cara-cara
pelaksanan penelitian mencakup subjek penelitian, populasi dan sampel,
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
e. Hasil penelitian pembahasan berisi uraian
hasil yang diperoleh kemudian diberi pembahasan (penjelasan) ilmiah berdasarkan
rujukan tertentu sehiongga masalah yang dikemukakan dapat dipecahkan. Hasil
penelitian juga dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian yang relevan.
f. Simpulan memuat pernyataan singkat tentang
hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan rumusan permasalahan.
g. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang
dipakai dalam penyusunan artikel ilmiah saja. Tidak perlu sama dengan daftar
pustaka yang terdapat dalam laporan penelitian.
Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam tiga
tahap: (1) persiapan penulisan (prewriting), (2) pelaksanaan penulisan (writing)
dan perbaikan materi tulisan (editing). Ketiga tahap ini sangat
menentukan seseorang dalam menuai keberhasilan atau sebaliknya kegagalan dalam
proses penulisan artikel.
Pada tahap persiapan seorang penulis artikel perlu menyiapkan
beberapa hal antara lain (a) aspek administratif, (b) aspek teknis, (c) aspek
akademis (d) aspek psikologis. Keempat aspek tersebut merupakan persyaratan
elementer yang wajib ditempuh dan dipatuhi oleh para calon penulis artikel.
Pada tahap pelaksanaan penulisan, seorang penulis harus
memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa
membatalkan aktivitas kreatif. Dengan berpedoman pada kerangka karangan (outline)
yang sudah kita buat disertai daftar referensi yang sudah tersusun di atas
meja, maka pekerjaan kita hanya satu: menulis dan terus menulis.
Pada tahap perbaikan materi tulisan (penyuntingan) seorang
penulis harus membaca, memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi
terhadap beberapa hal yang menyangkut aspek teknis dan aspek substansi (materi
isi) tulisan antara lain meliputi : (a) judul, (b) intro, (c) komposisi, (d)
akurasi dan relevansi data (referensi) (e) ejaan dan istilah-istilah teknis
serta kata serapan yang dipakai, (f) gramatika, (g) bobot dan substansi materi
tulisan dan (h) asumsi dampak yang diharapkan dari media dan khalayak pembaca
(Sumadiria, 2004 : 19-23).
B. Menulis Artikel di Media Daring
Dalam melakukan kegiatan menulis didasarkan pada dua tujuan.
Pertama, kegiatan menulis karena tugas pekerjaan dan tuntutan profesinya.
Kedua, kegiatan menulis karena ingin mengekspresikan gagasannya tanpa harus dikaitkan
dengan tugas dengan tujuan rekreasi dan kontemplasi. Seorang dosen menulis agar
tulisannya dapat dimuat di jurnal terakreditasi yang dapat digunakan untuk
kenaikan jabatan akademik. Ia juga menulis karena terpaksa melaporkan hasil
penelitian, melaporkan kegiatan proyek, memenuhi undangan untuk menjadi
pemakalah seminar nasional atau internasional. Seorang mahasiswa program S2
menulis tesis agar ia memperoleh derajat akademik dan memperoleh ijazah.
Seorang mahasiswa S1 menulis karena mengerjakan tugas akhir dalam rangka
menyelesaikan kuliahnya.
Kegiatan menulis yang dilakukan bertujuan melakukan rekreasi dan
kontemplasi, tidak dikaitkan dengan tugas dan pekerjaannya. Seorang sarjana
ilmu sosial dapat menulis artikel tentang prostitusi yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Seorang ibu rumah tangga menulis opini di media massa tentang
tayangan televisi yang tidak edukatif. Seorang penderita penyakit kanker kronis
berbagi dengan pembaca, menulis surat pembaca bagaimana menjinakkan penyakit
kanker ganas.
Menurut medianya menulis dapat dilakukan di jurnal ilmiah,
majalah, surat kabar, dan media online. Menurut jenisnya karya
ilmiah dibedakan karya ilmiah dan karya nonilmiah seperti cerpen, novel, dan
esai sastra budaya. Menurut tingkat keilmiahannya, karya ilmiah secara gradasi
diurutkan (a) jurnal ilmiah, (b) buku ilmiah, (c) laporan penelitian, (d)
makalah seminar, (e) karya ilmiah populer di media massa seperti opini
dan feature (Suroso,2008).
Saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi informasi yang berbasiskan
internet telah menjadikan dan membuat suatu media yang disebut media online atau
media daring. Pada saat ini media massa tidak hanya terjadi secara offline melainkan
dapat pula dilihat dan dibaca secara online. Pada media online dapat
memuat berbagai hal bentuk tulisan seperti puisi, syair, cerpen, novel maupun
artikel yang diterbitkan oleh berbagai media online.
Perkembangan internet yang muncul pada abad ke 21 membuat
pengguna internet dan masyarakat luas masih mengidentikkan internet sebagai perkembangan
teknologi komputer atau “internet is tool is not medium”. Anggapan ini
tidak menjadi hilang manakala booming fasilitas internet (e-mail, chatting dan
browser) digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi (Effendi, 2010).
Sekian tahun setelah Internet muncul maka dimulailah era
koran online. Di Indonesia salah satu pelopornya adalah detik.com
yang berdiri pada tanggal 9 Juli 1998. Situs ini dengan cepat menjadi populer
bagi pengguna Internet asal Indonesia. Setelah itu koran online mulai
bertambah satu per satu sehingga sekarang Koran online sudah
banyak. Sebagian besar koran online itu milik koran nasional
yang tradisional atau konvensional misalnya kompas.com adalah koran online milik
harian Kompas, suarapembaruan.com milik harian Suara Pembaruan dan lain
sebagainya.
Keunggulan koran online adalah berita yang
disajikan selalu berita hangat atau kalau ada berita tentang sesuatu hal maka
berita itu selalu diperbarui, jadi tidak heran kalau berita di koran online pendek-pendek.
Apabila ada kasus yang menjadi perbincangan masyarakat maka orang yang
penasaran tinggal mengakses koran online dan informasi yang
disajikan akan terus diperbarui secara periodik. Koran online juga
dapat diakses selama 24 jam jadi tidak soal apakah seseorang baru bisa membaca
berita pada tengah malam ataupun dini hari. Koran online menggunakan
media Internet sehingga dimanapun seseorang mengakses Internet tidak ada
masalah baginya untuk membaca koran online yang terbit di
negara manapun. Koran online semakin banyak dibaca orang
karena new media juga bertambah misalnya i-pad dan smartphone yang
memudahkan orang masuk ke Internet.
Menulis artikel di media daring juga tidak jauh berbeda dengan
menulis untuk media cetak. Penulisan artikel di media daring tetap
memperhatikan kaidah-kaidah penulisan artikel serta memperhatikan aturan-aturan
yang ada sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan menulis menjadi hal yang diperlukan dalam berbagai
bidang. Salah satu bidang yang diwajibkan kemampuan menulis adalah bidang
jurnalistik. Pada bidang ini seseorang diharuskan memiliki kemampuan menulis
yang memadai apabila ingin mendalami dan bekerja pada bidang jurnalistik. Untuk
menjadi seorang jurnalis khususnya jurnalis di media cetak, seseorang dituntut
untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Karena menulis merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang jurnalis media cetak.
Artikel merupakan suatu karya tulis yang berisi opini seseorang
yang dapat bersumber dari hasil penelitian atau hasil pemikiran dengan
berdasarkan kajian pustaka. Artikel yang dibuat seseorang dapat berupa artikel
ilmiah yang berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara resmi oleh
lembaga tertentu yang kemudian hasil penelitian tersebut dilaporkan dalam
sebuah artikel. Dari beberapa jenis artikel yang akan dibuat tersebut maka ada
beberapa teknik penulisan dalam membuat sebuah artikel. Hal yang harus
diperhatikan dalam membuat suatu artikel adalah bahwa artikel tersebut akan
dimuat di media mana. Apakah akan dimuat dalam media cetak atau jurnal ilmiah.
Selain itu apakah artikel tersebut ditampilkan secara offline atau online (daring).
B. Implikasi
Adapun implikasi dari penulisan makalah ini
diharapkan mahasiswa dapat
membuat artikel yang nantinya dapat dimuat baik itu di media cetak maupun di
media daring.
C. Saran
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya,
penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :
1. Pihak kampus mengadakan pelatihan teknik
penulisan artikel bagi mahasiswa.
2. Diadakannya lomba penulisan artikel antar
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, M.
(2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Komunika ISSN:
1978-1261. Vol.4 No.1 Januari-Juni 2010 pp.130-142
Situmorang,
R. (2012). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.8, No.1: hal. 73–87,
(ISSN:0216–1249)
Sumadiria,
A.H. (2004). Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Panduan Praktis Penulis
& Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Suroso.
(2008). Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah Terakreditasi. Diskusi
Ilmiah Menuju Penerbitan Publikasi Ilmiah Terakreditasi BPN STPN Yogyakarta, 10
Desember 2008
Syamsul
Alam. (2015). Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Publikasi Ilmiah Melalui
Jurnal. Artikel E-Buletin Edisi April 2015 ISSN. 2355-3189
0 Response to "Makalah menulis artikel di media daring"
Posting Komentar