Makalah Psikologi Biopsikologi Dan Proses Sensor Motorik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada
dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi
badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan
bibir dan sebagainya.Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan
tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai
contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat
alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor
sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan
informasi tentang kondisi didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar
tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang
digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan,
getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang
tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang maka
permasalahan materi ini adalah
1. Bagaimana pengertian biopsikologi dan proses motorik
2. Bagaimana Tahap-tahapperkembangan biopsikologi
1. Bagaimana pengertian biopsikologi dan proses motorik
2. Bagaimana Tahap-tahapperkembangan biopsikologi
3. bagaimana proses
sensori manusia
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui
pengertian dari biopsikologi dan proses sensor motorik
2. Untuk mengetahui
Tahap-tahap perkembangan biopskologi
3. Untuk mengetahui proses sensori manusia
3. Untuk mengetahui proses sensori manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Biopsikologi dan proses sensor motorik
Biopsikologi merupakan pendekatan di luar tubuh
kepada susunan saraf pusat. dan biopsikologi merupakan pendekatan psikologi
dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang
tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Demikian pula ahli
biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami
pewarisan daripada induk asal.
Secara umum proses sensorik dapat diartikan
sebagai proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral)
kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu
gejala mengenal benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.
Pengamatan dengan anggapan atau respon memiliki perbedaan. Pengamatan terjadi
pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan menghasilkan kesadaran
dan pikiran. Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah stimulus
tidak ada.
2.2 Tahap-tahap perkembangan
Biopsikologi
Perkembangan Biopsikologi menguraikan
perkembangan aktivitas psiko manusia sejak kecil sampai dewasa. Perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan
dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
atau kematangannya.
1.
Fase bayi
Masa
bayi di mulai sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan
manusia. Pada masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi,
emosi, bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.
a. Perkembangan Fisik
1)
Pada usia pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun
kedua mulai mengendur.
2)
Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3)
Perkembangan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran
tengkorak kepala.
4)
Organ keindraan berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan
sanggup berfungsi.
5)
Fungsi fungsi fisiologis.
6)
Perkembangan penguasaan otot-otot.
b. Perkambangan Intelegansi
Sejak
usia pertama pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam tingkah
lakunya, umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak yang cerdas
menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang
kurang cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula
perkembangan bahasanya.
c. Perkembangan Emosi
1)
Usia 0,0 – 8minggu Kehidupan bayi sangat di kuasai oleh emosi.
Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi dan kualitas perasaan.
2)
Usia 8 minggu – 1 tahun Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak mulai senang dengan tersenyum apabila melihat mainan yang di
gantungkan di depanya, tidak merasa senang dengan menangis terhadap benda dan
orang yang di anggap asing.
3)
Usia 1 tahun – 3 tahun
· Emosinya sudah mulai
terarah.
· Sejajar dengan
perkembangan bahasa.
· Sifat perasaan pada fase
ini labil dan mudah tersulut.
d. Perkembangan Bahasa
Ada
tiga bentuk bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa yakni, menangis,
mengoceh, dan berisyarat.
e. Perkembangan Bermain
Bermain
atau setiap kegiatan yang memunculkan kesenangan di mulai dalam bentuk yang
sederhana pada masa bayi.
f.
Perkembangan Kesadaran Beragama
Perasaan
ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan ketuhanan pada
usia ini merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan ketuhanan periode
berikutnya, seiring dengan berkembanganya kondisi, emosi dan bahasa maka untuk
membantu kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anak
seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :
1)
Mengenal nilai nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
2)
Memperlakukan anak dengan penuh kasih sayang.
3)
Memberikan contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.
2. Fase sekolah (usia taman
kanak-kanak)
Anak
usia sekolah merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika anak
mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita.
a.
Perkembangan fisik
Perkembangan
fisik merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Pertumbuhan otaknya pada
usia 5 tahun sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa. Dan 90% pada usia 6
tahun. Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan lapisan urat syaraf dalam otak
yang terdiri dari bahan penyekat berwarna putih dan secara sempurna. Dan juga
pada usia ini banyak terjadi perubahan secara fisiologis. Untuk perkembangan
otak anak di butuhkan gizi yang cukup dan protein untuk membangun sel sel tubuh
, vitamin dan mineral, untuk pertumbuhan setruktur tubuh.
b.
Perkembangan Intelektual
Menurut
Piaget, perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode preoperasioanal,
yaitu tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis. Keterbatasan
yang menandai atau yang menjadi karakteristik periode preoperasionalini adalah
sebagai berikut.
1)
Egosentrisme, maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk
pada defrensiasi diri, atau lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
2)
Kaku dalam berfikir,
3)
Semi logikal seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa
peristiwa yang misterius.
4)
Perkembangan Emosional
Pada
usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya ) tidak
sama dengan bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran ini di peroleh dari
pengalamaanya. Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau
benda lain. Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi
berikut.
1)
Takut
2)
Cemas
3)
Marah
4)
Cemburu
5)
Kegembiraan
6)
Kasih sayanng
7)
Phobi
8)
ingin tahu
Perkembangan
emosi yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.
c.
Perkembangan Kepribadian
Masa
ini lazim di sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa krisis pertama.
Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia
mulai sadar dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan
atau orang lain . dia suka menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang
lain.
d.
Perkembangan Moral
Pada
masa ini anak sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap kelompok
sosialnya ( orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep
baik dan buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru
hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di
sertai alasanya ini di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self
disciplin. Pada usia sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap
simpati” genero sity dan atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang
lain.
e.
Perkembangan Kesadaran Beragama
Kesadaran
beragama pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :
1)
Sikap keagamaan nya bersikap sespektif
2)
Pandangan ketuhanan nya bersikap antropormorh
3)
Penghayatan rohannya masih superfisical
4)
Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosincrintic Pengetahuan anak
tentang agama terus berkembang berkat :
a)
Mendengar ucapan ucapan orang tua
b)
Melihat sikap dan prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
c)
Pengalaman dan meniru perbuatan orang tuanya
3.
Fase anak sekolah (usia sekolah dasar)
a.
Perkembangan Intlektual
Pada
usia sekolah dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual,
atau melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau
kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung. Priode ini di tandai
dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasisifikasikan,
menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan
kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau
memberi pendapat tentang pelajaran.
b.
Perkembagan Bahasa
Usia
sekolah dasar ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai dan
mengenal pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500
kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000
kata. Abin syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).
c.
Perkembangan Sosial
Perkembangan
anak anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan hubungan di
samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya atau
teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah
luas.
d.
Perkembangan Emosi
Menginjak
usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara kasar
tidaklah di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan
kontrol ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi
tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
e.
Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Senada
dengan peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa pendidikan
agama disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap
agama dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk
mengembangkan sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai
perbekalan dalam menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.
f.
Perkembangan Motorik
Seiring
dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik
anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas
motorik yang lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk
keterampilan yang berkaitan dengan motorik seperti menulis, menggambar,
melukis, mengetik, berenang, atletik, dan main bola.
4.
Fase remaja
a.
Makna remaja
Fase
remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di
awali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Konopoka (pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :
· Remaja awal 12-15 tahun
· Remaja madya 15-18 tahun
· Remaja akhir 19-22 tahun
Sementara
Salzman mengemukakan ”bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri,
perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)
Dalam budaya Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin pikunas, 1976)
5. Fase awal dewasa (early
adulthood)
Fase
awal dewasa (early adulthood) ialah periode
perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia
duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara
akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
6. Fase pertengahan dewasa
(middle adulthood)
Fase
pertengahan dewasa ialah periode perkembangan yang bermula
pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan
tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi
dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
7. Fase akhir dewasa (late
adulthood)
Fase
akhir dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan
atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian
diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya,
pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
2.2 Proses
sensori manusia
Proses sensori diawali dengan penerimaan input
(registration), yaitu individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya
adalah orientation, yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk.
Tahap berikutnya, kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation).
Selanjutnya adalah tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk
memperhatikan atau mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution,
yaitu tindakan nyata yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.
Proses sensori disebut juga pengamatan, yaitu
gejala mengenal benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indra.
Pengamatan dengan anggapan (respon) memiliki perbedaan. Respons yaitu proses
terjadinya kesan dalam pikiran setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari
pengamatan disebut perhatian, sedangkan proses akhir disebut presepsi yang
menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar
pengalaman yang lalu. Presepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari
sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa
yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga
individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dan
objek, disebut “apresepsi”.
Secara fisiologis indra merupakan alat penerima
rangsang yang akan diproses oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak,
sedangkan secara psikologis yang penting adalah kesan yang telah terjadi,
setelah ditemukan situasi yang berarti bagi subjek.
Proses pengamatan (penyerapan atau presepsi) melalui tiga proses
yaitu:
a.
Fisik, stimulus mengenai alat indra.
b.
Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke
otak.
c.
Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari
apa yang diterima oleh alat indra.
1.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik
Proses
sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor – faktor sebagai
berikut:
a. Keadaan indera yang sehat
dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses sensorik.
b. Perhatian yang tertuju
pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila perhatian kurang akan
mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak sempurna.
c. Rangsangan yang sangat
lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensorik.
d. Saraf dan pusat saraf
dalam keadaan baik dan sehat.
2.
Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku
Proses
sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan semestinya
dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam perilaku sebagai berikut
:
a. Osilasi (ayunan),
osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih sehingga
menyebabkan kesan yang selalu berubah.
b. Ilusi, terjadi karena
kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan. Dalam ilusi terjadi
kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya ilusi adalah Keadaan fisik, adapun
penyebab rangsangan yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu objek yang
serupa, harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka, tidak
adanya analisis terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara
keseluruhan.
3.
Proses Motorik
Motorik
berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik
dan gerak tidaklah sama, namun tetapi berhubungan. Persamaan: setiap terjadi
proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak. Perbedaan: Motorik
tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan gerak yang dapat
dilihat dan diamati. Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan
gerakan motorik. Gerakan motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian
motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi,
neurofisiologi maupun olah raga. Pengendalian motorik mempelajari postur dan
gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat
berbagai jenis gerakan motorik :
a. Gerak refleks
b. Gerak terprogram
c. Gerakan motorik halus :
menulis, merangkai, melukis, berjinjit
d. Gerakan motorik kasar :
berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Definisi
lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala sesuatu
yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik,
unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.
Ketiga
unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”,
artinya unsure-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling
melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih
sempurna keadaannya.
Selain
mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan
keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang
terampil.
Didalam
tubuh manusia terdapat 3 komponen :
a.
Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi
mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)
b. Kinestetik adalah alat
penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat pada tubuh
manusia.
c. Vestibular adalah
perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
a. Motorik sehari-hari
b. Motorik bekerja atau
pekerjaan
c. Motorik olahraga
d. Motorik ekspresi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
2.
Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal
benda-benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.
3.
Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang
meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan
terjadinya suatu gerakan.
3.2. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat
saja, penyaji menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna
memahami tentang konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan
dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
Duus, Peter. Diagnosis
Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44
EGCMardjono, Mahar,
Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta: 2004.
Hal 21-26.C.
Martini, frederic.
Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International edition.
New york. Page 496-513
Marieb, Elaine, N. Human
Anatomy & Physiology.Edisi 7. Pearson International Edition. Page
491-519
0 Response to "Makalah Psikologi Biopsikologi Dan Proses Sensor Motorik"
Posting Komentar